Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fungsi Rumah Sakit yang pada mulanya merupakan suatu badan yang bersifat
murni social dan hanya memikirkan usaha usaha menolong serta menyembuhkan orang
sakit, dimasa sekarang ini telah terjadi perubahan, dimana rumah sakit sebagai suatu
lembaga amal juga harus menjadi suatu lembaga suatu lembaga yang bersifat social
ekonomi.
Pertimbangan pertimbangan yang mewarnai rumah sakit di Indonesia pada saat
ini adalah adanya kemajuan social ekonomi masyarakat yang akan mempengaruhi
tuntutan layanan kesehatan yang lebih berkualitas, khususnya bagi konsumen golongan
social ekonomi ke atas, adanya kemajuan teknologi peralatan kesehatan yang dapat
mempengaruhi teknologi layanan kesehatan di rumah sakit, serta adanya kebijaksanaan
pemerintah untuk memberikan peluang kepada pemodal dalam dan luar negeri untuk
mendirikan sebuah rumah sakit, sehingga akan semakin banyak berdiri rumah sakit
rumah sakit baru. Semakin bertambahnya jumlah rumah sakit swasta dimana jenis
pelayanan yang diberikan dan segmen pasar yang diperebutkan relative sama, maka
konsekuensinya logis yang dapat terjadi adalah timbulnya persaingan antar rumah sakit
tersebut, antara lain adalah dalam memperebutkan pasar yang akan dilayani (Aniroen,
1997).
Adanya perubahan perubahan tersebut, makan pasien sebagai konsumen utama
pemakai jasa layanan rumah sakit memegang peranan penting. Pihak rumah sakit perlu
memperhatikan kebutuhan dan tuntutan pasar, baik ditinjau dari aspek layanan kesehatan
itu sendiri, psikologis maupun social. Kelangsungan hidup rumah sakit pada masa yang
akan dating akan tergantung kepada kemampuan utuk memberikan respon terhadap
kebutuhan konsumen melalui layanan yang inovatif dan berkualitas. Lebih lanjut lagi
menurut macand dan Newbold mengungkapkan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi
suatu tuntutan rumah sakit demi kelangsungan hidupanya, yaitu ; mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasar serta menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan.

Kondisi-kondisi diatas membuat kegiatan pemasaran rumah sakit memegang peranan


yang sangat penting.
Salah satu usaha rumah sakit dalam rangka menjalin hubungan yang kuat dengan
pelanggannya adalah melalui program rujukan dari tenaga kesehatan. Dari hubungan
yang baik itulah dapat tercipta suatu ketertarikan emosional antara tenaga kesehatan
dengan rumah sakit. Terciptanya ketertarikan emosional tersebut, mendorong para tenaga
kesehatan untuk memiliki preferensi tertentu yang secara tidak langsung merupakan
scure niche, yang sangat berguna bagi rumah sakit dimasa yang sangat kompetitif ini.
Rumah Sakit Umum Bintang awalnya sebuah klinik bersalin yang didirikan oleh
dr. A. A Gde Martha SpOG, dengan nama Klinik bersalin Bintang. Klinik bersalin ini
diresmikan pada 25 November 1999. Klinik Bersalin berdiri di atas tanah seluas 10 are
dengan bangunan berlantai dua disertai fasilitas yang cukup lengkap seperti poliklinik
kebidanan, ruang bersalin, ruang rawat inap dengan kelas perawatan mulai dari yang
sederhana sampai ruang VIP. Pada tanggal 25 November 2005 secara resmi Rumah Sakit
Umum Bintang mulai beroperasional dan diresmikan langsung oleh bapak Bupati
Klungkung.
Masalah utama dalam manajemen pemasaran rumah sakit umum bintang adalah
utilitas fasilitas rumah sakit yang masih rendah. Hal ini diperkuat adanya pernyataaan
dari direktur Rumah sakit Umum Bintang, bahwa angka kunjangan rumah sakit, baik
rawat jalan maupun rawat inap masih rendah. Hal ini dapat terjadi mungkin disebabkan
oleh masih rendahnya minat pasien untuk berobat ke rumah sakit umum bintang serta
dikarenakan dokter masih sebagai penentu pelayanan yang akan digunakan oleh pasien
yang dating berobat ke rumah sakit.
Salah Satu Produk unggulan Rumah Sakit Umum Bintang adalah pelayanan
dalam bidang kandungan & kebidanan. Data jumlah kunjungan poliklinik kebidanan dan
kandungan di Rumah Sakit Umum Bintang Cukup Tinggi selaras tingginya angka
kunjungan pemeriksaan kehamilan di Rumah Sakit Umum Bintang. Ini terbukti dengan
tingginya angka Kasus kebidanan dan kandungan bila dibandingkan dengan kasus
kasus dari departemen lain yang berhasil ditangani di Rumah Sakit Umum Bintang.
Table 1. Perbandingan jumlah pasien poliklinik kebidanan dan kandungan (kasus
Ibu hamil) dengan pasien rawat inap kebidanan di rumah sakit umum bintang tahun 2015
Bulan

Kunjungan

Kunjungan Rawat

Persentase

Poliklinik
kebidanan dan
kandungan (Kasus

Inap Kebidanan

Ibu Hamil)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata - rata
Bertitik tolak dari uraian diatas, selarasnya hasil antara jumlah pasien poliklinik
kebidanan dan kandungan dengan rawat inap kebidanan, maka pemanfaatan layanan
rawat inap kebidanan oleh pasien poliklinik kebidanan dan kandungan (kasus ibu hamil)
perlu dipertahankan.
Membuat suatu pembaharuan antara dokter dan pasien dengan rumah sakit yang
bertujuan menigkatkan angka kunjungan rawat inap kebidanan, maka terlebih dahulu
perlu dilakukan penelitian tentang faktor faktor yang mempengaruhi rujukan dari
dokter dan pasien ke rumah sakit umum bintang. Adapun faktor faktor yang
berhubungan dengan rujukan yang dilakukan oleh dokter menurut mackand dan Newbold
(1991), the market monitor (voluntary hospitals of America, spring 1986), Kottler (1996)
dan Zeithaml (1990) terbagi atas 2 faktor, yaitu faktor dokter dan faktor rumah sakit.
Faktor dokter disini adalah faktor faktor yang ada dalam diri pribadi dokter dan
mempengaruhi para dokter tersebut dalam melakukan rujukan ke rumah sakit tertentu,
sedangkan faktor rumah sakit adalah kondisi institusi yang menjadi penilaian dokter
dalam merujuk pasienya ke rumah sakit. Faktor pasien adalah faktor yang berhubungan
dengan karakteristik pasien, persepsi pasien, dan adanya fasilitas kesehatan lainya.
Setelah informasi mengenai faktor dokter, faktor pasien, dan rumah sakit
diperoleh, maka selanjutnya adalah menganalisa hubungan dan keeratan antara faktor
dokter, faktor pasien, dan faktor rumah sakit dengan kunjungan rawat inap kebidanan.

Dengan adannya analisis dari faktor dokter, faktor pasien dan faktor rumah sakit,
diharapkan dapat terjadi peningkatan ketertarikan secara emosional yang dilanjutkan
dengan peningkatan kunjungan antara rumah sakit dengan dokter sebagai costumer
intermediate
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun prihal yang menjadi masalah rumah sakit dan bagian pemasaran rumah sakit
umum bintang adalah belum diketahui faktor faktor yang berhubungan dengan
pemasaran rawat inap kebidanan dari segi dokter dan segi pasien di rumah sakit umum
bintang dalam rangka meningkatkan minat kunjungan rawat inap kebidanan rumah sakit
Bedasarkan masalah yang ada makan pertanyaan penikitian yang timbul adalah :
1. Aspek Dokter : faktor apakah yang berhubungan dengan minat rawat inap kebidanan
Rumah sakit umum Bintang?
2. Aspek Pasien : Faktor apakah yang berhubungan dengan kunjungan rawat inap
kebidanan Rumah sakit umum Bintang?
3. Aspek Rumah Sakit : Faktor Yang bagaimanakah yang berhubungan dengan minat
pasien ke kunjungan rawat inap kebidanan Rumah Sakit Umum Bintang?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mendapatkan informasi tentang faktor faktor yang berhubungan minat kunjungan
rawat inap kebidanan Rumah Sakit umum Bintang
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik pasien yang dating ke poli kebidanan RSU Bintang
b. Mengetahui persepsi pasien yang dating ke poli kebidanan RSU Bintang dari
aspek rumah sakit.
c. Mengetahui persepsi pasien yang dating ke poli kebidanan RSU Bintang dari
aspek dokter poli kebidanan.
d. Mengetahui perspesi pasien yang dating ke poli kebidanan RSU Bintang dari
aspek perawatanya
e. Melihat Hubungan antara karakteristik pasien dengan minat kunjungan rawat inap
kebidanan RSU Bintang
f. Melihat Hubungan Antara persepsi pasien dari aspek rumah sakit dengan minat
kunjungan rawat inap kebidanan RSU Bintang
g. Melihat Hubungan antara persepsi pasien dari aspek dokter poli kebidanan dengan
minat kunjungan rawat inap kebidanan RSU Bintang
h. Melihat hubungan antara persepsi pasien dari aspek perawat dengan minat
kunjungan rawat inap kebidanan RSU Bintang

i. Melihat variable bebas yang paling berhubungan dengan minat kunjungan rawat
inap kebidanan RSU Binatang
D. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini memiliki ruang lingkup :
1. Data yang diambil berasal dari wawancara dengan para dokter spesialis kebidanan
dan kandungan dan kuesioner pasien ibu hamil RSU Bintang serta data sekundr
berupa laporan rumah sakit
2. Penelitian berlokasi di RSU Bintang
3. Penentuan Analisis Hasil Penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi RSU Bintang
Dengan diketahuinya faktor faktor yang mempengaruhi minat kunjungan pasien,
diharapkan dapat terjadi peingkatan angka kunjungan ke rumah sakit.
2. Bagi Penulis
Memperoleh pengalaman dibidang penelitian serta dapat meningkatkan kemampuan
dalam analisis permasalahan
3. Bagi KARS
Bahan masukan dan pemantapan bagi program studi kajian administrasi Rumah Sakit
Universitas Indonesia khususnya dalam bidang pemasaran rumah sakit ditinjau segi
dokter dan pasien.

Anda mungkin juga menyukai