Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Luka Bakar

Sub Topik : a. Pengertian luka bakar


b. Faktor penyebab luka bakar
c. Klasifikasi luka bakar
d. Tanda gejala luka bakar
e. Akibat luka bakar
f. Pencegahan luka bakar
g. Perawatan luka bakar

Sasaran : Kelompok

Tempat : Kampus FIK UMJ

Hari/ Tanggal : Selasa, 17 Oktober 2023

Penyuluh :

1. Edi Sofyan (23090270044)


2. Firyal Naufalin (23090270045)
3. Nurul Hidayati (23090270053)
4. Sinta jahro aprilis (23090270055)
5. Siti Salwah (23090270056)
6. Tasya Restu Amalia (23090270057)
7. Fathan Muammar (23090270061)
8. Bety Siva Mahesa (23090270065)
9. Aulia Annisa Addiniah (23090270077)
10. Elin Restiyani (23090270086)
11. Risda Ulfa Kurnia N (23090270088)

Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang luka bakar selama 30 menit diharapkan
kelompok dapat mengetahui dan memahami tentang pengertian, faktor penyebab, tanda
gejala, akibat, pencegahan, perawatan luka bakar.
I. Tujuan Instruksional Khusus
a. Menjelaskan tentang luka bakar
b. Menyebutkan faktor penyebab luka bakar
c. Klasifikasi luka bakar
d. Menyebutkan tanda gejala luka bakar
e. Menjelaskan tentang akibat luka bakar
f. Menjelaskan tentang pencegahan luka bakar
g. Menjelaskan tentang perawatan luka bakar

II. Materi Penyuluhan (Terlampir)


a. Pengertian luka bakar
b. Faktor penyebab luka bakar
c. Klasifikasi luka bakar
d. Tanda gejala luka bakar
e. Akibat luka bakar
f. Pencegahan luka bakar
g. Perawatan luka bakar
III. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi

IV. Media
a. Lembar balik
b. Leaflet
V. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 5 Menit a. Mengucapkan a. Menjawab
salam salam
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri dan menyimak,
bertanya
mengenai
perkenalan
c. Mendengarkan
c. Menyampaikan dan
tentang tujuan menanyakan
pokok materi tujuan jika ada
yang kurang
jelas
d. Mendengarkan
d. Menyampaikan dan menyimak
pokok pembahasan e. Menyetujui
e. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 20 a. Apersepsi a. Menyimak &
Menit b. Menyampaikan menjawab
Materi b. Mendengarkan
c. Mendemonstrasikan dan
Teknik relaksasi memperhatikan
c. Memperhatikan
3. Penutup 5 Menit a. Mengevaluasi a. Menanyakan
tentang atau menjawab
pembahasan pertanyaan
b. Mendengarkan
b. Menyimpulkan & menyimak
materi c. Menjawab
salam
c. Mengucapkan
Salam

VI. Evaluasi
Pertanyaan
1. Apa pengertian luka bakar?
2. Bagaimana tanda gejala luka bakar?
3. Apa saja klasifikasi luka bakar?
4. Apa saja faktor penyebab luka bakar?
5. Bagaimana cara mencegah luka bakar?
6. Apa saja akibat luka bakar?
7. Bagaimana perawatan luka bakar?

Jawaban

1. Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia
dan petir yang menenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.
2. Kulit kemerahan, nyeri, panas, kulit melepuh, bengkak, mengkilat
3. Luka bakar derajat 1,2,3 dan 4
4. Luka bakar suhu tinggi, bahan kimia, sengatan listrik, dan radiasi
5. Tidak meninggalkan kompor yang menyala, meletakan peralatan listrik jauh dari air,
tidak merokok di dalam rumah, menggunakan alat pelindung dan sarung tangan saat
menggunakan bahan kimia
6. Infeksi, kehilangan cairan, suhu tubuh yang sangat rendah, syok, kontraktur, bekas
luka atau keloid, sesak karena masalah dari asap rokok, kematian.
7. Gunakan kompres atau rendam luka 10-15 menit, lalu tutup luka bakar dengan perban
steril, pastikan perban tidak kencang saat menutup area luka, bila luka melebar segera
pergi ke RS.
VII. Sumber Referensi
Haryono, Rudi. (2019). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Integumen .Yogyakarta:
Rapha Publishing.

LAMPIRAN

MATERI LUKA BAKAR

1.1 Pengertian
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan
petir yang menenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Haryono, 2019).

1.2 Faktor Penyebab


1. Luka bakar suhu tinggi : gas, cairan dan bahan padat (solid)
2. Luka bakar bahan kimia
3. Luka bakar sengatan listrik
4. Luka bakar radiasi
1.3 Klasifikasi Luka Bakar
1. Luka bakar derajat I
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis superfisial, kulit kering hiperemik,
berupa eritema, tidak dijumpai pula nyeri karena ujung–ujung syaraf
sensorikteriritasi, penyembuhannya terjadi secara spontan dalam waktu 5 -10 hari
(Brunicardi et al., 2016).
2. Luka bakar derajat II
Kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis dan sebagai lapisan dermis,
berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Dijumpai pula, pembentukan scar,
dan nyeri karena ujung – ujung syaraf sensorik teriritasi. Dasar luka berwarna merah
atau pucat. Sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal (Moenadjat,2016).
a. Derajat II Dangkal (Superficial)
1) Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.
2) Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
masih utuh.
3) Bula mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera, dan luka bakar
pada mulanya tampak seperti luka bakar derajat I dan17mungkin terdiagnosa
sebagai derajat II superficial setelah 12-24 jam
4) Ketika bula dihilangkan, luka tampak berwarna merah muda dan basah.
5) Jarang menyebabkan hypertrophic scar.
6) Jika infeksi dicegah maka penyembuhan akan terjadi secara spontankurang
dari 3 minggu (Brunicardi et al.,2015)
b. Derajat II dalam (Deep)
1) Kerusakan mengenai enga seluruh bagian dermis
2) Organ-organ kulit seperti folikel-folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea sebagian besar masih utuh.
3) Penyembuhan terjadi lebih lama tergantung biji epitel yang tersisa
4) Juga dijumpai bula, akan tetapi permukaan luka biasanya tanpak berwarna
merah muda dan putih segera setelah terjadi cedera karena variasi suplay
darah dermis (daerah yang berwarna putih mengindikasikan aliran darah yang
sedikit atau tidak ada sama sekali,daerah yg berwarna merah muda
mengindikasikan masih ada beberapa aliran darah ) (Moenadjat, 2016)
5) Jika infeksi dicegah, luka bakar akan sembuh dalam 3 -9 minggu (Brunicardi
et al.,2014)
3. Luka bakar derajat III (Full Thickness burn)
Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dermis dan lapisan lebih dalam, tidak
dijumpai bula, apendises kulit rusak, kulit yang terbakar berwarna putih dan pucat.
Karena kering, letak nya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar. Terjadi koagulasi
protein pada epidermis yang dikenal sebagai scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan
hilang sensasi, oleh karena ujung – ujung syaraf sensorik mengalami kerusakan atau
kematian. Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan dari
dasar luka (Moenadjat,2014)
4. Luka bakar derajat IV
Luka full thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang
dengan adanya kerusakan yang luas. Kerusakan meliputi seluruh dermis, organ-organ
kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat mengalami
kerusakan, tidak dijumpai bula, kulit yang terbakar berwarna abu-abu
dan pucat, terletak lebih rendah dibandingkan kulit sekitar, terjadi koagulasi protein
pada epidemis dan dermis yang dikenal scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang
sensori karena ujung-ujung syaraf sensorik mengalami kerusakan dan kematian.
Penyembuhannya terjadi lebih lama karena ada proses epitelisasi spontan dan rasa
luka (Moenadjat, 2014).

1.4 Tanda Gejala Luka Bakar


a. Pada Derajat I hanya merusak lapisan kulit terluar (epidermis) gejala yang timbul
yaitu kemerahan, nyeri, kulit terasa kering
b. Pada Derajat II merusak lapisan kulit terluar dan kulit dibawahnya (dermis) gejala
yang timbul kemerahan, lepuh, nyeri, kulit terasa basah.
c. Pada Derajat III merusak semua lapisan kulit dan dapat menyebabkan kerusakan
jaringan dibawah kulit dengan gejala yang timbul yaitru kulit berwarna putih atau
hitam, kulit terasa keras, tidak ada rasa sakit (baal).

1.5 Akibat Luka Bakar


1. Nyeri: Luka bakar dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, terutama pada luka
bakar derajat dua dan tiga. Rasa sakit ini dapat bertahan selama beberapa hari,
minggu, atau bahkan bulan.
2. Infeksi: Luka bakar dapat menyebabkan infeksi, terutama jika luka bakarnya dalam
atau luas. Infeksi dapat terjadi karena bakteri atau jamur yang masuk ke luka bakar.
3. Kehilangan cairan: Luka bakar dapat menyebabkan kehilangan cairan yang
signifikan, terutama jika luka bakarnya luas. Kehilangan cairan dapat menyebabkan
dehidrasi, syok, dan bahkan kematian.
4. Hipotermia: Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi enga suhu tubuh turun di
bawah 35°C (95°F). Hipotermia dapat disebabkan oleh kehilangan panas yang
berlebihan akibat luka bakar.
5. Syok: Syok adalah kondisi medis yang serius yang terjadi enga tubuh tidak
mendapatkan cukup darah dan oksigen. Syok dapat disebabkan oleh kehilangan
cairan yang signifikan akibat luka bakar.
6. Masalah pernapasan: Masalah pernapasan dapat terjadi jika luka bakar terjadi di
wajah, leher, atau saluran pernapasan. Masalah pernapasan dapat disebabkan oleh
pembengkakan, luka bakar pada saluran pernapasan, atau menghirup asap.
7. Bekas luka: Bekas luka dapat terjadi setelah luka bakar sembuh. Bekas luka dapat
berupa jaringan parut yang tipis dan halus atau jaringan parut yang tebal dan
menonjol.
8. Kontraktur: Kontraktur adalah kondisi medis yang terjadi enga jaringan parut
menyebabkan pemendekan dan pengencangan kulit, otot, atau tendon. Kontraktur
dapat menyebabkan kesulitan bergerak dan nyeri.
9. Kematian: Luka bakar yang luas dan dalam dapat menyebabkan kematian.
Kematian akibat luka bakar biasanya disebabkan oleh syok, infeksi, atau masalah
pernapasan.

1.6 Pencegahan Luka Bakar


1. Berhati-hati saat menangani benda-benda panas, seperti kompor, oven, dan pemanas
air. Jangan meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan. Gunakan pelindung
tangan saat menangani benda-benda panas.
2. Jauhkan anak-anak dari benda-benda panas. Pastikan anak-anak selalu dalam
pengawasan saat berada di dekat kompor atau peralatan panas lainnya.
3. Gunakan peralatan keselamatan saat bekerja dengan bahan-bahan
berbahaya. Gunakan sarung tangan, pelindung mata, dan masker saat bekerja
dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan luka bakar.
4. Pasang cerobong asap di rumah Anda dan periksa secara berkala. Detektor asap
dapat membantu Anda untuk mendeteksi kebakaran sejak dini sehingga Anda dapat
segera mengevakuasi diri.
5. Buat rencana evakuasi jika terjadi kebakaran. Rencana evakuasi dapat membantu
Anda untuk keluar dari rumah enga naman jika terjadi kebakaran.

1.7 Perawatan Luka Bakar


1. Gunakan kompres atau rendam luka dalam air sejuk selama 10-15 menit.
2. Hindari penggunaan es batu karena dapat menyebabkan rasa sakit serta kerusakan
kulit lebih lanjut.
3. Hindari memecahkan lepuhan luka karena berisiko menyebabkan infeksi luka.
4. Usahakan menutup luka bakar dengan perban steril dan pastikan perban tidak terlalu
kencang agar tidak menempel pada luka dan tidak menyumbat aliran darah.
5. Bila luka bakar melebar, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
medis
Tekhnik Perawatan Luka Bakar Menggunakan Madu

1. Alat dan bahan


a. Madu
b. Kassa
c. Nacl 0.9%
d. Verban
2. Langkah-langkah
a. Pastikan luka bersih dari benda asing
b. Bersihkan luka dengan air mengalir atau rendam selama 10-15 menit atau
bilas dengan cairan NaCl atau rendam dengan air hangat
c. Keringkan, oleskan madu pada kulit yang mengalami luka lalu tutup
dengan kassa/oleskan madu pada kassa kemudian ditempelkan pada daerah
luka
d. Ganti perban 2x/hari jika luka melebar segera ke RS untuk penanganan
lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai