Nim : P1337420922064
WOC
GANGGUAN NAFAS PADA NEONATORUM
Definisi :
Persalinan lama, lilitan Paralisis pusat Faktor lain : anastesi,
Gangguan pola nafas neonatorum adalah tali pusat, presentasi obatobatan narkotik.
pernafasan
suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak janin abnormal.
dapat bernapas secara spontan dan teratur
setelah lahir. Keadaan ini biasanya disertai
dengan hipoksia dan hipekapnu serta berakhir
dengan asidosis(Marwiyah, 2016).
Ganguan Nafas
Pemeriksaan Diagnostik
Pola napas tidak efektif
a. Analisa Gas Darah (AGD)
b. Elektrolit darah
c. Gula darah
d. Baby gram (RO dada)
e. USG (kepala)
Penatalaksanaan Medis Intervenssi Keperawatan
Observasi
Tindakan umum
1)Pengawasan suhu Intervensi utama : INTERVENSI KEPERAWATAN 1) Monitor ikterik pada sklera
2)Pembersihan jalan nafas dan kulit bayi
Manajemen jalan napas A. MANAJEMEN HIPOVOLEMIA (I.03116)
3)Rangsangan untuk menimbulkan pernafasan.
2) Identifikasi kebutuhan cairan
1. Monitor pola napas (frekuensi, 1. Observasi sesuai dengan usia gentasi dan
Tindakan khusus kedalaman, usaha napas) Periksa tanda dan gejala berat badan
1)Asfiksia berat (nilai apgar 0-3) hipovolemia (mis. frekuensi
2. Monitor bunyi napas tambahan nadi meningkat, nadi teraba
Resusitasi aktif dalam hal ini harus segera dilakukan 3) Momitor suhu dan tanda vital
(gurgling, mengi, wheezing, ronkhi) lemah, tekanan darah
yaitu dengan : setiap 4 jam sekali
menurun, tekanan nadi
3. Berikan oksigen, jika perlu menyempit,turgor kulit
4) Monitor efek samping
menurun, membrane mukosa
4. Kolaborasi pemberian kering, volume urine menurun, fototerapi (mis, hipertermi, diare,
Memberikan O2 secara langsung dan berulang atau bronkodilator,ekspe ktoran,mukolitk, hematokrit meningkat, haus rush pada kulit, penurunan berat
dan lemah) badan lebih dari 8- 10%)
jika perlu Pemantauan respirasi Monitor intake dan output
cairan Teraputik
1. Monitor frekuensi, irama, 2. Terapeutik
denganmelakukan intubasi endotracheal dan O2 kedalaman, dan upaya napas Hitung kebutuhan cairan 1) Siapkan lampu fototerapi da
2. Monitor pola napas (seperti Berikan posisi modified inkubator atau kotak bayi
trendelenburg
bradipneu, takipneu, hiperventilasi) 2) Lepaskan pakaian bayi kecuali
Berikan asupan cairan oral
3. Monitor adanya sumbatan jalan 3. Edukasi popok
dimasukkan dengantekanan tidak lebih dari 30 Anjurkan memperbanyak
napas
asupan cairan oral 3) Berikan penutup mata pada
ml. 4. Auskultasi bunyi napas Anjurkan menghindari bayi
Memberikan natrikus bikarbonat dengan (2-4 perubahan posisi mendadak
5. Monitor saturasi oksigen 4. Kolaborasi 4) Ukur jarak antara lampu dan
mEQ/kg BB)
Kolaborasi pemberian cairan IV permukaan kulit bayi
Masase jantung 6. Paplasi kesimetrisan ekspansi paru issotonis (mis. cairan NaCl,
Memberikan obat-obatan 1/10.000 andrelin 7. Atur interval pemantauan respirasi RL) 5) Biarkan tubuh bayi terpapar
sesuai kondisi pasien Kolaborasi pemberian cairan IV sinar fototerapi secara
hipotonis (mis. glukosa 2,5%, berkelanjutan
8. Monitor adanya pernafasan cuping NaCl 0,4%)
hidung Kolaborasi pemberian cairan 6) Ganti segera alas dan popok
dengan dosis0,5- 1 cc dan kalsium glukonat 50-
koloid (mis. albumin, bayi jika BAB/BAK
9. Monitor adanya kelemahan otot plasmanate)
diagfragama Kolaborasi pemberian produk 7) Gunakan linen berwarna putih
darah agar memantulkan cahaya
sebanyak mungkin
Edukasi
Kolaborasi