(SAP)
OP. REMOVAL IMPLANT
Di susun Oleh :
Athaya Karima Mahira
P1337420618091
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
A. Pendahuluan
Patah tulang atau fraktur adalah kondisi serius yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem gerak
bagi penderitanya. Untuk mengobati patah tulang, salah satu cara yang umum dilakukan yaitu,
pemasangan pen di area tulang melalui prosedur operasi.
Pen adalah implan yang terbuat dari logam, umumnya stainless steel (baja tahan karat) atau titanium,
yang bisa bertahan lama dan kuat. Implan ini merupakan alat pendukung yang biasa digunakan untuk
mengobati patah tulang atau fraktur, selain gips atau belat.
Fungsi pen dalam pengobatan fraktur adalah memastikan tulang yang patah berada di posisi struktur
tulang yang tepat, sementara tulang tersebut tumbuh dan menyambung kembali atau sedang dalam
masa penyembuhan. Pen ini dipasang di dalam area tulang yang patah melalui prosedur operasi dan
bisa tinggal di dalam tubuh untuk waktu yang lama atau bahkan selamanya.
Meski demikian, pada kondisi tertentu, pen untuk fraktur ini pun bisa dikeluarkan atau diganti. Bila
akan diganti pada suatu waktu, implan juga bisa terbuat dari bahan lainnya, seperti kobalt atau krom.
Apapun bahan yang digunakan, implan dibuat dan dirancang khusus untuk tubuh, sehingga jarang
menimbulkan reaksi alergi.
Dilansir dari Ortho Info, pemasangan pen dengan prosedur operasi ini memungkinkan rawat inap
yang lebih pendek bagi pasien, fungsi tulang dapat kembali normal lebih awal, serta mengurangi
kemungkinan komplikasi fraktur, seperti nonunion (penyembuhan yang tidak tepat) dan malunion
(penyembuhan dalam posisi yang tidak tepat).
2
B. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu memahami tentang op.
Removal implant.
D. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah Pasien dan keluarga pasien di ruang diamond B
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti dengan
adanya beberapa pertanyaan yang disampaikan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang
menyuluh.
2. Penyuluh Mahasiswa poltekkes yang praktik Keperawatan Anak di Ruang
diamond B RS Ken Saras Kab. Semarang:
a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.
E. Materi :
a. Pokok Bahasan :
Op.removal implant
b. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian tentang removal implant.
3
2. Penyebab terjadinya removal implant.
3. Apa saja yang perlu disiapkan sebelum operasi removal implant.
4. Cara prosedur op.removal implant.
5. Apa saja indikasi dan kontraindikasi op.removal implant.
F. Metode :
Ceramah
Mahasiswa menjelaskan tentang removal implant dan memberikan
kesempatan bertanya pada Pasien dan keluarga pasien
G. Media :
- Leaflet
I. Evalusi
a. Persiapan :
1. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
2. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
3. Tempat penyuluhan sudah ditentukan 1 hari sebelum penkes
4. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Proses :
1. Orang tua klien bersedia saat dilakukan penyuluhan.
2. Orang tua klien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan pembawa materi.
3. Orang tua klien aktif bertanya atau memberikan pendapat.
c. Hasil :
1. Orang tua klien menjelaskan apa yang diketahui mengenai op.removal implant
2. Orang tua klien mengetahui apa itu op.removal implant.
3. Orang tua klien mengetahui kenapa dilakukan nya op.removal implant
4. Orang tua klien mengetahui apa saja yang perlu dilakukan sebelum op.removal impant
5. Orang tua klien mengetahui prosedur op.removal implant
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CIDERA KEPALA
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Remove implant adalah pengambilan implan ( plate dan screw ) pada tulang sesuai
kondisi yang telah terpasang yang mana tulang yang fraktur telah tersambung dengan insisi
seminimal mungkin.
Implan atau pen untuk patah tulang memiliki beragam bentuk. Bentuk implan yang
umum digunakan untuk mengobati patah tulang biasanya berupa pelat, sekrup, paku atau
batang, dan kabel. Adapun bentuk implan atau pen yang akan digunakan tergantung pada
jenis fraktur dan lokasi spesifiknya.
B. ETIOLOGI
Ada beberapa kondisi yang lebih menganjurkan untuk melepas pen/ implan yang tertanam
dalam tulang, seperti:
Timbul rasa nyeri yang umumnya karena infeksi atau alergi terhadap implan.
Terjadi kerusakan saraf akibat jaringan parut.
Tulang tidak pulih seperti yang diharapkan dan perlu diganti bentuk implan lainnya.
Penyembuhan tulang yang tidak sempurna (nonunion).
Implan mengalami kerusakan atau patah akibat tekanan secara terus menerus atau tidak
terpasang dengan benar.
Merusak atau menekan sendi.
Sering melakukan aktivitas olahraga yang berisiko memberikan beban berat pada tulang yang
pernah patah (olahraga weight-bearing).
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani operasi Removal implant patah
tulang. Dokter dan perawat umumnya akan menginformasikan hal ini untuk Anda sebelum
operasi tersebut dijalankan. Namun, sebagai gambaran, berikut beberapa persiapan sebelum
menjalani operasi patah tulang yang umum dilakukan:
Pasien
1.) Pasien di siapkan dalam kondisi bersih dan memakai pakaian khusus
untuk masuk OK tanpa pakaian dalam, skiren k/p.
2.) Pasien telah puasa kurang lebih 6 – 8 jam sebelum dilakukan insisi.
3.)Dokter akan menyuntikan obat anti pembekuan darah untuk membantu mencegah DVT
atau trombosis vena dalam.
4.)Dokter mungkin memberi obat antibiotik sebelum operasi untuk membantu mengurangi
risiko infeksi.
Selanjutnya, dokter bedah akan mengangkat pen melalui sayatan yang sama ketika pen
pertama kali dimasukkan. Pen ini terkadang sulit ditemukan dan diangkat karena kerap
tertutup jaringan parut atau tulang. Oleh karena itu, dokter biasanya akan membuat sayatan
lebih besar untuk mengangkatnya.
Bila terjadi infeksi, dokter bedah akan mengangkat jaringan yang terkena infeksi terlebih
dahulu dengan prosedur debridement. Implan yang lama akan diangkat, kemudian implan
yang baru akan dipasang kembali bila tulang belum sembuh dengan baik. Pemasangan implan
kembali ini pun umumnya dilakukan bila pasien mengalami alergi terhadap pen sebelumnya.
Namun tentunya, penggantian pen ini menggunakan bahan logam yang berbeda dan aman.
Setelah menjalani operasi pengangkatan pen, Anda pun akan memasuki masa pemulihan,
yang umumnya sama seperti pascaoperasi pemasangan pen. Selama masa pemulihan ini,
pasien mungkin tidak diperbolehkan untuk mengangkat beban terlebih dahulu. Namun
sebaiknya, tetap konsultasikan dengan dokter mengenai masa pemulihan ini.
A. Teknik instrumentasi
SIGN IN
operator / asisten
11. Dekatkan meja mayo dan meja instrument, pasang alat cauter,
selang suction ikat dengan kasa lalu fixasi dengan towel klem.
Time out
12. Berikan HV Mess 1 ( mess no. 22) kepada operator untuk insisi
13. Berikan pincet cirugis pada operator mousquito klem serta kasa
18. Berikan screw driver sesuai ukuran untuk melepas screw dan
20. Berikan Bone Curettes untuk membersihkan bekas implant dan sisa
calus
21. Berikan larutan NS 0,9 % untuk cuci bekas incisi dengan slaber
Sign Out
fasia, lemak
24. Berikan pean kecil, gunting benang dan kassa kepada asisten
25. Berikan needle holder beserta jarum dan benang non absorbable no.
26. Berikan kassa basah dan kering untuk membersihkan luka operasi
27. Berikan sofratulle dan kassa kering untuk menutup luka operasi
1) Jika terasa tidak nyaman dengan udara dingin terasa ngilu dan sebagainya.
2) Jika terdapat infeksi.
3) Jika dekat dengan sendi dan mengganggu pergerakan sendi.
4) Jika terdapat reaksi inflamasi karena gesekan tendon atau otot denga plate
5) Jika plate nya patah atau ada screw yang patah, atau posisi tidak bagus / bergeser.
Proses pemulihan pasca operasi patah tulang bisa berbeda pada setiap pasien. Untuk kasus patah
tulang yang ringan, mungkin perlu 3-6 minggu untuk pulih. Namun pada kasus patah tulang yang parah
dan di area tulang yang panjang, umumnya dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat kembali
beraktivitas normal.
Selama masa pemulihan ini, Pasien mungkin perlu melakukan fisioterapi untuk membantu
memperkuat otot, memulihkan tulang, serta mengurangi kekakuan. Selama menjalani fisioterapi ini,
fisioterapis mungkin akan meminta pasien untuk mengikuti program latihan atau olahraga yang
membantu Anda melatih gerak.
Selain itu, pasien dianjurkan untuk tidak lupa untuk selalu mengonsumsi makanan yang baik
untuk patah tulang guna mempercepat masa pemulihan. Hindari pula hal-hal yang memperlambat masa
pemulihan operasi patah tulang, seperti mengonsumsi alkohol, merokok, mengemudi, mengoperasikan
mesin, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Juall. 2016. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC Man
Aesculapius
Mansjoer dkk. 2000. Kapita Selelkta Kedokteran; jilid2. Media Aesculapius: FKUI.
Jakarta