ISOLASI SOSIAL
Oleh:
MIRA RAMDHANI
150070300011054
Kelompok 13
ISOLASI SOSIAL
1. DEFINISI
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang
lain. Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun
komunikasi dengan orang lain (Keliat et al, 2005).
2. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan isolasi sosial dibedakan
menjadi 2, yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi.
1. Faktor predisposisi
a. Faktor tumbuh kembang
Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus
dilalui individu dengan sukses, karena apabila tugas perkembangan
ini
tidak
dapat
dipenuhi,
maka
akan
menghambat
masa
diri.
Rasa
ketidakpercayaan
tersebut
dapat
keluarga
dapat
menjadi
sikap
bermusuhan/hostilitas,
sikap
mengancam,
dan
anak
tidak
diberi
kesempatan
untuk
mengungkapkan
pendapatnya,
kurang
kehangatan,
kurang
saat
bersamaan
yang
membuat
bingung
dan
kecemasannya meningkat
c. Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan
merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan berhubungan.
Dapat juga disebabkan oleh karena norma-norma yang salah yang
dianut oleh satu keluarga seperti anggota tidak produktif diasingkan
dari lingkungan sosial.
d. Faktor biologis
Faktor genetik
maladaptif.
Bukti
dapat
berperan
terdahulu
dalam
menunjukkan
respon
sosial
keterlibatan
menyangkal
tidak
mampu
menghadapi
1) Respon adaptif
Adalah respon yang diterima oleh norma sosial dan kultural
dimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas normal.
Adapun respon adaptif tersebut :
Menyendiri (solitude)
Respon yang dibutuhkan untuk menentukan apa yang telah
dilakukan di lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara
mengawasi diri dan menentukan langkah berikutnya.
Otonomi
Suatu
kemampuan
individu
untuk
menentukan
dan
Menarik diri
Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk
tidak berhubungan dengan orang lain untuk mencari ketenangan
sementara waktu.
Manipulasi
Adalah hubungan sosial yang terdapat pada individu yang
menganggap orang lain sebagai objek dan berorientasi pada diri
sendiri ataupun tujuan, bukan berorientasi pada orang lain.
Individu tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
Ketergantungan
Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan
kemampuan yang dimiliki.
Impulsif
Ketidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar
dari pengalaman, tidak dapat diandalkan, mempunyai penilaian
yang buruk dan cenderung memaksakan kehendak.
Narkisisme
Harga diri yang rapuh, secara terus-menerus
berusaha
Klien
malas
beraktivitas,
kurang
tekun
bekerja
dan
lingkungan (Stuart & Laraia, 2005). Hal ini ditandai dengan adanya
penilaian individu bahwa adanya perasaan kesepian dan ditolak oleh
orang lain, tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan,
merasa tidak memiliki tujuan hidup. Klien menjadi kebingungan,
kurangnya perhatian, merasa putus asa, merasa tidak berdaya, dan
merasa tidak berguna.
3) Tanda dan gejala perilaku
Tanda dan gejala perilaku dihubungkan dengan tingkah laku yang
ditampilkan atau kegiatan yang dilakukan klien berkaitan dengan
pandangannya terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Stuart
& Laraia, 2005). Pada klien isolasi sosial perilaku yang ditampilkan
yakni; kurangnya aktifitas, menarik diri, tidak/jarang berkomunikasi
dengan orang lain, tidak memiliki teman dekat, melakukan tindakan
berulang dan tidak bermakna, kehilangan gerak dan minat, menjauh
dari
orang
lain,
menunjukkan
perilaku
bermusuhan,
menolak
(Iyus, 2009)
6. DATA YANG PERLU DIKAJI
Masalah Keperawatan
Isolasi sosial
jiwa
Riwayat penyakit pasien dan pengobatannya
Riwayat trauma (bio, psiko, sosio, spiritual)
Pemeriksaan fisik meliputi TTV, head to toe,
sakit
Stres lingkungan yang dialami klien
Pemicu gejala: kesehatan lingkungan, sikap
keluarga,
konflik
yang
penuh
perumahan, kelainan
stress
agngguan
kritik,
masalah
terhadap penampilan,
dalam
berhubungan
kemiskinan, keputusasaan.
Objektif
Kurang spontan
Mengisolasi diri
Aktivitas menurun
Rendah diri
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Isolasi sosial
b) Harga diri rendah kronis
c) Perubahan persepsi sensori : halusinasi
d) Koping individu tidak efektif
e) Koping keluarga tidak efektif
f) Intoleransi aktivitas
g) Defisit perawatan diri
h) Resiko tinggi mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
dengan
tidak
pasien
tentang
berinteraksi
dengan
merawat pasien
2. Menjelaskan
tanda
Sosial,
orang lain
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan
dengan satu orang
5. Menganjurkan pasien
kegiatan
latihan
memasukkan
keluarga
dan
dan
dalam
pengertian,
gejala
Isolasi
jenis
Isolasi
berbincang-bincang
SP 2
1. Melatih
keluarga
kepada
memasukkan
merawat
langsung
SP 3
pasien
memasukkan
1. Membantu
keluarga
untuk