KESELAMATAN
RUMAH SAKIT
A. PENDAH U LUA N
Semua organisasi mempunyai budaya kerja masing-masing .
Biasanya budaya kerja dalam organisasi ini bisa langsung dirasakan setelah
masuk kedalamnya. Misalnya ketika masuk ke salah satu unit di rumah
sakit, maka akan bisa segera menilai apakah petugasnya ramah, siap
membantu, pelayanannya cepat, dll. lni adalah contoh dari dimensi budaya
patient safety yang bisa dirasakan. Seperti model gunung es, dimensi budaya
patient safety yang bisa langsung dirasakan hanyalah sebagian kecil dari
budaya patient safety. Dimensi lainnya yang sulit untuk langsung diidentifikasi
antara lain nilai (values) dan asumsi-asumsi ( assumptions ).
Salah satu tantangan dalam pengembangan patient safety adalah
bagaimana mengubah budaya yang ada menuju budaya patient safety. Langkah
panting pertama adalah dengan menempatkan patient safety sebagai salah satu
prioritas utama dalam organisasi pelayanan kesehatan, yang didukung oleh
eksekutif , tim klinik, dan staf di semua level organisasi dengan
pertanggungjawaban yang jelas .
Perubahan budaya sangat terkait dengan pendapat dan perasaan
individu-individu dalam organisasi . Kesempatan untuk mengutarakan opini
secara terbuka, dan keterbukaan ini harus diakomodasi oleh sistem sehingga
memungkinkan semua individu untuk melaporkan dan mendiskusikan terjadinya
adverse events. Budaya tidak saling menyalahkan memungkin individu untuk
melaporkan dan mendiskusikan adverse events tanpa khawatir akan dihukum.
Aspek lain yang panting adalah memastikan bahwa masing-masing individu
bertanggung jawab secara personal dan kolektif terhadap patient safety dan
bahwa keselamatan adalah kepentingan semua pihak.
B. DEFINISI
Dukungan Struktural
Pembelajara - - - - -Organisasi
n ,
Organisa
&
I
I
I I
Budaya Keselamatan Outcome
I
i----. I--+
II
Pasien
Kerjasama Tim lndikator
dan Kolaborasi - Keselamatan
Langkah Penerapan
No Satuan Kerja
Tabel.2. Langkah Pimpin dan Dukung Staf anda RSUD dr. Soedono.
Satuan
No Langkah Penerapan
Kerja
Satuan
No Kerja Langkah Penerapan
1. RSUD dr. • Menelaah kembali struktur dan proses yang ada dalam
Soedono manajemen risiko klinis dan non klinis serta memastikan hal
tersebut mencakup terintegrasi dengan Keselamatan Pasien dan
Staf.
• Mengembangkan indikator- indikator kinerja bagi sistem
pengelolaan yang dapat dimonitor oleh Direksi/ Pimpinan RSUD
dr. Soedono.Menggunakan informasi yang benar dan jelas yang
diperoleh dari sistem pelaporan insiden dan assesmen risiko
untuk dapat secara proaktif meningkatkan kepedulian terhadap
pasien.
2. Komite • Membentuk forum-forum dalam RSUD dr. Soedono untuk
Mutu mendiskusikan isu-isu Keselamatan Pasien guna memberikan
dan umpan balik kepada manajemen
Keselamatan • Memastikan ada penilaian risiko pada individu pasien dalam
Pasien serta proses assesmen risiko RSUD dr. Soedono.
Satuan Kerja • Melakukan proses assesmen risiko secara teratur untuk
Terkait menentukan aksetabilitas setiap risiko dan mengambil langkah
langkah yang tepat untuk memperkecil risiko tersebut.
• Memastikan penilaian risiko tersebut disampaikan sebagai
masukan proses assesmen dan pencatatan risiko RSUD dr.
Soedono.
2. Komite • Memberikan semangat kepada seluruh staf dan rekan kerja untuk
Mutu dan Keselamatan Pasien
secara aktif serta Satuan setiap
melaporkan Kerja insiden yang terjadi dan insiden
Terkait yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, karena mengandung bahan pelajaran y
Satuan
No Kerja Langkah Penerapan
RSUD dr. • Memastikan RSUD dr. Soedono memiliki kebijakan yang secara
Soedono jelas menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka selama proses
asuhan tentang insiden dengan para pasien dan keluarganya.
• Memastikan pasien dan keluarga mereka mendapat informasi
yang benar dan jelas bilamana terjadi insiden.
• Memberikan dukungan, pelatihan dan dorongan semangat kepada
stat agar selalu terbuka kepada pasien dan keluarganya.
• Memastikan anggota Komite Mutu dan Keselamatan Pasien serta
Komite Mutu
" Champions" menghargai dan mendukung keterlibatan pasien dan
dan
keluarganya bila terjadi insiden.
Keselamatan
Pasien serta • Memprioritaskan pemberiitahuan kepada pasien dan keluarga
Satuan Kerja bilamana terjadi insiden dan segera memberikan kepada mereka
Terkait informasi yang jelas dan benar secara tepat.
• Memastikan, segera setelah kejadian, KMKP dan "Penggerak"
menunjukkan empati kepada pasien dan keluarganya.
Langkah Penerapan
Satuan
No
Kerja
Langkah Penerapan
No Satuan Kerja
1. RSUD dr. • Menggunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari
Soedono sistem pelaporan, assesmen risiko, kajian insiden dan audit serta
analisis untuk menentukan solusi setempat.
• Solusi tersebut mencakup penjabaran ulang sistem (struktur dan
proses), penyesuaian pelatihan staf dan/ atau kegiatan klinis,
termasuk penggunaan instrument yang menjamin keselamatan
pasien.
• Melakukan assesmen risiko untuk setiap perubahan yang
direncanakan.
• Mensosialisasikan solusi yang dikembangkan oleh (KKP-RS) PERSI
• Memberi umpan balik kepada Staf tentang setiap tindakan yang
diambil atas insiden yang dilaporkan.
• Minimum satu kali pertahun melakukan Failure Modes and Effect
Analysis (FMEA) untuk proses risiko tinggi.
• Melibatkan anggota Komite Mutu dan Keselamatan Pasien serta
2. Komite Mutu
"Champions" dalam mengemban
dan
Keselamatan • gkan berbagai cara untuk membuat asuhan pasien menjadi lebih baik
Pasien serta dan lebih aman.
Satuan Kerja • Menelaah kembali perubahan-perubahan yang dibuat KMKP dan
Terkait memastikan pelaksanaannya .
• Memastikan KMKP dan Para Penggerak menerima umpan balik atas
setiap tindak lanjut tentang insiden yang dilaporkan.
2. WAKTU PELAKSANAAN
a. Pelaksanaan monitoring 6 sasaran keselamatan pasien dilakukan
setiap hari (data dimasukkan ke sismadak)dan data direkap setiap
buIan
b. Pelaksanaan monitoring 7 langkah dan 12 dimensi budaya
keselamatan pasien menggunakan survey dilakukan 1 tahun sekali,
c. Sebelum dilakukan survey dilakukan Sosialisasi pelaksanaan survey d
d. Waktu Pelaksanaan survey dilakukan dalam waktu 2 minggu
e. Tabulasi dan analisa hasil survey dilakukan dalam waktu 2 minggu
f. Pembuatan laporan pelaksanan survey dalam waktu 1 minggu
D. MELAKUKAN ANALISA
1. Analisa 6 sasaran keselamatan pasien dilakukan setiap 3 bulan
2. Analisa 12 dimensi budaya keselamatan pasien,dilakukan setiap dimensi
budaya Keselamatan pasien
3. Analisa dibuat menggunakan grafik
4. Analisa mencakup analisa pencapaian dan permasalahan
5. Hasil pengumpulan data dan analisa dilaporkan pada pimpinanldirektur
rumah sakit
A. PENCATATAN
1. Kegiatan Survey budaya keselamatan pasien
Kegiatan survey budaya keselamatan pasien menggunakan kuisioner 12
dimensi budaya keselamatan , yang mana form untuk kuisioner terdapat
dalam lampiran
2. Pencatatan capaian indikator sasaran keselamatan pasien
Formulir Pengumpulan data indikator keselamatan pasien terdapat dalam
lampiran dan data dimasukkan dalam sismadak
3. Pencatatan laporan insiden keselamatan pasien
Pencatatan laporan insiden keselamatan pasien menggunakan formulir
yang terdapat dalam panduan pelaporan insiden keselamatan pasien
8. PELAPORAN
1. Pelaporan kegiatan survey budaya keselamatan pasien dilaporkan pada
direktur RSUD dr soedono Madiun untuk di tindak lanjuti
2. Pelaporan digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana budaya
keselamatan pasien diterapkan di Rumah Sakit Umum dr Soedono
Madiun
1
LAMPIRAN I
Kuesioner ini meminta pendapat anda mengenai isu keselamatan pasien (patient
safety),kejadian tidak diinginkan (KTD), pelaporan kejadian di RSUD dr. Soedono
Madiun dan akan membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk menyelesaikan
kuesioner ini.
A. Latar Belakang Responden
Isilah infonnasi dibawah ini. Untuk membantu menganalisis hasil kuesioner ini.
Berl tanda centang (Y) pada salah satujawaban anda
J
1 Berapa lama anda telah berkerja di RS ini?
D < l tahun
' l- 5 tahun CJ 11 - 15 tahun
B
16 - 20 tahun
D 6 - lO > 21 tahun
tahun
§
3 Biasanya, berapa jam anda berkerja setiap minggunya di RS ini? (jarn/minggu)
§
< 20 jam/minggu 60 - 79 jam
20-39 jam 80 - 99 jam
40-59 jam > 100jam
4 Apa posisi anda di RS ?
a. dokter spesialis
b. dokter umwn
c. perawat
d. bidan
e. terapis
f.ahligizi
g.Laborat
h.fannas
i.lainnya
sebutkan
5 Apakah pekerjaan anda sekarang secara langsung berhubungan dengan pasien ?
1- 5 tahun
6 - 10 tahun
§
6 Berapa lama anda telah berkerja sebagai profesi anda saat ini ?
11 - 15 tahun
16 - 20 tahun
> 21 tahun
1 Kami akan melakukan timbal balik I evaluasi terhadap kasus yang dilaporkan
2 Stafbebasberbicara ketika
melihat sesuatu yang berdampak
negatif bagi pasien
3 Staf merasa bebas untuk bertanya kepada mereka yang lebih tinggi jabatannya guna mengambil keputusan at
4 Di bagian ini kami berdiskusi bagaimana caranya mencegah kesalahan agar tidak terulang lagi
5 Staf tidak takut untuk bertanya ketika sesuatu terlihat tidak wajar
Tidak Hampir
No Pernyataan Jarang Kadang Selalu
Pemah Selalu
Sangat
No Pemyataan Tidak Tidak Netral Setuju Sangat
setuju setuju Setuju
1. Regulasi serta lingkungan ke1ja
mendorong staf tidak takut
mendapatkan hukuman bila membuat
laporan tentang kejadian tidak
diharapkan dan kejadian nyaris
cidera
2. Staf merasa kesalahan yang ada
selalu diselesaikan secara bersama
3. Ketika ada pelaporan kasus, yang
menjadi fokus adalah individu
l fpetugas bukan pada masalahnya
. Para staf takut jika kesalahan
mereka akan disimpan dalam file
dokumen RS