OLEH
OLEH
i
Abstrak
iii
Abstract
iv
Prakata
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat karunia dan hidayah-
Nya, sehingga penulisan laporan hasil penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian
ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu unsur dari tridharma perguruan tinggi
dan merupakan tugas pokok dan fungsi sebagai dosen pada Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.
Budaya keselamatan pasien merupakan aspek penting untuk pemberian
layanan kesehatan yang berkualitas dan merupakan masalah yang sangat
memprihatinkan secara global. Masalah budayaterkadang diidentifikasi sebagai
penghalang bagi perubahan sistem di seluruh dunia.
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada perluasan sudut
pandang manajemen rumah sakit dalam memilih program intervensi untuk
memperkuat dan mengembangkan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pengungkapan, penyajian
dan pemilihan kata-kata dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab
itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik dan segala
bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan laporan hasil penelitian ini.
Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur,
ketua unit penelitian dan pengembangan, ketua jurusan keperawatan dan ketua
Program studi D IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim yang telah
memfasilitasi kegiatan ini.Terimakasih juga penulis sampaikan kepada tim pakar
atas saran dan masukan yang diberikan.
Akhir kata mudah-mudahan penelitian ini nantinya dapat memberi
manfaat.
Samarinda, 10 November 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 27
2.Demografi Responden...................................................................................... 28
3.Uji Asumsi Klasik............................................................................................. 34
4.Uji Regresi Linear Berganda ........................................................................... 39
B.Pembahasan ................................................................................................ 42
1.Persepsi Perawat tentang Budaya Keselamatan Pasien ........................... 42
2.Insiden Keselamatan pasien ................................................................... 43
3.Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien terhadap Insiden Keselamatan .... 44
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ................................................................................................ 47
B.Saran .......................................................................................................... 48
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A.Anggaran Biaya .......................................................................................... 49
B.Jadwal Penelitian ........................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 50
LAMPIRAN ..................................................................................................... 65
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel1.1 : Dimensi Budaya Keselamatan Pasien……………………… 8
Tabel4.1 : Proporsi Populasi dan Sampel Penelitian berdasarkan
Ruang Rawat Inap dan IGD RSUD A.W. Sjahranie 19
Samarinda…………………………………………………..
Tabel 4.2 : Definisi Operasional……………………………...………... 20
Tabel 4.3 : Autokorelasi……………………………………………….. 25
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat di RSUD A. W. 29
Sjahranie Samarinda Tahun 2018………………………….
Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Persepsi Perawat tentang Budaya
Keselamatan Pasien di RSUD A. W. Sjahranie Samarinda 30
Tahun 2018…………………………………………………
Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Insiden Keselamatan Pasien di RSUD 31
A. W. Sjahranie Samarinda Tahun 2018…………………...
Tabel 5.4 : Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov………………... 34
Tabel 5.5 : Hasil Uji Multikolinieritas…………………………………. 37
Tabel 5.6 : Hasil Uji Autokorelasi……………………………………... 38
Tabel 5.7 : Hasil Uji F Budaya Keselamatan Pasien terhadap Insiden 38
Keselamatan Pasien…………………………………………
Tabel 5.8 : Hasil Uji T Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien terhadap 39
Insiden Keselamatan Pasien………………………………...
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 : Hasil Uji SPSS
Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya keselamatan pasien merupakan aspek penting untuk pemberian
layanan kesehatan yang berkualitas dan merupakan masalah yang sangat
memprihatinkan secara global (Wami, Demssie, Wassie, & Ahmed,
2016).Masalah budaya terkadang diidentifikasi sebagai penghalang bagi
perubahan sistem di seluruh dunia. Dilihat secara negatif, isu-isu budaya ini
mengacu pada sikap dan perilaku profesional dan organisasi yang tahan
terhadap gangguan yang dirasakan dan mewujudkan antipati terhadap
perubahan. Sebaliknya, budaya keselamatan positif ditandai oleh komunikasi
terbuka, saling percaya, persepsi bersama tentang pentingnya keselamatan dan
kepercayaan diri terhadap kemanjuran tindakan pencegahan(Tutiany,
Lindawati, & Paula, 2017)
Penerapan budaya keselamatan pasien di rumah sakit adalah sesuatu
yang mutlak harus diaplikasikan sejalan dengan budaya kerja dalam organisasi
agar mampu menurunkan Insiden Keselamatan Pasien. Insiden Keselamatan
Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien (Permenkes RI No.11, 2017).
Keselamatan pasien di rumah sakit kemudian menjadi isu penting karena
banyaknya kasus Medical Error yang terjadi di berbagai negara. Setiap tahun
di Amerika hampir 100.000 pasien yang dirawat di rumah sakit meninggal
karena Medical Error. National Patient Safety Agency tahun 2017 melaporkan,
dalam rentang waktu Januari sampai dengan Desember 2016 di Negara Inggris
didapatkan angka insiden keselamatan pasien yang dilaporkan sebanyak
1.879.822 kejadian. Data terbaru untuk salah satu negara di Asia Tenggara
yakni dari Ministry of Health Malaysia tahun 2017 melaporkan angka insiden
keselamatan pasien selama satu tahun pada 2016 sebanyak 2.769 kejadian.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien
terhadap Insiden Keselamatan Pasien di RSUD A. Wahab Sjahranie ?
C. Urgensi Penelitian
Keselamatan pasien di rumah sakit menjadi isu penting karena
banyaknya kasus Medical Error yang terjadi. Tren insiden keselamatan pasien
(patient safety) yang terjadi di RSUD A.W. Sjahranie Samarinda terjadi karena
belum optimalnya penerapan sasaran keselamatan pasien di rumah sakit ini.
Berdasarkan data yang dilaporkan KPMK RSUD A. W. Sjahranie Samarinda,
pada tahun 2017 didapatkan 2.267 insiden keselamatan pasien. Menciptakan
budaya keselamatan pasien merupakan langkah awal yang harus dilakukan
dalam upaya meminimalisir terjadinya insiden di Rumah Sakit. Rendahnya
safety culture memiliki kontribusi positif terhadap timbulnya kesalahan dalam
pelayanan kesehatan. Maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
budaya keselamatan pasien terhadap insiden keselamatan pasien di RSUD A.
W. Sjahranie Samarinda.
5
BAB II
PENELUSURAN PUSTAKA YANG RELEVAN
6
7
C. Kerangka Teori
Faktor Kontributor
1. Faktor kontributor Eksternal / Di Luar RS
a. Regulator dan ekonomi
b. Peraturan dan kebijakan
c. Peraturan nasional
d. Hubungan dengan organisasi lain
2. Faktor Kontributor Organisasi &
Manajemen
a. Organisasi & manajemen
b. Kebijakan, standar &tujuan
c. Administrasi
d. Budaya keselamatan
e. SDM
f. Diklat
3. Faktor Lingkungan Kerja
a.a. Desain dan bangunan
b. Lingkungan
c. Peralatan/sarana/prasarana
4. Faktor Kontributor Tim
a. Supervisi & Konsultasi Insiden
b. Konsistensi Keselamatan
c. Kepemimpinan & Tanggung jawab
Pasien
d. Respon terhadap insiden
5. Faktor Kontributor Petugas
a. Kompetensi
b. Stressor fisik dan mental
6. Faktor Kontributor Tugas
a. Ketersediaan SOP
b. Ketersediaan & akurasi hasil test
c. Faktor penunjang dalam validasi alat
medis
d. Desain tugas
7. Faktor Kontributor Pasien
a. Kondisi
b. Personal
c. Pengobatan
d. Riwayat
e. Hubungan staf dan pasien
8. Faktor Kontributor Komunikasi
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi tertulis
D. Kerangka Konsep
Staffing
E. Hipotesa
1. Adapengaruh budaya keselamatan pasien terhadap insiden keselamatan
pasien
2. Ada pengaruh kerjasama dalam unitterhadap insiden keselamatan pasien
3. Ada pengaruh harapan dan tindakan manajer dalam mempromosikan
patient safety/ keselamatan pasienterhadap insiden keselamatan pasien
4. Ada pengaruh organizational learning–perbaikan berkelanjutan terhadap
insiden keselamatan pasien
13
A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh budaya keselamatan pasien terhadap
Insiden Keselamatan Pasien di RSUD A. Wahab Sjahranie.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi budaya keselamatan pasien di ruang rawat inap dan
Instalasi Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat RSUD A. Wahab
Sjahranie
b. Mengidentifikasi bentuk insiden keselamatan pasien di ruang rawat
inap dan Instalasi Gawat Darurat RSUD A. Wahab Sjahranie
c. Menganalisis pengaruh budaya keselamatan pasien terhadap insiden
keselamatan pasien di ruang rawat inap dan Instalasi Gawat Darurat
RSUD A. Wahab Sjahranie
d. Menganalisis pengaruh kerjasama dalam unit terhadap insiden
keselamatan pasien di ruang rawat inap dan Instalasi Gawat Darurat
RSUD A. Wahab Sjahranie
e. Menganalisis pengaruh harapan dan tindakan manajer dalam
mempromosikan patient safety/ keselamatan pasien terhadap insiden
keselamatan pasien di ruang rawat inap dan Instalasi Gawat Darurat
RSUD A. Wahab Sjahranie
f. Menganalisis pengaruh organizational learning–perbaikan
berkelanjutan terhadap insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap
dan Instalasi Gawat Darurat RSUD A. Wahab Sjahranie
g. Menganalisis pengaruh dukungan manajemen dengan upaya
keselamatan pasien terhadap insiden keselamatan pasien di ruang
rawat inap dan Instalasi Gawat Darurat RSUD A. Wahab Sjahranie
h. Menganalisis pengaruh persepsi perawat terhadap insiden keselamatan
pasien di ruang rawat inap RSUD A. Wahab Sjahranie
14
15
B. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
a) Mendapat gambaran tentang insiden keselamatan pasien di rumah
sakit sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan.
b) Mendapat gambaran budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
sehingga dapat mengembangkan dan memperkuat budaya
keselamatan pasien yang sudah ada.
16
Mulai
Identifikasi masalah
Ada laporan insiden keselamatan
pasien di RSUD AW Sjahranie
Survey Pendahuluan
Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Pengumpulan Data
Penyusunan laporan
17
18
B. Tahapan Penelitian
C. Luaran Penelitian
Luaran penelitian adalah publikasi jurnal ilmiah nasional
terakreditasi/internasional dan atau buku ajar atau buku referensi.
Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel dalam penelitian ini adalah :
n = (1,96)21 – (0,05/2)0,1(1-0,1)
(0,05)2
n = 119
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive didasarkan pada
pertimbangan tertentu dan memenuhi kriteria inklusi.Adapun kriteria inklusi
dan eksklusi yang ditetapkan adalah:
a. Kriteria Inklusi :
1) Bersedia menjadi responden
2) Lama bekerja minimal satu tahun.
b. Kriteria Eksklusi : Perawat yang tidak masuk selama penelitian
berlangsung.
20
G. Variabel Penelitian
1. Variabel Independent adalah Budaya Keselamatan pasien dengan 12
dimensi
a. Kerjasama dalam Unit
b. Harapan dan tindakan manajer dalam mempromosikan patient safety
c. Organizational learning–perbaikan berkelanjutan
d. Dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan pasien
e. Persepsi perawat
f. Umpan balik dan komunikasi mengenai
g. Komunikasi terbuka
h. Frekuensi pelaporan
i. Kerja sama antar unit di rumah sakit
j. Staffing
k. Handsoff dan transisi pasien
l. Respon non punitive terhadap kesalahan
21
Harapan dan Persepsi perawat tentang kondisi Kuesioner Nilai yang Interval
Tindakan dimana pertimbangan pimpinan menggunakan didapat dari
skala likert: pengukuran
Manajer terhadap saran staf untuk dimensi
1=sangat tidak
dalam meningkatkan keselamatan pasien, setuju Harapan dan
Mempromosi pujian staf untuk meng-ikuti 2=tidak setuju Tindakan
kan Patient prosedur keselamatan pasien dan 3= setuju Manajer dalam
4= sangat setuju Mempromosika
Safety/ perawat tidak mengabaikan n Patient
Keselamatan masalah keselamatan pasien Safety/ dengan
Pasien rentang 4-16
Organization Persepsi perawat tentang kondisi Kuesioner Nilai yang Interval
al learning– dimana proses pembelajaran dari menggunakan didapat dari
skala likert: pengukuran
perbaikan kejadian kesalahan, dimensi
1=sangat tidak
berkelan- bagaimana terjadi dan tindakan setuju Organization
jutan pencegahan yang harus dilakukan 2=tidak setuju al
supaya tidak lagi terjadi error yang 3= setuju learningdeng
kemudian membuat proses 4= sangat setuju an rentang 4-
16
perbaikan berkelanjutan sehingga
membawa perubahan yang positif
22
Staffing Persepsi perawat tentang proses Kuesioner Nilai yang didapat Interval
penataan staff dalam unit untuk menggunakan skala dari pengukuran
menangani beban kerja dan jam likert: dimensi Staffing
1=sangat tidak setuju dengan rentang 4-
kerja yang sesuai untuk
2=tidak setuju 16.
memberikan perawatan yang
3= setuju
baik bagi pasien 4= sangat setuju
Handsoffd Persepsi perawat tentang proses Kuesioner Nilai yang didapat Interval
an transisi berpindahnya pasien dari satu menggunakan skala dari pengukuran
pasien unit ke unit lain ataupun likert: dimensi
1=sangat tidak setuju Handsoffdan
perpindahan informasi mengenai
2=tidak setuju transisi pasien
pasien ketika terjadi pergantian dengan rentang 4-
3= setuju
shift antara petugas 4= sangat setuju 16.
Respon Persepsi perawat tentang sikap Kuesioner Nilai yang didapat Interval
non tidak menghukum/ menggunakan skala dari pengukuran
punitive menuduh/memojokkan likert: dimensi Respon
1=sangat tidak setuju non punitive
terhadap terhadap insiden yang dibuat
2=tidak setuju terhadap
kesalahan atau dilaporkan oleh staf di unit kesalahan dengan
3= setuju
RSUD Abdul Wahab Sjahranie 4= sangat setuju rentang 4-16.
24
I. Instrument Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner yang digunakan untuk menilai budaya keselamatan pasien diadopsi
dari kuesioner keselamatan pasien yang dikeluarkan oleh AHRQ pada
Hospital Survey on Patient Safety Culture. Terdapat 42 item pertanyaan yang
mencakup 12 dimensi budaya keselamatan pasien.
Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan
skala likert dengan rentang 1-4 dimana sangat tidak setuju diberi nilai (1),
tidak setuju (2), setuju (3) dan sangat setuju (4). Sedangkan kuesiner insiden
keselamatan pasien yang mencakup pernyataan tentang insiden
KPC,KNC,dan KTD yang berjumlah 28 pernyataan. Pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang 1-6
yang disesuaikan dengan penilaian frekuensi pada buku pedoman insiden
keselamatan pasien yaitu tidak pernah (6),sangat jarang (5), jarang (4),
mungkin (3), sering (2) dan sangat sering (1).
25
J. Analisis Data
Dalam penelitian ini semua data hasil penelitian dianalisis dengan
menggunakan program software statistik pada komputer. Analisis data
dilakukan secara sistematik, antara lain(Dahlan, 2012):
1) Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan setiap variabel
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan presentase dari setiap variabel.
2) Regresi Linear Berganda
Regresi linier digunakan untuk mengetahui hubungan satu variabel
terikat yang mempunyai skala pengukuran numerik dengan satu atau lebih
variabel bebas. Regresi linear dapat digunakan apabila syarat-syarat
regresi linear dan uji asumsi klasik terpenuhi. Adapun uji asumsi klasik
yang harus dipenuhi adalah
a. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov smirnov test
(normal apabila p > 0,05) atau menggunakan pola histogramyang
mengikuti kurva normal, dan uji normalitas P-Plot (Probability
Plot).Data dikatakan terdistribusi normal, jika data atau titik menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
b. Uji heterokedastisitas dengan glejser bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Data tidak terjadi
heterokedastisitas apabila nilai signifikansi p > 0,05.
c. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Berdasarkan nilai tolerance > 0,40 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Berdasarkan nilai VIF < 10,0 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
d. Autokorelasi menggunakan Durbin-Watson, bertujuan untuk
menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada
26
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD
Pada tahun 2015, RSUD AWS membentuk komite Peningkatan Mutu dan
tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit
rumah sakit.
ruangan Rawat Inap yang terdiri dari kelas I, II, III sampai kelas eksekutif
dimana jumlah tempat tidur yang digunakan saat ini berjumlah 828 yang
Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu pintu masuk dan sebagai
prima.
2. Demografi Responden
a. Karakteristik Responden
Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat di RSUD A. W.
Sjahranie Samarinda Tahun 2018
Pendidikan Terakhir
DIII Keperawatan 80 67,2
DIV Keperawatan 7 5,9
S1 Keperawatan 6 5,0
Nurse (Profesi) 26 21,8
Unstandarized Residual
N 119
a
Normal Parameters Mean 0,0000000
Std. Deviation 11.96912867
Most Extreme Differences Absolute 0,081
Positive 0,067
Negative -0,081
Kolmogorov-Smirnov Z 0,888
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,409
Sumber : Analisa Data Primer, 2018
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membuat
Scatterplot (alur sebaran) antara residual dan nilai prediksi dari
variabel terikat yang telah distandarisasi untuk mengetahui apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian residu satu pengamatan ke
pengamatan lain atau tidak. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat
pada gambar Scatterplot, seperti gambar di bawah ini:
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel bebas memiliki hubungan atau tidak.
Multikolinieriti diketahui dengan uji korelasi atau toleransi. Suatu data
penelitian dinyatakan bebas multikolinieritas apabila memiliki nilai
38
tolerance lebih besar dari 0,4 dan VIF < 10. Hasil uji multikolinieritas
dapat dilihat pada tabel coefficient.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui adanya korelasi
dalam suatu model regresi, sehingga dilakukan pengujian Durbin-
Watson (DW) dengan hasil sebagai berikut:
39
b. Uji T
Tabel 5.8Hasil Uji T Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien terhadap
Insiden Keselamatan Pasien
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 98,163 10,836 9,059 0,000
Dukungan manajemen 5,633 2,685 0,182 2,098 0,038
terhadap patient safety
Persepsi perawat terhadap 5,609 2,273 0,218 2,468 0,015
patient safety
Kerjasama antar Unit 6,646 2,381 0,248 2,791 0,006
Y = KTD
a = konstanta
b1 = koefesien regresi
X1 = Dukungan manajemen terhadap patient safety
b2= koefesien regresi
X2 = Persepsi perawat terhadap patient safety
b3= koefesien regresi
X3 =Kerjasama antar Unit
41
c. Pengujian Hipotesis
1) Hipotesis 1 (H1)
Nilai signifikansi hasi uji F didapatkan p 0,000< 0,05 yang
artinya secara simultan terdapat pengaruh budaya keselamatan
pasien terhadap insiden keselamatan pasien di RSUD A. W.
Sjahranie Samarinda.
2) Hipotesis 2 (H2)
Uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh budaya
keselamatan pasien terhadap insiden keselamatan pasien secara
parsial. Hasil uji menunjukkan bahwa ada pengaruh dukungan
manajemen terhadap patient safetydengan nilai p= 0,038. Ada
pengaruh persepsi perawat terhadap patient safetyp= 0,015 dan ada
42
B. Pembahasan
1. Persepsi Perawat tentang Budaya Keselamatan Pasien
Budaya keselamatan pasien merupakan faktor penting dalam
mengupayakan peningkatan keselamatan pasien dan mengurangi risiko
yang merugikan di rumah sakit. Selain itu, budaya keselamatan pasien juga
sebagai indikator kualitas utama dalam pelayanan kesehatan, sehingga
sangat diperlukan adanya sumber daya yang mampu mempersepsikan
budaya tersebut dengan baik dan benar (Najihah, 2018). Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa persepsi perawat terhadap budaya
keselamatan pasien rata-rata sebesar 2,97. Hal ini menunjukkan bahwa
persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
masih rendah. Persepsi paling rendah pada dimensi Respon non punitive
terhadap kesalahandengan nilai mean 2,62. Hal ini sesusai dengan
penelitian yang dilakukan Nurwahidah, Maidin, dan Sidin (2014) di RSUD
Ajjapangge yang menggambarkan budaya pada dimensi ini tegolong
rendah (56%). Saat ada kejadian insiden, paradigma yang ada adalah
mencari siapa yang salah bukan menganalisis mengapa suatu kejadian
terjadi. Ini merupakan suatu penyebab mengapa rendahnya respon non
punitive terhadap kesalahan (Cahyono, 2008).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wami, Demssie,
Wassie, & Ahmed, (2016) dan penelitian Liu, Liu, Wang, Zhang, & Wang,
(2014) yang menyatakan bahwa rendahnya budaya keselamatan pasien
dikaitkan dengan pelaporan insiden, sumberdaya, sikap perawat dan
keterlibatan pasien, jam kerja, status kepegawaian, kerja tim, komunikasi
terbuka, serah terima dan umpan balik terhadap kesalahan sebagai faktor
penting yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien.
Menurut Arden (2012) dalam Golda(2014)budaya keselamatan
pasien dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu; 1) Sikap dan perilaku (senior
43
akibatnya kulit menjadi lebih mudah abrasi atau luka. Pada usia lanjut (
>60 tahun) vena menjadi rapuh, tidak elastis dan mudah hilang (kolaps).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rata-rata persepsi perawat tentang budaya keselamatan pasien di RSUD A.
W. Sjahranie Samarinda adalah 2,97. Persepsi paling rendah pada dimensi
respon non punitiveterhadap kesalahan(2,65). Persepsi paling tinggi adalah
pada dimensi kerjasama dalam unit (3,4).
2. Jenis insiden keselamatan pasien yang sangat sering terjadi di RSUD A.
W. Sjahranie Samarindaadalah phlebitis
3. Ada pengaruh budaya keselamatan pasien secara simultan terhadap insiden
keselamatan pasien di RSUD A. W. Sjahranie Samarinda
4. Secara parsial budaya keselamatan pasien yang berpengaruh terhadap
insiden keselamatan pasien, sebagai berikut:
a. Tidak ada pengaruh kerjasama dalam unitterhadap insiden keselamatan
pasien
b. Tidak ada pengaruh harapan dan tindakan manajer dalam
mempromosikan patient safety/ keselamatan pasienterhadap insiden
keselamatan pasien
c. Tidak ada pengaruh organizational learning–perbaikan berkelanjutan
terhadap insiden keselamatan pasien
d. Ada pengaruh dukungan manajemen dengan upaya keselamatan pasien
terhadap insiden keselamatan pasien
e. Ada pengaruh persepsi perawat terhadap insiden keselamatan pasien
f. Tidak adapengaruh umpan balik dan komunikasi terhadap insiden
keselamatan pasien
g. Tidak ada pengaruh komunikasi terbuka terhadap insiden keselamatan
pasien
h. Tidak ada pengaruh frekuensi pelaporan terhadap insiden keselamatan
pasien
48
i. Ada pengaruh kerja sama antar unit di rumah sakit terhadap insiden
keselamatan pasien
j. Tidak ada pengaruh staffing terhadap insiden keselamatan pasien
k. Tidak ada pengaruh handsoff dan transisi pasien terhadap insiden
keselamatan pasien
l. Tidak ada pengaruh respon non punitiveterhadap kesalahan terhadap
insiden keselamatan pasien.
B. Saran
1. Perlu sosialisasi pentingnya budaya keselamatan pasien terutama pada
aspek sikap tidak menghukum/menuduh/memojokkan terhadap insiden
yang dibuat atau dilaporkan oleh staf di unit RSUD Abdul Wahab
Sjahranie.
2. Melakukan upaya pencegahan dengan mengidentifikasi faktor risiko
terjadinya phlebitis sehingga dapat disusun standar operasional prosedur
tentang pasien dengan risiko phlebitis.
3. Meningkatkan dukungan manajemen, persepsi perawat terhadap patient
safety dan kerja sama antar unit
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1.. Bahan habis pakai (maks. 30%-40%) 8.100.000
2.. Perjalanan (maks. 15-25%) 6.750.000
3. Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, dan laporan ( maks. 15%) 4.0500.000
Jumlah 27.000.000
B. Jadwal Penelitian
No. Uraian Kegiatan Waktu
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober
2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menyusun proposal penelitian
2. Menyusun instrument penelitian
3. Persentase proposal penelitian
4. Mengurus izin penelitian
5. Melaksanakan penelitian
6. Pengolahan dan analisa data
7. Menyususn laporan penelitian
8. Seminar hasil penelitian
9. Perbaikan laporan penelitian
10. Persiapan jurnal penelitian
11. Konsultasi jurnal penelitian
12. Publikasi Jurnal
49
DAFTAR PUSTAKA
Agency for Healthcare Research and Quality. (2016). Hospital Survey on Patient
Safety Culture. U.S. Department of Health and Human Services.
Agency for Healthcare Research and Quality. (2017). Hospital Survey On Patient
Safety Cultire 2016 User Comparative Database Report Surveys on Patient
Safety CultureTM. https://doi.org/AHRQ Publication No. 11-0030
Agnew, C., Flin, R., & Mearns, K. (2013). Patient safety climate and worker
safety behaviours in acute hospitals in Scotland. Journal of Safety Research,
45, 95–101. https://doi.org/10.1016/j.jsr.2013.01.008
Agustini, C., Utomo, W., Studi, P., Keperawatan, I., & Riau, U. (2013). Analisis
faktor yang berhubungan dengan kejadian phlebitis pada pasien yang
terpasang infus di ruang medikal chrysant rumah sakit awal bros pekanbaru,
(1).
Anggraeni, D., Ahsan, A., & Azzuhri, M. (2016). Pengaruh Budaya Keselamatan
Pasien terhadap Sikap Melaporkan Insiden pada Perawat di Instalasi Rawat
Inap Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen. Jurnal Aplikasi Manajemen, 14(2).
https://doi.org/10.18202/jam23026332.14.2.13
Aspden, P., Corrigan, J. M., Wolcott, J., & Erickson, S. M. (2004). Patient Safety.
https://doi.org/10.17226/10863
Budihardjo, A. (2008). Pentingnya Safety Culture Di Rumah Sakit: Upaya
Meminimalkan Adverse Events. Integritas - Jurnal Manajemen Bisnis,
1(Mei), 53.
Cahyono, J. B. S. B. (2008). Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam
Praktik Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.
Dahlan, S. (2012). Regresi Linear: Disertai Praktik dengan SPSS (1st ed.).
Jakarta.
Danielsson, M. (2018). Patient Safety - Cultural Perspectives.
Departemen Kesehatan RI. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Rumah Sakit
(Patient Safety); Utamakan Keselamatan Pasien. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta. https://doi.org/10.1111/j.1547-5069.2009.01330.x
Dwiprahasto, I. (2004). Medical Error di Rumah Sakit dan Upaya untuk
Meminimalkan Risiko. Jmpk.
Gibson, J. L. (2002). Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses (5th ed.). Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Golda, E. O. (2014). Framework for Developing and Sustaining Safety Culture in
a Developing Economy, (May 2013).
50
Hilda, Noorhidayah, A. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Komunikasi Efektif oleh Perawat di Ruang Rawat Inap. Mahakam Nursing
Journal, 2(1), 9–17. Retrieved from http://ejournalperawat.poltekkes-
kaltim.ac.id/ojs/index.php/nursing/article/view/27
Idris, H. (2017). Dimensi Budaya Keselamatan Pasien. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Volume 8, 1–9.
Iskandar, H., Maksum, H., Studi, P., Manajemen, M., Sakit, R., Kedokteran, F.,
… Champion, P. S. (2014). Faktor Penyebab Penurunan Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1), 72–
77. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2014.028.01.27
KARS Accreditation System. (2017). RS Umum Daera Abdul Wahab Sjahranie.
Retrieved from http://202.70.136.52/rsonline/data_view.php?editid1=1314
KKPRS. (2015). Pedoman pelaporan insiden keselamatan pasien (ikp).
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. (2015). Pedoman Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP). Diganti Pmk 11. Jakarta.
Liu, C., Liu, W., Wang, Y., Zhang, Z., & Wang, P. (2014). Patient safety culture
in China : a case study in an outpatient setting in Beijing, 556–564.
https://doi.org/10.1136/bmjqs-2013-002172
Ministry of Health Malaysia. (2017). Implementing Patient Safety Policies-
Experience From Malaysia, (March).
Mudayana, A. A. (2014). Peran Aspek Etika Tenaga Medis dalam Penerapan
Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Supplemen Majalah
Kedokteran Andalas, 37, 69–74.
Mulyana, D. S. R. I. (2013). Analisis Penyebab Insiden Keselamatan Pasien Oleh
Perawat Di Unit Rawat Inap RS X Jakarta. Analisis Penyebab Insiden
Keselamatan Pasien Oleh Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit X
Jakarta.
Mulyati, L. (2016a). Fakor Determinan yang Memengaruhi Budaya Keselamatan
Pasien di RS Pemerintah Kabupaten Kuningan. Jurnal Keperawatan
Padjadjaran, 4(2), 179–190. Retrieved from
http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/download/241/129
Mulyati, L. (2016b). Fakor Determinan yang Memengaruhi Budaya Keselamatan
Pasien di RS Pemerintah Kabupaten Kuningan. Jurnal Keperawatan
Padjadjaran, 4(2), 179–190.
Mulyati, L., Rachman, D., & Herdiana, Y. (2016). Fakor determinan yang
mepengaruhi budaya keselamatan pasien di RS pemerintah Kabupaten
Kuningan. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 4(2), 179–190.
51
Najihah. (2018). Budaya Keselamatan Pasien Dan Insiden Keselamatan Pasien Di
Rumah Sakit: Literature Review, 3, 1–8.
Najjar, S., Nafouri, N., Vanhaecht, K., & Euwema, M. (2015). The relationship
between patient safety culture and adverse events: a study in palestinian
hospitals. Safety in Health, 1(1), 16. https://doi.org/10.1186/s40886-015-
0008-z
National Patient Safety Agency. (2004). Seven steps to patient safety The full
reference guide. Npsa, (August), 188. https://doi.org/Date accessed 30/03/14
National Patient Safety Agency. (2017). Monthly Data on Patient Safety Incident
Reports.
Nieva, V. F. (2003). Safety culture assessment: a tool for improving patient safety
in healthcare organizations. Quality and Safety in Health Care, 12(90002),
17ii–23. https://doi.org/10.1136/qhc.12.suppl_2.ii17
Nivalinda, D. (2016). Budaya Keselamatan Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUP
Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Makassar. Managemen Keperawatan, 1(2),
156–165. https://doi.org/10.1109/TCOMM.2015.2456093
Nurwahidah, Maidin, M. A., & Sidin, I. A. (2014). Gambaran Budaya
Keselamatan Pasien oleh Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Ajjapangge.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, 1–10.
Permenkes RI No.11, 2017. (2017). Peraturan menteri kesehatan RI Nomor 11
Tahun 2017 tentang keselamatan pasien. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
Dengan, 5–6.
Qomariyah. (2015). Hubungan faktor komunikasi dengan insiden keselamatan
pasien. Journals of Ners Community, 6(2), 166–174.
Rachmawati, E. (2011). Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 11, 11–
34.
Reason J, P. (1998). Achieving a safe culture : Theory and practice Achieving a
safe culture : theory and practice, 12(907218144), 293–306.
https://doi.org/10.1080/02678379808256868
RSUD A.Wahab Sjahranie. (2017). Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Triwulan IV Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien RSUD A.WAHAB
SJAHRANIE SAMARINDA Th.2017.
Sammer, C. E. R., Lykens, K., Singh, K. P., Mains, D. A., & Lackan, N. A.
(2010). What is Patient Safety Culture? A Review of The Literature. Journal
of Nursing Scholarship. https://doi.org/10.1111/j.1547-5069.2009.01330.x
Setyarini, E. A., & Herlina, L. L. (2013). Kepatuhan Perawat Melaksanakan
52
Standar Prosedur Operasional:Pencegahan Pasien Resiko Jatuh di Gedung
Yosef 3 Dago dan Surya Kencana Rumah Sakit Borromeus. Jurnal
Kesehatan STIKes Santo Borromeus, 94–105.
Sorra, J., Gray, L., Streagle, S., & et al. (2016). Hospital Survey on Patient Safety
Culture: User’s Guide. AHRQ Publication.
Tucker, A. L. (2004). The impact of operational failures on hospital nurses and
their patients. Journal of Operations Management, 22(2), 151–169.
https://doi.org/10.1016/j.jom.2003.12.006
Tutiany, Lindawati, & Paula, K. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien (Edisi
Tahu). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Verbakel, N. J., Langelaan, M., Verheij, T. J., Wagner, C., & Zwart, D. L. (2015).
Effects of patient safety culture interventions on incident reporting in general
practice: a cluster randomised trial. The British Journal of General Practice :
The Journal of the Royal College of General Practitioners, 65(634), e319-
29. https://doi.org/10.3399/bjgp15X684853
Vincent, C. (2003). Patient safety. Anaesthesia (Vol. 58).
https://doi.org/10.1046/j.1365-2044.2003.03532.x
Wami, S. D., Demssie, A. F., Wassie, M. M., & Ahmed, A. N. (2016). Patient
safety culture and associated factors : A quantitative and qualitative study of
healthcare workers ’ view in Jimma zone Hospitals , Southwest Ethiopia.
BMC Health Services Research, 1–10. https://doi.org/10.1186/s12913-016-
1757-z
WHO. (2009). Human Factors in Pa Ɵ ent Safety Review of Topics and Tools,
(April).
53
Lampiran 1.Justifikasi Anggaran Penelitian
3. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantias Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Jasa Enumerator Pengambilan data dan 119responden 8.000 952.000
observasi
Pengolahan data Tenaga ahli analisis hasil 1 paket 1.000 1.000.000
penelitian
Pengurusan Perijinan dan Pengambilan sampel 1 paket 300.000 300.000
Ethical Clearance
Pembantu lapangan (karu) Memfasilitasi responden 17 orang 75.000 1.275.000
dengan enum
Translate manuskrip 75.000 1000.000
Sub total (Rp) 6.035.000
Jumlah Total 27.000.000
No. Nama Lengkap & Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Pembagian Tugas
gelar/ NIP Waktu
1. dr. Hilda., M.Kes/ Poltekkes Administrasi 5 x 3 jam 1. Mengumpulkan data awal
197108122001122001
Kemenkes Rumah sakit 2 x 2 jam 2. Menyusun Proposal
Ketua Peneliti
Kalimantan Timur 2 x 2 jam 3. Merancang Instrumen
2 x 4 jam 4. Menseminarkan proposal
4 x 4 jam 5. Mengurus perijinan
3 x 3 jam 6. Melakukan penelitian
2 x 5 jam 7. Menganalisis hasil penelitian
4 x 3 jam 8. Membahas hasil penelitian
3 x 4 jam 9. Menyusun laporan hasil
1 x 1 jam 10. Menseminarkan hasil
3 x 2 jam 11. Menyusun jurnal
12. Publikasi jurnal
2 Supriadi S.Kp,M.Kep/ Poltekkes Manajemen 4 x 2 jam 1. Melakukan penelitian
196 Kemenkes Kaltim Keperawatan 2 x 1 jam 2. Menganalisis hasil penelitian
Anggota Peneliti
2 x 2 jam 3. Membahas hasil penelitian
2 x 1 jam 4. Menyusun laporan hasil
1 x 1 jam 5. Menseminarkan hasil
3 x 1 jam 6. Menyusun jurnal
1x1 jam 7. Publikasi jurnal
Lampiran 3a. Biodata Ketua Peneliti
1. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) dr. Hilda., M.Kes
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor kepala
4. NIP 197108122001122001
5. NIDN 4012087102
6. Tempat dan Tanggal Lahir Runding, 12 Agustus 1971
7. E-mail hildahilda71@gmail.com
8. Nomor Telepon/ HP 081396065616
9. Alamat Kantor Jl. Wolter Monginsidi No. 38 Samarinda
10. Nomor Telepon (0541) 738153
11. Mata Kuliah yang Diampu 1. Manajemen Patient Safety
2. Kebijakan Kesehatan Nasional
3. Mikrobiologi dan Parasitologi
4. Penanganan TB Paru dengan Strategi DOTS
5. Anatomi Fisiologi
6. Biokimia
7. Farmakologi
2. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala Universitas Hasanuddin -
Banda Aceh
Bidang Ilmu Kedokteran Umum Administrasi Rumah Sakit -
Tahun Masuk – Lulus 1990-1998 2011-2014 -
Statistics
rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_ rata_
DM1 DM2 DM3 DM4 DM5 DM6 DM7 DM8 DM9 DM10 DM11 DM12 budaya
N Valid 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Minimum 2.50 2.00 2.30 2.00 2.00 2.30 2.70 1.00 2.00 1.50 1.80 1.00 2.20
Maximum 4.00 3.80 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.80 4.00 4.00 3.60
rata_DM1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.5 4 3.4 3.4 3.4
2.8 5 4.2 4.2 7.6
3 34 28.6 28.6 36.1
3.3 12 10.1 10.1 46.2
3.5 18 15.1 15.1 61.3
3.8 25 21.0 21.0 82.4
4 21 17.6 17.6 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 .8 .8 .8
2.3 6 5.0 5.0 5.9
2.5 25 21.0 21.0 26.9
2.8 31 26.1 26.1 52.9
3 42 35.3 35.3 88.2
3.3 10 8.4 8.4 96.6
3.5 3 2.5 2.5 99.2
3.8 1 .8 .8 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2.3 1 .8 .8 .8
Valid
2.7 4 3.4 3.4 4.2
3 61 51.3 51.3 55.5
3.3 21 17.6 17.6 73.1
3.7 11 9.2 9.2 82.4
4 21 17.6 17.6 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2 1 .8 .8 .8
Valid
2.3 21 17.6 17.6 18.5
2.7 68 57.1 57.1 75.6
3 22 18.5 18.5 94.1
3.3 4 3.4 3.4 97.5
3.7 1 .8 .8 98.3
4 2 1.7 1.7 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2 1 .8 .8 .8
Valid
2.3 1 .8 .8 1.7
2.5 26 21.8 21.8 23.5
2.8 34 28.6 28.6 52.1
3 38 31.9 31.9 84.0
3.3 13 10.9 10.9 95.0
3.5 3 2.5 2.5 97.5
3.8 2 1.7 1.7 99.2
4 1 .8 .8 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2.3 4 3.4 3.4 3.4
Valid
2.7 6 5.0 5.0 8.4
3 83 69.7 69.7 78.2
3.3 12 10.1 10.1 88.2
3.7 6 5.0 5.0 93.3
4 8 6.7 6.7 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
rata_DM9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2 2 1.7 1.7 1.7
Valid
2.3 5 4.2 4.2 5.9
2.5 8 6.7 6.7 12.6
2.8 14 11.8 11.8 24.4
3 49 41.2 41.2 65.5
3.3 16 13.4 13.4 79.0
3.5 13 10.9 10.9 89.9
3.8 7 5.9 5.9 95.8
4 5 4.2 4.2 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.5 1 .8 .8 .8
1.8 1 .8 .8 1.7
2 6 5.0 5.0 6.7
2.3 17 14.3 14.3 21.0
2.5 27 22.7 22.7 43.7
2.8 25 21.0 21.0 64.7
3 29 24.4 24.4 89.1
3.3 8 6.7 6.7 95.8
3.5 3 2.5 2.5 98.3
3.8 2 1.7 1.7 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.8 4 3.4 3.4 3.4
2 3 2.5 2.5 5.9
2.3 8 6.7 6.7 12.6
2.5 17 14.3 14.3 26.9
2.8 21 17.6 17.6 44.5
3 41 34.5 34.5 79.0
3.3 14 11.8 11.8 90.8
3.5 7 5.9 5.9 96.6
3.8 2 1.7 1.7 98.3
4 2 1.7 1.7 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_DM12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
1 1 .8 .8 .8
Valid
1.3 2 1.7 1.7 2.5
1.7 4 3.4 3.4 5.9
2 17 14.3 14.3 20.2
2.3 28 23.5 23.5 43.7
2.7 14 11.8 11.8 55.5
3 37 31.1 31.1 86.6
3.3 6 5.0 5.0 91.6
3.7 4 3.4 3.4 95.0
4 6 5.0 5.0 100.0
Total 119 100.0 100.0
rata_budaya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.2 1 .8 .8 .8
2.5 2 1.7 1.7 2.5
2.6 4 3.4 3.4 5.9
2.7 6 5.0 5.0 10.9
2.8 23 19.3 19.3 30.3
2.9 25 21.0 21.0 51.3
3 16 13.4 13.4 64.7
3.1 21 17.6 17.6 82.4
3.2 12 10.1 10.1 92.4
3.3 2 1.7 1.7 94.1
3.4 2 1.7 1.7 95.8
3.5 4 3.4 3.4 99.2
3.6 1 .8 .8 100.0
Total 119 100.0 100.0
Regression
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 rata_DM12,
rata_DM2,
rata_DM6,
rataDM5,
rata_DM4,
rata_DM11,
. Enter
rata_DM8,
rata_DM7,
rata_DM3,
rata_DM10,
rata_DM1,
a
rata_DM9
2 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM12
of F-to-
remove >=
,100).
3 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM7
of F-to-
remove >=
,100).
4 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM8
of F-to-
remove >=
,100).
5 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM3
of F-to-
remove >=
,100).
6 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM10
of F-to-
remove >=
,100).
7 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM11
of F-to-
remove >=
,100).
8 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM1
of F-to-
remove >=
,100).
9 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM6
of F-to-
remove >=
,100).
10 Backward
(criterion:
Probability
. rata_DM2
of F-to-
remove >=
,100).
a. All requested variables entered.
k
Model Summary
k
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 4147.903 12 345.659 2.167 .018
Residual 16904.685 106 159.478
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics