PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebutuhan gizi bayi selama periode pertumbuhan yang cepat dari masa bayi
adalah lebih besar daripada periode waktu yang lainnya. Bayi akan mengalami
kenaikan berat badan setahun pertama. Memberi makan pada bayi berarti
menyediakan lebih dari sekedar gizi yang baik. Memberi makan memungkinkan
tanda memegang bayi sedekat mungkin, memeluknya, dan menjalin kontak mata
dengannya. Hal ini adalah saat - saat yang sangat merilekskan dan menyenangkan
dan dapat mendekatkan secara emosional.
Sebelum bayi lahir ibu harus memutuskan apakah akan menyusui sendiri atau
memberi susu formula. Ini adalah keputusan penting yang membutuhkan
pertimbangan serius, jadi
tersebut sebelum membuat keputusan akhir. Bab ini akan memberikan informasi
dasar yang butuhkan untuk menentukan pilihan terbaik bagi ibu dan bayi.
Karena komposisi gizinya, susu ibu adalah makanan yang paling ideal untuk
bayi. Asi juga berisi faktor-faktor yang menyediakan kekebalan tambahan terhadap
infeksi, dan kecil sekali menyebabkan reaksi alergi. Karena itu, kebanyakan dokter
mendorong ibu yang sedang hamil untuk mencoba memberikan air susunya.
Tetapi adalah penting untuk tidak merasa bersalah jika anda memutuskan
memberi susu botol untuk bayi. Susu formula merupakan alternatif asi yang dapat
diterima dan bergizi. Apapun alasannya untuk tidak menyusui (bisa saja karena ibu
tidak mau menyusui), ini adalah pilihan ibu. Akan tetapi, adalah penting bahwa ibu
memberikan pertimbangan yang serius sebelum bayi lahir, karena mulai dengan
susu formula dan kemudian mengganti ke air susu ibu dapatsulit, atau bahkan tidak
mungkin ibu menunggu terlalu lama. Produksi susu oleh payudara(proses tersebut
disebut lactasi) adalah paling berhasil jika pemberian air susu ini dimulai tepat
setelah persalinan. Jika ibu mulai menyusui dan kemudian ada alasan untuk tidak
cocok menyusui, ibu sebaiknya mengganti susu formula.
Kira-kira 44% bayi baru lahir di Amerika Serikat diberi susu ibu. Menjelang
enam bulan, hanya 11% diberikan air susu ibu, sementara hanya 2% masih diberi air
susu ibu pada usia satu tahun. Ibu dapat menggunakan dua metode ini untuk bayi
ibu sebelum berumur satu tahun. Inilah alasan nya kenapa ibu harus mengenal
informasi dasar tentang masing-masing metode tersebut sebelumnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian PASI (pengganti asi) ?
2. Apa faktor penyebab ibu menggunakan PASI ?
3. Apa macam-macam PASI (pengganti asi) ?
4. Bagaimana jumlah dan jadwal pemberian susu?
5. Bagaimana cara pembuatan PASI (susu formula sebagai pengganti asi) ?
6. Bagaimana cara pemberian PASI (susu formula sebagai pengganti asi) ?
7. Bagaimana cara pembersihan alat PASI ?
8. Apa keuntungan dan kerugian penggunaan PASI ?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian PASI (pengganti asi) .
2. Mengetahui faktor penyebab ibu menggunakan PASI.
3. Mengetahui macam-macam PASI (pengganti asi).
4. Mengetahui jumlah dan jadwal pemberian susu.
5. Mengetahui cara pembuatan PASI (susu formula sebagai pengganti asi).
6. Mengetahui cara pemberian PASI (susu formula sebagai pengganti asi).
7. Mengetahui cara pembersihan alat PASI.
8. Mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan PASI
BAB II
PEMBAHASAN
kaseinnya, pada ASI 60 :40, sedangkan pada susu sapi 20 : 80. Bayi baru lahir
dan khususnya yang dilahirkan sebagai prematur dapat mengubah asam amino
metionin menjadi sistein. Sehingga pemberian susu sapi tanpa diubah dahulu
dapat menyebabkan kekurangan relatif sistein. Penambahan protein whey akan
memperbaiki susunan asam amino hingga mendekati kandungan sistein yang
terdapat dalam ASI. Beberapa produsen susu juga menambahkan taurin pada
produk formula susu bayinya.
3. Karbohidrat.
Kandungan karbohidrat yang disarankan pada susu formula yaitu antara 5,4 8,2
gram/100 ml. Dianjurkan dengan ketatpan tersebutagar karbohidrat hanya atau
hampir seluruhnya memakai laktosa, selebihnya glukosa atau destrin-maltosa.
Tidak dibenarkan pada pembuatan formula ini untuk memakai tepung atau madu.
Tidak diperkenankan pula untuk diasamkan (acidified) karena belum diketahui
efek sampingnya dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap bayi.
4. Mineral.
Mineral dalam susu sapi seperti natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), fosfor
(P), magnesium (Mg), dan klorin (Cl)kandungannya lebih tinggi tiga sampai
empat kali lipat dibandingkan dengan yang terdapat dalam ASI. Pada pembuatan
susu formula, adaptasi kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga
jumlahnya berkisar antara 0,25-0,34 gram/100 ml. Kandungan mineral dalam
susu formula adaptasi memang rendah dan mendekati yang terdapat pada ASI.
Penurunan kadar mineral sangat diperlukan karena bayi yang baru lahir belum
dapat mengeksresi dengan sempurna kelebihannya.
Komposisi yang dianjurkan oleh ESPGAN (1977) setelah bubuk formula tersbut
dicairkan sesuai petunjuk prosedurnya ialah:
-
Lemak :
Kadar lemak disarankan antara 2,7-4,1 g tiap 100 ml. komposisi asam lemaknya
Protein :
Kadar protein harus berkisar antara 1,2 dan 1,9 g/100 ml. dengan rasio
lakalbumin/kasein kurang lebih 60/40. Oleh karena kandungan protein dari pada
formula ini relative rendah maka komposisi asam aminonya harus identic atau
hampir identic dengan yang terdapat dalam protein ASI. Protein yang demikianlah
yang dapat dipergunakan seluruhnya oleh bayi pada minggu-minggu pertama
setelah dilahirkan.
Pemberian protein yang terlalu tinggidapat menyebabkan tingginya ureum,
amoniak serta asam amino tertentu dalam darah. Perbedaanantara protein ASI dan
susu sapi terletak pada kandungannya (susu sapi mengandung 3,3 g/100 ml
sedangkan ASI hanya 1,1 g/100 ml) dan rasio ini antara protein whey dan kaseinnya
: pada ASI 60/40, sedangkan pada susu sapi 20/80. Ada yang berpendapat bahwa
kualitas kasein susu sapi lebih baik dari pada kesein susu sapi. Kadar sitein, salah
satu asam amino yang mengandung welirang (sulfer) terdapat rendah, hanya
sepersepuluh dari pada yang terdapat dalam susu ibu. Bayi baru lahir dan terutama
yang dilahirkan sebagai premature belum dapat mengubah asam amino metionin
menjasi sistein, hingga pemberian susu sapi tanpa diubah terlebih dahulu dapat
menyebabkan
defisiensi
relatis
sistein.
Penambahan
protein
whey akan
Karbohidrat :
Disarankan untuk formula ini kandungan karbohidrat antara 5,4 dan 8,2 g/100
ml. dianjurkan supaya sebagai karbohidrat hanya atau hampir seluruhnya memakai
Mineral :
Seperti dapat dilihat pada table 6.1 konsentrasi sebagian besar mineral dalam
susu sapi seperti natrium, kalium, kalsium, forfor, magnesium, khlorida, lebih
tinggi 3-4 kali dibandingkan dengan yang terdapat dalam ASI. Pada pembuatan
formula adaptasi kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga jumlahnya
berkisar antara 0,25 dan 0,34 g/100 ml. kandungan mineral dalam susu formula
adaptasi memang rendah dan mendekati yang terdapat pada ASI (table 6.2).
penurunan kadar mineral diperlukan sangat oleh karena bayi baru lahir belum
dapat mengekskresi dengan sempurna kelebihannya. Dengan kandungan mineral
yang rendah dapat dihindarkan :
- Gangguan keseimbangan air dan dehidrasi hipertonik
- Timbulnya hipertensi dikemudian hari
Sebaliknya kandungan besi dan fluor dalam susu sapi rendah hingga dalam
pembuatan formula ini justru harus ditambahkan
-
Vitamin :
Biasanya sebagian vitamin ditambahkan pada pembuatan formula demikian
Energi :
Bayi baru lahir akan mengisap 60-90 gram susu formula per pemberian susu,
dan makan setiap 3-4 jam sekali selama beberapa minggu pertama. Selama bulan
pertama, jika bayi tidur lebih lama daripada 4-5 jam dan mulai melewati jadwal
pemberian susu, bangunkan bayi dan berikan susu. Menjelang akhir bulan pertama, bayi
mengisap sedikitnya 120 gram per pemberian susu, dengan jadwal pemberian susu yang
cukup kira-kira setiap 4 jam. Pada usia 6 bulan, jumlah yang akan dikonsumsi pada
setiap pemberian susu meningkat menjadi 120 gram sampai 240 gram dan jadwal
pemberian susu akan menjadi 4 atau 5 kali dalam 24 jam.
Rata-rata bayi harus minum 75 gram susu formula sehari untuk setiap setengah
kilogram berat tubuh. Tetapi kemungkinan bayi akan mengatur masukannya dari hari ke
hari untuk memenuhi kebutuhan kususnya sendiri. Jika bayi menjadi gelisah atau
perhatiannya mudah teralih selam pemberian susu, kemungkinan bayi sudah kenyang.
Jika dia menghabiskan isi botolnya dan masih terus mengecap-ngecap bibirnya,
kemungkinan dia masih lapar. Bagaimana pun juga ada batas maksimal dan batas
minimal. Kebanyakan bayi merasa puas setelah mengisap 90-120 gram per pemberian
susu selama bulan pertama, dan meningkat jumlahnya kira-kira 30 gram per bulan
sampai beratnya mencapai 240 gram. Bayi harus minum tidak lebih dari 960 gram susu
formula dalam 24 jam.
Pada usia 2 bulan kebanyakan bayi tidak lagi membutuhkan pemberian susu
tengah malam, karena bayi telah mengkonsumsi lebih banyak di siang hari dan pola
tidirnya telah menjadi teratur. Kapasitas lambungnya juga telah meningkat, sehingga
dapat bertahan lebih lama di antara pemberian susu diwaktu siang 4-5 jam. Jika bayi
masih ingin menyusu lebih sering pada usia ini ibu harus mengalihkan perhatiannya
dengan mainan dan kadang kala botol air di antara pemberian susu yang telah dijadwal.
Hal ini akan membuat bayi lebih lapar untuk jadwal pemberian susu berikutnya,
sehingga bayi akan minum susu lebih banyak pada waktu itu dan rasa kenyang untuk
periode waktu lebih lama.
2.5 Cara Pembuatan Pasi (Susu Formula)
a. Langkah membuat susu formula secara umum sebagai pengganti ASI
1. Mendidihkan air yang akan digunakan dalam susu formula selama 3 5
menit, kemudian diamkan selama 10 menit dalam tempat yang tertutup agar
9
suhunya turun dan air siap digunakan. Dan memastikan bahwa botol yang
yang akan digunakan untuk mempersiapkan susu formula bersih.
2. Setelah peralatan siap, kemudian mencuci tangan hingga bersih.
3. Selanjutnya mencampurkan air dingin dan panas ke dalam botol dengan
perbandingan 2:1. Hasilnya air susu tidak terlalu panas atau dingin tetapi
suam-suam kuku.
4. Memeriksa susu formula apakah dalam keadaan baik, setelah itu baru
masukkan susu dan langsung kocok.
5. Sebelum memberikan susu ke bayi ibu memeriksa tingkat kepasan susu
dengan meneteskan susu bayi ke tangan ibu. Jika masih terasa panas, rendam
botol susu sebentar di dalam air dingin.
Bila diseduh dengan air panas, protein yang terkandung di dalam susu
akan menggumpal dan vitaminnya rusak serta yang di dapat hanya
karbohidrat dan sedikit lemak. Sebaiknya susu yang sudah dibuat jangan
dibiarkan hingga 3 jam meski dalam keadaan tertutup. Karena udara yang
lembab banyak mengandung jamur dan bakteri sehingga mengubah kondisi
susu.
b. Membuat susu formula sendiri
Sekitar 5-10% dari semua ibu membuat susu formula sendiri meskipun ini lebih
murah, ada kerugiannya tidak hanya memerlukan kerja ekstra tetapi yang lebih
penting adalah kurangnya kandungan nutrisi dari susu formua buatan rumahan.
Jika iu memberi susu formula buatan rumahan, ibu harus memberikan vit c dan
zat besi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal,
terutama pertumbuhan dan perkembangan otak dan sistem saraf.
Susu evaporated adalah zat penting pada susu formula buatan pada rumahan.
Untuk satu liter susu formula bayi buatan rumahan ibu membutuhkan
365
10
3. Kosongkan kaleng susu evaporated terhadap jar steril dengan penutup kedap
4.
5.
6.
7.
8.
udara
Tambahkan sirup jagung atau gula.
Kemudian isi jar dengan air steril yang bersuhu kamar (hangat-hangat).
Tutup bagian atas jar dan aduk sampai zt-zat tercampur dengan sempurna.
Tuangkan kedalam botol dan sterilkan selama 25 menit.
Simpan di lemari es jika susu tidak digunakan dengan segera tetapi jangan
konsentrasi yang tinggi dari susu formula dapat menyebabkan diare atau
dehidrasi dan akan eberikan lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan.
diinginkan sesuai.
Menghangatkan susu dengan merendam botol menggunakan air hangat.
Tidak mencampur berbagai merk susu.
Menyiapkan susu formula paling lama dua jam sebelum digunakan.
Tidak mencampur susu sisa pembuatan yang lalu dengan susu yang baru
dibuat.
3. Frekuensi dan jumlah pemberian.
Susu formula diberikan sebanyak 60 ml/kg berat badan per hari pada minggu
pertama dan 150 ml/kg berat badan per hari setelahnya. Frekuensi pemberian
setiap tiga sampai empat jam atau kapan saja bila bayi merasa lapar.
4. Pemberian.
Waktu pemberian susu harus rileks, nyaman, dan menyenangkan untuk
bayi. Waktu ini memberikan kesempatan untuk menunjukkan cinta ibu terhadap
bayi dan mengenal satu sama lain. Jika ibu tenang dan puas, bayi akan memberi
respon serupa. Jika ibu nerves atau malas-malasan, bayi akan merasakan
perasaan negatif dan akan terjadi masalah dalam pemberian susu.
12
Ibu akan merasa lebih nyaman bila duduk di kursi berlengan atau kursi yang
diganjal bantal, yang menopang lengan ibu ketika ibu memberi susu pada bayi.
Peganglah bayi dalam posisi semi tegak dan topang kepalanya. Jangan memberi
susu ketika bayi berbaring karena akan meningkatkan resiko tersedak, juga dapat
menyebabkan susu formula mengalir ke telinga tengah dan menimbulkan ifeksi.
Pegang botol sehingga susu formula mengisi leher botol dan tutup dot. Hal ini
akan mencegah bayi menelan udara ketika dia mengisap air susu. Untuk
membuat bayi membuka mulutnya dan menempel pada dot, rangsanglah reflek
mencarinya dengan mengusapkan dot di pipi dekat mulut. Setelah dot berada
dalam mulut, bayi secara alami akan mengisap dan menelan.
Jangan pernah langsung memasukkan botol dalam mulut bayi dan
meninggalkannya disana. Ini adalah cara pemberian susu interpersonal yang
membuat bayi tidak suka pemberian makan secara umum. Tindakan ini juga
memberi kontribusi terhadap pembentukan lubang gigi karena memungkinkan
gula dalam susu formula berkumpul pada gigi dan gizi untuk periode waktu
yang lama.
2.7 Cara Pembersihan Alat Pasi
Cara Pembersihan Alat yaitu cucilah dengan sabun, atau deterjen dengan
menggunakan sikat, bila mungkin gosok dengan putting karet dengan garam. Sterilkan
dengan cara memanaskannya dalam air mendidih dan letakkan alat-alat itu termasuk
putting dalam air. Tutup dan didihkan selama 5-10 menit. Biarkan tutupnya rapat
sampai dapat digunakan. Bila tidak mungkin mendidihkannya setiap kali setelah
pemberian makanan, maka didihkan paling sedikit satu atau dua kali sehari. Dengan
mendidihkan dua atau tiga kali sehari botol putingnya, maka dapat mengurangi jumlah
peluang terjadinya kontaminasi.
2.8 Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Pasi
a. Kelebihan Pemberian PASI (Pengganti ASI)
Menurut Arlene Eissenberg (2002) dalam bukunya mengenai susu formula,
manfaat pemberian susu formula, antara lain :
13
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengganti ASI (PASI) adalah adalah makanan bayi yang secara tunggal dapat
memenuhi kebutuhan gizi serta pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai
berumur antara 4 dan 6 bulan. Susu formula bayi merupakan sebagai pengganti
ASI, yaitu cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi.
Komposisi gizi yang terdapat pada susu formula yaitu lemak, protein, karbohidrat,
dan mineral.
Beberapa hal yang menyebabkan ibu menggunakan PASI yaitu jumlah dan
mutu ASI yang kurang dan tidak memenuhi kebutuhan bayi dan kondisi kesehatan
ibu yang kurang baik. Jenis susu formula sebagai pengganti ASI yaitu formula awal
dan formula lanjutan. Formula awal merupakan untuk bayi baru lahir sampai umur
6 bulan yang susunan formula adaptasi sangat mendekati susunan ASI dan sangat
baik bagi bayi baru lahir sampai umur 4 bulan, sedangkan formula lanjutan adalah
formula yang digunakan untuk menggantikan formula yang sedang dipakai,
biasanya pada bayi umur 6 bulan keatas.
Bayi baru lahir akan mengisap 60-90 gram susu formula per pemberian susu
setiap 3-4 jam sekali. Pada usia 6 bulan, jumlah yang akan dikonsumsi pada setiap
pemberian susu meningkat menjadi 120 gram sampai 240 gram dan jadwal
pemberian susu akan menjadi 4 atau 5 kali dalam 24 jam. Cara membuat susu
formula sebagai pengganti ASI yaitu menyiapkan air hangat suam-suam kuku
dengan mencampurkan air dingin dan panas dengan perbandingan 2:1, kemudian
masukkan susu formula sesuai kebutuhan dan kocok. Cara pemberian susu formula
yaitu dalam kondisi yang relaks, nyaman, dan menyenangkan, memegang bayi
dalam posisi semi tegak, memegang botol sehingga mengisi leher botol dan tutup
dot, kemudian merangsang refleks hisap bayi dengan mengusapkan dot di pipi
dekat mulut.
Manfaat susu formula sebagai pengganti ASI yaitu susu formula membuat
rasa kenyang lebih lama pada bayi, susu formula sebagai nutrisi bayi, dan dapat
meningkatkan kecerdasan. Kerugian menggunakan susu formula sebagai pengganti
ASI yaitu dapat menimbulkan alergi, diare, dan kandungan nutrisinya tidak
sesempurna ASI.
16
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang telah kami buat tentang PASI (Pengganti ASI),
diharapkan ibu dapat memahami tentang PASI dan indikasi ibu menggunakan
PASI. Ibu juga dapat memilih susu formula sebagai pengganti ASI, yang tepat
sesuai usia bayi dan kebutuhan nutrisinya. Dan ibu mengerti cara pembuatan susu
formula yang baik dan tepat untuk bayi agar nutrisinya tetap terjaga.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dwinda. 2002. Susu Formula. Jakarta: EGC.
Eisenberg, Arlene. 2002. Bayi Pada Tahun Pertama. Jakarta: Arcan.
Juwono, Lilian. 2005. Panduan Lengkap Perawatan Untuk Bayi dan Balita. Jakarta:
Arcan.
Varney, Helen. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan (Edisi 4 ). Jakarta: EGC.
18