Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TINEA CRURIS

Pokok Bahasan : TINEA CRURIS


Hari/Tanggal : Senin,21 Oktober 2019
Waktu/jam : 35 menit/ 09.00 – 09.35
Sasaran : Pasien / Pengunjung Klinik Darussalam Muhammadiyah
Tempat : Ruang tunggu Klinik Darussalam Muhammadiyah
Pemyuluh : Ellyda khikmatunnaim

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta lebih memahami dan lebih mengerti
tentang penyakit tinea cruris
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari tinea cruris.
2. Menjelaskan penyebab tinea cruris.
3. Menjelaskan tanda dan gejala tinea cruris.
4. Mengetahui cara pengobatan tinea cruris.
5. Menyebutkan cara pencegahan tinea cruris.
6. Memahami komplikasi tinea cruris.
C. Metode dan teknik penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
E. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1. Pembukaan a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam 5 menit
dengan mengucap salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan dari d. Memperhatikan
penyuluhan e. Memperhatikan
d. Kontrak waktu f. Memperhatikan
e. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
f. Melakukan apersepsi
2. Isi a. Memberi penjelasan a. peserta 15 menit
tentang: mendengarkan
1. Pengertian tinea penjelasan yang
cruris diberikan dan
2. Penyebab tinea memperhatikan.
cruris
3. Tanda dan gejala
tinea cruris
4. Pengobatan tinea
cruris
5. Pencegahan tinea
cruris
6. Komplikasi tinea
cruris
3. Evaluasi a. Kesempatan peserta a. Peserta bertanya 10 menit
untuk bertanya b. Peserta
b. Penyuluh bertanya pada menjawab
peserta
4. Termina-si a. Pembagian leaflet a. Menerima 5 menit
b. Kesimpulan leaflet
c. Mengucap terima kasih b. Memperhatikan
atas perhatian peserta c. Mendengarkan
d. Mengucap salam d. Menjawab
penutup salam

F. Pengorganisasian
a. Moderator (pemimpin acara) :
b. Penyaji (pembawa acara/menjelaskan materi):
c. Fasilitator (memfalisitasi/menyiapkan alat) :
d. Observer (mengobservasi jalannya acara) :
Karena ini merupakan pemyuluhan tunggal,jadi semua dilakukan oleh penyaji

H. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang di tetapkan.
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
a. Evaluasi struktur
1. Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang tunggu Poli umum dan Poli gigi
Klinik Darussalam Muhammadiyah.
3. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya
b. Evaluasi proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
c. Evaluasi hasil
1. Peserta mengerti tentang penyakit Tinea cruris
2. Peserta Dapat menyebutkan pengertian,etiologi,tanda dan gejala,pengobatan,
pencegahan dan komplikasi Tinea cruris.

I Materi penyuluhan
A. DEFINISI
Tinea Cruris adalah dermatofitosis pada sela paha, perineum dan sekitar anus.
Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat merupakan penyakit yang
berlangsun seumur hidup. Lesi kulit dapat terbatas pada daerahgenito-krural saja atau
bahkan meluas lain. Tinea cruris mempunyai nama lain eczema marginatum, jockey itch,
ringworm of the groin, dhobie itch(Rasad, Asri, Prof.Dr. 2005).

B. PENYEBAB
Tinea cruris disebabkan oleh sejenis jamur yang bisa menyebar dari pemakaian
handuk atau pakaian yang terkotanaminasi atau melalui kontak langsung dengan
penderita.selain itu tinea cluris juga sering disebabkan oleh jamur.
Jamur yang paling mudah tumbuh dibagian tubuh yang hangat dan
lembap,seperti paha bagian dalam,bokong dan pangkal paha,serta dilingkungan yan
lembab diantara handuk yang kotor,pakaian penuh keringat.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjangkitnya tinea cluris:
a. Banyak berkeringat.
b. Mengidap penyakit kulit lain..
c. Kelebihan berat badan(obesitas).
d. Berjenis kelamin pria,walaupun wanita juga mungkit terjangkit.
e. Memakai celana dalam yang ketat atau alat bantu lain atletik yang tidak dicuci setelah
digunakan.
f. Menggunakan ruangan loker dan kamar mandi umum.

C. Tanda gejala
Tinea cluris memiliki gejala yang diawali dengan kulit berwarna merah yang
menyebar dari lipatan pangkal paha hingga paha bagian atas yang berbentuk setengah
lingkaran. pangkal paha akan terasa sedikit gatal pada tahap awal infeksi,namun jika
tidak segera ditangani,kondisi akan memburuk dan menimbulkan rasa gatal yang tidak
tertahankan
Ruam biasanya muncul di kedua pangkal paha dan menyakiti lipatan
disekitar,dan memiliki garis tepi yang kecil dan tersa gatal atau terbakar,serta akan
membuat kulit yang terinfeksi menjadi bersisik dan terkelupas.
D. Cara pengobatan
Tinea cruris dapat diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas,seperti
bedak,salep,obat semprot ,atau losion anti jamur,agar ruam segera hilang.namun untuk
mencegah tinea cruris muncul kembali,terus lakukan pengobatan dua kali sehari
etidaknya selama kurun waktu sepuluh hari
Jika pengobatan yang dilakukan dengan obat-obatab bebas tidak bisa
mengatasinya atau tinea cruris yang diderita sudah parah,segera temui dokter untuk
pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan obat resep,obat obatan resep meliputi salep
atau kirim anti-jamur yang lebih kuat,atau bahkan anda dapat diberikan pil anti jamur.

E. Cara pencegahan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risik terjangkit tinea cluris
seperti berikut;
a. Saat cuaca panas dan lembap,jangan menggunakan pakaian yang tebal atau ketat
untuk jangkawaktu lama.
b. Segera atasi penyakit kulit lain,seperti infeksi tinea pedis atau kutu air,agar tidak
menyebar ke pangkal.
c. Setelah berolahraga atau mandi,keringkan paha bagian dalam dan alat kelamin dengan
handuk bersih selain itu untuk mencegah kondisi selain itu untuk mencegah kondisi
lembab yang berlebihan,taburkan bedak disekitar pangkal paha.
d. Jangan berbagi pakai peralatan priadi, seperti handuk atau pakaian.
e. Cuci pakaian yang dipakai berolahraga setelah digunakan dan selalu gunakan pakaian
yang bersih.
f. Ganti celana dalam yang digunakan setidaknya satu kali sehari atau jika anda
berkeringat lebih banyak,anda harus lebih sering mengganti celana dalam
g. Hindari memakai pakaian yang ketat, terutama celana dalam,dan seragam olah aga
kulit tidak tergesek dan lecet dapat menyebabkan lebih rentan terkena tinea cruris

F. Komplikasi
Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain. Pada infeksi
jamur yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit
Daftar pustaka

(Rasad, Asri, Prof.Dr. 2005).pengertian tinea cluris,Jakarta


(Wiederkehr michael 2008)potofisiologi,,Jakarta
Boel, Trelia.Drg. M.Kes.2003)
Budimulya, 1982, Diagnosis dan Penatalaksanaan Dermatikosis,FKUI, Jakarta.
Marwali Harahap, 2000, Ilmu Penyakit Kulit, Jakarta.
Pedoman Diagnosis dan terapi LAB atau VPF, 1994, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai