Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR”


RUANG 16 RSUD Dr. SYAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh:
STIKES MATARAM
STIKES GENGGONG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG DI RUANG 16 (COMBUSTIO)
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Susunan Acara Penyuluhan Di Ruang 16 RSUD dr. Saiful Anwar Malang telah di setujui dan
kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 19 Desember 2019
Jam : 13.30 WIB-selesai

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

( ) ( )

Mengetahui,
Kepala Ruangan 16

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Pokok Bahasan : Pertolongan pertama pada luka bakar


Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Tunggu R.16 RSSA Malang
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang 16 Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Malang
Pelaksana : STIKES MATARAM
STIKES GENGGONG

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, klien mampu memahami tentang
pertolongan pertama pada luka bakar

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dapat:
Memahami konsep tentang luka bakar dan pertolongan pertama pada luka bakar

C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah keluarga pasien yang berada di Ruang 16 RSUD
dr .Saiful Anwar Malang

D. Materi
Terlampir

E. Metode
a. Diskusi
b. Ceramah

F. Media
a. PPT
b. LCD+ Laptop
c. Leaflet

G. Setting Tempat

H. Job Description
- Moderator : Pelaksana
- Penyaji : Pelaksana
- Fasilitator &Observer : Pelaksana

I. Proses Pelaksanaan
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
5 Menit Pembukaa 1. Memberisalam 1. Menjawab salam dan
n 2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan yang
penyuluhan disampaikan oleh moderator
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5. Menyampaikan kontrak
waktu
20 Kegiatan Penyampaian materi oleh 1. Mendengarkan dengan
Menit Inti pemateri : seksama.
1. Pengertian luka bakar
2. klasifikasi luka bakar
3. pertolongan pertama pada luka
bakar

5 Menit Penutup Bersama-sama menyimpulkan : Bersama-sama menyimpulkan :


Melakukan diskusi (menjawab 1. Bertanya mengenai hal-hal yang
pertanyaan) kurang jelas dan belum
1. Melakukan evaluasi dengan dimengerti
memberikan pertanyaan 2. Sasaran dapat menjelaskan
sederhana kembali point-point yang
2. Menyampaikan ringkasan diajarkan
materi 3. Mendengarkan
3. Menyampaikan hasil evaluasi
4. Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan terima kasih
atas perhatiannya.

J. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media yang digunakan
4. Peserta hadir ditempat penyuluhan
5. Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruang 16 RSUD dr. Saiful Anwar- Malang
b. Evaluasi Proses
1. Tidak ada anggota keluarga yang meninggalkan acara atau tempat penyuluhan
selama dilakukan penyuluhan
2. Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
3. Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri.
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga pasien mampu memahami tentang pertolongan pertama pada luka bakar
2. Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan benar
melalui pertanyaan lisan secara serempak.
Lampiran Materi

PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

A. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Moenajat,
2011).

B. KLASIFIKASI
Berdasar derajat kedalaman luka bakar :
a. Luka bakar derajat satu (ringan)
Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang hanya mengenai
lapisan kulit yang paling luar (epidermis). Kulit bisanya memerah dan mungkin bengkak
dan terasa sakit. Lapisan luar kulit tidak terbakar semua. Biasanya luka bakar semacam
ini bisa dirawat di rumah saja, kecuali kalau luka bakar itu mengenai sebagian besar dari
tubuh.
b. Luka bakar derajat dua (sedang)
Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis dan mengenai lapisan kulit kedua
(hipodermia), ini terhitung sebagai luka bakar tingkat dua. Ditandai dengan munculnya
lepuhan dan kulit langsung menjadi merah dan berbercak- bercak. Rasa nyeri hebat dan
terjadi pembengkakan merupakan tanda dan gejala lainnya. Bila diameter luka baka
tingkat dua ini tidak lebih dari 5 – 7,5 cm, Anda masih bisa merawatnya di
rumah.Namun bila wilayah kulit yang terbakar lebih luas atau apabila luka bakar terjadi
di tangan, kaki, wajah, kemaluan, pantat, atau pada persendian utama, segera pergi ke
unit gawat darurat terdekat.
c. Luka bakar derajat tiga (berat)
Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka itu meliputi
seluruh lapisan kulit dan bahkan tidak jarang mencapai jaringan yang lebih dalam
lagi. Pada luka bakar tingkat tiga biasanya terdapat bagian yang menjadi hitam arang.
Orang yang bersangkutan mengalami rasa sakit hebat atau apabila terjadi kerusakan
saraf yang luas,ia cuma merasa sakit sedikit atau tidak sakit sama sekali. Luka bakar
ini membutuhkan perawatan medis darurat.
C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
1. Untuk luka bakar ringan dan sedang
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b. Dingikan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit. Kalau tidak
memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau tutupi dengan kompres
dingin. Jangan meletakan batu es langsung pada kuka bakar. Karena ini bisa
menimbulkan radang beku dan memperparah kerusakan jaringan.
c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk
menyejukkan luka dan menghindari kekeringan.
d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan mentega, minyak,
garam, kecap, air kapur, pasta gigi dan lain sebagainya. Mentega atau kecap
mengandung lemak yang justru mengikat panas dalam jaringan dan bisa lebih
merusak dan menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi. Begitu juga memberikan
pasta gigi pada luka bakar, selain menyulitkan petugas kesehatan dalam
membersihkan luka, pasta gigi juga dapat memperbesar resiko infeksi dan
menimbulkan iritasi pada kulit.
e. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar agar tidak
menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan mengurangi rasa sakit.
f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka dari
infeksi. Jadi, jangan memecahkan lepuhan tersebut. Apabila lepuhan itu pecah
sendiri, cucilah luka itu dengan sabun lunak dan air. Kemudian olesi dengan salep
antibiotik dan tutup dengan perban kasa. Kulit mati dari lepuhan yang sudah pecah
boleh dibersihkan.
2. Untuk luka bakar berat
Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua kasus luka
bakar berat. Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan :
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Jangan
melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban tidak
lagi bersentuhan dengan materi yang masih panas atau membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti,lakukan
pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan korban
tersumbat, usahakan untuk melegakannya terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih.
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung melekat
pada luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.
3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik
a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material yang
tidak menghantarkan listrik seperti kayu dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada kontak
antara tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita sentuh, maka listrik
akan mengalir ketubuh kita dan malah akan menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah
d. Panggil ambulans atau bawa ke unit gawat darurat terdekat
4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia
a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan kimia dari
permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau lebih.
Apabila bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan kapur, bersihkan dulu
sebelum mengguyurnya dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan korban
seperti korban shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi dengan bahan
kimia tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat, cucilah
luka bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya bahan-bahan
kimianya benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa steril.
f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua jenis air
mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya dari
pada harus mencari air steril dulu. Teruskan mengguyur mata dengan air mengalir
sedikitnya selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai bersih, pejamkan mata lalu
tutup dengan kain penutup basah. Kemudian segera ke dokter.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama. Bila bahan
kimia menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari 5-7,5 cm,
atau luka bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan, pantat, atau
persendian utama, segera cari bantuan medis darurat.Juga segera mencari perawatan
medis darurat apabila bahan kimia masuk ke salah satu atau kedua belah mata.
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B., et al. (2008). Kozier and Erb’s Fundamentals of nursing, concept,
process and practic, eighth edtion. New Jersey : Pearson Education.
Potter, A.P., & Perry, A. (2006). Fundamental of nursing. 4th edition. St.Louis
Missouri: Mosby-Year Book, Inc.
Rhoads, J. & Meeker,B.J., (2008). Davids guide to clinical nursing skills.
Philadeplphia :
F.A. Davis Company.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L. & Cheever, K.H. (2008) Brunner &
Suddarth’s Textbook of medical-surgical nursing. 11th Edition. Philadelphia
: Lippincott William &Wilkins.
Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai