Anda di halaman 1dari 5

Rancangan TOR

Session I : Review of Urogenital Tract and Recent Technology Application for Urinary Tract
Sub Tema 1 : Review of Urogenital Tract
1. Anatomi Traktus Urogenital
Peserta memperoleh gambaran dan sebagai bahan mengingat kembali anatomi traktus
urogenital.
2. Fisiologi Traktus Urogenital
Peserta memperoleh gambaran dan sebagai bahan mengingat kembali fisiologi traktus
urogenital.
3. Permasalahan klinis traktus urogenital
Peserta memeproleh gambaran tentang beberapa masalah masalah yang dihadapi dokter
umum dan berkaitan dengan traktus urogenital.

Sub Tema 2 : Recent Technology of Urinary Surgery: Update of The Robotic Surgery
1. Teknologi bidang urologi yang telah berkembang saat ini
Peserta memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi yang sudah banyak
digunakan dalam bidang urologi baik sebagai alat diagnostik maupun terapi.
2. Teknologi dalam bidang urologi terkini yang sedang atau akan dikembangkan
Peserta memperoleh pengetahuan tentang kondisi perkembangan teknologi saat ini dan
beberapa tahun mendatang, untuk lebih mempersiapkan diri ketika terjun di masyarakat.
3. Definisi, keuntungan dan kekurangan serta cara aplikasi Robotic surgery. Diharapkan
peserta memperoleh gambaran menyeluruh tentang robotic surgery dan prospek
pengembangannya di Indonesia.
4. Tantangan penerapan teknologi terkini dalam bidang urologi khususnya di Indonesia dan
negara-negara berkembang.
Peserta memperoleh pemahaman tentang tantangan yang dihadapi penerapan teknologiteknologi dalam bidang urologi khususnya di Indonesia dan negara berkembang lainnya
(misalnya kondisi anggarang yang kurang, sosioekonomi masayarakat.

Session II : Common Problems of Urinary Tract for Primary Care


Sub Tema 3 : Update Management of UTI : The role of Antibiotics.
1. Klasifikasi ISK
Peserta memperoleh pemahaman tentang klasifikasi terkini ISK, dan dasar
pengklasifikasiannya.
2. Patogenesis ISK
Peserta memperoleh pemahaman tentang patogenesis ISK baik itu ISK atas maupun ISK
bawah, bagaimana awal mulanya penyakit dan bagaimana proses munculnya gejala pada
pasien.
3. Diagnosis ISK
Peserta memperoleh pemahaman tentang cara mendiagnosis ISK, mulai dari gejala tanda,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, sehingga peserta mampu mendiagnosis ISK.
4. Peran dokter umum dalam penanganan ISK
Peserta memperoleh pemahaman mendalam tentang cara penatalaksanaan ISK secara
paripurna, dan peran dokter umum dalam penatalaksanaan ISK, termasuk penanganan
ISK pada kasus emergency, termasuk pemilihan terapi antibiotik.
5. Komplikasi ISK
Peserta memperoleh pemahaman tentang komplikasi yang dapat ditimbulkan ISK, dan
peran dokter umum dalam tatalaksana komplikasi tersebut.
6. Penggunaan terapi antibiotik pada UTI .
Peserta memperoleh pengetahuan dan mampu mengaplikasikan penggunaan terapi
antibiotik yang benar pada kasus-kasus ISK.
Sub Tema 4 : Current Diagnosis and management of Urolithiasis
1. Klasifikasi Urolithiasis
Peserta memperoleh pemahaman tentang klasifikasi terkini urolithoasis dan dasar
pengklasifikasiannya.
2. Prevalensi urolithiasis
Peserta memperoleh pemahaman prevalensi urolithiasis di masyarakat, jenis-jenis kasus
batu saluran kemih terbanyak di masyarakat.
3. Patogenesis Urolithiasis
Peserta memperoleh pemahaman tentang patogenesis umum urolithiasis.
4. Penalatalaksanaan Urolithiasis

Peserta memperoleh pemahaman tentang penatalaksanaan terkini urolitiasis dan Peran


dokter umum dalam penalatalaksaan urolithiasis termasuk tatalaksana kasus gawat
darurat. Colic Pain

Sub Tema 5 : Prostat Cancer Diagnosis and Management as a General Practitioner


Competency
1. Patogenesis BPH
Peserta memperoleh pemahaman tentang patogenesis BPH, Faktor resiko, awal
munculnya penyakit, hingga bagaimana proses timbulnya gejala.
2. Diagnosis BPH
Peserta memperoleh pemahaman tentang cara mendiagnosis BPH termasuk tenik-teknik
diagnosis terkini, mulai dari gejala tanda, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
sehingga peserta mampu mendiagnosis BPH dengan benar.
3. Terapi Farmakologik terbaru untuk BPH
Peserta memperoleh pemahaman tentang terapi-terapi non-operatif pada kasus-kasus
BPH.
4. Peran dokter umum dalam penanganan BPH konservatif
Peserta memperoleh pemahaman mendalam peran dokter umum dalam penatalaksanaan
BPH terutama BPH in-progres dan tatalaksana pada kasus BPH dengan gawat darurat
mislanya oleh karena retensi urin.

Session III : Managing Kidney Problems


Sub tema 6 : General Practitioner Guide of Hypertension and Anemia in Chronic Renal
Failure
1. Prevalensi CRF
Peserta memperoleh pemahaman tentang prevalensi CKD di masyarakat.
2. Patogenesis CRF
Peserta memperoleh pemahaman tentang patogenesis CKD dan juga bagaimana
patogenesis terjadinya hipertensi dan anemia pada CKD.
3. Diagnosis dan Komplikasi CRF
Peserta memperoleh pemahaman tentang Diagnosis CKD, termasuk gejala dan tanda,
pemeriksaan penunjang sehingga mampu mendiagnosis CKD.
4. Prevalensi kasus-kasus CRF dengan Hipertensi dan Anemia.
Peserta memperoleh gambaran menyeluruh tentang angka insidensi hipertensi dan
anemia pada kasus-kasus CRF, dan mengapa dokter umum harus waspada.
5. Peran dokter umum dalam penanganan komplikasi hipertensi dan anemia akibat CRF
Peserta memperoleh pemahaman sampai sejauh mana peran dokter umum dalam
penanganan kasus CKD dikhususkan pada penanganan anemia dan hipertensi pada pasien

dengan riwayat CKD, sehingga peserta memahami apakah ada perbedaan penanganan
pasien Hipertensi dan Anemia pada kasus CRF maupun Non-CRF
Sub Tema 7 : Kidney Exchange Therapies : Renal Transplantation and Hemodialysis
1. Indikasi dan kontraindikasi hemodialisa
Peserta memperoleh pemahaman tentang indikasi dan kontraindikasi hemodialisa, syaratsyarat yang harus dipenuhi oleh pasien.
2. Prognosis pasien yang ditangani dengan Hemodialisa
Peserta memperoleh pemahaman tentang prognosis atau harapan hidup pasien yang
ditangani dengan hemodialisa.
3. Indikasi dan Kontraindikasi Tranplantasi
Peserta memperoleh pemahaman tentang indikasi dan kontraindikasi Transplantasi,
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pasien.
4. Prognosis pasien yang ditangani dengan Transplantasi
Peserta memperoleh pemahaman tentang prognosis atau harapan hidup pasien yang
ditangani dengan Transplantasi.
Sub Tema 8 : Current Diagnosis and Management of Nephrotic Syndrome
1. Defenisi Sindrom Nefrotik
Peserta memperoleh pemahaman tentang defenisi sindrom nefrotik.
2. Patogenesis SN
Peserta memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang petogenesis sindrom nefrotik
dan dan hubungannya dengan timbulnya gejala klinik.
3. Diagnosis SN
Peserta memeproleh pemahaman tentang cara mengenali tanda dan gejala SN, apa saja
pemeriksaan yang perlu dilakukan dan cara mendiagnosis dengan mudah.
4. Komplikasi SN

Peserta sebagai dokter umum mampu mengenali, mengantisipasi, dan mengedukasi


mengenai komplikasi-komplikasi yang dapat muncul pada penderita SN.
5. Penanganan SN oleh dokter umum
Peserta sebagai dokter umum dapat melakukan terapi-terapi pada pasien SN sesuai
dengan kompetensinya.
Session IV :

Sub tema 9 : Overcoming Male Infertility


1. Defenisi, etiologi, dan Patogenesis Infertilitas
Peserta memahami pengertian infertilitas dan bagaimana patogenesis infertilitas, faktorfaktor apa yang menyebabkan terjadinya infertilitas.
2. Diagnosis Infertilitas pada pria
Peserta dapat memahami tata cara diagnosis infertilitas pada pria, peserta mampu
mengenali tanda dan gejala infertilitas, pemeriksaan fisik yang harus dilakukan, dan
pemeriksaan penunjang yang perlu di kerjakan.
3. Penanganan Infertilitas
Peserta mampu menangani pasien dengan infertilitas baik secara farmakologi dan edukasi
seuai dengan kompetensi dokter umum.
4. Perkembangan terbaru mengenai
Peserta memperoleh pengetahuan tentang perkembangan terbaru yang berkaitan dengan
kasus infertilitas pada pria baik di bidang diagnosis maupun terapi.
Sub tema 10 : Neurological Aspect Of Erectile Dysfunction
1. Defenisi DE
Peserta memperoleh gambaran dan mampu mengingat kembali defenisi DE.
2. Etiologi dan patogenesis DE
Peserta memeperoleh pemahaman tentang penyebab DE, petogenesis DE, faktor-faktor
yang menyebabkan DE, dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan DE
3. Disfungsi Ereksi berdasarkan sudut pandang neurologi
Peserta memperoleh pemahaman hubungan neurologi dengan disfungsi ereksi, kasuskasus neurologi apa saja yang dapat menyebabkan DE , bagaimana mekanisme terjadinya
dan tata cara penatalaksanaan DE sesuai kompetensi dokter umum

Anda mungkin juga menyukai