(MEDICAL ERROR) DI RS
Disusun oleh:
AKADEMI KEPERAWATAN
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
manajemen patient safety yang membahas tentang ”Pencegah dan Penurunan
Kesalahan Medis di RS”. Kami selaku kelompok yang menyusun makalah ini
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua untuk dijadikan
penunjang dalam mata kuliah MANAJEMEN PATIENT SAFETY.
Dalam menyusunmakalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikanucapan
terimakasih kepada:
1. Dosen mata kuliah Manajemen Patient Safety yakni Ns. Wiwiek Retti
Andriani, M. Kep. Yang telah banyak meluangkan waktu guna
memberkan bimbingan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan baik secara
moril maupun materil selama proses pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman mahasiswa tingkat II Program Studi DIII Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Ponorogo angkatan 2017/2018 yang selalu
memberikan dukungandan saran serta berbagai ilmu pengetahuan
demi tersusunnya makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami selaku penusun menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasanya,
maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu kami mohon maaf dan dengan
tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik dan lebih lengkap lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari medical error.?
b.Apa saja bentuk kejadian medical error.?
c. Apa saja tipe-tipe medical error.?
d.Apa saja jenis-jenis medical error.?
e. Bagaimana upaya mencegah terjadinya medical error.?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa pengertian dari medical error.
b.Untuk mengetahui apa saja bentuk kejadian medical error.
c. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe medical error.
d.Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis medical error.
e. Untuk mengetahui apa saja upaya mencegah terjadinya medical error
E. Tujuan Penulisan
1. HUBUNGAN Untuk mengetahui Menggunakan survey Dalam pengambilan Ada hubungan pengetahuan perawat
PENGETAHUA hubungan analitik dengan sampel menggunakan dengan pelaksanaan keselamatan
N DAN SIKAP pengetahuan dan rancangan cross purposive sampling pasien (patient safety) di ruang rawat
PERAWAT sikap perawat sectional. sebanyak 65 koresponden inap RSUD Liun Kendage Tahuna,
DENGAN dengan dimana 95% perawat pelaksana
PELAKSANAA pelaksanaan mempunyai pengetahuan baik tentang
N keselamatan pelaksanaan keselamatan pasien, dan
KESELAMATA (patient safety) di ada hubungan sikap perawat dengan
N PASIEN ruang rawat inap pelaksanaan keselamatan pasien
(PATIENT RSUD Liun (patient safety) di ruang rawat inap
SAFETY) DI RSUD Liun Kendage Tahuna, dimana
Kendage Tahuna
RUANG 95% perawat pelaksana mempunyai
RAWAT INAP sikap yang baik dapat melaksanakan
RSUD LIUN keselamatan pasien
KENDAGE
TAHUNA
2. ANALISIS Untuk mengetahui Menggunakan metode Dalam pengambilan Untuk meningkatkan mutu dan
PELAKSANAA anlisis kualitatif dan deskriftif sampel menggunakan keselamatan pasien,RSISA
N 7 LANGKAH pelaksanaan7 purposive sampling membentuk komitmen mutu dan
MENUJU langkah menuju Keselamatan pasien(KMKP) yang
KESELAMATN keselamatan pasien bertugas untuk
PASIEN DI RS di RS islam sultan mnyusun,menggerakan,mengimplemen
ISLAM SULTAN agung tasikan dan mengevaluasikan program
AGUNG keselamatan pasien.
SEMARANG
3. PENGARUH Untuk mengetahui Metode ini Dalam pengambilan Hasil penelitian ini menunjukkan
PROGRAM pengaruh program menggunakan qiuasi sempel menggunakan bahwa karakteristik perawat rata-rata
MENTORING mentoring terhadap eksperiment desain ; metode sempel rondom berada pada usia dewasa muda(20-40
TERHADAP penerapan budaya pretest-posttest with sampling tahun),dengan rata-rata lama kerja 3
PENERAPAN keselamatan pasien control group tahun,mayoritas berjenis kelamin
BUDAYA di ruang rawat inap desain,sampel yang perempuan,dengan tingkat pendidikan
KESELAMATA digunakan 90 perawat sebagian besar DII keperawatan serta
N PASIEN (45 pada kelompok mayoritas belum pernah mengikuti
intervensi dan 45 pada pelatihan tentang keselamatan pasien
kelompok kontrol)
4. FAKTOR Untuk Metode yang digunakan Kepala ruang rawat inap/ 1. Takut disalahkan oleh karena
PENYEBAB mengidentifikasi, fotused group kepala instalasi sebanyak budaya patient safety belum
PENURUNAN menganalisis dan discussion (FGD) 26 orang menyeluruh.
PELAPORAN menentukan solusi 2. Komitmen kurang dari
INSIDEN faktor penyebeb menegement atau unit terkait
KESELAMATA penurunan 3. Tidak ada reweard dari RS jika
N PASIEN pelaporan ikp di melaporkan
RUMAH SAKIT RS 4. Tidak tau batasan mana atau
apa yang dilaporkan
5. Sosialisasi IKP kkurang
maksimal
6. Belum ikut pelatihan
7. Sosialisasi komisi keselamatan
rumah sakit kurang aktif
5. ANALISIS Untuk Menggunakan metode Direktur rumah sakit dan 1. Pelaksanaan identifikasi pasien
PELAKSANAA menganalisis kualitatif semua tenaga kesehatan di di unit gawat darurat RSUD
N STANDAR sejauh mana ruang gawat darurat DR. Samratulagi tondano
SASARAN pelaksanaan sudah sesuai dengan standar
KESELAMATA sasaran akreditasi rumah sakit versi
N PASIEN DI keselamatan pasien 2012
UNIT GAWAT di unit gawat 2. Pelaksanaan komunikasi efektif
DARURAT darurat di RSUD di unit gawat darurat RSUD
RSUD DR. SAM sam ratulangi DR. Sam ratulangi tondano
RATULAGI tondano sesuai sudah sesuai dengan standar
TONDANO dengan standar akreditasi rumah sakit versi
SESUAI akreditasi versi 2012
DENGAN 2012 3. Pelaksanaan peningkatan
AKREDITASI keamanan obat yang perlu
RUMAH SAKIT diwaspadai (high alert) di unit
VERSI 2012 gawat darurat RSUD DR. Sam
ratulangi tondano sudah sesuai
dengan standar akreditasi
rumah sakit versi 2012
4. Pelaksanaan kepastian tepat-
lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi di unit gawat
darurat RSUD DR. Sam
ratulangi tondano sudah sesuai
dengan standar akreditasi
rumah sakit versi 2012
5. Pelaksanaan pengurangan
resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan di unit gawat darurat
RSUD DR. Sam ratulangi
tondano belum berjalan sesuai
dengan standar akreditasi
rumah sakit versi 2012
6. Pelaksanaan pengurangan
resiko pasien jatuh di unit
gawat darurat RSUD DR. Sam
ratulangi tondano belum sesuai
dengan standar akreditasi
rumah sakit versi 2012
b) Analisis Kasus
YLKI Minta Petugas Medis RS Siloam Harus Diperiksa
Kasus:
Maka itu, dia berharap agar BPOM tidak hanya fokus memeriksa
Kalbe Farma, tapi juga Badan Pengawas Rumah Sakit dalam memeriksa
prosedur medis Rumah Sakit Siloam Karawaci.
Menilik kasus kesalahan obat ini, lanjut Tulus, pada Agustus 2014,
RS Siloam Karawaci dituding melakukan malpraktik oleh salah satu
pasiennya, Dasril Ramadhan, dan RS tersebut dituntut Rp 500 miliar.
Tuntutan tersebut dilakukan di PN Tangerang dan sidang perdana
dilakukan pada 27 Agustus 2014 dengan perkara register no
470/PDT.G/2014/PN.TNG.
Analisis:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAK