Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU MANAJEMEN BENCANA

ANALISIS JURNAL PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE) PADA


KORBAN BENCANA

Dosen Pembimbing : Wenny Trisnaningtyas,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

ATHAYA KARIMA MAHIRA

P1337420618091

4A3 REGULER

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SEMARANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

2022
ANALISIS JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
2. Volume :2
3. Nomor :2
4. Halaman :-
5. Tahun Terbit : Agustus 2019
6. Judul Jurnal : Teknik Evakuasi Cedera Kepala Pasca Bencana Ketepatan
Teknik Evakuasi Pada Korban Cedera Kepala Dalam Mengurangi Kejadian Cedera
Sekunder
7. Nama Penulis : Noer Safita , Anindya Atiqah Ristanti , Eka Pramudian
Rismayanti , Hitaputra Agung Wardhana
B. ABSTRAK JURNAL
1. Uraian Abstrak :
Evakuasi adalah upaya untuk mempekerjakan kembali para korban dari daerah
yang terkena dampak ke daerah yang lebih aman untuk mendapatkan
pertolongan. Saat ini kurangnya transfer yang memadai untuk mengevakuasi
korban bencana adalah fenomena yang terjadi dalam kasus sosial khususnya
petugas kesehatan yang mendapatkan potensi tinggi untuk meningkatkan
terjadinya cedera sekunder pada korban. rasio hasil penelitian kesehatan pada
2007 dan 2013, menunjukkan peningkatan prevalensi cedera kepala dari 7,5%
menjadi 8,2% dan salah satu rumah sakit di Indonesia telah memegang data
yang dibuat menjadi titik vokal menyatakan bahwa kasus cedera kepala dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah
untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas cedera kepala yang meningkat
setiap tahun dan mendukung petugas kesehatan untuk mempermudah dalam
melakukan evakuasi untuk mencegah cedera sekunder. Tinjauan pustaka ini
dilakukan dengan mencari jurnal basis data elektronik dengan menggunakan kata
kunci yang sesuai. Hasil penelitian ini mendalilkan korban luka-luka terutama
pasca bencana membutuhkan evakuasi yang cepat dan tepat, penilaian dan
teknik manajemen untuk menyelamatkan hidup penderita. Perawatan yang
dilakukan ketika mendapat cedera kepala adalah menjaga jalan napas pasien,
mengawasi perdarahan dan mencegah syok, melumpuhkan pasien, mencegah
komplikasi dan cedera sekunder setiap keadaan yang melibatkan abnormal dan
berbahaya harus diberikan resusitasi. Penanganan dilakukan mengacu pada
perlunya metode ABCDE dengan menggunakan metode START dan mantain
stabilisasi teknik serviks menggunakan teknik log roll.
2. Keyword Jurnal : Evakuasi, cedera kepala, cedera sekunder, bencana.
C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literature review. Yaitu
sebuah pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang dilakukan
dengan menggunakan database WHO, NCBI, Pubmed, Google Scholar dan
ScienceDirect. Pada tahap awal pencarian artikel jurnal diperoleh 539 artikel dari
tahun 2009 sampai 2019 menggunakan kata kunci "teknik evakuasi cedera kepala
pasca bencana", “teknik evakuasi cedera kepala”, head injury dan “evacuation
techniques head injury”.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Evakuasi merupakan upaya untuk memindahkan korban dari lokasi yang tertimpa
bencana ke wilayah yang lebih aman untuk mendapatkan pertolongan. Korban
cedera khususnya pasca bencana memerlukan teknik evakuasi, penilaian dan
pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita. Evakuasi
medik mempunyai ruang lingkup meliputi: evakuasi di lapangan (dari lokasi kejadian
ke fasilitas kesehatan), evakuasi pelayanan (puskesmas ke rumah sakit, antar RS),
evakuasi medik didalam RS (antar unit kerja terlibat). Teknik evakuasi medik untuk
korban gawat darurat harus selalu disertai petugas medis menggunakan sarana
transportasi yang memenuhi persyaratan pelayanan gawat darurat dengan
memperhatikan tujuan evakuasi berdasarkan hasil triage (seleksi korban berdasarkan
tingkat kegawatdaruratanya untuk memberikan prioritas pelayanan. Penanganan
yang dilakukan saat terjadi cedera kepala adalah menjaga jalan nafas penderita,
mengontrol pendarahan dan mencegah syok, imobilisasi penderita, mencegah
terjadinya komplikasi dan cedera sekunder. Setiap keadaan yang tidak normal dan
membahayakan harus segera diberikan tindakan resusitasi pada saat itu juga.
Berkaitan dengan cedera kepala, maka sangat penting sekali dalam melakukan
penanganan yang cepat dan tepat. Pertimbangan paling penting dari cedera kepala
adalah apakah otak telah mengalami cedera atau tidak dimana otak merupakan
organ vital pengendali.
E. KESIMPULAN
Cedera kepala memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi di dunia. Oleh karena itu,
berdasarkan hasil diskusi dari tinjauan literatur ini, teknik evakuasi cedera kepala
pada korban bencana harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Evakuasi dilakukan
dengan memindahkan korban ke tempat yang lebih aman, yaitu dari lokasi kejadian
ke pos lanjutan dan dari pos lanjutan ke rumah sakit. Pemindahan tersebut
merupakan prioritas penting setelah melakukan tindakan-tindakan pencegahan
kematian seperti pemeriksaan tanda-tanda vital dan pada kondisi yang lebih lanjut
dengan resusitasi. Alur evakusi korban cedera kepala dimulai dari persiapan di area
bencana dengan prinsip DRCAB, dan pemindahan korban menggunakan tandu keras
serta menjaga stabilisasi cervical. Penanganannya berdasarkan identifikasi triase
dengan memperhatikan ABCDE menggunakan metode START. Pada evakuasi korban
dengan cedera kepala tetap memperhatikan dan menjaga patensi airway, serta
memonitor breathing dan sirkulasi. Dengan demikian cedera otak sekunder dapat
dicegah selama proses evakuasi.
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. Kelebihan
Secara keseluruhan jurnal ini sudah bagus dimulai dari abstrak, pendahuluan,
metode serta pembahasanya sangat lengkap serta dilengkapi dengan bahasa
inggris
2. Kekurangan
3. -
G. DAFTAR PUSTAKA

(Safita et al., 2019)Ismail, T. S., & Syarifudin, K. B. (2020). Disaster Victim Identification
(Dvi) Training for Medical Student. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The
Indonesian Journal of Medical Education, 9(2), 95. https://doi.org/10.22146/jpki.54055

Safita, N., Ristanti, A. A., Rismayanti, E. P., & Wardhana, H. A. (2019). TEKNIK EVAKUASI
CEDERA KEPALA PASCA BENCANA KETEPATAN TEKNIK EVAKUASI PADA KORBAN
CEDERA KEPALA DALAM MENGURANGI KEJADIAN CEDERA SEKUNDER. 2(2), 63–71.
ANALISIS JURNAL

H. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Artikel Ilmiah
2. Volume :-
3. Nomor :-
4. Halaman :-
5. Tahun Terbit : 2020
6. Judul Jurnal : Disaster Victim Identification (Dvi) Training For Medical
Student
7. Nama Penulis : Taufik Suryadi1 , Kulsum Kulsum
I. ABSTRAK JURNAL
1. Uraian Abstrak : Disaster victim identification (DVI) adalah proses
mengidentifikasi korban yang meninggal akibat bencana. Kematian akibat
bencana dapat diklasifikasikan sebagai korban bencana terbuka dan korban
bencana tertutup. Dalam bencana terbuka proses identifikasi lebih sulit.
Berdasarkan peraturan hukum di Indonesia, identifikasi dimaksudkan untuk
memenuhi hak asasi manusia atas identitas, martabat dan status sosial, hak
otonomi seperti warisan, status perkawinan, agama, asuransi atau masalah
hukum dan sosial lainnya.
2. Keyword Jurnal : Pendataan, Manajemen, Gawat Darurat, Aplikasi, PHP
J. METODE PENELITIAN
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah melakukan pelatihan dan simulasi
DVI untuk mahasiswa kedokteran sejak 96 Vol. 9 | No. 2 | July 2020| Jurnal
Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Taufik Suryadi, Kulsum. JPKI, 2020; 9(2): 95-102 2009 hingga 2019. Sebanyak 1995
mahasiswa pada periode ini telah berpartisipasi dalam pelatihan ini. Pelatihan DVI
untuk mahasiswa kedokteran sangat dibutuhkan sebagai tambahan kompetensi
dokter di bidang manajemen bencana. Kesimpulan: Dengan mengikuti pelatihan ini,
mahasiswa kedokteran memiliki keterampilan medis yang cukup untuk membantu
dalam proses DVI.
K. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelatihan DVI di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala bagi mahasiswa
berperan dalam meningkatkan keterampilan medis siswa dalam hal dalam
menentukan identitas individu. Dalam proses dari pelatihan DVI, siswa mampu
melakukan kejahatan simulasi adegan, mengumpulkan data ante-mortem dan post
mortem dan dapat membuat perbandingan antara data ante-mortem dan post-
mortem sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa secara umum dalam bidang
penanggulangan bencana.
L. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
4. Kelebihan
Secara keseluruhan jurnal ini dijelaskan dengan benar, jelas, singkat dan padat.
5. Kekurangan
Pada jurnal ini banyak sekali kekurangan dari mulai pendahuluan dan abstrak
yang sangat singkat dan masih banyak yang belum dijelaskan secara lebih detail.

M. DAFTAR PUSTAKA

(Ismail & Syarifudin, 2020)Ismail, T. S., & Syarifudin, K. B. (2020). Disaster Victim
Identification (Dvi) Training for Medical Student. Jurnal Pendidikan Kedokteran
Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education, 9(2), 95.
https://doi.org/10.22146/jpki.54055

Anda mungkin juga menyukai