Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, serta
rahmat-Nya sehingga Penulis mampu merangkumkan makalah ini tepat pada
waktunya. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak dibantu oleh beberapa
pihak yang telah bekerja sama dan memberikan saran demi kebaikan makalah
yang
berjudul
KEPEMIMPINAN
OTOKRATIS,
penulis
mengucapkan
terimakasih.
Adapun pembuatan makalah ini untuk pemenuhan dalam mata kuliah
Manajemen Pendidikan. Diharapkan mahasiswa/mahasiswi memiliki dasar
pemikiran dan gagasan yang tepat dan beragam dalam topik yang kami angkat.
Penulis menyadari, bahwasanya dalam makalah ini pasti ditemukan
kesalahan-kesalahan dimata pembaca, karena Penulis menyadari bahwasanya
tidak ada yang sempurna hakikatnya di dalam kehidupan dunia. Diharapkan
pembaca memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun, demi kebaikan
dan kelancaran dalam pembuatan makalah di masa yang akan datang. Sekian.
Hormat Kami
Penulis
KEPEMIMPINAN OTORITER
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
KEPEMIMPINAN OTORITER
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari bahasa inggris yaitu leadership. Menurut
Tikno Lensufie, Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu tentang
kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni memimpin, ciri kepemimpinan, serta
sejarah kepemimpinan. Kepemimpinan bukan berarti memimpin orang untuk
sesaat (insidental) seperti memimpin upacara bendera, memimpin paduan suara
dan sebagainya. Tapi kepemimpinan lebih kepada seseorang yang memimpin
suatu organisasi atau institusi.
Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta
manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini
KEPEMIMPINAN OTORITER
KEPEMIMPINAN OTORITER
sifat kepemimpinan yang baik dan dapat menjalankan fungsinya sebagai anggota
kelompok, sukses tidaknya kepemimpinannya masih ditentukan pula oleh situasi
yang selalu berubah yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan
kehidupan kelompok yang didampingnya.
C. Definisi Kepemimpinan
1. Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-
2.
3.
4.
5.
6.
7.
aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share
goal) (Hemhill& Coons, 1957:7).
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu
situasitertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian
satuatau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik,
1961:24.
Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam
harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan
beradadiatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz &
Kahn,1978:528).
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang
diorganisasi kearah pencapaian tujuan (Rauch & Behling, 1984:46)
Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti)
terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan
usaha yang dinginkan untuk mencapai sasaran (Jacob & Jacques, 1990:281).
Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi
yangefektif terhadap orde sosial dan yang diharapkan dan dipersepsikan
melakukannya (Hosking, 1988:153)
KEPEMIMPINAN OTORITER
Otokrasi berasal dari kata oto yang berarti sendiri dan kratos berarti
pemerintah. Jadi otokrasi adalah mempunyai pemerintah dan menentukan sendiri.
Otokrasi merupakan Pemerintahan atau kekuasaan yang dipegang oleh seseorang
yang berkuasa secara penuh dan tidak terbatas masanya. Sedangkan yang
memegang kekuasaan disebut otokrat yang biasanya dijabat oleh pemimpin yang
berstatus sebagai raja atau yang menggunakan sistem kerajaan.
Otoriter adalah suatu kepimpinan yang dibangun berlandaskan otokratis
dan diktator, seorang pemimpin memiliki kekuasaan penuh tanpa aturan yang
berlaku padanya. semua kebijakan ada pada pemimpin, tidak membutuhkan
pendapat orang lain untuk mengambil keputusan meskipun ada penasehatnya,
namu tetap saja hak peto ada pada pemimpin tersebut.
Karena kekuasaan sepenuhnya ada pada pemimpin, perubahan aturan dan
bentuk hukuman semua atas kehendak pemimpin. itulah yang dimaksud dengan
kepemimpinan Otoriter .Jika anda bekerja pada sebuah perusahaan, apakah
pimpinannya bersikap demikian.? apakah layak dikatakan otoriter.? atau di negara
tempat anda berada bagaimana.? tentunya masih jauh, karena bagaimanapun di
zaman sekarang banyak pemimpin yang masih menggunakan hati nuraninya.
Jadi tipe otoriter, semua kebijaksanaan ditetapkan pemimpin,
sedangkan bawahan tinggal melaksanakan tugas. Semua perintah, pemberian dan
pembagian tugas dilakukan tanpa ada konsultasi dan musyawarah dengan orangorang yang dipimpin. Pemimpin juga membatasi hubungan dengan stafnya dalam
situasi formal dan tidak menginginkan hubungannya yang penuh keakraban,
KEPEMIMPINAN OTORITER
keintiman serta ramah tamah. Kepemimpinan otokrasi ini mendasarkan diri pada
kekuasaan dan paksaan yang selalu harus dipatuhi. Pemimpin selalu mau berperan
sebagai pemain tunggal pada one an show.
Pemimpin otokrasi, dalam membawa pengikutnya ketujuan dan cita-cita
bersama, memegang kekuasaan yang ada pada gaya secara mutlak. Dalam gaya
ini pemimpin sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai.
Termasuk dalam gaya ini adalah pemimpin yang mengatakan segala sesuatu harus
dikerjakan oleh pengikutnya. Yang dilakukan oleh pemimpin model ini, hanyalah
memberi perintah, aturan, dan larangan. Para pengikutnya harus tunduk, taat dan
melaksanakan tampa banyak pertanyaan. Dalam gaya ini, mereka yang dipimpin
dibiasakan setia kepada perintah dan dengan betul-betul kritis, dimana
kesempatan mereka yang dipimpin dibawah kekuasaan orang yang memimpin.
Seseorang dengan gaya kepemimpianan seperti ini umumnya
merasa menang sendiri karena mempunyai keyakinan ia tahu apa yang harus
dilakukannya dan merasa jalan pikirannya paling benar. Dalam situasi kerja sama,
ia berusaha mengambil peran sebagai pengambil keputusan dan mengharapkan
orang lain mendukung ide dan gagasannya, Ia tidak ingin dibantu apalagi dalam
menentukan apa yang seharusnya ia lakukan.
Pada situasi kepemimpinan pendidikan seperti ini dapat
dibayangkan suasana kerja yang berlangsung di dalam kelompok tersebut
bagaimana hubungan-hubungan kemanusian yang berlangsung dan bagaimana
konflik-konflik antara pemimpin dan bawahan-bawahan dan antara anggotaanggota staf kerja itu sendiri. Penyelidikan yang dilakukan oleh Leppit seorang
ahli kepemimpinan berkesimpulan bahwa konflik-konflik dan sikap-sikap atau
tindakan agresif yang terjadi dalam suatu lembaga di bawah pemimpin seorang
pemimpin otoriter kurang lebih kali sebanyak yang timbul dari pada dalam
suasana kerja yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang demokratis.
Tipe otokrasi ini apabila diterapkan dalam dunia pendidikan tidak
tepat karena dalam dunia pendidikan, kritik saran dan pendapat orang lain itu
sangat perlu untuk diperhatikan dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu
pendidikan.
G. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yang
rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman atau
hukuman. Gaya kepemimpinan otokratis ini dipandang sebagai karakteristik yang
KEPEMIMPINAN OTORITER
KEPEMIMPINAN OTORITER
Ini hanya hasil riset sejarah, yang dikatakan pemimpin otoriter itu
mendapat ciri-ciri sebagai berikut:
Keputusan, Kebijakan dan Peraturan dibuat Pemimpin
Wewenang mutlak Sepenuhnya di tangan pemimpin
KEPEMIMPINAN OTORITER
dengan ketat
Tiada wewenang atau kesempatan untuk bawahab mengajukan pendapat
Prakarsa berda datang dari pimpinan
Tugas dan beban kerja diberikan secara instruktif
Pujian jarang terjadi, sebaliknya kritikan selalu terjadi
Tuntutan prestasi yang memaksa
Sistem paksaan, hukuman dan ancaman
Pembicaraan dan tindakan Kasar
Tanggung jawab sepenuhnhya dipikul pemimpin
KEPEMIMPINAN OTORITER
1. Antonio Salazar
Siapa yang tak kenal nama Ferdinand Marcos yang terpilih sebagai
Presiden Filipina pada tahun 1964. Selama dua dekade masa pemerintahannya,
Marcos Selalu menggaungkan ancaman komunis revolusioner, dan
menggunakannya untuk membenarkan aksinya mematikan media dan menangkap
beberapa lawan politiknya. Di masa kepemimpinan Marcos, kronisme dan korupsi
meluas. Miliaran uang negara disedot ke rekening pribadi Marcos di Swiss.
Pada tahun 1986, Marcos kembali terpilih menjadi Presiden Filipina.
Namun pemilu yang diduga dipenuhi kecurangan, intimidasi dan kekerasan ini
menjadi titik klimaks bagi dirinya. Marcos akhirnya diturunkan dari jabatannya
dalam Revolusi EDSA pada tahun yang sama. Bersama istrinya, Imelda, Marcos
melarikan diri dari Filipina. Marcos meninggal di pengasingannya di Hawaii pada
tahun 1989.
3. Jean-Claude Duvalier
Jean-Claude Duvalier sering dipanggil baby doc. Sampai saat ini,
mungkin dialah orang termuda yang menjadi presiden. Pada tahun 1971, Duvalier
11
KEPEMIMPINAN OTORITER
baru berusia 19 tahun saat menggantikan ayahnya yang tewas sebagai presiden.
Dia segera menjadi otoriter dan mengakibatkan kelaparan dan resesi ekonomi di
Haiti. Tahun 1986, karena terdesak keadaan Duvalier melarikan diri ke Perancis.
Tahun 2011 saat Haiti dilanda gempa bumi dan krisis politik.
4. Slobodon Milosevic
5. Nicolae Ceausescu
12
KEPEMIMPINAN OTORITER
7. Idi Amin
13
KEPEMIMPINAN OTORITER
14
KEPEMIMPINAN OTORITER
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
KEPEMIMPINAN OTORITER
16
KEPEMIMPINAN OTORITER