CIDERA KEPALA
Di susun Oleh:
Profesi Ners Kelompok 12
1
LEMBAR PENGESAHAN
Susunan Acara Penyuluhan di Ruang 17 RSUD dr. Saiful Anwar Malang telah
di setujui pada:
Hari : Jum at
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
A. Pendahuluan
Cidera kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat adanya trauma
pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupunefek sekunder dari trauma
America cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital
dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan
kognitif dan fungsi fisik. Cedera kepala bisa dikelompok kansebagai cedera kepala
tertutup atau terbuka ( penetrasi, luka tembus). Pada cedera kepala tertutup, kepala
menerima suatu dorongan tumpul karena membentur suatu benda. Pada cedera kepala
terbuka, suatu benda berkecepatan tinggi menembus tulang tengkorak dan masuk ke
dalam otak. Trauma kepala atau cedera kepala merupakan kasus yang sangat sering
terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Cedera kepala yang seringterjadi pada orang
3
dewasa karena kecelakaan lalu lintas. Terjatuh dari sepeda motor, tabrakan, kepala
terbentur bagian dari mobil karena mobil yang dinaiki menabarak atau terjungkal dan
lain sebagainya. Karena seringnya terjadi trauma kepala pada orang yang
Namun masih banyak yang menggunakan helm hanya sekedar sebagaisyarat untuk
mentaati peraturan lalu lintas yaitu dengan memakai helmyang kurang memenuhi
syarat maupun tali helm yang tidak terikat ketika dipakai sehingga ketika terjadi
kecelakaan lalu lintas masih terjadi cederakepala yang berat.Di Amerika Serikat,
kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari
jumlah tersebut, 10%meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Yang sampai di rumah
sakit, 80%dikelompokkan sebagai cedera kepala ringan (CKR), 10% termasuk cedera
kepala sedang (CKS), dan 10% sisanya adalah cedera kepala berat (CKB). Insiden cedera
kepala terutama terjadi pada kelompok usiaproduktif antara 15-44 tahun. Kecelakaan
olahraga danrekreasi
4
C. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) :
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian cidera kepala dengan bahasanya sendiri
2. Menyebutkan penyebab terjadinya cidera kepala secara tepat
3. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya komplikasi dengan cidera kepala
secara singkat
4. Menyebutkan cara pencegahan terjadinya cidera kepala secara singkat
D. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah Pasien dan keluarga pasien di ruang 17:
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti dengan
adanya beberapa pertanyaan yang disampaikan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang
menyuluh.
2. Penyuluh Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Malang yang
praktik Keperawatan Medikal Bedah di Ruang 17 Rumah Sakit dr. Saiful
Anwar Malang:
a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.
E. Materi :
a. Pokok Bahasan :
Cidera Kepala
b. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian tentang Cidera kepala
2. Penyebab terjadinya cidera kepala
5
3. Tanda dan gejala komplikasi cidera kepala
4. Cara pencegahan terjadinya cidera kepala
F. Metode :
Ceramah
Mahasiswa menjelaskan tentang cidera kepala dan memberikan kesempatan
bertanya pada Pasien dan keluarga pasien
G. Media :
- Leaflet
- LCD
- Laptop
6
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
No
kontrak waktu
7
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
No
Memberikan kesempatan Merespon/bertanya
bertanya
Mendengar atau
memperhatikan
Merespon
3. Penutup 5 menit Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan
untuk mengevaluasi
Memberikan reward Merespon
Merangkum
Menutup pertemuan dan Memperhatikan dan
mengucapkan salam menjawab
I. Evaluasi
8
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CIDERA KEPALA
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Cedera kepala adalah trauma pada otak yang diakibatkan oleh kekuatan
eksternal yang menyebabkan gangguan kesadaran tanpa terputusnya kontinuitas otak.
Cedera dapat terjadi di tempat benturan maupun pada dasar tengkorak.
Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang
tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak
langsung pada kepala (Suriadi & Rita Yuliani, 2001).
Cedera kepala adalah suatu gangguan trauma fungsi yang disertai/tanpa disertai
perdarahan intertitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
(Syamsuhidayat dan De Jong, 1997).
Cedera kepala merupakan adaya pukulan/benturan mendadak pada kepala
dengan atau tanpa kehilangan kesadaran (Susan Martin, 1999).
Dari beberapa pengertian diatas, bahwa akibat dari cedera kepala adalah :
1. Gangguan kesadaran
2. Injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala
3. Gangguan fungsi otak
4. Perdarahan di dalam otak
B. ETIOLOGI
1. Kecelakaan
2. Jatuh
3. Trauma akibat persalinan
9
C. KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
Cedera kepela dapat diklasifikan berdasarkan mekanisme, keparahan dan morfologi
cedera.
2. Keparahan cideraa.
3. Morfologi
a. Fraktur tengkorak:
kranium: linar/stelatum; depresinon depresi;terbuka/tertutupFraktur tengkorak dapat
terjadi pada atap dan dasar tengkorak. Fraktur dapat berupa garis/ linear, mutlipel dan
menyebar dari satu titik (stelata) dan membentuk fragmen-fragmen tulang
(kominutif). Frakturtengkorak dapat berupa fraktur tertutup yang secara normal
tidak memerlukan perlakuan spesifik dan fraktur tertutup yang memerlukanperlakuan
untuk memperbaiki tulang tengkorak.
10
b. Lesi intrakranial:-
fokal: epidural, subdural, epidural Difus: konkusi ringan, konkusi klasik, cedera
aksonal difus
11
16. Terdapat hematom
17. Kecemasan
18. Sukar dibangunkan
19. Bila ada fraktur, mungkin adanya cairan serebrospinal yang keluar dari
hidung (rhinnorrohea) dan telinga (otorrohea) bila fraktur tulang temporal.
12
4. Keseimbangan nutrisi
5. Mempertahankan jalan nafas.
Penatalaksanaan Umum
a. Airway
Pertahankan kepatenan jalan napas
Atur posisi : posisi kepala flat dan tidak miring ke satu sisi untuk
mencegah penekanan /bendungan pada vena jugularis.
Cek adanya pengeluaran cairan dari hidung, telinga, dan mulut.
Pengisapan secret (dibatasi bila peningkatan TIK)
b. Breathing
Kaji pola nafas, frekuensi, irama napas, kedalaman
Monitoring ventilasi : pemeriksaan AGD, saturasi O2 , distress
pernapasan
Perawatan trakeostomi
c. Circulation
Kaji keadaan perfusi jaringan perifer (akral, nadi, capillary refill,
sianosis pada kuku, bibir)
Monitor tingkat kesadaran, GCS, periksa pupil, ukuran, refleksi
terhadap cahaya.
Monitor TTV
Pemberian cairan dan elektrolit
Monitoring intake dan output
Monitoring EKG
d. Memaksimalkan fungsi serebral / perfusi
Pengaturan posisi anatomis
Mengatasi demam
Meningkatkan sirkulasi serebral
13
Pembatasan aktivitas
Mengurangi stimulasi eksternal
e. Meminimalkan komplikasi
f. Mengoptimalkan fungsi otak
g. Menyokong proses pemulihan dan koping
Penatalaksanaan Khusus
a. Konservatif : dengan pemberian manitol/glisering, furosemid, steroid.
b. Operatif : tindakan kraniotomi, pemasangan drein, shunting prosedur.
c. Monitoring TIK yang ditandai dengan sakit kepala berat, muntah proyektil
dan papil edema.
d. Pemberian nutrisi/diet.
H. NUTRISI PADA CEDERA KEPALA
Pada cedera kepala berat terjadi hipermetabolisme sebanyak 2-2,5 kalinormal dan
akan mengakibatkan katabolisme protein. Proses ini terjadi antaralain oleh karena
meningkatnya kadar epinefrin dan norepinefrin dalam darahdan akan bertambah bila
ada demam. Setelah 3-4 hari dengan cairan perenteralpemberian cairan nutrisi peroral
melalui pipa nasograstrik bisa dimulai,sebanyak 2000-3000 kalori/hari.
I. PENCEGAHAN
Untuk mencegah terjadinya cedera kepala, sangat dibutuhkan kesadarandari diri
sendiri untuk menjaga kesehatan terutama keselamatan kita dalammelakukan suatu
aktivitas. Selain itu perlu diperhatikan keselamatan kita saatdi jalan raya, karena dari
epidemiologi di atas, kecelakaan lalu lintasmerupakan penyebab 48%-53% dari
insiden cedera kepala, 20%-28% lainnyakarena jatuh dan 3%-9% lainnya disebabkan
tindak kekerasan, kegiatanolahraga dan rekreasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
:
a. Menurunkan kecepatan saat berkendaraan.
b. Menggunakan sabuk keselamatan dan pelindung bahu saat mengemudi mobil
14
c. Menggunakan helm untuk pengendara motor dan sepeda
d. Program pendidikan langsung untuk mencegah berkendaraan sambal mabuk
Mencegah jatuh
e. Menggunakan alat-alat pelindung dan tehnik latihan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Juall. 2016. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Man sjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius
Mansjoer dkk. 2000. Kapita Selelkta Kedokteran; jilid2. Media Aesculapius: FKUI.
Jakarta
16