Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PENGUMPULAN DATA
2.1 Deskripsi Perusahaan Pusat
2.1.1
Profil Perusahaan
Berikut ini merupakan deskripsi profil dari perusahaan pusat :
Nama perusahaan
Alamat perusahaan

: PT. TEMPO Inti Media Tbk


: Gedung Temprint, Lt.4 Jl. Pamerah Barat No. 8 Jakarta
12210 Indonesia.

Tahun berdiri

: 1971

2.1.2
Kepemilikan Perusahaan
komposisi kepemilikan saham perusahaan yang sebelumnya bernama PT. Arsa
Raya Perdana - lalu menjadi PT. Tempo Inti Media Tbk., sebagai berikut:
PT.Grafiti Pers memiliki 21,02%, PT. Jaya Raya Utama (16,28%), Yayasan Jaya
Raya (8,54%), Yayasan Tempo 21 Juni 1994 (25,01%), Yayasan Karyawan
Tempo (12,09%) dan masyarakat 17,24%.
2.1.3 Sejarah Perusahaan
Suatu hari di tahun 1969, sekumpulan anak muda berangan-angan membuat
sebuah majalah berita mingguan. Alhasil, terbitlah majalah berita mingguan
bernama Ekspres. Di antara para pendiri dan pengelola awal, terdapat nama
seperti Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono, dan Usamah.
Namun, akibat perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pihak pemilik modal
utama, terjadilah perpecahan. Goenawan cs keluar dari Ekspres pada 1970.
Di sudut Jakarta yang lain, seorang Harjoko Trisnadi sedang mengalami
masalah. Majalah Djaja, milik Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) , yang
dikelolanya sejak 1962 macet terbit. Menghadapi kondisi tersebut, karyawan
Djaja menulis surat kepada Gubernur DKI saat itu, Ali Sadikin, minta agar Djaja
diswastakan dan dikelola Yayasan Jaya Raya-sebuah yayasan yang berada di
bawah Pemerintah DKI. Lalu terjadi rembugan tripartite antara Yayasan Jaya
Raya-yang dipimpin Ir. Ciputra-orang-orang bekas majalah Ekspres, dan orangorang bekas majalah Djaja. Disepakatilah berdirinya majalah Tempo di bawah
PT. Grafiti Pers sebagai penerbitnya.
3

Menurut Goenawan -Pemimpin Redaksi saat itu- karena kata Tempo mudah
diucapkan, terutama oleh para pengecer. Cocok pula dengan sifat sebuah media
berkala yang jarak terbitnya longgar, yakni mingguan. Mungkin juga karena
dekat dengan nama majalah berita terbitan Amerika Serikat, Time-sekaligus
sambil berolok-olok-yang sudah terkenal. Edisi perdana majalah Tempo terbit
pada 6 Maret 1971.
Dengan rata-rata umur pengelola yang masih 20-an, Tempo tampil beda dan
diterima masyarakat. Dengan mengedepakan peliputan berita yang jujur dan
berimbang, serta tulisan yang disajikan dalam prosa yang menarik dan jenaka,
Tempo diterima masyarakat.
Pada tahun 1982, untuk pertama kalinya Tempo dibredel. Tempo dianggap
terlalu tajam mengkritik rezim Orde Baru dan kendaraan politiknya, Golkar. Saat
itu tengah dilangsungkan kampanye dan prosesi Pemilihan Umum. Tapi akhirnya
Tempo diperbolehkan terbit kembali setelah menandatangani semacam "janji" di
atas kertas segel dengan Ali Moertopo, Menteri Penerangan saat itu ( zaman
Soeharto ada Departemen Penerangan yang fungsinya, antara lain mengontrol
pers).
Makin sempurna mekanisme internal keredaksian Tempo, makin mengental
semangat jurnalisme investigasinya. Maka makin tajam pula daya kritik Tempo
terhadap pemerintahan Soeharto yang sudah sedemikian melumut. Puncaknya,
pada 21 Juni 1994. Untuk kedua kalinya Tempo dibredel oleh pemerintah,
melalui Menteri Penerangan Harmoko. Tempo dinilai terlalu keras mengkritik
Habibie dan Soeharto ihwal pembelian kapal kapal bekas dari Jerman Timur.
Selepas Soeharto lengser pada Mei 1998, mereka yang pernah bekerja di
Tempo -dan tercerai berai akibat bredel- berembuk ulang. Mereka bicara ihwal
perlu-tidaknya majalah Tempo terbit kembali. Hasilnya, Tempo harus terbit
kembali. Maka, sejak 12 Oktober 1998, majalah Tempo hadir kembali.
Untuk meningkatkan skala dan kemampuan penetrasi ke bisnis dunia media,
maka pada tahun 2001, PT. Arsa Raya Perdana go public dan mengubah namanya
menjadi PT Tempo Inti Media Tbk. (Perseroan) sebagai penerbit majalah Tempo
-yang baru. Dana dari hasil go public dipakai untuk menerbitkan Koran Tempo
yang berkompetisi di media harian.

Saat ini, produk-produk Tempo terus muncul dan memperkaya industry


informasi korporat dari berbagai bidang, yaitu penerbitan ( majalah Tempo,
Koran Tempo, Koran Tempo Makassar, Tempo English, Travelounge, Komunika,
dan Aha! Aku Tahu), Digital (Tempo.co, Data dan Riset (Pusat Data dan Analisa
Tempo), Percetakan (Temprint), Penyiaran (Tempo TV dan Tempo Channel),
Industri Kreatif (Matair Rumah Kreatif), Event Organizer (Impressario dan
Tempo Komunitas), Perdagangan (Temprint Inti Niaga), dan Building
Management (Temprint Graha Delapan).
2.1 Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan publik untuk berpikir
dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan
dan perbedaan.
MISI
Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala
tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang
berbeda-beda.
Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode
etik.
Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta mencerminkan
keragaman Indonesia.
Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada
semua pemangku kepentingan.
Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual, dan
dunia bisnis melalui pengingkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual
yang baik.

Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multemedia dan pendukungnya.

2.2 Deskripsi Anak Perusahaan


2.2.1 Profil Perusahaan
Nama perusahaan
Alamat perusahaan

: PT. TemPrint
: Gedung Temprint, Lt.4 Jl. Pamerah Barat No. 8 Jakarta
12210 Indonesia.

Tahun berdiri

: 1978

2.2.2 Sejarah PT. Temprint


Perjalanan PT Temprint dalam industri percetakan di Tanah Air sudah cukup
panjang. Berbagai tantangan yang dihadapi tak menyurutkan langkah untuk terus
maju dan berkembang. Ketika Temprint didirikan pada 1978, mesin-mesin dan
perangkat produksinya terbilang sederhana dan berkapasitas kecil.
Namun, seiring dengan meningkatnya skala dan kegiatan usaha Temprint,
kantor yang semula ditempati secara sewa di sebuah gudang di bilangan Jakarta
Utara pindah ke kawasan Palmerah, Slipi, Jakarta Barat, sejak 1984. Mesin-mesin
baru didatangkan sehingga seluruh kebutuhan untuk mendukung industri
percetakan terpenuhi.
Memasuki 2011, Temprint kembali mengepakkan sayap dengan mendatangkan
mesin baru hibrida(web danweb commercial) Global, yang diharapkan dapat
meningkatkan margin penjualan.

Bagi Temprint, memberikan pelayanan prima serta harga dan mutu terbaik atas
barang cetakan merupakan prioritas utama. Terutama untuk pelanggan yang
sudah cukup lama menjalin kerja sama dengan Temprint.
Sementara, pada 2010, terjadi peningkatan dalam mencetak produk internal
grup, dari 56 persen menjadi 72 persen, dan sisanya dari luar, sebesar 28 persen.
Dari sisi margin penjualan internal grup juga terjadi kenaikan, dari 33 persen
menjadi 41 persen. Itu semua tak lepas dari kerja keras dan komitmen semua
pengelola PT Temprint.

2.3 Stasiun Kerja Existing


2.3.1 Deskripsi Sistem Kerja

OPERASI

ALAT

ALAT

PEMERIK

METODE

WAKTU

KERJA

BANTU

SAAN

PEMERIKS

PROSES

AAN
Mendesain
naskah

berita

yang

sudah

diberikan

Moltase

45

signa

visual

melihat

65

oleh

marketing
Menyusun
halaman Koran
sesuai

yang

diinginkan
Memberikan

visual

melihat

30

visual

melihat

15

25

Melubangi plate punch

visual

melihat

10

Menekuk plate Sheet

visual

Melihat,meme

warna

delta

CMYB

atau BW
Menyalurkan ke thermal
mesin CTP
Membuat plate Mesin
cetak

CTP

cetak

metal

gang

bender
Menyalurkan

Mesin

kertas

feeder

Memasukkan
tinta

ke

45

bak

20

bak

selang

visual

melihat

20

Mesin

30

10

unit

cetak
Menyalurkan
bahan kimia ke
bak tinta
Mengkombinasi

kan antara tinta, feeder


fountain,

plate

cetak

yang

dilalui kertas
Kertas

yang -

sudah

terisi

naskah

berita

disalur ke unit
folder
Memotong
kertas

Mesin

15

manusia

manusia

sesuai folder

yang

Pisau
potong

di

inginkan
Kertas
sudah

yang Counter
selesai stooler

masuk ke unit
hitung
Kertas
disisipkan
menjadi koran
Koran
dipacking

2.3.3 Layout Existing

10

11

Keterangan

1. Computer maltase
2. Computer signa
3. Computer delta
4. Computer thermal
5. Mesin CTP
6. Mesin punch
7. Mesin sheet metal bender
8. Mesin feeder
9. Reelstand
10. Bak tinta
11. Mesin folder
12. Counter stooler
13. Penyisipan Koran
14. Ekspedisi/packaging

12

2.3.3 Bahan yang Dibutuhkan


Pra Cetak

1. Plate cetak
2. Gum
3. Air
Cetak

1. Kertas roll
2. Tinta warna CMYB (cyan, magenta, yellow, black)
3. Bahan kimia/fountain
4. Air
5. Pisau potong
6. Varnish powder

13

Gambar 2.3.3 kertas roll

Gambar 2.3.3 fountain

14

Gambar 2.3.3 tinta

Gambar 2.3.3 contoh plate cetak

2.3.4 Mesin yang dibutuhkan


Pra cetak :

15

1. CTP
2. Computer Delta
3. Compuer signa
4. Computer thermal
5. Mesin punch
Cetak :
1. Reelstand
2. Mesin feeder
3. Mesin folder
4. Counter stooler
5. Bak tinta

16

Gambar 2.3.4 komputer delta

Gambar 2.3.4 mesin feeder

Gambar 2.3.4 mesin lengkung plat cetak

17

Gambar 2.3.4 unit cetak

2.3.4 Peta Proses Operasi

18

19

2.3.5 Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai