Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
OP. REMOVAL IMPLANT

Di susun Oleh :
Athaya Karima Mahira
P1337420618091

PRODI SARJANA KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
2021

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Hari/tanggal : Rabu, 27 Oktober 2021


Waktu : 25 menit
Tempat/ruang : Ruang diamond B
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di ruang diamond B RS
Ken Saras Semarang

Topik Penkes : Removal implant

A. Pendahuluan
Patah tulang atau fraktur adalah kondisi serius yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem gerak
bagi penderitanya. Untuk mengobati patah tulang, salah satu cara yang umum dilakukan yaitu,
pemasangan pen di area tulang melalui prosedur operasi.

Pen adalah implan yang terbuat dari logam, umumnya stainless steel (baja tahan karat) atau titanium,
yang bisa bertahan lama dan kuat. Implan ini merupakan alat pendukung yang biasa digunakan untuk
mengobati patah tulang atau fraktur, selain gips atau belat.

Fungsi pen dalam pengobatan fraktur adalah memastikan tulang yang patah berada di posisi struktur
tulang yang tepat, sementara tulang tersebut tumbuh dan menyambung kembali atau sedang dalam
masa penyembuhan. Pen ini dipasang di dalam area tulang yang patah melalui prosedur operasi dan
bisa tinggal di dalam tubuh untuk waktu yang lama atau bahkan selamanya.

Meski demikian, pada kondisi tertentu, pen untuk fraktur ini pun bisa dikeluarkan atau diganti. Bila
akan diganti pada suatu waktu, implan juga bisa terbuat dari bahan lainnya, seperti kobalt atau krom.
Apapun bahan yang digunakan, implan dibuat dan dirancang khusus untuk tubuh, sehingga jarang
menimbulkan reaksi alergi.

Dilansir dari Ortho Info, pemasangan pen dengan prosedur operasi ini memungkinkan rawat inap
yang lebih pendek bagi pasien, fungsi tulang dapat kembali normal lebih awal, serta mengurangi
kemungkinan komplikasi fraktur, seperti nonunion (penyembuhan yang tidak tepat) dan malunion
(penyembuhan dalam posisi yang tidak tepat).

2
B. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu memahami tentang op.
Removal implant.

C. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) :


Setelah mendapatkan penyuluhan peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian op.removal implant dengan bahasanya sendiri
2. Menyebutkan apa saja yang perlu disiapkan sebelum dilakukan op. Removal implant
3. Menjelaskan bagaimana prosedur op. Removal implant
4. Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi setelah dilakukan op.removal implant

D. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah Pasien dan keluarga pasien di ruang diamond B
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti dengan
adanya beberapa pertanyaan yang disampaikan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang
menyuluh.
2. Penyuluh Mahasiswa poltekkes yang praktik Keperawatan Anak di Ruang
diamond B RS Ken Saras Kab. Semarang:
a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.

E. Materi :
a. Pokok Bahasan :
Op.removal implant
b. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian tentang removal implant.

3
2. Penyebab terjadinya removal implant.
3. Apa saja yang perlu disiapkan sebelum operasi removal implant.
4. Cara prosedur op.removal implant.
5. Apa saja indikasi dan kontraindikasi op.removal implant.

F. Metode :
 Ceramah
Mahasiswa menjelaskan tentang removal implant dan memberikan
kesempatan bertanya pada Pasien dan keluarga pasien

G. Media :
- Leaflet

H. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pendahuluan
Pembukaan dan menjelaskan tujuan
2. Penyajian
Menjelaskan materi ( sesuai TIK atau sub pokok bahasan )
3. Penutup
Merangkum dan melakukan evaluasi

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


No
1. Pendahuluan 3 menit  Menyiapkan materi, tempat  Menyiapkan diri
dan sasaran
 Pembukaan ( salam dan  Menjawab salam
perkenalan )
 Memperhatikan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
No
 Menjelaskan tujuan dan
kontrak waktu

2. Penyajian 17  Menanyakan pendapat  Menjawab / merespon


menit peserta tentang removal
implant
 Menjelaskan pengertian  Merespon
removal implant
 Memberi kesempatan  Mendengar/
kepada peserta untuk memperhatikan.
bertanya  Bertanya
 Menjelaskan mengenai
penyebab removal implant.
 Memberi kesempatan pada  Merespon/ mengulang
peserta untuk bertanya  Memperhatikan
 Memberi reward
 Menjelaskan mengenai apa  Bertanya
saja yang perlu dilakukan
sebelum operasi removal  Merespon
implant.  Mendengar
 Memberikan kesempatan /memperhatikan
bertanya  Merespon/bertanya
 Menjelaskan indikasi dan
kontraindikasi op.removal
 Mendengar atau
implant.
memperhatikan.
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
No
 Memberikan kesempatan  Merespon/bertanya
bertanya
 Mendengar atau
memperhatikan
 Merespon
3. Penutup 5 menit  Mengajukan pertanyaan  Menjawab pertanyaan
untuk mengevaluasi
 Memberikan reward  Merespon
 Merangkum
 Menutup pertemuan dan  Memperhatikan dan
mengucapkan salam menjawab

I. Evalusi
a. Persiapan :
1. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
2. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
3. Tempat penyuluhan sudah ditentukan 1 hari sebelum penkes
4. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Proses :
1. Orang tua klien bersedia saat dilakukan penyuluhan.
2. Orang tua klien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan pembawa materi.
3. Orang tua klien aktif bertanya atau memberikan pendapat.
c. Hasil :
1. Orang tua klien menjelaskan apa yang diketahui mengenai op.removal implant
2. Orang tua klien mengetahui apa itu op.removal implant.
3. Orang tua klien mengetahui kenapa dilakukan nya op.removal implant
4. Orang tua klien mengetahui apa saja yang perlu dilakukan sebelum op.removal impant
5. Orang tua klien mengetahui prosedur op.removal implant
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CIDERA KEPALA

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Remove implant adalah pengambilan implan ( plate dan screw ) pada tulang sesuai
kondisi yang telah terpasang yang mana tulang yang fraktur telah tersambung dengan insisi
seminimal mungkin.
Implan atau pen untuk patah tulang memiliki beragam bentuk. Bentuk implan yang
umum digunakan untuk mengobati patah tulang biasanya berupa pelat, sekrup, paku atau
batang, dan kabel. Adapun bentuk implan atau pen yang akan digunakan tergantung pada
jenis fraktur dan lokasi spesifiknya.

B. ETIOLOGI
Ada beberapa kondisi yang lebih menganjurkan untuk melepas pen/ implan yang tertanam
dalam tulang, seperti:

 Timbul rasa nyeri yang umumnya karena infeksi atau alergi terhadap implan.
 Terjadi kerusakan saraf akibat jaringan parut.
 Tulang tidak pulih seperti yang diharapkan dan perlu diganti bentuk implan lainnya.
 Penyembuhan tulang yang tidak sempurna (nonunion).
 Implan mengalami kerusakan atau patah akibat tekanan secara terus menerus atau tidak
terpasang dengan benar.
 Merusak atau menekan sendi.
 Sering melakukan aktivitas olahraga yang berisiko memberikan beban berat pada tulang yang
pernah patah (olahraga weight-bearing).

C. HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani operasi Removal implant patah
tulang. Dokter dan perawat umumnya akan menginformasikan hal ini untuk Anda sebelum
operasi tersebut dijalankan. Namun, sebagai gambaran, berikut beberapa persiapan sebelum
menjalani operasi patah tulang yang umum dilakukan:

Pasien
1.) Pasien di siapkan dalam kondisi bersih dan memakai pakaian khusus
untuk masuk OK tanpa pakaian dalam, skiren k/p.
2.) Pasien telah puasa kurang lebih 6 – 8 jam sebelum dilakukan insisi.
3.)Dokter akan menyuntikan obat anti pembekuan darah untuk membantu mencegah DVT
atau trombosis vena dalam.
4.)Dokter mungkin memberi obat antibiotik sebelum operasi untuk membantu mengurangi
risiko infeksi.

D. PROSEDUR REMOVAL IMPLANT


Prosedur operasi pengangkatan pen tulang tak jauh berbeda dengan saat pemasangan
dilakukan. Sebelum tindakan operasi, dokter umumnya akan memberi anestesi atau obat bius
terlebih dahulu pada pasien.

Selanjutnya, dokter bedah akan mengangkat pen melalui sayatan yang sama ketika pen
pertama kali dimasukkan. Pen ini terkadang sulit ditemukan dan diangkat karena kerap
tertutup jaringan parut atau tulang. Oleh karena itu, dokter biasanya akan membuat sayatan
lebih besar untuk mengangkatnya.

Bila terjadi infeksi, dokter bedah akan mengangkat jaringan yang terkena infeksi terlebih
dahulu dengan prosedur debridement. Implan yang lama akan diangkat, kemudian implan
yang baru akan dipasang kembali bila tulang belum sembuh dengan baik. Pemasangan implan
kembali ini pun umumnya dilakukan bila pasien mengalami alergi terhadap pen sebelumnya.
Namun tentunya, penggantian pen ini menggunakan bahan logam yang berbeda dan aman.

Setelah menjalani operasi pengangkatan pen, Anda pun akan memasuki masa pemulihan,
yang umumnya sama seperti pascaoperasi pemasangan pen. Selama masa pemulihan ini,
pasien mungkin tidak diperbolehkan untuk mengangkat beban terlebih dahulu. Namun
sebaiknya, tetap konsultasikan dengan dokter mengenai masa pemulihan ini.

Prosedur operasi ( teknik instrumentasi )

A. Teknik instrumentasi

SIGN IN

1. Pasien datang cek kelengkapan data pasien

2. Bantu memindahkan pasien dari brancard ke meja operasi

3. Menulis identitas pasien dibuku register

4. Pasang plat arde di tungkai kaki sebelah kiri

5. Tim anestesi melakukan Pembiusan dg GA

6. Setelah pembiusan selesai perawat sirkuler memasang folley kateter

no 16 mengatur posisi pasien mencuci area operasi dengan

microshield (jika ada bulu pada area op di cukur dahulu) keringkan

dengan duk steril

7. Instrumentator melakukan Surgical scrub, Gowning, Gloving

8. Operator dan asisten melakukan surgical scrub, instrumentator

membantu gowning dan gloving

9. Memberikan desinfeksi klem dan larutan desinfektan betadine 10%

/ povidone iodine 10% untuk desinfeksi lapangan operasi kepada

operator / asisten

10. Melakukan Drapping :


 Berikan U-pad steril dibawah kaki sebelah kanan,pasang

duk besar diatasnya

 Pasang duk besar diatas duk besar pertama. Pasang duk

kecil buat segitiga pada paha fixasi dg towel klem

 Pasang duk besar pada bagian atas fixasi dg towel klem

11. Dekatkan meja mayo dan meja instrument, pasang alat cauter,

selang suction ikat dengan kasa lalu fixasi dengan towel klem.

Pasang canul suction cek fungsi couter dan suction

Time out

12. Berikan HV Mess 1 ( mess no. 22) kepada operator untuk insisi

13. Berikan pincet cirugis pada operator mousquito klem serta kasa

kepada asisten rawat perdarahan dengan cauter

14. Berikan langenback untuk memperlebar area operasi

15. Berikan mess 2 HV Mess no 3 beserta mes no. 10 kepada operator

untuk memperdalam insisi sampai tulang / implant

16. Berikan double langenback untuk memperlebar area operasi

17. Berikan rasparatories untuk expose implant / tulang

18. Berikan screw driver sesuai ukuran untuk melepas screw dan

diambil dengan pean manis sampai semua screw terlepas

19. Berikan kokher untuk mengangkat plate setelah plate terangkat

20. Berikan Bone Curettes untuk membersihkan bekas implant dan sisa

calus

21. Berikan larutan NS 0,9 % untuk cuci bekas incisi dengan slaber

Sign Out

22. Inventarisasi instrument dan kassa


23. Jahit luka operasi lapis perlapis .Berikan needle holder beserta

jarum dan benang absorbable no. 2/0 (safil/vicril) untuk menjahit

fasia, lemak

24. Berikan pean kecil, gunting benang dan kassa kepada asisten

25. Berikan needle holder beserta jarum dan benang non absorbable no.

3/0(premiline/proline) untuk menjahit kulit

26. Berikan kassa basah dan kering untuk membersihkan luka operasi

27. Berikan sofratulle dan kassa kering untuk menutup luka operasi

28. Pasang softband dilanjutkan dengan tensocrepe

29. Bereskan alat-alat (dekontaminasi, pencucian, pembilasan,

pengeringan, pengemasan dan sterilisasi)

E. INDIKASI REMOVAL IMPLANT

1) Jika terasa tidak nyaman dengan udara dingin terasa ngilu dan sebagainya.
2) Jika terdapat infeksi.
3) Jika dekat dengan sendi dan mengganggu pergerakan sendi.
4) Jika terdapat reaksi inflamasi karena gesekan tendon atau otot denga plate
5) Jika plate nya patah atau ada screw yang patah, atau posisi tidak bagus / bergeser.

F. KONTRAINDIKASI REMOVAL IMPLANT

Keadaan umum pasien Menurun.

G. PROSES PEMULIHAN REMOVAL IMPLANT

Proses pemulihan pasca operasi patah tulang bisa berbeda pada setiap pasien. Untuk kasus patah
tulang yang ringan, mungkin perlu 3-6 minggu untuk pulih. Namun pada kasus patah tulang yang parah
dan di area tulang yang panjang, umumnya dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat kembali
beraktivitas normal.

Selama masa pemulihan ini, Pasien mungkin perlu melakukan fisioterapi untuk membantu
memperkuat otot, memulihkan tulang, serta mengurangi kekakuan. Selama menjalani fisioterapi ini,
fisioterapis mungkin akan meminta pasien untuk mengikuti program latihan atau olahraga yang
membantu Anda melatih gerak.

Selain itu, pasien dianjurkan untuk tidak lupa untuk selalu mengonsumsi makanan yang baik
untuk patah tulang guna mempercepat masa pemulihan. Hindari pula hal-hal yang memperlambat masa
pemulihan operasi patah tulang, seperti mengonsumsi alkohol, merokok, mengemudi, mengoperasikan
mesin, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2009. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. JakartaEGC

Carpenito Lynda Juall. 2016. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC Man

sjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media

Aesculapius

Marilyan, Doenges E. 2011. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk

perencanaan dan pendokumentasian perawatyan pasien). Jakarta: EGC

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi ed.3. Jakarta : EGC.

American College of Surgeon Committe on Trauma. Cedera kepala.


Dalam:Advanced Trauma Life Support for Doctors. Ikatan Ahli Bedah
Indonesia,penerjemah. Edisi 7. Komisi trauma IKABI, 2004; 168-193.

Mansjoer dkk. 2000. Kapita Selelkta Kedokteran; jilid2. Media Aesculapius: FKUI.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai