Anda di halaman 1dari 3

Apa itu dca? Apa saja penyebab diare dan bgmn patof?

Diare adlh bab dg konsistensi tinja yg lembek biasanya disertai dg peningktn


frekuensi. Diare diktkn akut bila <14hr dan dikatakn prsiten jk 14-28hr dan kronik
bila >4mg
Brdsrkn etiologiny, diare disebabkn oleh
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, yang meliputi :
- Infeksi bakteri : Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas dan sebagainya.
- Infeksi virus : Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis), Adenovirus,
Rotravirus, Astroviirus dan lain-lain
- Infeksi parasit : cacaing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides)
- Protozoa : Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Tricomonas Hominis
- Jamur : Candida Albicans
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lainn di luar alat pencernaan,
seperti Otitis media akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis
dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak yang
berumur dibawah 2 tahun.
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida(intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Ppada bayi dan anak
yang tepenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi prottein
3. Faktor makanan : makanan basi, beracun (misalnya keracunanmakanan kaleng
akibat Botullinum sp.), alergi terhadap suatu makanan
4. Faktor psikologis : rasa takutdan cemas. Walaupun jarang, dapat menimbulkan
diare terrutama pada anak yang lebih besar.

Brdsrkn mekanismenya, dibagi mnjdi

Diare Osmotik
Jika bahan makanan tidak dapat diserap dengan baik diusus halus, maka
tekanan osmotik intralumen meningkat sehingga menarik cairan plasma ke
lumen. Jumlah cairan yang berrtambah melebihi kemampuan rearbsorbsi kolon
menyebabkan terjadi diare yang cair. Diare akan berhenti bila psien puasa.
Penyebabnya bisa intoleransi laktosa, konsumsi laksatif atau antasida yang
mengandngg magnesium.
Pada intolerasi laktosa, laktosa tidak akan dicerna akibatnya tidak ada
penyerapan oleh mukosa usus halus. Disakarida ini merupakan bahan osmotik
yang akan menarik air ke lumen. Jumlah air yang keluar sebanding dengan
jumlah laktosa yang tinggal di lumen usus. Penambahan volume lumen usus
akan menyebabkan rasa mual , muntah dan peningkatan peristaltik. Peristaltik
usus yang meninggi menyebabkan waktu transit usus makin pendek sehingga
mengurangi kesempatan untuk digesti dan absorpsi. Laktosa dan air/elektrolit
yang tidak diserap meninggalkan usus halus sampai di kolon. Di kolon, laktosa
ini akan difermentasi oleh flora normal menjadi gas (CO2, H2 dan CH4), asam
lemak rantai pendek (butirat, propional dan asetat) dan asam laktat.
Bila air/elektrolit sampai ke kolon, maka akan menyebabkan kadar air tinja
meningkat (diare osmotik) Pembentukan gas menyebabkan perut kembung dan
sakit perut. Pembentukan asam lemak rantai pendek tadi diperlukan oleh tubuh
karena asam lemak ini dapat digunakan sebagai sumber energi. Di samping itu
pembentukan asam lemak rantai pendek ini berguna untuk nutrisi kolon,
membantu absorpsi air/elektrolit dan motilitas kolon. Sedangkan penyerapan
asam laktat yg terlalu bnyk akan menyebabkan asidosis metabolik.
Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Akibat
rangsangan mediator abnormal misalnya enterotoksin, menyebabkan villi gagal
mengabsorbsi natrium, sedangkan sekresi klorida di sel epitel berlangsung terus
atau meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit
kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Penyebabnya bisa toksin bakteri (misal kolera, rotavirus), Penggunaan
laksatif non-osmotik, reseksi usus. Karakteristiknya berupa feses cair, banyak,
tidak nyeri, dan tidak ada mukus maupun darah. Diare tetap berlangsung
walaupun pasien puasa.

Diare eksudatif/ inflamatorik


Terjadi akibat inflamasi dan kerusakan mukosa usus atau ulserasi. Diare
dapat disertai malarbsorbsi lemak, cairan dan elektrolit serta hipersekresi dan
hipermotilitas akibat pelepasan sitokin pro-inflamasi. Penyebabnya
1) infeksi bakteri yang bersifat invasif seperti Campylobacter Jejuni, Shigella,
Salmonella Yersinia Enterocolica, Entero Invasive Escherrica coli (EIEC), Entero
Hemoragic Escherricia Coli (EHEC), Clostridium Dificile atau infeksi amoeba
2) non inffeksi berupa gluten sensitive enteropathy/celiac disease, inflammatory
bowel diease atau radiasi
Pada amuba, tropozoit yg semula hidup sbg komensal di dlm lumen usus
besar berubah mnjd pathogen, menembus mukosa usus dan mnybbkn ulkus.
Pada shigella, bila kuman dpt bertahan melewati barrier lambung dan masuk ke
usus kemuadian menginvasi mukosa kolon yg akan memicu respon inflamasi
akut yg intensif dg ulserasi mukosa dan pembentukn abses.
Karakteristik dr diare sekretorik/ berupa feses dengan pus, mukus, atau
darah karena kerusakan mukosa. Analisis feses menunjukkan leukoasit, fecal
lactoferrin , dan colciprotein positif. Gejala biasanya disertai tenesmus, nyeri dan
demam.
Diare Dismotilitas
Disebabkan dismotilitas usus dehingga waltu transit usus memendek dan
arbsorbsi berkurang atau disebabkan neuromiopati yang menyebabkan stasis
dan overgrowth bakteri. Karakteristiknya mirip feses diare sekretorik, namun
disertai steatorrhea ringan. Penyebab bisa hipertiroidisme, sindrom karsinoid,
obat-obat prokinetik, diabetes melitus dan iritable bowel syndrome.

Anda mungkin juga menyukai