Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

F
DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI
KELURAHAN PELITA

A.    PENGKAJIAN
1.      Data Umum
a.       Kepala Keluarga (KK) : Tn. F
b.      Alamat dan telepon : Simp. Pekong
c.       Pekerjaan KK : Tukang Bangunan
d.      Pendidikan KK : SMP
e.      Komposisi Keluarga : Ayah, istri dan 3 orang anak

N Nama Jenis Hub. Umur Pen Status Imunisasi Ke


Kel. d BCG POLIO DPT Hepatitis Camapak t
o
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Tn. F L Ayah 35 -
2 Ny. M L Ibu 30 SD
3 Tn. A P Anak 20 SD
4 Nn. M P Anak 14 SM
P
5 An. M P Anak 8 -

f.     Tipe Keluarga : Keluarga inti


g.    Suku Bangsa : Jawa.
h.    Agama : Islam
i.     Status sosial ekonomi keluarga :
Pendapatan Tn. F sebagai tukang bangunan adalah Rp. <1.000.000/bulan, penghasilan Tn.
F dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
j.   Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga tidak pernah pergi rekreasi atau jalan-jalan.
2.      Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a.       Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Pada saat ini keluarga Tn. F sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada
tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan).
b.         Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
-
c.         Riwayat kesehatan keluarga inti :
Tn. F tidak mempunyai penyakit keturunan. Anak Tn. F memiliki masalah kesehatan
d.        Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. F tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang
lain, tidak mempunyai penyakit menurun (hipertensi) dan penyakit menular (TBC dan
kusta). Ny. M tidak mempunyai masalah kesehatan dan ke 3 anaknya.
3.      Data Lingkungan
a.       Karakteristik rumah :
Luas rumah kira-kira 5 x 9 M2 tipe rumah semi permanen dengan dinding rumah dari
papan, jumlah ruangan tidur 2 kamar.
b.      Karakteristik tetangga dan komunitasnya :
Hubungan antar tetangga Tn. F baik saling membantu bila ada tetangga yang membangun
rumah dikerjakan saling gotong royong.
c.         Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga jarang bepergian ke tempat-tempat jauh, kegiatan rutin Tn. F adalah tukang
bangunan.
d.        Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn. F mulai bekerja pukul 07.00-17.00 WIB yaitu tukang bangunan dan pada malam hari
digunakan untuk berkumpul bersama seluruh keluarganya.
e.         Sistem pendukung keluarga :
Rumah keluarga Tn. F tidak jauh dari Poskesdes dan Puskesmas dapat ditempuh dalam
waktu 10 menit. Pustu dapat ditempuh dengan berjalan kaki sedangkan Puskesmas
ditempuh dengan Angkutan umum. Semua anggota kelurga Tn. F tidak ada yang memiliki
Askes/BPJS.

4.      Struktrur keluarga


a.       Struktur peran :
1.      Formal : Tn. F sebagai KK, Ny. M sebagai IRT, Tn. A sebagai anak laki-laki, Nn. M
sebagai anak perempuan An. M sebagai anak perempuan dan Ny. Y sebagai menantu
2.      Informal : Tn. F sebagai pencari nafkah dengan dibantu Tn. A
b.         Nilai atau norma keluarga :
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT demikian
pula dengan sehat sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada
keluarga yang sakit dibawah ke poskesdes.
c.         Pola komunikasi keluarga :
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa Indonesia.
d.        Struktur kekuatan keluarga :
Dalam keluarga Tn. F adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah.
5.      Struktrur Keluarga
a.       Fungsi ekonomi :
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
sekolah.
b.         Fungsi mendapatkan status sosial :
Keluarga tercatat sebagai warga Kelurahan Pelita
c.          Fungsi pendidikan :
Tn. F slalu memikirkan agar anak keduanya tetap melanjutkan pendidikan sampai
perguruan tinggi meskipun penghasilan kurang dari cukup.
d.         Fungsi sosialisasi :
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu
mentaati norma yang ada.
e.          Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a.       Mengenal masalah kesehatan :
Tn. F mengatakan anaknya kena penyakit gatal-gatal pada badan dan sudah meminta obat
di Poskesdes
b.      Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan :
Bila anaknya sakit Tn. F langsung membawah anaknya ke poskesdes
c.       Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit :
Tn. F masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya, pola
tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu memberikan obat
yang di kasi oleh petugas kesehatan.
d.      Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari
e.       Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan :
Keluarga selalu memeriksakan diri ke poskesdes bila ada masalah kesehatan yang di alami.
f.          Fungsi religius :
Keluarga jarang melaksanakan shalat 5 waktu
g.         Fungsi rekreasi :
Tidak ada kebiasaan rekreasi dalam keluarga. Keluarga berkumpul waktu malam hari
h.         Fungsi reproduksi :
Jumlah anak 3 orang, anak pertama sudah berkeluarga, anak ke kedua masih sekolah di
SMP, anak ke tiga masih belum sekolah. Dan Ny. M tidak mau ikut KB
i.           Fungsi afeksi :
Keluarga Tn. F mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota keluarga,
saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn. T sangat harmonis, rukun dan tentram.
Apabila ada anggota yang membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha
membantu.
6.      Stres dan Koping Keluarga
a.       Stresor jangka pendek dan panjang :
Keluarga Tn. F berharap agar tetap dalam keadaan sehat. Tn. F juga selalu berharap yang
terbaik untuk anaknya.
b.      Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor :
Keluarga Tn. F jika menghadapi suatu masalah, Tn. F dan istri serta anak-anaknya
menghadapi masalah tersebut dengan bermusyawarah, sabar, berdo’a dan bertawakal
kepada Allah SWT agar masalahnya dapat terselesaikan dengan baik.

c.          Strategi koping yang digunakan :


Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya Tn. F meminta bantuan istri dan anak-
anaknya untuk memutuskan dan menyelesaikan,  walaupun sebelumnya dimusyawarahkan
terlebih dahulu.
d.         Strategi adaptasi fungsional :
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. F biasanya mengkonsentrasikan pada
bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak terganggu dalam
melakukan pekerjaan keseharian.
7.      Pemeriksaan Kesehatan Tiap Anggota Keluarga
No Pemeri Tn. F Ny. S Tn. A An. M An. M
ksaan
Fisik
1 Kepala Simetris, rambut Simetris, rambut Simetris, rambut Simetris, rambut Simetris, rambut berwarna hitam,
berwarna hitam, berwarna hitam, berwarna hitam, berwarna hitam, tidak ada ketombe.
tidak ada ketombe. tidak ada ketombe. tidak ada tidak ada
ketombe. ketombe.
2. Leher leher tidak nampak leher tidak nampak leher tidak leher tidak leher tidak nampak adanya
adanya peningkatan adanya peningkatan nampak adanya nampak adanya peningkatan tekanan vena
tekanan vena tekanan vena peningkatan peningkatan jugularis dan arteri carotis, tidak
jugularis dan arteri jugularis dan arteri tekanan vena tekanan vena teraba adanya pembesaran
carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba jugularis dan jugularis dan kelenjar tiroid (struma).
adanya pembesaran adanya pembesaran arteri carotis, arteri carotis,
kelenjar tiroid kelenjar tiroid tidak teraba tidak teraba
(struma). (struma). adanya adanya
pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
(struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak terlihat anemis,
terlihat anemis, tidak terlihat anemis, tidak terlihat anemis, terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan
ada katarak, ada katarak, tidak ada katarak, tidak ada katarak, jelas
penglihatan jelas penglihatan jelas penglihatan jelas penglihatan jelas
4. Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan bersih,Fungsi
bersih,Fungsi bersih,Fungsi bersih,Fungsi bersih,Fungsi pendengaran baik
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
5. Hidung Simetris,keadaan Simetris,keadaan Simetris,keadaan Simetris,keadaan Simetris,keadaan bersih,Tidak
bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada ada kelainan yang ditemukan
kelainan yang kelainan yang kelainan yang kelainan yang
ditemukan ditemukan ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut lembab,keadaan
lembab,keadaan lembab,keadaan lembab,keadaan lemb,keadaan bersih,Tidak ada kelainan
bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan
7. Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada terlihat simetris,
terlihat simetris, terlihat simetris, terlihat simetris, terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
suara jantung S1 dan suara jantung S1 dan suara jantung S1 suara jantung S1 tunggal,tidak terdapat palpitasi,
S2 tunggal,tidak S2 tunggal,tidak dan S2 dan S2 suara mur-mur (-), ronchi (-),
terdapat palpitasi, terdapat palpitasi, tunggal,tidak tunggal,tidak wheezing (-)
suara mur-mur (-), suara mur-mur (-), terdapat palpitasi, terdapat palpitasi,
ronchi (-), ronchi (-), suara mur-mur suara mur-mur
wheezing(-) wheezing(-) (-), ronchi (-), (-), ronchi (-),
wheezing (-) wheezing (-)
8. Abdom Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan abdomen tidak
en abdomen tidak abdomen tidak abdomen tidak abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran
didapatkan adanya didapatkan adanya didapatkan didapatkan hepar, tidak kembung, pergerakan
pembesaran hepar, pembesaran hepar, adanya adanya peristaltik usus 35x/mnt, tidak
tidak kembung, tidak kembung, pembesaran pembesaran ada bekas luka operasi
pergerakan pergerakan hepar, tidak hepar, tidak
peristaltik usus peristaltik usus kembung, kembung,
35x/mnt, tidak ada 35x/mnt, tidak ada pergerakan pergerakan
bekas luka operasi bekas luka operasi peristaltik usus peristaltik usus
35x/mnt, tidak 35x/mnt, tidak
ada bekas luka ada bekas luka
operasi operasi
9. TTV  TD : 120/80 mmHg TD :110/90 mmHg, TD: 110/80 TD: 100/80 TD: 110/80 mmHg
N : 74x/m, N : 100x/m, mmHg mmHg R: 18 x/mnt
S : 360C S : 36,50C R: 18 x/mnt R: 18 x/mnt N: 84 x/mnt
R: 20x/m R: 20x/m N: 84 x/mnt N: 72 x/mnt S: 37,2OC
S: 37,2OC S:370C R: 20x/m
R: 20x/m  R: 20x/m
8.      Harapan Keluarga
Keluarga Tn. F sangat berharap agar petugas kesehatan lebih peduli pada orang yang tidak
mampu serta tidak membeda-bedakan golongan.
B.     Diagnosa Keperawatan Keluarga
1.      Analisa Data
No Data Masalah/ Diagnosa
. Keperawatan
1. DS : 1.     Resiko terjadinya
1.    Keluarga mengatakan tidak mempunyai tempat sampah penyakit diare
2.    Keluarga mengatakan tidak memiliki sumur
3.    Keluarga mengatakan tidak memiliki kamar mandi dan
WC 2.      Keluarga belum
4.    Keluarga mengatakan cara penyajian makanan tertutup mengetahui manfaat
tapi kadang terbuka imunisasi pada anak.
5.    Anak ke-2 dan Anak ke-3 belum diiminusasi karena ayah
takut anaknya panas 3.     Keluarga kurang
6.    Ventilasi yang kurang, kebersihan kurang mengetahui
pentingnya ventilasi
DO : dan kebersihan
1.    Tidak adanya tempat pembuangan sampah rumah.
2.    Tn. F numpang mandi di sumur tetangga
3.    Keluarga Tn. F BAB sembarang tempat
4.    Perabotan dapur sedikit berantakan

2.      Perumusan Diagnosa Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan (PES)
.
1 Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan dengan
ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.
2 Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak
berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.
Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
3 kesehatan dan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak
tahuan pentingnya sanitasi lingkungan.
3.      Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
DX : Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan dengan
ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.
No.
Diag. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
Kep.
1. Sifat masalah : 1 2 /3 x 1 Keluarga kurang mengetahui
Ancaman kesehatan =2/3 pengaruh lingkungan seperti tidak
memiliki WC dan cara penyajian
makanan yang kadang terbuka
dapat menimbulkan diare

2. Kemungkinan Masalah 2 1 / 2 x2 Keluarga kurang paham bahwa


diubah : =1 kesehatan lingkungan dan prilaku
Hanya sebagian dapat mempengaruhi kesehatan
diri.

3. Potensial Masalah 1 2/3x1 Keluarga mau mengikuti


untuk dicegah : =2 / 3 penyuluhan kesehatan yang
cukup diberikan
4. Menonjolnya masalah 1 0 / 2 x1 Keluarga belum mengalami
untuk dicegah : =0 masalah kesehatan yang
Masalah tidak diakibatkan oleh lingkungan dan
dirasakan prilaku yang tidak sehat
Total Skor 1 4/6

DX : Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak


berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan 2/2 X 2 2 Masalah dapat mudah dirubah karena biaya
masalah dapat dapat dijangkau keluarga.
diubah
3. Potensi 3/3 X 1 1 Kepekaan terhadap penyakit dapat dicegah.
pencegahan
4. Menonjolnya 1/2 X 1 1/2 Keluarga menyadari masalah tapi beban
masalah segera diberikan.
Total Skor 3 3/6

DX : Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi


kesehatan dan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak tahuan
pentingnya sanitasi lingkungan.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan 1/2 X 2 1 Ada kemauan keluarga untuk
masalah dapat membersihkan rumah
diubah
3. Potensi 2/3 X 1 2/3 Kepekaan terhadap penyakit dapat
pencegahan dicegah.
4. Menonjolnya 0/2 X 1 0 Keluarga menyadari masalah tapi
masalah beban segera diberikan.
Total Skor 1 4/6

4.      Prioritas Diagnosa Keperawatan


Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor

1. Ketidak tahuan keluarga tentang


pentingnya pemberian imunisasi 3 3/6
terhadap anak berhubungan dengan
tingkat pendidikan yang rendah.
2. Resiko timbulnya penyakit diare,
malaria, tipoid, DBD sehubungan
dengan ketidaksanggupan memelihara 1 4/6
lingkungan rumah
3 Ketidaksanggupan memelihara
lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan 1 4/6
perkembangan anggota keluarga
berhubungan dengan ketidak tahuan
pentingnya sanitasi lingkungan.

5.      Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


DX: Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tipoid, DBD sehubungan dengan
ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah
Kriteria Evaluasi Rencana
Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
Setelah Setelah dilakukan Respon 1.     Keluarga mampu Berikan
memberikan kunjungan di verbal memelihara penyuluhan
penyuluhan harapkan keluarga lingkungan yang kesehatan
kesehatan mampu aman dan sehat kepada
lingkungan memahami 2.      Keluarga dapat keluarga
diharapkan tentang kesehatan membuat keadaan tentang
dapat lingkungan. dapur rapi dan besih pentingnya
memelihara kesehatan,
lingkungan. yaitu PHBS
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Ketidak tahuan keluarga
1.      Penyuluhan kesehatan kepada Keluarga mampu
tentang pentingnya keluarga tentang imunisasi, menjelaskan pokok
pemberian imunisasi meliputi : bahasan dan
terhadap anak
a.       a. pengertian imunisasi. memahaminya serta
berhubungan dengan
b.     b. Macam –macam imunisasi. mau melaksanakan.
tingkat pendidikan yang
c.      c. Manfaat imunisasi.
rendah. d.      d. Efek samping imunisasi dan
cara mengatasi.
e.       e. Cara mendapatkan imunisasi
2 Resiko timbulnya
1.     1. Memberikan penyuluhan
1.      Keluarga
penyakit diare, malaria, kesehatan kepada keluarga mengatakan sudah
tipoid, DBD tentang pentingnya kesehatan mengerti tentang
berhubungan dengan
2. Menjelaskan kepada keluarga penjelasan yang
ketidaksanggupan mengenai akibat-akibat yang akan diberikan
memelihara lingkungan timbul akibat sanitasi lingkungan
2.      Keluarga mengikuti
rumah yang buruk anjuran yang
3.     2. Memberikan motivasi kepada diberikan
keluarga untuk selalu
3.      Keluarga belum
membersihkan dapur, perabotan menata perabotan
ditata dengan rapi dapur
4.     3. Menanyakan kepada keluarga
4.      Keluarga belum
apakah keluarga mengerti tentang menata perabotan
pentingnya kesehatan lingkungan dapur dengan rapi
5.     4. Memantau apakah keluarga
5.      Keluarga tidak
sudah membersihkan dapur dan mengikuti saran yang
menata perabotan telah diberikan
6.  .  Mengamati kembali apakah
6.      Keluarga belum
saran yang diberikan mampu menata perabotan
dilakukan oleh keluarga atau tidak
7.      Mengamati apakah keluarga dapur
sudah membersihkan dapur dan
7.      Keluarga
menata perabotan mengatakan sudah
8.     7. Memberikan penjelasan mengeti tentang
kepada keluarga tentang sanitasi penjelasan yang
lingkungan yang buruk diberikan
8. Menjelaskan kepada keluarga
8.      Keluarga belum
syarat pembuatan jamban dan menata perabotan
sumur dapur
9. Menanyakan kembali apakah
9.      Keluarga sudah
keluarga mengerti tentang membersihkan dapur
penjelasan yang telah diberikan dan menata perabotan
10. Mengamati kembali apakah
keluarga sering membersihkan
lingkungan khususnya bagian
dapur
3 Ketidaksanggupan 1.   1. Memberikan penyuluhan Keluarga mengerti
memelihara lingkungan kesehatan kepada keluarga dan memahami pokok
rumah yang dapat tentang : bahasannya.
mempengaruhi 2. Ventilasi rumah dan
kesehatan dan kebersihan rumah dalam
perkembangan anggota hubungannya dengan kesehatan
keluarga berhubungan
dengan ketidak tahuan
pentingnya sanitasi
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai