Anatomi Tubuh Manusia Disusun Kedalam Beberapa Bagian Sistem Tubuh
Anatomi Tubuh Manusia Disusun Kedalam Beberapa Bagian Sistem Tubuh
TUBUH, YAITU:
1. Sistem Kerangka
Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu
sama lainnya saling berhubungan, terdiri dari:
melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
4. Sistem pernapasan
Paru paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung (gelembung hawa/alveoli). Gelembung-gelembung hawa terdiri dari
sel-sel epitel dan endotel. Banyaknya gelembung paru-paru kurang lebih
700.000.000 buah (paru-paru kanan dan kiri).
Paru-paru terletak pada rongga dada. Pada rongga dada tengah terletak paruparu sedangkan pada rongga dada depan terletak jantung.
Alat pendengaran terdiri atas pendengar luar, pendengar tengah dan pendengar
dalam. Pendengar luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga luar.
Daun telinga adalah sebuah lipatan kulit yang berupa rangka rawan kuping
kenyal. Bagian luar liang telinga luar berdinding rawan, bagian dalamnya
mempunyai dinding tulang. Ke sebelah dalam liang telinga luar dibatasi oleh
selaput gendangan terhadap rongga gendangan.
dua bagian yaitu beranda yang terletak di luar lengkung gigi dan rongga mulut
yang terdapat di belakangnya. Beranda dibatasi ke luar oleh bibir dan pipi yang
mengandung otot-otot mimik dan karena itu gerakannya amat luas.
Geligi
Geligi terdiri atas dua baris gigi tertutup. Setiap baris gigi merupakan suatu
garis melengkung yang pada rahang atas agak lain bentuknya daripada rahang
bawah. Gigi pada rahang atas dan pada rahang bawah letaknya sedemikian rupa
sehingga penampang terbesar setiap gigi rahang atas tepat menempati sela
antara dua buah gigi rahang bawah dan sebaliknya. Jadi sewaktu mengunyah
setiap gigi bekerja sama dengan dua buah gigi yang berlawanan letaknya.
Lambung
luar sel telurnya yang kini terapung dalam rongga perut (kejadian ini disebut
ovulasi).
9. Sistem Syaraf
Otak
Sistem saraf pusat berkembang dari suatu struktur yang berbentuk bumbung.
Pada bumbung tersebut dapat dilihat sebuah dasar, sebuah atap dan dua dinding
sisi sebagai pembatas suatu terusan yang terletak di tengah. Dalam
perkembangan selanjutnya pada beberapa tempat bumbung tadi menjadi tebal,
sedangkan pada tempat-tempat lain dindingnya tetap tinggal seperti semula.
Kelenjar Tiroid
Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: (1) anatomi mikroskopik dan (2) anatomi
makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah
pemeriksaan sitology dan histologi. Sitology mempelajari suatu sel
secara undividual sedangkan histologi memperlajari suatu jaringan.
Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa
dilihat dengan mata telanjang, antara lain: anatomi permukaan (ciri-ciri
dari permukaannya), anatomi regional (fokus pada area tertentu),
Klasifikasi Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi)
dari tubuh manusia. Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain:
fisiologi sel (mempelajari fungsi sel dan bagian-bagiannya), Fisiologi
spesifik (mempelajari suatu organ), fisiologi sitemik (mempelajari fungsi
organ secara sistemik), fisiologi patologikal (mempelajari efek penyakit
terhadap suatu organ)
Anterior
: depan
Medial
: tengah
Superior
: atas
Dextra
: kanan
Ventra
: bagian depan
Interna
: dalam
Proximal
: pangkal
Central
: pusat
Parietal
: lapisan luar
Superfisial
: dangkal
Horizontal
: bidang datar
Transversal
: potingan melintang
Posterior
: belakang
Lateral
: samping
Inferior
: bawah
Sinistra
: kiri
Dorsal
: bagian belakang
Externa
: luar
Distal
: ujung
Perifer
: pinggir (tepi)
Visceral
: lapisan dalam
Profunda
: dalam
Vertical
: bidang tegak
Longitudinal
: potongan memanjang
1.
Sistem integument
2.
Sistem skeletal
3.
Sistem muscular
4.
Sistem persarafan
5.
Sistem endokrin
6.
Sistem kardiovaskular
7.
Sistem limfatik
8.
Sistem pernapasan
9.
Sistem pencernaan
Anatomi manusia
Gambar gabungan anatomi lelaki dan wanita yang disediakan atas izin
www.3dscience.com
Anatomi manusia atau antropotomi adalah sebuah bidang khusus
dalam anatomi yang mempelajari struktur tubuhmanusia, sedangkan
jaringan dipelajari di histologi dan sel di sitologi.
Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri
atas organ-organ, yang terdiri atas jaringan-jaringan, yang terdiri
atas sel-sel.
Lihat sejarah anatomi untuk sejarah anatomi, termasuk anatomi
manusia.
3Organ dalam
4Anatomi otak
6Lihat pula
7Pranala luar
Sistem tubuh manusia[sunting | sunting sumber]
1. Kepala
3. Leher, Tenggorokan, Ja
4. Bahu
6. Pusar
7. Perut, Pinggul
8. Organ seks
9. Penis/Skrotum atau Va
Kaki:
10. Paha
11. Lutut
Tangan:
15. Lengan
16. Siku/sikut
Duodenum
Esofagus
Ginjal
Hati
Jantung
Kandung empedu
Kandung kemih
Kulit
Kunci paha
Limpa
Mata
Otak
Ovarium
Pankreas
Paratiroid
Paru-paru
Lambung
Pituitari
Prostat
Rahim
Thymus
Tiroid
Usus
Vena
Zakar
Jantung
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu
dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di
dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung
terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2
lembar:
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.
Sistem pernapasan
materi Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS) 2014
1. ACUT CORONARY.pdf
2. Airway Management .pdf
3. ARITMIA & THERAPI LISTRIK.pdf
4. Bantuan Hidup Dasar.pdf
5. Biomekanik Trauma.pdf
6. Cedera Kepala.pdf
7. EKG KONSEP DASAR.pdf
8. Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan GADAR.pdf
9. Initial Assessment.pdf
10. Keracunan.pdf
11.LATIHAN EKG STRIP.pdf
12.Luka Bakar.pdf
13.Luka dan Fraktur .pdf
14.Perekaman EKG.pdf
15.Shock Management.pdf
16.TRANSPORT DAN RUJUKAN PENDERITA GAWAT DARURAT-COPY.pdf
17. CAKUPAN BTCLS.pdf
18. Taksonomi Tujuan Instruksional.ppt
DESKRIPSI
TUJUAN PELATIHAN
1. Peserta memahami sistem penanggulangan penderita gawat darurat
terpadu.
2. Peserta memahami konsep dasar penanggulangan penderita gawat
darurat kardiovaskuler dan trauma sesuai standar internasional.
3. Peserta mampu mengenali keadaan yang mengancam nyawa pada
pederita gawat darurat kardiovaskuler dan trauma.
4. Peserta mampu melakukan penanggulangan / penanganan penderita
gawat darurat kardiovaskuler dan trauma berdasarkan prioritas masalah.
1. Peserta mampu melakukan triage baik dilokasi bencana atau di Unit
Gawat Darurat (UGD).
5. Peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
penanggulangan penderita gawat darurat kardiovaskuler dan trauma
yang memadai untuk bekerja di UGD, ICU, Klinik, Puskesmas dan
Ambulans Gawat Darurat.
RINGKASAN MATERI
Pelatihan BTCLS ditujukan bagi perawat/ tenaga medis lainnya yang
sudah bekerja di rumah sakit, perusahaan, puskesmas dan klinik.
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para peserta mampu
Luka bakar
Luka bakar
Luka bakar adalah sejenis cedera pada daging atau kulit yang
disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi.[1]Luka
bakar yang hanya mempengaruhi kulit bagian luar dikenal sebagai luka
bakar superfisial atau derajat I. Bila cedera menembus beberapa lapisan
di bawahnya, hal ini disebut luka bakar sebagian lapisan kulit atau
derajat II. Pada Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit atau
derajat III, cedera meluas ke seluruh lapisan kulit. Sedangkan luka bakar
derajat IV melibatkan cedera ke jaringan yang lebih dalam,
seperti otot atau tulang.
Perawatan yang diperlukan bergantung pada tingkat keparahan luka
bakar. Luka bakar superfisial mungkin dapat ditangani denganpereda
nyeri sederhana, sementara luka bakar besar mungkin memerlukan
pengobatan yang lebih lama di pusat perawatan luka bakar khusus.
Mendinginkan dengan air ledeng mungkin membantu meredakan nyeri
dan mengurangi kerusakan; akan tetapi, paparan dalam jangka waktu
lama dapat mengakibatkan suhu tubuh rendah. Luka bakar yang
mengenai sebagian lapisan kulit mungkin perlu dibersihkan dengan
sabun dan air, kemudian dibalut. Cara untuk menangani lepuh masih
belum jelas, tapi mungkin ada baiknya untuk membiarkan lepuh tersebut
tetap utuh. Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit biasanya
membutuhkan pembedahan, seperti cangkok kulit. Luka bakar yang luas
seringkali membutuhkan banyak cairan intravena karena respon
peradangan selanjutnya akan mengakibatkan kebocoran
cairan kapiler yang signifikan dan edema. Komplikasi paling umum dari
luka bakar adalah infeksi.
Meskipun luka bakar yang besar bisa berakibat fatal, perawatan modern
yang dikembangkan sejak tahun 1960 telah meningkatkan hasil
penanganan secara signifikan, terutama pada anak dan remaja.
[2]
Secara global, sekitar 11 juta orang dengan luka bakar akan mencari
perawatan medis, dan 300.000 orang meninggal karena luka bakar
setiap tahunnya.[3] Di Amerika Serikat, sekitar 4% dari pasien yang
dirawat di pusat perawatan luka bakar meninggal karena luka bakar.
[4]
Hasil jangka panjang dari perawatan luka bakar berhubungan erat
dengan ukuran luka bakar dan usia orang yang mengalami luka bakar
tersebut.
Daftar isi
[sembunyikan]
2Penyebab
o
2.1Panas
2.2Zat kimia
2.3Listrik
2.4Radiasi
2.5Bukan kecelakaan
3Patofisiologi
4Diagnosis
o
4.1Ukuran
4.2Tingkat Keparahan
5Pencegahan
6Penatalaksanaan
o
6.1Cairan intravena
6.2Perawatan luka
6.3Pengobatan
6.4Pembedahan
6.5Pengobatan Alternatif
7Prognosis
o
7.1Komplikasi
Gejala dan Tanda
[5][6]
Jeni
s[10]
Lapisan
yang
dilibatka
n
Wakt
u
Tampila Tek Sen
Progno Con
Peny
n
stur sasi
sis
toh
embu
han
kemudi
an
hari[12]
Aga
k
supe
rfisia
l,
men
gen
ai
seba
gian
lapis
an
kulit
(der
ajat
II)
Cuk
up
dala
m,
men
gen
ai
seba
gian
lapis
an
kulit
(der
ajat
Meluas ke
lapisan de
rmis(papil
er)
superfisial
[10]
Merah
dengan l
epuhyan
g jelas.
Pucat
dengan
tekanan.
San
Lem
gat
bab[
nye
10]
ri[10]
[10]
Meluas ke
lapisan
dermis
(retikular)
dalam[10]
Kuning
atau
putih.
Lebih
tidak
pucat.
Mungkin
melepuh.
[10]
Aga
k
keri
ng[6]
Infeksi
kuran lokal/se
g dari lulitis ta
23
pi
mingg biasany
u[6][10] a tanpa
parut[6]
Teka 38 mi
nan nggu[1
dan 0]
tida
k
nya
man
[6]
Parut,
kerut
(mungk
in
memerl
ukan
eksisi
dan can
gkok
kulit)[6]
II)
Selu
ruh
lapis
an
kulit
(Der
ajat
III)
Lama
(berbu
Kaku dan
Meluas ke
Tida lanputih/cok
seluruh
Kasa k
bulan)
lat[10] Tid
[10]
lapisan
r
nye dan
ak
dermis[10]
ri[10] tidak
pucat[6]
sempu
rna[10]
Meluas ke
seluruh
lapisan
kulit, dan
Dera ke dalam
jat
lapisan
IV
lemak,
otot dan
tulang di
bawahnya
Hitam;
hangus
Keri
dengan e ng
skar
[10]
Tida
Perlu
k
eksisi[
nye 10]
ri
Parut,
kerut,
amputa
si
(eksisi
dini
dianjur
kan)[6]
Amputa
si,
ganggu
an
fungsio
nal
yang
signifik
an dan,
dalam
bebera
pa
kasus,
kematia
n.[10]
penyebab paling umum dari luka bakar radiasi dan penyebab paling
umum dari luka bakar superfisial secara keseluruhan. [25] Jenis
kulit seseorang akan secara bermakna menentukan kerentanannya
dalam mengalami sengatan matahari.[26] Efek radiasi pengion pada kulit
tergantung pada jumlah paparan ke area tersebut, di mana kerontokan
rambut terlihat setelah paparan sebesar 3 Gy, kemerahan terlihat
setelah paparan sebesar 10 Gy, pengelupasan kulit basah setelah
paparan sebesar 20 Gy, dan nekrosis setelah paparan sebesar 30 Gy.
[27]
Kemerahan, bila terjadi, mungkin tidak muncul hingga beberapa saat
setelah terpapar.[27] Pengobatan luka bakar radiasi sama seperti luka
bakar lainnya.[27] Luka bakar gelombang mikro terjadi karena pemanasan
termal yang disebabkan oleh gelombang mikro.[28] Meskipun paparan
selama dua detik bisa mengakibatkan cedera, secara keseluruhan
kasus ini jarang terjadi.[28]
Bukan kecelakaan[sunting | sunting sumber]
Dari semua pasien yang dirawat karena lepuh atau luka bakar api,
3Templat:Endash10% disebabkan oleh serangan orang lain.
[29]
Alasannya mencakup: penganiayaan anak, konflik pribadi,
penganiayaan pasangan, penganiayaan orang tua, dan konflik bisnis.
[29]
Cedera rendam atau lepuh rendam mungkin mengindikasikan
penganiayaan anak.[18]Cedera ini terjadi ketika salah satu anggota tubuh
atau bagian bawah tubuh (pantat atau perineum) ditahan di bawah
permukaan air panas.[18] Ini biasanya mengakibatkan batasan atas yang
tajam dan seringkali simetris.[18] Tanda-tanda kemungkinan
penganiayaan lainnya meliputi: luka bakar melingkar, tidak adanya tanda
cipratan, luka bakar dengan kedalaman yang sama, dan ditemukannya
tanda-tanda penelantaran atau penganiayaan lainnya. [30]
Pembakaran pengantin, merupakan suatu bentuk kekerasan dalam
rumah tangga, yang terjadi pada sejumlah budaya seperti misalnya di
India dimana perempuan dibakar karena pihak suami atau keluarganya
menganggap mas kawin dari pihak perempuan tidak memadai. [31][32] Di
Pakistan, luka bakar asam merupakan penyebab dari 13% dari luka
bakar disengaja, dan umumnya berhubungan dengan kekerasan dalam
rumah tangga.[30] Pembakaran-diri (membakar diri sebagai bentuk
Pada luka bakar yang luas (lebih dari 30% dari total area permukaan
tubuh), akan terdapat suatu respon peradangan yang signifikan.
[34]
Keadaan ini menyebabkan meningkatnya kebocoran cairan
dari pembuluh kapiler,[7] dan kemudian menyebabkan pembengkakan
jaringan edema.[10] Hal ini selanjutnya menyebabkan hilangnya volume
Sedang
Berat
Dewasa <10%
LPB
Cedera tegangan
tinggi
Luka bakar
tegangan tinggi
Kemungkinan cedera
inhalasi
Diketahui
menderita cedera
inhalasi
Luka bakar
signifikan pada
muka,
persendian, tangan
dan kaki
Masalah kesehatan
lainnya
Cedera yang
berkaitan
[5]
Kematian
<10%
0.6%
10-20%
2.9%
20-30%
8.6%
30-40%
16%
40-50%
25%
50-60%
37%
60-70%
43%
70-80%
57%
80-90%
73%
>90%
85%
Inhalation
23%
Progonosisnya lebih buruk bagi orang dengan luka bakar luas, orang
yang berusia tua, dan wanita.[10] Terjadinya cedera karena menghirup
asap, cedera signifikan lain seperti patah tulang panjang, dan penyakit
penyerta yang bersifat serius (misalnya penyakit jantung, diabetes,
penyakit psikiatrik, dan keinginan untuk bunuh diri) juga mempengaruhi
prognosis.[10] Rata-rata, dari pasien yang dirawat inap di pusat
perawatan luka bakar di Amerika Serikat, 4% meninggal, [15] dengan hasil
perawatan untuk tiap orang bergantung pada tingkat keparahan cedera
luka bakar. Contohnya, tingkat mortalitas penderita rawat inap dengan
luka bakar kurang dari 10% LPB adalah sebesar kurang dari 1%,
sementara penderita rawat inap dengan luka bakar 90% LPB memiliki
tingkat mortalitas 85%.[62] Di Afghanistan, orang dengan luka bakar lebih
dari 60% LPB jarang dapat bertahan hidup. [15] Skor Baux secara historis
sudah digunakan untuk menentukan prognosis luka bakar berat; namun,
dengan perbaikan dalam teknik perawatan, data ini tidak lagi begitu
akurat.[7] Skor tersebut ditentukan dengan menambahkan ukuran luka
bakar (% LPB) pada usia penderita, yang dulunya lebih kurang sama
dengan risiko kematian.[7]
Komplikasi[sunting | sunting sumber]
300-350
< 50
350-400
50-100
400-450
100-150
450-500
150-200
500-600
200-250
> 600
250-300
Hingga tahun 2004, 11 juta kasus luka bakar memerlukan perawatan
medis di seluruh dunia dan menyebabkan 300.000 kematian. [3] Hal ini
membuat luka bakar menjadi penyebab cedera utama keempat
setelah kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, dan tindak kekerasan.
[3]
Sekitar 90% luka bakar terjadi di negara berkembang.[3] Hal ini
sebagian disebabkan oleh kepadatan penduduk yang berlebihan dan
kondisi memasak yang tidak aman.[3] Secara keseluruhan, hampir 60%
dari luka bakar yang bersifat fatal terjadi di Asia Tenggara dengan
tingkat kejadian 11,6 per 100.000 penduduk. [15]
Di negara maju, tingkat mortalitas karena luka bakar pada pria dewasa
dua kali lebih tinggi dari wanita. Hal ini kemungkinan terjadi karena pria
dewasa memiliki pekerjaan dan aktivitas dengan risiko lebih tinggi.
Namun, di banyak negara berkembang wanita berisiko dua kali lebih
tinggi daripada pria. Hal ini sering dikaitkan dengan kecelakaan di dapur
dan kekerasan rumah tangga.[3] Di kalangan anak-anak, kematian
karena luka bakar terjadi lebih dari sepuluh kali lebih tinggi di negara
berkembang dibandingkan di negara maju. [3] Secara keseluruhan, luka
bakar merupakan salah satu dari lima belas penyebab utama kematian
di kalangan anak-anak.[1] Dari tahun 1980an hingga 2004, banyak
negara sudah mengalami penurunan dalam tingkat kematian karena
luka bakar yang bersifat fatal dan luka bakar pada umumnya. [3]
c. Jenis tabrakan atau benturan yang terjadi pada penderita : mobil, pohon,
pisau dan lain-lain.
Mekanisme trauma dapat diklasifikasikan sebagai berikut : tumpul,
tembus, thermal dan ledakan (Blast Injury). Pada semua kasus diatas
terjadi pemindahan energi (Transfer energy) kejaringan, atau dalam
kasus trauma thermal terjadi perpindahan energi (panas /dingin)
kejaringan.
Pemindahan energi (transfer energy) digambarkan sebagai suatu
gelombang kejut yang bergerak dengan kecepatan yang bervariasi
melalui media yang berbeda-beda. Teori ini berlaku untuk semua jenis
gelombang seperti gelombang suara, gelombang tekanan arterial,
seperti contoh shock wave yang dihasilkan pada hati atau korteks tulang
pada saat terjadi benturan dengan suatu objek yang menghasilkan
pemindahan energi. Apabila energi yang dihasilkan melebihi batas
toleransi jaringan, maka akan terjadi disfungsi jaringan dan terjadi suatu
trauma.
RIWAYAT TRAUMA
Informasi yang didapatkan dari tempat kejadian mengenai kerusakan
interior maupun eksterior dari kendaraan, seringkali dapat memberikan
petunjuk tentang jenis trauma yang terjadi pada penumpang atau
pejalan kaki.
Petugas pra rumah sakit perlu untuk menguasai hal ini untuk mencari
petunjuk yang mencurigakan dan mencari bukti adanya trauma yang
tersembunyi. Sebagai contoh, setir yang bengkok menunjukan adanya
trauma thorak. Keterangan ini harus merangsang untuk memeriksa
penderita untuk mencurigai adanya patah tulang dada, organ-organ
mediastinal, dan trauma pada parenkhim paru. Informasi adanya kaca
depan mobil yang pecah dengan tanda Bulls Eye menunjukan bahwa
telah terjadi benturan kepala dengan kaca dan harus dicurigai adanya
fraktur servikal. Lekukan pada bagian bawah dash board menunjukan
bahwa terjadinya benturan antara lutut dan dash board dan
memungkinkan terjadinya dislokasi sendi lutut, panggul atau fraktur
lutut dan femur.
Kerusakan bagian samping kendaraan menunjukan adanya trauma
bagian lateral dari dada, abdomen, panggul dan leher penderita. Selain
itu keterangan mengenai kejadian yang menyebabkan trauma dapat
memperkuat indikasi tindakan bedah. Luka tembus pada tubuh dan
tekanan daran yang menurun menunjukan adanya trauma pembuluh
daran besar yang harus dilakukan tindakan bedah segera.