Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta
manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik. Teori Dasar Kepemimpinan Ditinjau dari sejarah perkembangannya dapat dikemukakan disini adanya tiga teori dasar kepemimpinan: Teori Genetis (Keturunan). Teori Sosial. Teori Ekologis. Adapun juga definisi kepemimpinan itu ada 7 yang terdapat dalam pembahasan. Fungsi Dari Kepemimpinan Fungsi utama seorang pemimpin menurut Davis Krench dan Richard S. Krutchfield sebagai berikut: Perencana, pelaksana, penyusun kebijakan, tenaga ahli, Wakil kelompok luar, pengawas dan pengendali pertalian-pertalian di dalam kelompoknya, pelaksana hukuman dan pujian, pelerai bawahannya yang bersengketa, suri teladan bawahannya, jambang suatu kelompok, penanggung jawab, Tokoh bapak, kambing hitam, pecinta ideologi bagi kelompoknya. TIPE KEPEMIMPINAN Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut : 1; Tipe pemimpin otokratis 2; Tipe pemimpin militeristik 3; Tipe pemimpin paternalistis 4; Tipe pemimpin karismatis 5; Tipe pomimpin demokratis Gaya Kepemimpinan Otoriter pemimpin yang bergaya otokratif mempunyai berbagai sikap, diantaranya : 1; Memperlakukan para pengikut sama dengan alat alat lain dalam organisasi, sehingga kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
2;
3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11; 12; 13;
Mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengaitkan pelaksanaan tugas tersebut dengan kepentingan dan kebutuhan para pengikut. Mengabaikan peranan para pengikut dalam proses pengambilan keputusan. Wewenang mutlak berada pada pimpinan maka dari itu keputusan dan kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara ketat Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat sehingga lebih banyak kritik daripada pujian Tugas-tugas dari bawahan diberikan secara instruktif Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman serta kasar dalam bersikap Tanggung jawab dalam keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan