: Tn. K
: ANISA NOORRAHMI
: Fase I (Perkenalan)
:
: Meja makan dan berhadapan dengan klien
:
: Pasien tampak tersenyum dan tertawa
: Kutilang
: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
KAMUNIKASI NON
VERBAL
P: Selamat pagi
pak,assalmualaikum boleh kita
ngobrol sebentar?
P: Tersenyum memandang
klien
K: tersenyum
K: Pagi,waalaikumsalam iya.
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
PADA KLIEN
P : Ingin membuka percakapan
dengan klien dan berharap
K masih ragu terhadap orang
dengan sapaan sederhana P
baru yang masuk ke
bisa diterima oleh K.
lingkungannya
P merasa senang ada
tanggapan atas salam
walaupun belum diekpresikan
secara tulus
P ingin memulai percakapan
dengan topik ringan sebelum
masuk ke kondisi K
RASIONAL
Salam merupakan kalimat
pembuka untuk memulai suatu
percakapan sehingga dapat
terjalin rasa percaya.
P: Memandang K sambil
menjulurkan tangan.
K masih memberikan
tanggapan secara ragu-ragu
K: Memandang P dan
menunduk kembali
P : Memandang K sambil
tersenyum
K : tersenyum
P mencoba mengakrabkan
suasana
K: Iya mba.
K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K
P merasa pertanyaan
mendapatkan respon
P : Memandang K
K : berpikir
K : Memandang ke P dan
tersenyum lalu agak sedikit
tertawa
P : Memperhatikan K
P : Memandang K sambil
tersenyum
K : Bicara sambil menatap P
K: Blitar
P : Memandang K
K membayangkan keadaan
yang telah lama dijalaninya
P : Mendekatkan diri ke K
sambil tersenyum
K berusaha mengingat-ingat
K : Memandang P sambil
tersenyum
P : Menunjukkan keseriusan
K : bicara sambil tersenyum
dan kontak mata baik.
P : Bertanya pelahan
K : tersenyum
K : Memandang ke P
kemudian menjawab
P : Memperhatikan respon
pasien
P : Memandangi P
K : memandang ke P, ekspresi
agak sedikit kesal dan marah
K mengingat-ingat mencoba
untuk menjawab
K mencoba menceritakan
semuanya
P menemukan adanya
inkoheren tentang faktor
penyebab
dirumah.
Saya juga ingin membunuh
Tuhan karena sudah buat saya
sakit, kalau saya membunuh
Tuhan saya akan jadi orang
sakti. Saya juga pernah kegreja
dan berdoa disana, saya
merasa berdosa besar mba ,
iman saya sudah hilang.
P:P : Mendekatkan diri
K : Memandang kearah P
K : menggaruk-garuk
badannya
P : Memperhatikan respon K
K : memandang P
P : memperhatikan
K : P tampak sedikit
tersenyum
P : Memperhatikan
P : memandang K
K : Nampak tersenyum
P : Memandang K sambil
tersenyum
P menemukan adanya
kemungkinan waham
kebesaran pada pasien
P mencoba mengalihkan
pembicaraan terkait waham
P mengalihkan perhatian K
dari waham
K berusaha menjawab
keinginannya
K berusaha mengingat
keluarganya
P senang mendapatkan
jawaban K
P : Memandang K
P mengalihkan perhatian K
dari waham
K berusaha menjawab
sekenanya
K mengingat aktivitasnya di
rumah
K : Bercerita dengan
K : ada 4 bersaudara saya anak tersenyum
pertama.
P : Kalau di rumah, ngapain
P : Memandang K sambil
aja Pak Aan?
tersenyum
K : bercerita sambil tersenyum
P : mendengarkan
K : Saya suka masak, nyuci,
bersihin rumah terus bantu
ayah saya jualan.
P : Bagaimana perasaan Pak
Aan sekarang?
Bapak biasanya disini ngerjain
apa?
K : saya Senang bisa kenal
mba akper.
Saya biasa bantu perawat
nyapu membersihin ruangan.
P : Pak Aan, kita tadi sudah
berkenalan, terus ngobrolngobrol tentang bapak, masih
inget nggak nama saya siapa?
K : mba nisa akper
K : Memandang P
P : Memandang K sambil
tersenyum
K : Memandang P
K menjawab tentang
keadaannya
P : Memandang K
K : Memandang P
K memperhatikan P
K : Memandang P dan
tersenyum
K mengingat-ingat nama P
K : Memandang P sambil
tersenyum
P : Memperhatikan
P : Nah, saya senang sekali
bisa ngobrol dengan pak Aan.
Bagaimana kalau besok kita
ngobrol lagi? Sebentar saja
kok, yach cukup 15 menit saja.
P : yersenyum pada K
K : Memandang dan
tersenyum
K : Tersenyum
P : Tersenyum
P memberikan reinforcement
pada K
K senang diberikan
reinforcement
K menyambut salam P
Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien kooperatif dan komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data
yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren
dan flight of idea dan keputusasaan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat
dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien
Nama Mahasiswa
Status interaksi perawat kien
Tanggal
Lingkungan
Jam
Deskripsi Klien
Bangsal
Tujuan (Berorientasi pada klien)
: Tn. K
: ANISA NOORRAHMI
: Fase II (Kerja)
:
: Meja makan dan berhadapan dengan klien
:
: Klien sedang duduk sambil memandang pengkaji
: Kutilang
: Pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhannya
KAMUNIKASI NON
VERBAL
P: Memandang K dan
P : Selamat
tersenyum
pagi,assalamualaikum pak Aan K: Ekpresi tersenyum
masih ingat nama saya siapa ?
K: Ekpresi tersenyum
KOMUNIKASI VERBAL
P: Memandang K
K: Iya. Mba
P : Pak Aan, seperti yang janji
kita kemarin, sekarang kita
ngobrol tentang Bapak. Bapak
K: Ekpresi tersenyum
P: Memandang K
P : Memandang K
K : melihat P
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
PADA KLIEN
P : Ingin membuka percakapan K mencoba mengingat-ingat P
dengan klien dan berharap K
ingat pada P
P merasa senang karena K
ingat pada P
P merasa senang karena K
ingat pada P
RASIONAL
Salam merupakan kalimat
pembuka untuk memulai suatu
percakapan sehingga dapat
terjalin rasa percaya. Mencoba
mengingatkan pasien pada
perawat merupakan upaya
untuk mengetahui daya ingat
pasien.
K mengingat nama P
Touching hand berguna
menjalin rasa aman klien
P mengingatkan kontrak
dengan K
K : baik mba
K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K
P : Memandang K sambil
tersenyum
K : Menghisap rokok
P : Memandang K
P : Mendengarkan K
K berusaha mengingat-ingat
kebiasaannya
K : Nyerocos
P : Mendengarkan K
K berusaha mengingat-ingat
P : Mendengarkan K
K : Memandang P, kontak
mata mulai focus
P : Mendengarkan K
P memfokuskan pembicaraan
P mencoba memikirkan
pertanyaan
K : Memandang P, semakin
bersemangat dan kooperatif
P : Mendengarkan K
K : Memandang P, semakin
bersemangat dan kooperatif
P : Mendengarkan K
K berusaha mengingat
K : Memandang P dan
kooperatif
P : Mendengarkan K
P
masih
mendapatkan data
K : Memandang P dan
kooperatif
P : Memandang K sambil
tersenyum
P mencoba memfokuskan
kembali pembicaraan
P mencoba memfokuskan
kembali pembicaraan
K berusaha menjawab
K : tersenyum
K : Diam sambil tersenyum
dan sedikit tertawa.
Iya mba kau bisa
P : lagunya bagus pak.
Ohh iy apak, Bapak masih
mendengar suara-suara yg
mengajak bapa berbincangbincang ga?
K : Sudah tidak ada lagi mba,
P : Mendengarkan K
K : Memandang P dan
kooperatif
P : Mendengarkan K
K berusaha menjawab
Menunjukkan rasa percaya P
kepada K
K berusaha menjawab
K : bicaranya ngerocos
K : Memandang P dan
kooperatif
P : Memandang K
K : ga mau mba,
P : Loh, kenapa ga mau?
Bapak dekat sama siapa di RS
ini?
K : sedikit tertawa
P : Masih memandang K
K : Tersenyum sambil
memandang P
K menjawab pertanyaan P
P mencoba memfokuskan
pertanyaan
Pertanyaan untuk
meningkatkan kemauan K
mengenal orang lain
Menggali alasan K terkait
perasaannya.
P : Tersenyum
K : Membalas tersenyum lalu
sedikit tertawa
P : Melihat ke arah ruang
depan
K : tersenyum
K : Iyaa.
P : Kalau begitu terima kasih
ya pak. Besok kita ngobrolngobrol lagi ya .. mau kan?
K : Iya mbaa..
P : Menatap K
P : Memandang K
K : Memandang P
P : Memandang K dan
tersenyum
K : melihat kearah luar
K : Memandang P
P : Tersenyum
P : Menepuk pundak K dan
mengulurkan tangan
K : Tersenyum dan menjabat
tangan P
P : Tersenyum
P mengakhiri interaksi
P senang karena K sudah
percaya pada P
Memberikan dorongan
diperlukan bagi klien untuk
meningkatkan rasa percaya
pada dirinya sendiri
Menggali pertanyaan untuk
menilai kemampuan K
Kesan Perawat :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih
dahulu.
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien
Nama Mahasiswa
Status interaksi perawat kien
Tanggal
Lingkungan
Jam
Deskripsi Klien
Bangsal
Tujuan (Berorientasi pada klien)
: Tn. S
: ANISA NOORRAHMI
: Fase III (Kerja)
:
: Meja makan dan berhadapan dengan klien
:
: klien tampak beraktifitas, kooperatif, lesu
: Kutilang
: Pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhannya
Mempraktekkan cara memenuhi kebutuhannya
KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat pagi,
KAMUNIKASI NON
VERBAL
P : Tersenyum sambil
mengulurkan tangan kepada K
ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
P membuka percakapan
dengan harap K ingat dengan
P
ANALISA BERPUSAT
PADA KLIEN
K tersenyum melihat P dan
langsung mengambil posisi
duduk didepan P
K : Tersenyum sambil
menerima uluran tangan P
K : Baik mba
P : Menatap K
P : Hari ini kita ngobrolngobrol lagi ya..
K : Iya mba, horeee
P : Memandang K sambil
tersenyum
K menjawab dengan
tersenyum
RASIONAL
Salam merupakan kalimat
pembuka untuk memulai suatu
percakapan sehingga dapat
terjalin rasa percaya. Mencoba
mengingatkan pasien pada
perawat merupakan upaya
untuk mengetahui daya ingat
pasien.
Setiap interaksi harus
berdasarkan kontrak yang
telah dibuat dan klien selalu
harus diingatkan pada kontak
yang telah disepakati untuk
memudahkan serta
mengarahkan proses interaksi
Perhatian pada keadaan klien
dapat meningkatkan rasa
percaya klien kepada perawat
K : Tersenyum malu-malu
P : iya cantik.
P : Masih memandang K
K : Memandang P sambil
sedikit tertawa
P : Diam menatap K
K Menjawab dengan
tersenyum
Menawarkan suatu alternatif
kegiatan yang positif pada K
K mencoba mengingat-ingat
dan menjawab
K : Nyerocos cerita
P : Memandang K
P : Memandang K
P : Memandang K
K : Diam
K : diam
P : kenapa bapak bisa tau
data dari K
K : Kembali Nyerocos
P : Masih memandang klien
dan tersenyum
K : Menatap P sambil
tersenyum
P : Memandang K
K : Memandang P
P : Melihat tangan K
K : Menatap P sambil
tersenyum
P : Menatap K
semangat
K menjawab pertanyaan
dengan tersenyum
K menjelaskan tangannya
yang sakit sambil menggerakgerakkan tangannya
K masih menggerak-gerakkan
tangannya
K memperhatikan P
K : Menatap Balik
K : Iya mba.
P: Iyah, kalau bgtu bapak
istirahat saja. Ngobrolngobrolnya nanti kita
lanjutkan lagi ya?
Bagaimana kalau besok?
K : Iya, saya mau.
kemampuan K
P : Memandang K
P memberikan reinforcement
pada K
K senang diberikan
reinforcement
K : Memandang P
Kesan Perawat :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih
dahulu. Klien mau memberikan informasi kepada perawat.