HALAMAN JUDUL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
i
DAFTAR ISI
Contents
ii
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 78
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 79
F. Variabel Penelitian ........................................................................... 80
G. Teknik Analisa Data ......................................................................... 80
H. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 81
I. Etika Penelitian ...................................Error! Bookmark not defined.
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ini dimana sekarang banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error
(Raleigh, 2009).
2011 adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
periode Januari – April 2011 sebanyak 34 kasus. Pada tahun 2010, jumlah
laporan IKP di rumah sakit pemerintah daerah lebih tinggi daripada rumah
umum juga lebih tinggi daripada rumah sakit khusus, yaitu 25,69% pada
pasiennya cukup tinggi di Kota Makassar adalah Rumah Sakit Ibnu Sina.
bawah ini berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Patient Safety RS
Ibnu Sina.
Tabel 1
Jumlah Insiden Keselamatan Pasien di RS Ibnu Sina
Makassar Tahun 2014-2016
Kasus Tahun Standar Kemenkes
Insiden 2014 2015 2016 No. 129 Tahun 2008
KTD 2 7 6 0 Kasus
KNC 2 0 3 0 Kasus
Sumber: Bagian Patient Safety RS Ibnu Sina, 2017
yang terjadi di RS Ibnu Sina Makassar. Angka KTDpada tahun 2014 yaitu
pada tahun 2016.Begitupun dengan angka KNC pada tahun 2014 sampai
Pelayanan Minimal Rumah Sakit telah ditetapkan bahwa tidak boleh ada
angka KTD dan KNC di rumah sakit (standar 0 kasus). Besarnya jumlah
Kategori faktor kerja tim yang terdiri atas kerja tim dan supervisi. Kategori
manajerial, faktor tim seperti kerja tim dan supervisi, dan faktor staf seperti
sistem mikro.
konsekuensi yang serius pada pasien (Singer, Falwell, Gaba, & Baker,
2009).
Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety (2007)
yang perlu diwaspadai (high alert), kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
Sina, pendapat, dan hasil penelitian para tokoh yang sudah dipaparkan di
itu peneliti juga akan menganalisis variabel iklim keselamatan pasien yang
B. Kajian Masalah
Faktor Organisasi
Faktor dan Manajemen:
Organisasi dan Manajemen:
1. Budaya
1. Keselamatan Pasien
Budaya Keselamatan Pasien
2. Iklim
2. Keselamatan Pasien
Iklim Keselamatan Pasien
3. Komunikasi
3. Komunikasi
4. Staffing
4. Staffing
Struktur Organisasi
5. Struktur
5. Organisasi
Faktor Kelompok/Tim:
Faktor Kelompok/Tim:
Kerja tim
1. Kerja
1. tim
2. Insiden keselamatan di
Insiden keselamatan di RS
RS
2. Supervisi
Supervisi
3. Ibnu Sina
Ibnu Sina
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan
tinggi tahun
masih tinggi
masih tahun
2014-2016
2014-2016
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan Program
Faktor Individu:
Faktor Individu: (KTD 15
(KTD KNC 55 kasus)
kasus, KNC
15 kasus, kasus)
Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien
1. Situation Awareness
1. Situation Awareness Kemenkes No.129
Standar Kemenkes
Standar No.129
Keselamatan pasien)
(Sasaran Keselamatan
(Sasaran pasien)
2. Decision Making
2. Decision Making 2008: 00 kasus
thn 2008:
thn kasus
Stres Kerja
3. Stres
3. Kerja
4. Kelelahan
4. Kelelahan Standar KEMENKES
Standar KEMENKES
5. Pengetahuan dan
5. Pengetahuan dan keterampilan
keterampilan No. 129
No. thn 2008
129 thn 2008
6. Pengalaman
6. Pengalaman
7. Motivasi
7. Motivasi
8. Kondisi fisik
8. Kondisi dan psikologis
fisik dan psikologis
9. Kepribadian
9. Kepribadian
Faktor Eksternal:
Faktor Eksternal:
Kebijakan pemerintah
1. Kebijakan
1. pemerintah
Iklim politik
2. Iklim
2. politik
3. Teknologi
3. Teknologi
Gambar 1.
Kajian Masalah PenelitianKemenkes RI (2006), IOM (1999), WHO
(2009), Henriksen (2008), Vincent et al (1998)
berbagai rumah sakit Indonesia. Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar adalah
salah satu rumah sakit yang insiden keselamatan pasiennya cukup tinggi.
dilakukan oleh rumah sakit. Namun perlu diketahui terlebih dahulu faktor-
kerja tim, faktor organisasi dan manajemen, dan faktor lingkungan (WHO,
Pasien Rumah Sakit (GKPRS) pada 21 Agustus 2005 dan setiap rumah
keselamatan pasien. Hal ini karena hampir setiap proses yang dilakukan
(Flin, Burns, Mearns, Yule, & Robertson, 2006). Dengan demikian, ada
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2017
13
2017
2017
2017
2017
2017
E. Manfaat Penelitian
c. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari safety culture (Flin, 2000). Istilah safety culture dan safety climate
(Kudo, 2008).
keselamatan yaitu:
keselamatan
analisis penyebab dengan cepat dapat memiliki efek positif dan terukur
kecelakaan terjadi.
perubahan dari hasil penilaian (Flin, 2007, Nieva dan Sorra, 2003,
2004)
SAQ, MSI, dan SOS. Namun sejauh ini kuesioner SAQ (Safety
B. Keselamatan Pasien
pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
yaitu:
Anda.
timbul.
terdiri dari manajemen rumah sakit dan unsur dari profesi kesehatan di
sakit.
Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety tahun 2007.
a. Standar SKP I
sensori, atau akibat situasi lain. Maksud sasaran ini adalah untuk
produk darah.
tindakan / prosedur.
a. Standar SKP II :
perintah.
konsisten.
(High-Alert)
alert).
pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0.9%, dan
sesuai kebijakan.
harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang
Pasien Operasi
a. Standar SKP IV
rumah sakit. Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak
dilakukan atas satu pada tanda yang dapat dikenali. Tanda itu
struktur (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel level (tulang
checklist.
prosedur/tindakan pembedahan.
Kesehatan
a. Standar SKP V
32
a. Standar SKP VI
lain-lain.
34
tidak diharapkan.
Tahun 2011 adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi
mengakibatkan cedera.
e. Kejadian Sentinel
berlaku.
Pasien
yang sistemik artinya tidak hanya berasal dari kinerja seorang perawat
ada sebelum terjadi suatu insiden. Yang menjadi poin penting adalah
sumber daya
faktor lingkungan kerja, faktor tim, faktor petugas dan kinerja, faktor
External Environment
Management
Patient Load Organizational Accessibility of Personnel Employee Development
Staffing Structure Leadership Involvement
Resource Availability Safety Culture
A. Penelitian
IndividualTerkait
Characteristics
Knowledge/Skill Fatique
Experience Motivation
Sensory Capabilty Cultural Competency
Active Acceptable
Failure Performance
Sub Standard
Performance
Preventable Adverse
Events
Gambar 2.
Faktor yang Berperan terhadap Insiden Keselamatan Pasien dalam
Pelayanan Kesehatan (Henriksen et al, 2008)
Gambar di atas menunjukkan bahwa komponen atau faktor
keselamatan pasien.
komunikasi. Kerja tim terdiri atas kerja tim dan supervisor. Individu
Patient Safety
safety climate selama ini telah berjalan beriringan. Secara umum, safety
kerja (Gerson, Karkashian, & Grosch, 2000; Hofmann & Mark, 2006).
sama tim dalam unit, dukungan manajemen rumah sakit, dan pelaporan
kejadian jatuh.
Baker, 2008).
yang dihasilkan dari proses pelayanan kesehatan (Flin et al, 2006;. Sexton
(Hellings, Schrooten, Klazinga, & Vleugels, 2007; Mearns, Flin, Gordon, &
Fleming, 2001;. Singer et al, 2009; Zohar, 2000). Oleh karena itu,
tertentu dan tempat, relatif tidak stabil dan dapat berubah komponen atau
44
masyarakat untuk melakukan tugas dan perilaku dengan cara yang aman
(Zohar, 2010).
pasien adalah bahwa unit atau rumah sakit dengan tingkat iklim
bahwa unit dan rumah sakit dengan iklim keselamatan pasien yang tinggi
balik, kerja sama tim, sumber daya pribadi dan faktor organisasi sebagai
dari dimensi yang berbeda dari iklim, misalnya, iklim kerja sama tim, iklim
45
satuan dan kondisi kerja. Persepsi dimensi yang berbeda dari iklim
peran organisasi.
(Neal & Griffin, 2006; Zhou, Fang, & Wang, 2008; Lu & Tsai, 2010; Fugas,
Silva, & Melia, 2012; Tholen, Pousette, & Torner, 2013; Hon, Chan, &
Yam, 2014; Liu, Huang, Huang, Wang, Xiao, & Chen, 2015).
partisipasi keselamatan (Griffin & Neal, 2000; Neal & Griffin, 2006; Zhou et
E. Rumah Sakit
yang ideal saat ini adalah tempat dimana bukan saja orang sakit yang
47
(Adikoesomo, 1997).
rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah sakit publik
pendidikan.
berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit
subspesialis.
Tabel 2
Penelitian Terdahulu Terkait Judul Penelitian Penulis
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Patient Safety Penelitian ini Metode penelitian cross- Tingkat respon PI adalah 59%, dan tingkat
Climate: Variation mengeksplorasi persepsi sectional study.dengan respon QDs adalah 79,5%. PI dirasakan
in Perceptions by pencegahan infeksi (PI) dan melakukan uji Wilcoxon SME lebih positif daripada QDs (21,4 vs
Infection quality director (QDs) signed rank, analisis 20,4, P <0,01). Tidak ada pengaturan
Preventionists and tentang dua mikro univariat, dan multivariat variasi karakteristik yang diprediksi dalam
QualityDirectors keselamatan, Senior regresi kuadrat terkecil biasa. persepsi. Variasi dari pengaturan
Manajemen Engagement independen memprediksi persepsi yang
(Shanelle et al., (SME) dan Kepemimpinan lebih positif dari microclimates pada seluruh
2011) pada Keselamatan Pasien, personil (P <0,01).
pada semua rumah sakit
Callifornia.
2 The patient safety Penelitian ini bertujuan Metode cross-sectional. Jenis Tidak ada perbedaan %-positif yang
climate in Danish untuk mendeskripsikan dan keselamatan pasien diukur ditemukan antara perawat dan dokter, usia,
hospital units menganalisis budaya dengan versi Denmark jenis kelamin atau pengalaman kerja (p>
keselamatan pasien di 15 dengan Kuesioner Sikap 0,05), tetapi perbedaan antara pemimpin
(Kristensen et al., unit rumah sakit di Keselamatan terdiri dari enam dan staffrontline jelas (p <0,05). Variasi
2015) Denmark. jenis subskala. Hasil subskala persepsi lebih diantara individu dalam unit
dihitung sebagai persentase dibandingkan antaraunit dalam rumah sakit,
responden. dan antara rumah sakit.
52
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
3 Assessment of Tujuan dari penelitian ini Sebuah survei sosiologis Budaya keselamatan di Departement A & E
Patient Safety adalah untuk mengevaluasi menggunakanSafety Attitudes di Siprus dipertanyakan karena tidak ada
Climate in Accident budaya keselamatan dalam Questionnaire (SAQ) dimensi budaya keselamatan
and Emergency kecelakaan dan emergency dilakukan terhadap 284 yangmenerima penilaian positif. Kepuasan
Departments in departemen (A & E) di karyawan (68%) bekerja di kerja tinggi, sementara stres recognition
Cyprus Siprus. A& E departemen di lima menerima penilaian terendah. Studi ini
rumah sakit umum di Siprus menemukan korelasi terbalik yang kuat
(Nicolaides & pada tahun 2013 dan 2014. antara intensitas kerja dan persepsi umum
Dimova., 2015) personil pada budaya keselamatan. Pada
departemen itu, yang mengakui lebih
banyak pasien per anggota staf setiap
tahunnya, persepsi personil budaya
keselamatan lebih negatif.
4 Measuring Safety Tujuan dari penelitian Konsistensi-reliabilitas Semua responden gabungan, Alpha
Climate in Primary adalah untuk menguji internal untuk setiap Cronbach untuk enam konstruksi sikap
Care Offices konsistensi internal- konstruksi sikap keselamatan keselamatan berkisar 0,58-0,77. Alpha
keandalan SAQ-A di ruang diperkirakan menggunakan terendah adalah untuk persepsi
Singh et al., 2008) perawatan primer. alpha Cronbach. Sebuah manajemen (terutama untuk staf perawat)
review literatur dan kondisi kerja (terutama untuk staf
perkembangan model administrasi).
cybernetic.
53
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
5 Safety climate and Tujuan dari penelitian ini Eksplorasi, survei cross- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
readiness for adalah untuk sectional yang dilakukan secara umum, budaya keselamatan dalam
implementation of mengeksplorasi budaya dalam konteks nasional di perawatan bedah di Swedia positif
evidence and keselamatan dan kesiapan Swedia. Data yang berkaitan dengan kesiapan
person centered untuk menerapkan berbasis dikumpulkan melalui Safety untukberdasarkan bukti dan perawatan
practice – A bukti dan perawatan yang Attitude Quistionnaire (SAQ - yang berpusat pada pasien, meskipun
national study of berpusat pada pasien Bentuk pendek) dan Context manajemen spesifik dan faktor budaya
registered nurses seperti yang dirasakan oleh Assessment Index (CAI). mungkin lebih sensitif dan mewakili target
in general surgical perawat yang terdaftar untuk perbaikan.
care at Swedish dalam perawatan bedah di
university hospitals Swedia.
(Olsson, Forsberg,
& Bjersa,
2016)
6 Safety climate in Penilaian budaya Versi asli bahasa Inggris dari Uji konsistensi internal menghasilkan nilai
the operating Keselamatan semakin SAQ-OR diterjemahkan dan sekitar 0,9 untuk semua 73 item. CFA dan
room: Translation, diakui sebagai faktor disesuaikan dengan kebaikan-dari-menjadi indeks (SRMR 0.05,
validation and penting dalam pengaturan Portugis dengan RMSEA 0,002, CFI 0,90) menunjukkan
application of the peningkatan kesehatan metode terjemahan maju- model yang diterima cocok. Inter-korelasi
Safety Attitudes yang berkualitas, terutama mundur dan diterapkan dalam antara faktor budaya keamanan, budaya
Questionnaire di operating room (OR). masyarakat pusat kerja sama tim, kepuasan kerja,persepsi
RSUD. manajemen, dan kondisi kerja
(Pinheiro & Uva, menunjukkan korelasi yang moderatsatu
sama lain. 82 kuesioner yang valid
dianalisis mengungkapkan perbedaan yang
54
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
2015) Skala psikometri dianalisis signifikan dalam peringkat komunikasi
dengan menggunakan alpha antara pekerjaan yang berbeda, terutama
Cronbach dan antar-korelasi antara ahli bedah dan antara perawat dan
antar skala. ahli bedah. Kondisi kerja dan kepuasan
kerja memiliki nilai tertinggidengan masing-
masing 3,8 dan 3,5, , dan persepsi
manajemen memiliki skor terendah.
7 Quality and Tujuan penelitian adalah Data berasal dari sebuah Kelompok kerja keperawatan dan
strength of patient untuk menggambarkan studi organisasi yang lebih komitmen manajerial untuk keselamatan
safety kualitas dan kekuatan besar untuk menginvestigasi adalah dua atribut yang positif paling kuat
climate on budaya keselamatan pasien rumah sakit dan karakteristik terhadap budaya keselamatan pasien.
medical–surgical pada unit bedah-medis dan unit terkait dengan organisasi, Namun, isu seputar keseimbangan antara
units mengeksplorasi rumah sakit perawat, dan outcome tugas pekerjaan dan kepatuhan
dan karakteristik unit yang pasien. Sampel untuk keamanandan keengganan perawat untuk
(L.C., Y., & B.A., terkait dengan budaya ini. penelitian ini adalah 3689 mengungkapkan kesalahan terus menjadi
perawat yang terdaftar di 286 permasalahan. Perawat pada unit yang
2009) unit bedah-medis di 146 lebih kecil dan unit dengan kompleksitas
rumah sakit. kerja yang lebih rendah dilaporkan memiliki
kepatuhan keamanan yang lebih besar dan
lebih mungkin untukberkomunikasi dan
mengungkapkan kesalahan. Perawat pada
unit yang lebih kecil juga dilaporkan
memiliki komitmen yang lebih besar
terhadap keselamatan pasien dan
berpartisipasi dalam pemecahan masalah
yang berhubungan dengan kesalahan.
55
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
8 Survey of Patient Tujuan dari penelitian ini Deskriptif - studi analitik, 200 Menggunakan uji Mann-Whitney
safety climate from adalah untuk menilai orang dari tiga rumah sakit menunjukkan perbedaan yang signifikan
nursing views budaya Keselamatan yang berafiliasi dengan Azad antara pria dan wanita dengan rata-rata
pasien di University Islam di Teheran dimensi budaya keselamatan pasien yang
(Mousavi, Asghari, rumah sakit Universitas (Bu Ali, Amiralmomenin dan tidak ditemukan (0,05 <P). Serta antara tiga
Teheran of Medical rumah sakit Javaheri) dipilih rumah sakit, perbedaan yang signifikan
Abbasinia, Sciences. secara simple random dalam rata-rata dimensi budaya
sampling. Kuesioner keselamatan pasien, kecuali dalam kondisi
Abbasinia, & karakteristik demografi dan Keperawatan (P = 0,013) diamati. Uji
kuesioner budaya Kruskal-Wallis menunjukkan tidak
Aasadi, 2015) keselamatan pasien (Kudo), adaperbedaan yang signifikan dalam rata-
adalah alat pengumpulan rata dimensi budaya keselamatan pasien,
data. Kuesioner divalidasi, kecuali dalam reduksi dimensi Kelelahan (P
dengan validitas isi, dan = 0,035), antara sektor yang berbeda.
reliabilitas menggunakan Budaya keselamatan pasien di rumah sakit
alpha Cronbach, 0,832, telah yang diteliti adalah yang tidak diinginkan.
ditentukan. Untuk analisis Manajer perlu untuk memperbaiki kondisi
data, software SPSS versi 19 perawat dalam rangka meningkatkan
dan statistik deskriptif seperti keselamatan pasien.
frekuensi dan persentase,
dan juga untuk
membandingkan mean, Mann
Whitney dan Kruskal-Wallis
tes yang digunakan.
56
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
9 Workforce Untuk menggambarkan Berdasarkan penelaahan Peneliti mengidentifikasi sembilan
Perceptions of perkembangan instrumen survei budaya keselamatan konstruksi, tiga faktor organisasi,
Hospital Safety untuk menilai presepsi yang ada, mengembangkan duafaktor unit, tiga faktor individu, dan
Culture: tenaga kerja terhadap daftartopik utama yang satu faktor tambahan. Konstruksi
Development and budaya keselamatan rumah berkaitan dengan menunjukkankonvergen substansial dan
Validation of the sakitdan untuk menilai mempertahankan budaya validitas diskriminan pada analisis
Patient Safety reliabilitas dan validitas. keselamatan dalam multitrait. Koefisien Cronbachberkisar
Climate in organisasi reliabilitas tinggi. 0,50-0,89.
Healthcare Rancangan kuesioner
Organizations dikembangkan untuk
Survey mengatasi topik ini dan
percobaan diuji di empatstudi
(Singer et al., pendahuluan dari petugas
2007) rumah sakit. Kuesioner
dimodifikasi berdasarkan
pengalaman dan umpan balik
responden, dan
didistribusikan ke versi revisi
ke 42.249pekerja rumah
sakit.
10 A study of Tulisan ini bertujuan untuk Safety Attitude Questionnaire Tidak ada variasi diamati pada skor Indeks
assessment of mengeksplorasi gabungan (SAQ), divalidasi oleh Keselamatan Pasien antara penelitian
patient safety budaya keselamatan pasien penelitian sebelumnya yang dirumah sakit. Namun, variasi yang
climate in yang lebih lanjut diikuti diberikan kepada 300 signifikan yang diamati antara berbagai
tertiary care olehpermintaan dalam responden di tiga rumah sakit kategoripetugas kesehatan di seluruh
hospitals berbagai dimensi perawatan tersier di India, dimensi; Kerja Tim, Persepsi terhadap
57
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
budayakeselamatan pasien responden mewakili berbagai Manajemen danstresrecognition.
(Chakravarty, ditiga rumah sakit besar kategori pekerja kesehatan Beberapa model regresi mengidentifikasi
Sahu, Biswas, perawatan tersier multi- dan variasi dalam nilai skala Kerja Tim dan Persepsi
Chatterjee, & Rath, khusus yang terletak dikota keselamatan dianalisa terhadapManajemen memiliki hubungan
2015) metropolitan utama di India dengan berbagai alat statistik. yang signifikan dengan skor Indeks
untuk mengidentifikasi Keselamatan Pasien.
direksi masa depan untuk
mengembangkan budaya
keamanan yang kuat.
11 Safety climate in Pengukuran budaya Setelah menerjemahkan Konsistensi internal terjemahanSurvei
Swiss hospital keselamatan dengan luas Survei Budaya Keselamatan Budaya Keselamatan baik (alpha
units: Swiss menggunakan elemen ke dalam bahasa Prancis dan Cronbach Jerman = 0,86; alpha Cronbach
version of the inisiatif perbaikan. Dalam Jerman, survei penelitian Perancis = 0.84). Tingkat missing di level
Safety Climate rangka menyediakan suara cross sectional dilakukan item agak rendah (0,23-4,3%). Peneliti
Survey dan instrumen yang mudah- dengan profesional perawat menemukan perbedaan signifikan dalam
untuk-administrasi untuk kesehatan (PPK) pada tim kelompok dalam nilai budaya keselamatan
(Gehring, digunakan di rumah sakit ruangan operasi (RO) dan mengenai profesi, fungsi manajerial, area
Mascherek, Swiss, peneliti bangsal terkait di RO di 10 pekerjaan dan waktu yang dihabiskan
Bezzola, & menerjemahkan Survei rumah sakit Swiss. Validitas dalam perawatan langsung pada pasien.
Schwappach, Budaya Keselamatan ke instrumen Pada level item, 14 dari 21 item
2015) dalam bahasa Jerman dan diperiksa dengan cara alpha menunjukkan PPR lebih tinggi dari 10%.
Perancis. Cronbach dan tingkat missing
dari single item. Item-
perbedaan kelompok statistik
deskriptif dan persentase
‘problematic responses’
58
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
(PPR) dihitung.
12 Relationship of Menguji hubungan antara Studi cross-sectional di 91 Rumah sakit dengan budaya keamanan
Safety Climate and langkah-langkah budaya rumah sakit. yang lebih baik secara keseluruhan
Safety keslamatan rumah sakit dan memiliki relatif lebih rendah kejadian PSIs,
Performance in kinerja rumah sakit pada seperti yang dilakukan rumah sakit
Hospitals Patient Safety Indicators dengan skor budaya keselamatan yang
(PSIs) yang dipilih. lebih baik pada dimensi pengukuran
(Singer, Lin, keyakinan antarpribadi mengenai rasa
Falwell, Gaba, malu dan menyalahkan. Persepsi personil
& Baker, frontline budaya keselamatan yang lebih
2009) baik memprediksi risiko lebih rendah
mengalami PSIs, tapi bukan presepsi
senior manajer.
13 Impact of Individual Mengidentifikasi kelebihan Peneliti menulis untuk asisten Budaya keamanan dianggap positif secara
and Team dan perawatan kesehatan dan umum dengan pengecualian dari faktor
Featuresof Patient kelemahan budaya dokter di 1800 praktek manajemen kesalahan dan persepsi
Safety Climate: A keselamatan dalam keluarga secara acak dipilih penyebab kesalahan. Peneliti menemukan
Survey inFamily pengaturan praktek di Jerman dan meminta bahwa apakah seluruh tim telah
Practices keluarga di Jerman , mereka untuk menyelesaikan mengambil bagian dalam survei memiliki
dankedua untuk Angket Frankfurt Ilkim pengaruh positif pada kebanyakan faktor.
(Barbara et al., mengidentifikasi setiap Keselamatan Pasien yang Dokter memiliki persepsi yang lebih positif
2013) individu dan fitur praktek baru dikembangkan dan dari 4 dari 7 faktor ditujukan kepada kedua
yang mempengaruhi divalidasi. Peneliti melakukan profesi. Partisipan laki-laki dan dokter
persepsi budaya sebuah analisis deskriptif dari menunjukkan palingsedia untuk mengakui
keselamatan kesehatan item dan faktor budaya, serta bahwa mereka telah membuat kesalahan.
profesional dalam regresi analisis, untuk
59
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
perawatan primer. mengidentifikasi potensi
prediktor budaya
keselamatan dalam praktek
keluarga.
14 Patient Safety Tujuan dalam penelitian ini Penelitian deskriptif, Skor umum pada instrumen itu 67,50.
Climate at a adalah untuk menilai eksplorasi dan korelasional, Skor domain terbaik yang ditemukan untuk
Private Hospital budaya keselamatan pasien dilakukan dengan 123 kepuasan kerja(82,79) dan terendah untuk
dari perspektif profesional profesional kesehatan, manajemen dirasakan (58,90) dan kondisi
(Barbosa, Sousa, tim kesehatan berukuran dengan persetujuan dari Etika kerja (59,58). Tidak ada perbedaan yang
Marques, sedang dirumah sakit Penelitian ditemukan antara jenis kelamin,tingkat
Oliveira, & swasta sebuah kota di Komite. Data dikumpulkan pendidikan, kehadiran pekerjaan lain atau
Barichello, Negara Bagian Minas menggunakan Sikap kegiatan profesional.
2015) Gerais(Brazil) dan untuk Keselamatan Angket. Untuk
memverifikasi apakah analisis, peneliti
sosiodemografi menggunakan tes t, analisis
variabel yang terkait dengan varians dan
skor budaya keselamatan. korelasi Spearman (α = 0,05).
15 Factors associated Menginnvestigasi hubungan Observasi, studi sectional dan Nilai total rata-rata dan median dari
with the patient antara skor budaya kuantitatif, dilakukan di publik instrumen coresponden yaitu masing-
safety climate at a keselamatan pasien dan rumah sakit pendidikan yang masing 61,8 (SD = 13,7) dan 63,3.
teaching hospital variabel sosio-demografis besar. SAQ digunakan, Variabel kinerja profesional ditemukan
dan profesional. diterjemahkan dan divalidasi sebagai faktor yang berhubungan dengan
(Luiz, Simoes, untuk Brasil. Dalam analisis lingkungan keamanan bagi persepsi
Barichello, & bivariat, menggunakan tes-t, domain manajemen pelayanan dan
Barbosa, analisis varians dan korelasi manajemen rumah sakit (p = 0,01).
2015) Spearman dari (α = 0,05).
60
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Untuk identifikasi prediktor
nilai budaya keselamatan,
regresi linier berganda
digunakan, domain budaya
keselamatan sebagai hasil
utama (α = 0,01).
16 Dimensions of Mengembangkan dan Tinjauan pustaka, ahli subek Skala 40-item dengan 6 faktor
Safety Climate memvalidasi skala dan penilaian perawat yang dikembangkan, yang dapat menjelaskan
among Iranian psikometri untuk mengukur digunakan untuk 55% dari varians yang diamati. 6 faktor
Nurses budaya keselamatan pada perkembangan item. Isi termasuk keterlibatan karyawan dalam
perawat. validitas dan reliabilitas untuk keamanan dan manajemen pendukung,
(Naghavi et al., alat baru diuji dengan Content kepatuhan terhadap peraturan
2015) Validity Index keselamatan, pelatihan keselamatan dan
(CVI) dan analisis tes-tes aksesibilitas untuk peralatan pelindung
ulang, masing-masing. pribadi, halangan untuk kerja yang aman,
Exploratory factor analysis komunikasi keselamatan dan tekanan
(EFA) dengan pekerjaan, dan persepsi risiko individu.
Rotasi varimax digunakan
untuk meningkatkan
interpretasi faktor laten.
17 Influence of Untuk menginvestigasi Data berasal dari 3 tool Total nilai HSC rendah (50%) atau sedang
Hospital Safety apakah budaya rumah sakit (Hospital Safety Climate (50%). Hanya 29,5% dari pasien sangat
Climate on Patient yang aman dipengaruhi [HSC], kuesioner kepuasan puas. Total kualitas pelayanan rendah
Satisfaction and kepuasan pasien dan pasien dan penyedia layanan seperti yang disebutkan oleh 69% dari
Quality of Nursing kualitas asuhan kesehatan). Sampel dari 100 perawat. Secara keseluruhan, 95%
Care keperawatan. perawat dan 95 pasien, yang termasuk perawat yang didokumentasikan
61
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
dirawat di Rumah Sakit jujur untuk hasil indikator pasien yang
(Wafaa et al., Mansoura Emergency selama terlalu rendah. Ada pengaruh yang
2015) 1 bulan, dimasukkan. signifikan dari budaya keselamatan pada
kepuasan pasien, dan kualitas pelayanan.
18 Measuring safety Penelitian ini bertujuan Penilaian internal validitas Kuesioner menunjukkan unidimensionality
climate in acute untuk memperpanjang konstruk yang disertakan dikonfirmasi sesuai dengan jumlah item
hospitals: evaluasi psikometrik dari keseluruhan cocok dengan dalam setiap domain. Skor reliabilitas
Rasch analysis of SAQ Short Form dengan model Rasch sesuai (internal yang konsistensi PSI 0,6-
the safety attitudes memeriksa internal validitas (unidimensionality), format 0,8). Namun, partisipan tidak
questionnaire konstruk kuesioner respon, target, differential menggunakan opsi respon pada SAQ
menggunakan item functioning (DIF) dan dalam sikap konsisten. Semua domain
(Sze-Ee et al., analisis Rasch dalam person-separation index menunjukkan penargetan suboptimal dan
2016) konteks Australia. (PSI). menunjukkan skor presisi dikompromi
hampir lebih tinggi dari tingkat
keselamatan budaya.
19 An Examination of Tujuan dari penelitian ini Metode modifikasi Delphi Hirarkis pemodelan linear multivariabel
Hospital Safety adalah untuk memperdalam digunakan pada tahap didukung oleh Kepemimpinan,
Climate pemahaman terhadap pertama penelitian untuk Komunikasi, dan Keadilan dalam model
Safety Climate (SC), memperoleh pengertian dari Keselamatan Budaya. Ketiga variabel,
(Gay, 2015) mengidentifikasi unsur- 38 ahli keamanan kesehatan dengan penambahan jenis unit, secara
unsur SC yang umumnya ke 1) elemen kunci dari SC, statistik signifikan dalam memprediksi
diukur di rumah sakit, dan dan 2) mengidentifikasi set independen SC. Sebagai pengujian
kemudian pengujian data umum yang dikumpulkan pertama diketahui Sammer (2010) Model
hubungan antara unsur- oleh rumah sakit perawatan SC, para ahli keamanan menegaskan
unsur dan persepsi perawat akut yang empat dari tujuh elemen dari model
terdaftar terhadap SC. mengoperasionalkan elemen- (Kepemimpinan, Komunikasi, Keadilan,
62
No. Judul & Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
elemen ini. Desain dan Berpusat pada Pasien) dan
retrospektif, cross sectional menambahkan tiga elemen baru (Staf
dengan menggunakan hirarki Perawat teregistrasi, Jatuh dengan
model linear multivariat Cedera, dan SRE). Tahap II studi validasi
digunakan dalam Tahap II awal mendukung masuknya
penelitian untuk menguji Kepemimpinan, Komunikasi dan Keadilan
hubungan antara unsur-unsur dalam model SC.
SC dan SC.
20 Patient safety Untuk memahami persepsi Peneliti memberikan survei Budaya keselamatan pasien berbeda
climate in 92 US pekerja terhadap budaya Patient Safety Climate in setiap rumah sakit dan di antara wilayah
hospitals: keselamatan dan cara di Healthcare Organizations kerja dan disiplin. Personel gawat darurat
differences by work mana budaya bervariasi Organisasi Kesehatan pada merasakan budaya keselamatan yang
area and discipline. antara rumah sakit dan 2004-2005 untuk personil buruk dan personil di daerah nonclinical
(Singer et al., dengan area kerja dan dalam sampel acak bertingkat merasakan budaya keamanan yang lebih
2009) disiplin. dari 92 rumah sakit US. baik daripada pekerja di daerah lain.
Perawat lebih negatif daripada dokter
mengenai dukungan unit kerja mereka dan
recognisi dari upaya keselamatan, dan
dokter menunjukkan sedikit lebih takut
malu dibanding perawat. Untuk dimensi
lain dari budaya keselamatan, perbedaan
dokter-perawat tergantung pada area kerja
mereka.
63
sebagai berikut.
penelitian.
H. Mapping Theory
Iklim
Iklim Keselamatan
Keselamatan Pasien
Pasien
Menurut
Menurut Sammer
Sammer (2010)
(2010)
1.
1. Leadership
Leadership
2.
2. Communication
Communication
3. Justice
3. Justice
4.
4. Patient-Centeredness
Patient-Centeredness
5.
5. Evidence
Evidence Based
Based Practices
Practices
6. Teamwork
6. Teamwork
7.
7. Learning
Learning
Menurut
Menurut Sexton
Sexton (2006)
(2006)
1.
1. Iklim
Iklim Teamwork
Teamwork
2.
2. Iklim
Iklim Keselamatan
Keselamatan
3.
3. Kepuasan
Kepuasan kerja
kerja Pelaksanaan
Pelaksanaan Keselamatan
Keselamatan Pasien
Pasien KARS
KARS 2012:
2012:
4.
4. Kondisi
Kondisi Kerja
Kerja 1.
1. Ketepatan
Ketepatan Identifikasi
Identifikasi Pasien
Pasien
5.
5. Persepsi
Persepsi manajemen
manajemen 2.
2. Peningkatan
Peningkatan Komunikasi
Komunikasi yang
yang Efektif
Efektif
6.
6. Stress
Stress Recognition
Recognition 3. Peningkatan Keamanan Obat yang
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Perlu
Diwaspadai
Diwaspadai
Menurut
Menurut Kudo
Kudo (2008)
(2008) 4.
4. Kepastian
Kepastian Tepat
Tepat Lokasi,
Lokasi, Tepat
Tepat Prosedur,
Prosedur,
1. Sikap supervisor
1. Sikap supervisor dan Tepat Pasien Operasi
dan Tepat Pasien Operasi
2.
2. Hubungan
Hubungan antara
antara perawat-dokter
perawat-dokter 5.
5. Pengurangan
Pengurangan Risiko
Risiko Infeksi
Infeksi terkait
terkait
3.
3. Komunikasi
Komunikasi Pelayanan
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
4.
4. Kelelahan
Kelelahan 6.
6. Pengurangan
Pengurangan Risiko
Risiko Pasien
Pasien Jatuh
Jatuh
5.
5. Kesempatan
Kesempatan pelatihan
pelatihan
6.
6. Kondisi
Kondisi Keperawatan
Keperawatan
7.
7. Pelaporan
Pelaporan
Menurut
Menurut R.R. Flin
Flin (2007)
(2007)
1.
1. Manajemen/
Manajemen/ Supervisor
Supervisor
2.
2. Sistem
Sistem safety
safety
3. Persepsi
3. Persepsi terhadap
terhadap risiko
risiko
4. Pelaporan
4. Pelaporan
5.
5. Sikap/
Sikap/ perilaku
perilaku safety
safety
6.
6. Komunikasi
Komunikasi
7.
7. Teamwork
Teamwork
8.
8. Stress
Stress
9.
9. Faktor
Faktor organisasi
organisasi
Gambar 3.
Mapping Theory Iklim Keselamatan Pasien dan Pelaksanaan
Keselamatan Pasien
65
I. Kerangka Teori
Iklim
Iklim Keselamatan
Keselamatan Pasien
Pasien ::
1. Iklim Teamwork
1. Iklim Teamwork
2.
2. Iklim
Iklim Keselamatan
Keselamatan
3.
3. Kepuasan
Kepuasan kerja
kerja
4. Kondisi Kerja
4. Kondisi Kerja Pelaksanaan
Pelaksanaan Keselamatan
Keselamatan Pasien:
Pasien:
5.
5. Persepsi
Persepsi manajemen
manajemen 1.Ketepatan
1.Ketepatan Identifikasi
Identifikasi Pasien
Pasien
6.
6. Stress
Stress Recognition
Recognition 2.
2. Peningkatan
Peningkatan Komunikasi
Komunikasi yang
yang
7.
7. Leadership
Leadership Efektif
Efektif
8.
8. Communication
Communication 3.
3. Peningkatan
Peningkatan Keamanan
Keamanan Obat
Obat
9. Justice
9. Justice yang Perlu Diwaspadai
yang Perlu Diwaspadai Insiden
Insiden
10.
10. Patient
Patient Centeredness
Centeredness 4.
4. Kepastian
Kepastian Tepat
Tepat Lokasi,
Lokasi, Tepat
Tepat Keselamatan
Keselamatan
11.
11. Evidence
Evidence Based
Based Practices
Practices Prosedur,
Prosedur, dan
dan Tepat
Tepat Pasien
Pasien Pasien
Pasien
12. Learning
12. Learning Operasi
Operasi
13.
13. Pelaporan
Pelaporan 5.
5. Pengurangan
Pengurangan Risiko
Risiko Infeksi
Infeksi
14.
14. Sikap Patient
Sikap Patient Safety
Safety terkait Pelayanan Kesehatan
terkait Pelayanan Kesehatan
15.
15. Kelelahan
Kelelahan 6.
6. Pengurangan
Pengurangan Risiko
Risiko Pasien
Pasien
16.
16. Sistem
Sistem Safety
Safety Jatuh
Jatuh
Sexton
Sexton (2006),
(2006), Sammer
Sammer
(2010),
(2010), Kudo (2008), R
Kudo (2008), R Flin
Flin
(2007)
(2007)
J. Kerangka Konsep
Iklim Teamwork
Pelaksanaan Keselamatan Pasien:
Iklim Keselamatan 1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat yang
Kepuasan Kerja Perlu Diwaspadai
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat
Kondisi Kerja Prosedur, dan Tepat Pasien Operasi
5. Pengurangan Risiko Infeksi terkait
Persepsi Manajemen Pelayanan Kesehatan
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Stress Recognition
K. Hipotesis
L. Definisi Operasional
Tabel 3
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Instrumen dan
No Variabel Definisi Teori Definisi Operasional Kriteria Objektif
Cara Pengukuran
1. Iklim Kualitas hubungan dan Pengakuan dan Perhatian Pilihan Jawaban : Kuesioner dengan
Teamwork kerja sama di antara antar rekan kerja dalam 1. Sangat tidak setuju jumlah item
anggota tim perawatan pasien untuk 2. Tidak setuju pernyataan
(Sexton et al, 2006) keselamatan pasien 3. Setuju sebanyak
terkait dukungan dan 4. Sangat setuju enam, pilihan
koordinasi antar rekan jawaban
a. Nilai tertinggi 24
kerja serta kemudahan menggunakan
b. Nilai terendah 6
dalam menyampaikan skala likert
saran dan masukan Kriteria Objektifnya :
1. Rendah : 6-12
2. Sedang : 13-19
3. Tinggi : 20-24
2 Iklim Persepsi profesional Persepsi petugas tentang Pilihan Jawaban : Kuesioner dengan
Keselamatan dari komitmen komitmen organisasi 1. Sangat tidak setuju jumlah item
organisasi untuk untuk keselamatan pasien 2. Tidak setuju pernyataan
keselamatan pasien terkait keamanan, 3. Setuju sebanyak tujuh,
(Sexton et al, 2006) pelaporan kejadian dan 4. Sangat setuju pilihan jawaban
penanganan kejadian menggunakan
keselamatan pasien a. Nilai tertinggi 28 skala likert
b. Nilai terendah 7
70
Instrumen dan
No Variabel Definisi Teori Definisi Operasional Kriteria Objektif
Cara Pengukuran
Kriteria objektifnya :
1. Rendah : 7-14
2. Sedang : 15-22
3. Tinggi : 23-28
3. Kepuasan Pandangan positif dari Keadaan emosional yang Pilihan Jawaban : Kuesioner dengan
Kerja tempat kerja dimiliki petugas dalam 1. Sangat tidak setuju jumlah item
(Sexton et al, 2006) memandang hal – hal 2. Tidak setuju pernyataan
yang berkaitan dengan 3. Setuju sebanyak lima,
tempat kerjanya terkait: 4. Sangat setuju pilihan jawaban
rasa suka dan rasa menggunakan
a. Nilai tertinggi 20
bangga dengan tempat skala likert
b. Nilai terendah 5
kerjanya
Kriteria objektifnya :
1. Rendah : 5-10
2. Sedang : 11-16
3. Tinggi : 17-20
4. Stress Pengakuan dari sejauh Pengakuan dari petugas Pilihan Jawaban : Kuesioner dengan
recognition mana stres dapat terkait beban kerja, rasa 1. Sangat tidak setuju jumlah item
mempengaruhi praktek lelah dan kesalahan 2. Tidak setuju pernyataan
kerja dalam bekerja 3. Setuju sebanyak empat,
(Sexton et al, 2006) mempengaruhi kinerja 4. Sangat setuju pilihan jawaban
petugas menggunakan
a. Nilai tertinggi 16
skala likert
b. Nilai terendah 4
71
Instrumen dan
No Variabel Definisi Teori Definisi Operasional Kriteria Objektif
Cara Pengukuran
Kriteria objektifnya :
1. Rendah : 4-8
2. Sedang : 9-13
3. Tinggi : 14-16
5. Persepsi Persetujuan tindakan Persepsi petugas terkait Pilihan Jawaban : Kuesioner dengan
Manajemen manajemen pada dukungan dari 1. Sangat tidak setuju jumlah item
layanan di mana manajemen dalam 2. Tidak setuju pernyataan
karya-karya penerapan tindakan 3. Setuju sebanyak empat,
profesional atau di keselamatan pasien 4. Sangat setuju pilihan jawaban
rumah sakit terkait: upaya-upaya menggunakan
(Sexton et al, 2006) keselamatan pasien, a. Nilai tertinggi 16 skala likert
informasi, penanganan b. Nilai terendah 4
dari kejadian keselamatan Kriteria objektifnya :
pasien 1. Rendah : 4-8
2. Sedang : 9-13
3. Tinggi : 14-16
6. Kondisi Kerja Kualitas lingkungan Persepsi petugas terkait Pilihan Jawaban : Kuesioner dengan
kerja dukungan dari 1. 1. Sangat tidak setuju jumlah item
(Sexton et al, 2006) manajemen dalam 2. Tidak setuju pernyataan
penerapan tindakan 3. Setuju sebanyak empat,
keselamatan pasien 4. Sangat setuju pilihan jawaban
terkait: upaya-upaya menggunakan
keselamatan pasien, a. Nilai tertinggi 16 skala likert
informasi, penanganan b. Nilai terendah 4
dari kejadian keselamatan
pasien
72
Instrumen dan
No Variabel Definisi Teori Definisi Operasional Kriteria Objektif
Cara Pengukuran
Kriteria objektifnya :
1. Rendah : 4-8
2. Sedang : 9-13
3. Tinggi : 14-16
7. Pelaksanaan Suatu aktivitas atau Suatu aktivitas atau Pilihan Jawaban : Kuesioner dengan
Keselamatan tindakan menerapkan tindakan petugas 1. Ya jumlah item
Pasien enam sasaran kesehatan di RS Stella 2. Kadang-kadang pernyataan
keselamatan pasien Maris dalam menerapkan 3. Tidak sebanyak tujuh
berdasarkan standar enam sasaran belas, pilihan
yang telah ditetapkan keselamatan pasien a. Instalasi Rawat Jalan: jawaban
oleh Joint Commission berdasarkan standar yang (1,4,5,6,7,13, 14) menggunakan
International (JCI) telah ditetapkan oleh Nilai tertinggi 14 skala guttman
Joint Commission Nilai terendah0
International (JCI) yaitu Kriteria objektifnya :
identifikasi pasien, 1. Baik : 10-14
komunikasi efektif, tepat 2. Sedang : 5-9
prosedur sisi dan pasien 3. Kurang : 0-4
operasi, keamanan b. Instalasi Farmasi:
terhadap obat yang (1,2,5,6,7,8,9,10,13,14)
beresiko tinggi, Nilai tertinggi 20
pencegahan pasien jatuh, Nilai terendah0
dan pencegahan infeksi Kriteria objektifnya :
nosokomial 1. Baik : 14-20
2. Sedang : 7-13
3. Kurang : 0-6
c. Instalasi
73
Instrumen dan
No Variabel Definisi Teori Definisi Operasional Kriteria Objektif
Cara Pengukuran
Laboratorium:
(1,3,5,6,7,13,14)
Nilai tertinggi 14
Nilai terendah0
Kriteria objektifnya :
1. Baik : 10-14
2. Sedang : 5-9
3. Kurang : 0-4
d. Instalasi Radiologi:
(1,4,5,6,7,13,14)
Nilai tertinggi 14
Nilai terendah0
Kriteria objektifnya :
1. Baik : 10-14
2. Sedang : 5-9
3. Kurang : 0-4
e. Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Gawat
Darurat, Intensive
Care Unit: (1-4,5-7,8-
10,13-14,15-17)
Nilai tertinggi 30
Nilai terendah0
Kriteria objektifnya :
74
Instrumen dan
No Variabel Definisi Teori Definisi Operasional Kriteria Objektif
Cara Pengukuran
1. Baik : 20-30
2. Sedang : 10-19
3. Kurang : 0-9
f. Instalasi Kamar
Operasi: (semua
pertanyaan
kuesioner)
Nilai tertinggi 34
Nilai terendah0
Kriteria objektifnya :
1. Baik : 22-34
2. Sedang : 11-21
3. Kurang : 0-10
75
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
2010).
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf pada beberapa instalasi
76
banyak diterapkan yaitu pada instalasi rawat inap, rawat jalan, gawat
Tabel 4
Jumlah Populasi Penelitian Masing-Masing Instalasi
Di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2017
No Instalasi Jumlah
1 Intensive Care Unit 14 orang
2 Instalasi Gawat Darurat 21 orang
3 Instalasi Rawat Inap 102 orang
4 Instalasi Rawat Jalan 11 orang
5 Instalasi Kamar Operasi 17 orang
6 Instalasi Farmasi 27 orang
7 Instalasi Laboratorium 17 orang
8 Instalasi Radiologi 9 orang
Total 218 orang
Sumber: Data Sekunder
2. Sampel
sub populasi.
ƛ2 x N x P x Q
𝑠=
d2 (N − 1) + ƛ2 x P x Q
Keterangan:
s : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑢𝑏𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
Jumlah sampel subpopulasi = x Jumlah sampel
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
Tabel 5
Jumlah Sampel Penelitian berdasarkan Proporsi Masing-Masing
Instalasi di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2017
adalah kuesioner yang dibuat oleh peneliti yang terkait dengan sasaran
Goals yang dikeluarkan oleh JCI. Selain itu peneliti akan melakukan
2. Data sekunder adalah data yang diambil oleh peneliti dari rumah sakit
SDM pada tiap-tiap unit penelitian, survey iklim keselamatan pasien yang
dilakukan dengan mempelajari laporan rumah sakit dan instansi lain yang
F. Variabel Penelitian
alat ukur untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang berbentuk isian.
akan diteliti.
bahwa instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk
instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan
hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Validitas kuesioner dapat
dengan skor totalnya. Pertanyaan kuesioner dikatakan valid jika skor variabel
yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Bila r hitung lebih
82
besar dari r tabel berarti variabel valid, bila r hitung lebih kecil dari r tabel
berarti variabel tidak valid. Hasil uji akan dianggap valid apabila nilai r hitung
dengan cara melakukan uji Cronbach Alpha. Apabila nilai Cronbach Alpha
lebih besar atau sama dengan 0,6 artinya variabel reliabel, dan apabila nilai
Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,6 artinya variabel tidak reliabel.