Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita sebagai manusia yang hidup di darat biasanya lebih terpukau dengan keaadaan di darat. Kita acap
kali tidak menyadari bahwa planet bumi yang kita huni lebih merupakan planet air. Lebih kurang 70.8 % dari
luar muka bumi yang luasnya 510 juta Km 2 merupakan laut. Total luas seluruh laut di bumi ini kurang lebih 361
juta km2. Tentunya sangat banyak mahkluk hidup yang hidup di laut seperti ikan, alga, terumbu karang, bintang
laut, dan juga jenis mamalia. Yang mana mereka hidup terbentang dari samudra fasifik dan samudra hindia.
Posisi geografis Indonesia sangat rumit berada didaerah tropis dalam posisi silang antara dua benua
asia dan Australia dan dua samudera yaitu pasifik dan hindia oleh karena itu rangkaian pulau- pulau yang
membentuk tanah air di sebut pula nusantara. Posisi di titik silang ini menyebabkan kondisi laut di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh kedua benua dan kedua samudera tersebut.
Kekayaan akan jenis biota laut di nusantara ini juga sangat besar yang mungkin tidak ada duanya di
dunia, hampir segala bentuk topografi dasar laut dapat dijumpai, seperti paparan yang dangkal terumbu karang,
lereng yang curam, landai, dan Palung laut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ekosistem air laut


Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi, karena luasnya dan potensinya sangat besar,
ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak.
Pembagian daerah ekosistem air laut
1.

Daerah Litoral
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi
temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan
daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos,
teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.

2.

Daerah Neritik:
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke
dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton,
nekton, neston dan bentos.

3.

Daerah Batial atau Daerah Remang-remang:


Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.

4.

Daerah Abisal:
Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap
sepanjang masa, tidak terdapat produsen. Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan
abisal merupakan daerah gelap sepanjang masa. Di daerah tersebut tidak berlangsung kegiatan
fotosintesis, berarti tidak ada produsen, sehingga yang ditemukan hanya konsumen dan dekompos saja.
Ekosistem laut dalam merupakan suatu ekosistem yang tidak lengkap

B. Komunitas Di Dalam Ekosistem Air Laut


Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
Produsen
terdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya.
Konsumen
terdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di dalam ekosistem laut.
Zooplaokton
terdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah.

Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi:


Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama dengan
tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi

bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih
rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
- hanya minum
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus
- sedikit mengeluarkan urine
- pengeluaran air terjadi secara osmosis
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang

C. Jenis-Jenis Makhluk Hidup Laut


1.

Echinodermata
Echinodermata adalah hewan-hewan laut yang kulitnya berduri atau berbintil.

Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh,
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang, dan seperti
tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak
memilikimulut).
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing
panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air
dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian
yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral
memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem
ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan
kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada
selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak
memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah kerang, plankton,
dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut dalam.
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara
eksternal. Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat
beregenerasi.
Echinodermata dapat di bagi mnjadi 5 ( lima ) golongan, diantaranya adalah:
1.

Teripang ( holothuroidea )
Teripang merupakan golongan yang paling umum dijumpai. Hewan ini banyak terdapat
dipaparan terumbu karang kemudian juga di pantai berbatu atau berlumpur. Teripang dapat di
jumpai tidak hanya diperairan dangkal. Ada juga yang hidup di laut dalam, bahkan di palung laut
yang terdalam didunia pun terdapat teripang.

2.

Bintang laut ( asteroidea )

Bintang laut merupakan hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima lengan tetapi ada
juga yang lebih, bintang laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka
mereka berfungsi sebagai perlindunga,. mereka bergerak dengan menggunakan sistem vaskular air.
Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di bagian ventral lengan bintang ular, yang
berfungsi untuk pergerakan dan membantu makan.

Namun, bintang laut ini sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan
kerang laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.
3.

Bintang Ular ( Opiuroidea )


Bintang ular laut adalah mempunyai bntuk luar yang mirip bintang laut tetapi lengannya
langsing, panjang, dan dapat digerak-gerakkan, yang digunakannya untuk merayap. Tubuh yang
bagian tengahnya yang bundar pipih mempunyai batas yang tegas dengan lengan-lengannya.

4.

Terumbu Karang

Terumbu karang (Coral reef ) merupakan masyarakat organisme yang hidup didasar perairan
dan berupa bentukan batuan kapur (CaCO3) yang cukup kuat menahan gaya gelombang
laut.Sedangkan organismeorganism yang dominan hidup disini adalah binatang-binatang karang yang
mempunyai kerangka kapur, dan algae yang banyak diantaranya juga mengandung kapur. Berkaitan
dengan terumbu karang diatas dibedakan antara binatang karang atau karang (reef coral ) sebagai
individu organism atau komponen dari masyarakat dan terumbu karang (coral reef ) sebagai suatu

ekosistem. Terumbu karang (coral reef ) sebagai ekosistem dasar laut dengan penghuni utama karang
batu mempunyai arsitektur yang mengagumkan dan dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut
polip.

Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh
seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh tentakel. Namun pada
kebanyakan spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang
disebut koloni. Berdasarkan kepada kemampuan memproduksi kapur maka karang dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu karang hermatipik dan karang ahermatipik. Karang hermatifik adalah karang yang
dapat membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan penyebarannya hanya
ditemukan didaerah tropis. Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan
kelompok yang tersebar luas diseluruh dunia.

5.

Alga

Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang, dan daun
yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga ada yang bersifat
uniseluler dan ada pula yang multi seluler.
Alga hidup ditempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat
yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati sebagai bahan kebutuhan hidup
manusia. Dalam dunia perdagangan dan juga dalam penggunaan sehari-hari, alga ini sering disebut
sebagai rumput laut dan sering juga disebut ganggang atau agar-agar. Alga hidup didasar laut
banyak terdapat disepanjang pantai mulai dari zona pasang surut sampai sedalam sinar surya dapat
ditembus.
Alga yang berukuran besar tergolong dalam tiga kelas yakni Chlorophyceae(alga hijau),
Phaeophyceae (alga cokelat) dan Rhodophyceae(alga merah). Di Indonesia dunia yang sangat kaya
akan jenis alga.

6.

Kepiting dan kerabatnya

Kepiting dan rajungan tergolong dalam satu suku (familia) yakni portunidae dari seksi
(section). Brachyura. Cukup banyak jenis yang termasuk dalam suku ini. Dr. kasim moosa yang
banyak mengguliti taksonomi kelompok ini mengemukakan bahwa di indopasifik barat saja
diperkirakan ada 234 jenis dan di Indonesia 124 jenis.
Jenis yang paling popular adalah portunus palageius lazim di kenal dengan nama
ranjungan, pada hewan ini terdapat perbedaan antara jantan dan betina. Yang jantan memiliki ukuran
lebih besar, sapitnya pun lebih panjang daripada betina. Warna dasar kebiruaan dengan bercak putih
terang sedangkan pada yang betina warna dasarnya kehijauan bercak keputihan agak suram.

7.

Reptile
a.

Penyu

Penyu laut hidup di perairan laut tropis dan subtropis. Diantara tujuh jenis penyu yang dikenal
di dunia,lima jenis terdapat di Indonesia. Tiga diantaranya mempunyai arti penting sejak dahulu yakni
penyu hijau atau penyu daging (chelonian mydas), penyu sisik atau penyu kembang (eretmochelys
imbricata) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Dua jenis lainnya juga diaporkan terdapat
secara sporadic di Indonesia meskipun tak banyak dikenal yakni : penyu abu-abu atau penyu bromo
(Lepidochelys olivacea) dan penyu tempayan (Caretta caretta).
Penyu hijau adalah jenis yang paling banyak dikenal,daging dan telurnya dikenal, daging dan
telurnya dinilai tinggi bagi penggemarnya. Penyu sisik mempunyai nilai ekonomi terutama karena
sisiknya yang berwarna indah dan digunakan untuk bahan kerajinan serta perhiasan. Penyu belimbing
adalah jenis yang sudah semakin langka padahal belum banyak diketahui biologinya.
Sebenarnya musuh penyu yang paling nyata adalah manusia. Daging penyu yang nikmat
membuat penyu banyak diburu oleh penggemarnya. Di Bali daging-daging penyu banyak digunakan
untuk upacara-upacara tradisional. Di Sulawesi utara juga penyu banyak dikonsumsi. Selain untuk
konsumsi, penyu juga diperdagangkan dalam yang telah dikeringkan atau diopset.
Penyu ditangkap dengan jarring atau tombak, atau dihadang ketika mendarat untuk bertelur.
Tetapi dari laporan-laporan lama, tercatat bahwa di Irian orang juga menggunakan cara yang aneh.
Ikan gemih yang mempunyai cakram hisap di bagian kepalanya, diikat dengan tali panjang dan si ulur
hingga ikan ini akan mencari sendiri penyu yang akan ditumpanginya dengan melekat erat. Kemudian
kalau sudah kena, keduanya akan ditarik kembali keperahu, atau si nelayan menelusuri tali itu untuk
mengethui tempat persembunyian si penyu.
b.

Ular laut

Perairan Indonesia dan asia tenggara umumnya, merupakan daerah yang paling kaya akan
jenis-jenis ular laut. Darin kurang lebih 50 jenis ular lauyang dikenal didunia, Indonesia mempunyai
sedikitnya 37 jenis. Memang Indonesia dan sekitarnya dianngap sebagai pusat sebaran ular laut di
dunia. Daerah sebaran ular laut adalah di daerah tropis, dari peisir timur Afrika sampai pesisir barat
Amerika Latin.
Ular laut biasanya lebih menyukai perairan pantai yang terlindung, terutama disekitar muara
sungai. Tetapi ada juga yang bias ditemukan dilaut terbuka ratusan mil di pantai.panjang rata-rata ular
laut adalah 0,7-1 m meskipun ada pula yang dapat mencapai lebih 2 m.
Ular laut biasanya tidak menyerang manusia dengan sengaja kecuali jika ia dalam keadaan
terpojok, misalnya terinjak. Para nelayan banyak yang terpagut ular laut. Akibatnya kadang-kadang
mematikan tetapi kebanyakan menimbulkan efek keracunan dalam berbagai tingkat.
5.

Mammalia
a.

Duyung

Duyung (dugong dugon) bukanlah ikan (pisces) tetapi hewan menyusui (Mamalia) dari bangsa
sirenia. Ia bersifat herbivore dan hidup di perairan dangkal di daerah tropis. Jenis ini sudah semakin
langka di dunia. Daerah sebarannya yang dapat dipastikan akhir-akhir ini antara lain meliputi perairan
Bangka, Belitung (selat karimata), pantai selatan Kalimantan, Sulawesi selatan, dan selayar, Sulawesi
tenggara, kepulauan peleng, kepeluaan una-una, Halmahera, Teluk cendrawasih (irian jaya). Kepulauan
Aru, Kepulauan Tanimbar dan Timor.

Makanan utamanya adalah lamun (sea-grass) seperti Zoestera,Poisidonia, Halophila. Seekor


duyung dapat menghabiskan sekitar 30-40 kg lamun tiap hari. Itulah sebabnya ia sering terdapat di
perairan yang mempunyai padang lamun (Sea-grass bed) yang luas. Sistem pencernaannya sangat mirip
dengan hewan darat pemamah biak.
Duyung biasanya hidup menyendiri (soliter) atau bisa juga berkelompok 5-10 ekor. Ia bersifat
monogami. Musim kawinnya tak menentu, atau mungkin juga sepanjang tahun. Masa kehamilannya
adalah 11 bulan. Anak yang dilahirkan hanya seekor setiap kali dan seelalu dijaga oleh induknya.
b.

Lumba-lumba dan Paus

Meskipun namanya lebih dikenal dengan ikan lumba-lumba dan ikan paus, namun mereka
bukanlah ikan dalam pengertian biologis yang berupa hewan yang mempunyai cirri bernapas dengan
insang. Mereka adalah hewan menyusui (mammalian), tergolong dalam bangsa (ordo) Cetacea, yang
bernpas dengan paru-paru dan telah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup dalam air. Anggota
depannya telah berubah bentuk menjadi sirip seperti dayung dan digunakan sebagaai alat
kesetimbangan pada saat berenang, sedangkan anggota belakangnya berupa ekor, seperti ekor ikan,
tetapi posisinya horizontal. Posisi ekor yang demikian jika diayunkan dengan setengah dipelintir
menimbulkan daya orang yang sangat kuat dan efisien bagaikan baling-baling kapal. Paus berukuran
besar dapat melompat keluar dari air mengandalkan daya dorong yang sangat besar dari gerakan
ekornya.
Karena bernapas dengan paru-paru, maka setelah hewan ini menyelam beberapa saat lamanya,
ia harus kembali ke permukaan untuk menarik napas lagi dari udara. Napas hangat yang dihembuskan
oleh paus segera mengalami pengembunan diudara jika suhu lebih dingin, hingga tampaknya seolaholah menyemburkan air mancur. Padahal sebenarnya paus tidak menyemburkan air mancur seperti
banyak digambarkan orang secara salah. Lubang hidungnya yang terletak diatas kepala mempunyai
katup yang dapat ditutup yang dapat ditutup jika ia menyelam. Seperti hewan menyusui lainnya, hewan
golongan ini juga melahirkan dan menyusui anaknyabyang baru dilahirkan.

BAB III
PENUTUP
1.

Kesimpulan

Ekosistem laut mempunyai beragam jenis makhluk hidup yang berbeda beda dari yang paling kecil
sampai yang paling besar yang tentunya sangat bermamfaat bagi kelangsungan hidup manusia, laut juga
merupakan wilayah yang luas di dunia di bandingkan wilayah dataran yang tentunya memiliki banyak
kehidupan seperti batu karang, alga, ikan, dan jenis- jenis mamalia. Yang mempunyai cara hidup yang berbeda
beda, sehingga nampaklah keindahan kehidupan di dalam air laut.
Laut juga mempunyai brbagai macam keperluan untuk manusian antara lain sebagai transportasi yang
mana telah di kenal sejak zaman dahulu. Selain itu pemanfaatan sumber daya laut untuk perikanan merupakan
hal yang amat penting sebagai sumber dan komoditi perdagangan. Juga sudah barang tentu manusia di muka
bumi makan ikan sehingga manusia sangat bergantung kepada makhluk laut untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari.
Mengingat laut dapat memberikan manfaat yang besar bagi ummat manusia tapi sekaligus dapat pula
menimbulkan bencana maka pengetahuan kita tentang laut sangat perlu untuk di kembangkan.

Anda mungkin juga menyukai