Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PMKP (Program Mutu Dan

Keselamatan Pasien)
Posted on Oktober 31, 2014 by admin

PENDAHULUAN
Baik buruknya suatu Rumah Sakit dinilai dari kualitas pelayanan pasien, yang
biasanya dihubungkan dengan kualitas pelayanan medis dan atau kualitas pelayanan
keperawatan. Mutu pelayanan Rumah Sakit dapat dipertanggung-jawabkan apabila
memenuhi kriteria dari berbagai jenis disiplin pelayanan, seperti yang tercantum dalam surat
keputusan No. 436/ Menkes/ SK /VI / 1993 yaitu: (a) administrasi dan pelayanan; (b)
pelayanan medis; (c) pelayanan gawat darurat; (d) kamar operasi; (e) pelayanan intensif; (f)
pelayanan perinatal resiko tinggi; (g) pelayanan keperawatan; (h) pelayanan anastesi ; (i)
pelayanan radiologi; (j) pelayanan farmasi; (k) pelayanan laboratorium; (l) pelayanan
rehabilitasi medis; (m) pelayanan gizi; (n) rekam medik; (o) pengendalian infeksi di Rumah
Sakit; (p) pelayanan sterilisasi sentral; (q) pelayanan keselamatan kerja, kebakaran dan
kewaspadaan bencana; (r) pemeliharaan sarana; (s) pelayanan lain; (t) perpustakaan
(Aditama, 2003).
Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung resiko, karena
menyangkut keselamatan tubuh dan nyawa seseorang. Perkembangan ilmu pengetahuan,
metode pengobatan dan penemuan alat kedokteran canggih, selain memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat, pada kenyataannya tidak mampu menghilangkan resiko terjadinya
suatu kejadian yang tidak diinginkan, baik timbulnya komplikasi, kecacatan maupun pasien
meninggal dunia.
Dengan diberlakukannya UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsu-men, UU No.
29/2004 tentang Praktik Kedokteran, UU no. 36/2009 tentang Kesehatan dan UU no. 44/2009
tentang Rumah Sakit, yang menjamin hak pasien untuk mengajukan gugatan baik kepada
tenaga kesehatan maupun Rumah Sakit, maka suatu Kejadian Tidak Diinginkan dapat
berakhir dengan tuntutan hukum.
Oleh karena itu Rumah Sakit perlu menyusun suatu program untuk memperbaiki
proses pelayanan terhadap pasien, agar Kejadian Tidak Diinginkan dapat dicegah melalui
rencana pelayanan yang komprehensif. Dengan meningkatnya keselamatan pasien,
diharapkan dapat mengurangi terjadinya suatu Kejadian Tidak Diinginkan sehingga
kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit kembali meningkat.
Mengingat issue keselamatan pasien sudah menjadi issue global dan tuntutan masyarakat,
maka penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit menjadi
prioritas yang perlu dilakukan oleh semua Rumah Sakit.
Menurut Joint Commission International (JCI) yang menyusun Standar Internasional
Akreditasi Rumah Sakit, Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien yang ideal
perlu menetapkan struktur (input) dari kegiatan klinik dan manajemen, termasuk kerangka
untuk memperbaiki proses kegiatan serta indikator output yang digunakan untuk monitoring
dan evaluasi. Lebih lanjut program tersebut perlu menekankan bahwa perencanaan,
perancangan, monitor, analisis dan perbaikan proses klinik serta manajemen, harus dikelola
dengan baik dengan sifat kepemimpinan yang jelas agar tercapai hasil maksimal.
Salah satu strategi yang paling tepat dalam mengantisipasi adanya persaingan terbuka adalah
melalui pendekatan mutu paripurna (Total Quality Management) atau peningkatan mutu

berkelanjutan (Continous Quality Improvement) dalam pelayanan kesehatan yang


berorientasi selain pada proses pelayanan yang bermutu, juga hasil mutu pelayanan yang
sesuai dengan keinginan pasien. Semuanya memerlukan upaya yang cukup kompleks. Untuk
itu semua jajaran pejabat struktural dan fungsional dapat meningkatkan kemampuan
profesionalnya dan mengubah sikap mental pejabat yang ingin selalu dilayani menjadi
pelayan kesehatan yang terpercaya.
LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR telah dilakukan sejak adanya Akreditasi tahun 2009 tepatnya dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan Kesehatan melalui Akreditasi 5 Pelayanan dasar. Dalam upaya
peningkatan mutu RS ini dilakukan secara terus menerus dan berkesinambung dan
dilanjutkan melalui moment akreditasi lanjutan 12 pelayanan Kesehatan yang telah dicapai
oleh Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR yang didalamnya menetapkan garis-garis besar
program peningkatan mutu dan ditambah dengan peningkatan mutu melalui Program 6
sasaran Keselamatan pasien.
Secara garis besar upaya peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien RS melalui
program Pengendalian dan Pencegahan Infeksi yang telah berjalan dengan beberapa
perbaikan, sedangkan indicator yang dipakai adalah jenis indicator mutu pelayanan
yaitu non-bedah yang terdiri dari Angka pasien dengan dekubitus, Angka kejadian
infeksi dengan jarum infus, Angka kejadian penyulit/infeksi karena transfusi jarum.
Indicator Bedah pada pelaksanaannya dilakukan setelah akreditasi 12 pelayanan yaitu
Infeksi Luka Operasi (ILO).
Sedangkan upaya menciptakan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR telah dilakukan dengan beberapa program Keselamatan Pasien yaitu Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Sentinel.
Data dari program Peningkatan Mutu dan Keselamatan RS di Rumah Sakit
XXX DI KOTA BESAR yang sedang dan masih berjalan hingga saat ini dilaporkan
bahwa Prosentase Angka Infeksi Jarum Infuse di Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR
Tahun 2008 sebesar 2,33 %, Tahun 2009 sebesar 5.62 %, pada Tahun 2010 sebesar 2,55
% sedangkan pada tahun 2011 periode Januari September sebesar 0,76 % dari
Tahun 2008 ke Tahun 2009 ada peningkatan sebesar 3,29 %, Tahun 2009 ke Tahun 2010
ada penurunan sebesar 3,07 % sedangkan dari Tahun 2010 ke tahun 2011 ada
penurunan sebesar 1,79 %. Dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2011 Angka
Kejadian Infeksi karena jarum Infus tertinggi terdapat pada Ruang Anak,
dikarenakan pada pasien anak-anak tingkat mobilitasnya tinggi dan sering tidak
terkontrol sehingga sering terjadi plebitis. Diharapkan Angka tersebut bisa ditekan
dan tidak ada peningkatan yang signifikan sampai dengan akhir tahun 2011 dengan
menjalin kerjasama dengan orang tua pasien (khususnya anak-anak) agar lebih hatihati dan menjaga lokasi yang dipasang infus.
Prosentase Angka Kejadian Dekubitus di Rumah SakitXXX DI KOTA BESAR
Tahun 2008 sebesar 5,26 %, Tahun 2009 sebesar 1,98 %, pada Tahun 2010 sebesar 4,16 %
dan pada Tahun 2011 periode Januari September sebesar 0 %. Dari Tahun 2008 ke Tahun
2009 ada penurunan sebesar 3,32 %, dari Tahun 2009 ke Tahun 2010 ada peningkatan sebesar

2,23 %. Dari Tahun 2010 ke Tahun 2011 Angka kejadian dekubitus sudah mengalami
penurunan dan angka kejadian dekubitusnya mencapai 0 %.
Prosentase Angka Kejadian Luka Operasi di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR pada Tahun 2009 sebesar 0 %, Tahun 2010 sebesar 0,70 % dan pada Tahun
2011 adalah 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan pada pasien yang dilakukan
Operasi bersih di instalasi rawat inap sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan SPO.
Namun demikian kedepan harus dijalin kerjasama dengan instalasi rawat jalan untuk
dapat melakukan pemantauan pada pasien saat kontrol, agar pasien yang mengalami
ILO dapat terdeteksi lagi.
Prosentase angka infeksi/penyulit transfusi darah di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR pada Tahun 2009 adalah 0,50 %, Tahun 2010 sebesar 1,98 % dan pada Tahun 2011
sebesar
1,47
%.
Angka
tersebut
masih
tergolong
relatif
rendah.
Angka Infeksi Rumah Sakit (AIRS) dari waktu ke waktu di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR AIRS tahun 2008 sebesar 2.39%, tahun 2009 sebesar 3.69%, tahun 2010 sebesar
1.67%, tahun 2011 sebesar 0.77%, tahun 2012 sebesar .% dan tahun 2013 sebesar .%.
AIRS dari tahun 2008 sampai dengan 2013 menunjukkan angka-angka tersebut masih
dibawah standar yang telah ditetapkan oleh Depkes RI yaitu maksimal 8% (Depkes RI, 2005,
Indikator Kinerja Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta; 28)
Sedangkan data Keselamatan Pasien di Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR
menggambarkan pada Tahun 2010 ada 3 kejadian yang terjadi yaitu 1 pasien jatuh dari
tempat tidur, 1 pasien salah pemberian obat dan 1 pasien salah penulisan terapi dokter
ke dalam status pasien. Sedangkan pada tahun 2011 ada 1 kejadian pasien jatuh dari
tempat tidur. Dari Tahun 2010 ke Tahun 2011 kejadian pasien jatuh dari tempat tidur
masih terjadi.
Merujuk data diatas maka Alasan utama dari Program Upaya Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR di susun agar terselenggara dan
meningkatnya mutu dan rumah sakit menjamin keselamatan pasien yang menggunakan
layanan kesehatan akan terus menerus dan berkesinambungan digalakkan sehingga tercipta
pelayanan Kesehatan prima yang berorientasi pada mutu paripurna (Total Quality
Management) dan peningkatan mutu berkelanjutan (Continous Quality Improvement) di
Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Secara garis besar tujuan program upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR adalah tercipta dan terjaminnya mutu pelayanan
kesehatan prima dan keselamatan pasien yang berorientasi pada mutu paripurna (Total
Quality Management) dan peningkatan mutu berkelanjutan (Continous Quality
Improvement).
TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan secara rinci yang merupakan penjabaran dari tujuan umum adalah sebagai
berikut :

2. Terjaminnya Mutu Pelayanan melalui 6 Indikator Mutu Rumah sakit yang telah
ditetapkan
3. Terciptanya budaya melayani yang berorientasi pada keselamatan pasien di rumah
sakit.
4. Terjaminnya kepastian pelayanan yang aman berorientasi pada pasien, pelanggan dan
masyarakat di rumah sakit.
5. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
6. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
KEGIATAN POKOK
Langkah-langkah kegiatan pokok yang dilakukan agar tujuan tercapai adalah sebagai
berikut :
1. Mengadakan sosialisasi secara terus menerus dan berkesinambung program mutu dan
keselamatan pasien
2. Melakukan pengumpulan data 6 sasaran Keselamatan Pasien (patient safety) di
Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR.
3. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan tindak lanjut dari program 6 sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
4. Melakukan pengumpulan data 6 Indikator mutu pelayanan rumah sakit
5. Melaksanakan monitoring/pengawasan secara berkesinambungan proses upaya
pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
6. Melakukan system pencatatan, pelaporan, dan evaluasi hasil secara berkelanjutan.
RINCIAN KEGIATAN
Secara rinci Kegiatan Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan di Rumah Sakit
XXX DI KOTA BESAR dapat dijabarkan sebagai berikut :
Sosialisasi dilakukan di setiap unit dengan melakukan survey ke lapangan dan
dilakukan pertemuan setiap 1 bulan sekali guna menyamakan persepsi secara
bersama-sama
Menunjuk satu orang petugas di setiap unit sebagai coordinator pelaksanaan,
pengawasan/monitoring, pencatatan dan pelaporan.

Memastikan tersedianya formulir Laporan Insiden, 6 Indikator mutu, dan 6 sasaran


Keselamatan Pasien di setiap unit.

Mengadakan pertemuan rutin Tim Mutu dan Keselamatan Pasien guna melaksanakan
analisa evaluasi program

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan diatas menggunakan


metode sebagai berikut :
1. Membentuk Tim Peningkatan Mutu melalui tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi) dan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) yang telah dibentuk
dari komite medic dan komite keperawatan.
2. Mengadakan Rapat rutin setiap 1 bulan sekali dan rapat insidentil apabila dibutuhkan
antara Tim Mutu dan Keselamatan RS dengan pimpinan Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR
3. Melaksanakan Audit terhadap kejadian yang terjadi maupun belum terjadi terhadap
pelaksanaan program Upaya peningkatan mutu dan Keselamatan pasien.
4. Melaksanakan Analisa Evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut dari program yang
telah ditetapkan kepada Kepala Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR secara berkala.
SASARAN

Guna Mencapai tujuan dari program ditetapkan target per tahun yang spesifik dan
terukur sehingga menunjukkan hasil yang optimal antara yang diperlukan untuk
merealisasikan tujuan. Penjabaran Sasaran dari program Upaya Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Rumah Sakit di Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR sebagai berikut :
1. Angka Kejadian dari 6 Indicator mutu dan angka kejadian 6 sasaran keselamatan
pasien tidak lebih dari 5%
2. Ukuran Pencapaian program (keberhasilan program) adalah 6 Indikator mutu dan 6
sasaran keselamatan pasien
3. Berkurangnya Angka kejadian dari 6 Indikator mutu dan angka kejadian 6 sasaran
keselamatan pasien dari tahun 2014 sampai tahun 2019 sampai mendekati angka 0%
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Perencanaan waktu untuk melaksanakan langkah-langkah kegiatan program tahunan
dapat dibuat time table sebagai berikut:
1. Mengadakan sosialisasi secara terus menerus dan berkesinambung program mutu dan
keselamatan pasien
2. Melakukan pengumpulan data 6 sasaran Keselamatan Pasien (patient safety) di
Rumah SakitXXX DI KOTA BESAR.

3. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan tindak lanjut dari program 6 sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
4. Melakukan pengumpulan data 6 Indikator mutu pelayanan rumah sakit
5. Melaksanakan monitoring/pengawasan secara berkesinambungan proses upaya
pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
6. Melakukan system pencatatan, pelaporan, dan evaluasi hasil secara berkelanjutan.
7. Mengadakan pertemuan/rapat rutin Tim Mutu dan Keselamatan Pasien
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan Kegiatan Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR dilaksanakan setiap 3 bulan sekali pada bulan Maret,
Juni, September dan Desember setiap tahunnya. Evaluasi pelaksanaan kegiatan ini
diselenggarakan oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dan Kepala
Rumah
Sakit
XXX
DI
KOTA
BESAR
Sedangkan pelaporan pelaksanaan kegiatan dibuat oleh Tim PMKP setiap 6 bulan sekali dan
disampaikan oleh Kepala Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR kepada Kepala Kepolisian
Daerah Jawa Timur sebagai pemilik rumah sakit.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan Kegiatan dilakukan setiap bulan oleh koordinator setiap unit dan
dikumpulkan di setiap Instalasi, kemudian dilaporkan kepada Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR untuk dilakukan analisa
dan evaluasi program.
itu tadi contoh program Peningkatan Mutu Dan Keselamatan di Rumah Sakit, sumber:
data dari berbagai sumber yang diolah dan dirangkum oleh penulis. Bila ada kekurangan
mohon masukan yang sifatnya membangun

Anda mungkin juga menyukai