BAB I - II Kelompok 22
BAB I - II Kelompok 22
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Listrik adalah salah satu bentuk energi yang banyak digunakan oleh manusia.
Bentuk energi listrik mudah diubah ke bentuk lain seperti energi bunyi, energi panas,
energi cahaya, dan energi gerak. Sarana untuk mengalirkan listrik adalah kawat logam.
Namun, listrik tidak mengalir begitu saja dalam kawat logam karena ada hambatan yang
menghalanginya. Besarnya hambatan bergantung pada jenis logam dari kawat tersebut.
Salah satu cara untuk mengukur hambatan listrik adalah dengan menggunakan
jembatan Wheatstone. Jembatan Wheatstone adalah alat untuk mengukur hambatan listrik
yang tidak diketahui besarnya. Alat ini dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada
tahun 1843. Penggunaannya dengan mengukur arus yang mengalir pada galvanometer
hingga sama dengan nol karena potensial pada kedua ujungnya sama besar.
I.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Wheatstone Bridge ini adalah supaya mahasiswa
mengetahui metode perhitungan untuk mencari nilai resistansi suatu variabel pada saat
resistansi tersebut belum diketahui nilainya
BAB II
DASAR TEORI
II.1. Penjelasan Wheatstone Bridge
Jembatan wheatstone sendiri adalah suatu rangkaian listrik yang pertama kali
dibuat oleh Samuel Hunter Christie pada tahun 1833 dan kemudian dikembangkan oleh
Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843 sehingga dikenal dengan nama Jembatan
Wheatstone. Fungsi dari Jembatan Wheatstone sendiri adalah untuk mengukur hambatan
dengan cara menyeimbangkan kedua sisi rangkaian jembatan (bridge circuit). Satu sisi
jembatan terdapat komponen yang tak diketahui nilai resistansinya sedangkan sisi lain
diketahui nilai resistansinya. Pengoperasiannya juga menyerupai Potensiometer.
Jembatan ini dibuat dengan merangkai empat buah hambatan dalam susunan gambar
seperti pada gambar dibawah ini.
Hukum Kirchoff II berbunyi, Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E)
dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya
energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi bisa
digunakan atau diserap. (Ibid)
Metode jembatan Wheatstone dapat di gunakan untuk mengukur hambatan listrik.
Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemater,cukup satu
Galvanometer untuk melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian.
II.2. Bagian-bagian rangkaian Wheatstone Bridge
Bagian-bagian dari rangkaian wheatstone bridge sendiri adalah sebagai berikut:
1.) Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah
satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai
resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega ().
II.3.3. Milliammeter
Milliammeter adalah gabungan dari kata mili dan amperemeter. Ammeter adalah
alat listrik yang digunakan oleh para profesional listrik seperti tukang listrik dan
insinyur listrik untuk mengukur arus listrik. Amperemeter juga digunakan oleh
kontraktor secara teratur dan pemilik rumah yang memiliki pengetahuan tentang
listrik.Arus listrik diukur dalam satuan yang disebut ampere, umumnya dikenal
sebagai amp. Ammeter memungkinkan arus listrik yang akan diukur dengan
membiarkan aliran arus yang melalui ammeter.
Sedangkan kata mili pada milliammeter memiliki arti nilai 10-3 atau setara dengan
0.001 A. Dengan kata lain milliammeter merupakan alat yang mengukur nilai arus
yang berada pada range 10-3.
II.3.4. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besara tegangan atau
beda potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus
listrik. Pada alat ukur voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V),
milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt (kV). Sekarang ini, voltmeter
ditemukan dalam dua jenis yaitu voltmeter analog (jarum penunjuk) dan voltmeter
digital. Voltmeter memiliki batas ukur tertentu, yakni nilai tegangan maksimum yang
dapat diukur oleh voltmeter tersebut. Jika tegangan yang diukur oleh voltmeter
melebihi batas ukurnya, voltmeter akan rusak.
E(Z 3 Z 2Z 1 Z 4)
( Z 1+ Z 2+ Z 3+Z 4 )
(2-1)
Dimana
E
Z1, Z2, Z3,Z4
impedansi jembatan
Z3Z2 = Z1Z4
Perhatikan bahwa kondisi ini sama seperti Persamaan untuk jembatan resistif
(R1.R3 = R2.R4).
(2-2)
Selain itu, untuk pemilihan arusnya dapat dimulai dari semua arah baik itu
dari Z3 dan Z4 maupun Z1 dan Z2 karena arus AC tidak seperti arus DC dimana
jalur aliran arusnya harus dimulai dari sumber yang bertegangan positif (+) ke
sumber yang bertegangan negatif (-).
Catatan khusus adalah perlu berkenaan dengan pencapaian kondisi
setimbang dalam jembatan a-c. Dalam beberapa kasus, sistem deteksi setimbang
adalah phase sensitive mengenai sinyal eksitasi jembatan. Dalam hal ini, perlu
untuk memberikan sebuah kondisi setimbang dari kedua sinyal inphase dan
quadrature (keluaran fase 900) sebelum Persamaan (2-2) dipakai.
II.5. Aplikasi Rangkaian Wheatstone Bridge
II.5.1. Aplikasi di Bidang Marine
Sensor SHT11
SHT11 Module merupakan modul sensor suhu dan kelembaban relatif.
Modul ini dapat digunakan sebagai alat pengindra suhu dan kelembaban dalam
aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau
suhu dan kelembaban relatif ruangan.
1. The Wheatstone bridge is used for measuring the very low resistance values precisely.
2. Wheatstone bridge along with operational amplifier is used to measure the physical
parameters like temperature, strain, light, etc.
3. We can also measure the quantities capacitance, inductance and impedance using the
variations on the Wheatstone bridge.