Anda di halaman 1dari 3

2.

4 Terapi bermain Walkie Talkie


2.4.1 Pengertian
Terapi bermain walkie talkie adalah permainan yang menggunakan
kalengkaleng bekas serta benang nilon sebagai perantaranya. Walkie talkie dapat
dibuat secara mudah dan mandiri oleh anak serta tidak membutuhkan biaya.
Permainan ini dapat menumbuhkan kemampuan sosial untuk berinteraksi dengan
teman sebaya atau orang lain, anak juga telah dapat menggunting dan merangkai
untuk mengembangkan bakat dan potensi anak (Nur, 2013). Anak-anak yang di rawat
di rumah sakit akan kehilangan waktunya untuk bersosialisasi dan bermain bebas
seperti anak sehat umumnya (Wong, 2008; Rachmaniah, 2012). Dengan walkie talkie
dapat mengasah keberanian anak untuk berkomunikasi dan kemampuan berbahasa,
mereka mampu berkomunikasi dan melakukan percakapan dengan dua orang atau
lebih sehingga nantinya dapat menyusun kalimat yang lebih kompleks (Suciwati,
2014).
2.4.2

Manfaat dan Tujuan

Manfaat :
1. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
2. Anak belajar mengontrol diri.
3. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
4. Meningkatnya daya kreativitas.
5. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
6. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
7. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
8. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
9. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

Tujuan :
a. Meningkatkan hubungan perawat dengan anak;
b.

diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, melanjutkan


aktivitas dan kreativitas melalui pengalaman bermain dan berdaptasi;

c. Anak dapat beradaptasi terhadap stresor;


d. Mengurangi rasa traumatic (cemas) selama haspitalisasi;
e. Mengetahui pencapaian terhadap perkembangan pada anak.
2.4.3 Indikasi dan Kontraindikasi
a. Indikasi
1) Anak usia 3-6 tahun
2) Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan pada usia 3-6
tahun
3) Fungsi pendengaran berfungsi
b. Kontraindikasi
1) Usia anak yang lebih muda atau lebih tua dari kriteria terapi bermain
walkie talkie
2) Anak tidak mau bermain
3) Anak menangis dan menolak
4) Anak yang mengalami gangguan persepsi sensori
5) Anak yang mengalami sakit kronis
2.4.4 Prosedur Pelaksanaan
NO WAKTU

KEGIATAN
PERAWAT

ANAK

5 menit Pembukan :
1. Terapis memberikan salam kepada Menjawab
klien
2. Terapis memperkenalkan nama dan Mendengarkan
panggilan terapis
3. Terapis menanyakan perasaan klien Menjawab
saat ini

4. Terapis melakukan kontrak program Mendengarkan


dengan klien:
a. Menjelaskan tujuan kegiatan.
b. Menjelaskan aturan main yaitu
dilakukan selama 30 menit.
20 menit 1. Terapis membagikan bahan-bahan Mendapatkan
yang digunakan untuk membuat bahan yang akan
walkie talkie
digunakan
2. Terapis
memperagakan
cara Memperhatikan
membuat walkie talkie.
terapis
3. Klien membuat walkie talkie Membuat walkie
dengan mengikuti petunjuk dari talkie
terapis.
Terapis
melakukan
pendampingan terhadap klien.
4. Terapis
memperagakan
cara Memperhatikan
menggunakan walkie talkie kepada terapis
klien
5. Klien mengikuti terapis tentang Menggunakan
menggunakan walkie talkie.
walkie talkie
6. Terapis mengajak klien untuk Mendapat reward
bermain
walkie
talkie
dan
memberikan reward kepada klien
7. Lanjutkan terapi bermain sampai Bermain
selesi
5 menit Penutup :
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan Menjawab
klien setelah mengikuti terapi
bermain.
b. Terapis memberi pujian atas Mendengarkan
perilaku yang positif.
2. Rencana tindak lanjut
Mendengarkan
Terapis menganjurkan keluarga
untuk melatih anak lagi untuk
lebih berani dan aktif supaya tidak
jadi pemalu dalam aktivitas
bermain walkie talkie
3. Salam penutup

Anda mungkin juga menyukai