Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

Halaman
A. CARA HIDUP DAN HABITAT FUNGI ............................................................. 3
B. REPRODUKSI FUNGI ........................................................................................ 7
C. KLASIFIKASI FUNGI ...................................................................................... 10
D. PERANAN FUNGI ............................................................................................. 14
LEMBAR KERJA SISWA I .................................................................................... 20
LEMBAR KERJA SISWA II ................................................................................... 21

Fungi (Jamur)
Kompetensi Dasar :

Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,


ekosistem dan lingkungan hidup.

Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses

Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium

Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan
sekitar.

Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara
reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan
dalam bentuk laporan tertulis.

iv

Fungi (Jamur)

Shitake Penghambat
Virus HIV

FUNGI

Sebagaimana diketahui, virus HIV mengakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh bagi penderitanya yang
kemudian disebut dengan AIDS. Adapun kemampuan Jamur Shitake dalam menghambat HIV ini sebelumnya telah diuji dalam
sebuah riset di Jepang.
Sebenarnya, selain Jamur Shitake, kandungan beta-glucan yang terkandung dalam jamur pangan lainnya juga
memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga bermanfaat sebagai penurun kadar kolesterol, antikanker, anti-virus, dan juga anti-diabetes. Yang menjadi kelebihan dari beta-glucan ini ialah sifatnya yang tidak pernah rusak
sekalipun jamur dimasak dengan suhu tinggi.

http://sergapntt.com/

http://3.bp.blogspot.com/

Gambar 1.1 Penderita HIV AIDS

Gambar 1.2 Jamur Shitake

Kandungan gizi di dalam jamur boleh dikatakan cukup tinggi, dimana didalamnya mencakup protein, lemak tidak
jenuh, serat, asam amino esensial, mineral, hormon, enzim, vitamin, dan lainnya. Salah satu alasan mengapa BPPT sampai
melakukan penelitian terhadap khasiat jamur pangan dan kemudian mensosialisasikannya ialah karena jamur tersebut terutama
Shitake

memiliki

senyawa beta-glucan untuk

menghambat

virus

HIV

(Human

Immunodeficency

Virus).

(https://www.deherba.com/)

Selanjutnya kita tidak akan membahas virus HIV tetapi kita akan bahas lebih jauh mengenai
fungi (jamur). Begitu banyak jenis fungi di dunia ini, dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita
memanfaatkannya, salah satu nya pada bidang pangan yang melalui proses fermentasi. Selain itu, fungi
atau jamur juga dapat tumbuh dikulit dan menyebabkan noda-noda putih serta menimbulkan rasa gatal.
Namun jangan salah, jamur juga banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan obat. Betapa kita harus
bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena telah meciptakan organisme yang bermanfaat bagi
manusia. Alhamdulillah. Jamur merupakan organisme yang unik, dan menarik untuk dipelajari. Oleh
karena itu jamur ditempatkan pada kingdom tersendiri (fungi). Lalu apa sih jamur itu? termasuk hewan
atau tumbuhan kah? seperti apakah tubuh jamur itu? bagaiman sifat dan kehidupan jam ur itu? lalu apa
saja kah peranan jamur itu? dapat menguntungkan kah? Atau merugikan? Yuk kita intip

Fungi (Jamur)
A. CARA HIDUP DAN HABITAT FUNGI
Dalam dunia biologi jamur dikenal dengan istilah fungi. Ilmu yang mempelajari jamur adalah
mikologi, yang berasal dari Bahasa Yunani mykes ( jamur) dan logos (ilmu).
a. Ciri-ciri Tubuh Fungi

1.

Ukuran, Bentuk, dan Warna Tubuh Fungi

Sturtur tubuh fungi yang paling umum adalah filament multiseluler dan sel-sel tunggal atau
dapat dikatakan jamur ada yang berukuran mikroskopis dan ada pula yang makroskopis. Tubuh
jamur mikroskopis misalnya Saccharomyces sp, Rhodotorula, dan Candida sp hanya terdiri atas satu
sel (uniseluler) namun demikian, untuk dapat melihat sel-sel jamur dengan jelas harus menggunakan
bantuan mikroskop, sedangkan tubuh jamur makroskopis dapat dilihat dengan mata secara langsung.
Jamur makroskopis terdiri atas banyak sel (multiseluler) dan dapat membentuk tubuh buah dengan
ukuran yang bervariasi, misalnya (kapang atau cendawan), jamur merang (Volvariella volvacea),
jamur kuping (Auricularia polytricha), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan Calvaria gigantean
(yang tinggi bisa mencapai 1 m). Jamur memiliki bentuk tubuh yang sangat bervariasi :

http://www.fungalpunknature.co.uk

http://2.bp.blogspot.com
http://artikelkesehatanwanita.com
/ alternatif-alami-turunkankolesterol-300x224.jpg

http://botany.cz/foto/pychavkaobh
erb1.jpg

https://upload.wikimedia.org/

https://quatrebonbon.files.wordpress.com

http://www.herbarium.iastate.edu

Gambar 1.3 Bentuk tubuh jamur yang bervariasi

https://zoecormier.files.wordpress.com

Fungi (Jamur)
Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak ada

Masih mau pake kontak lensa ???

yang berwarna hijau. Lichen (lumut kerak) berwarna hijau


karena jamur hidup bersimbiosis dengan ganggang hijau.
b.

Cara Hidup
Jamur adalah komponen yang sangat besar dan penting.

Jamur merupakan heterotrof, mereka tidak dapat membuat


http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com
Seorang wanita harus rela kehilangan matanya
setelah terinfeksi jamur yang terdapat pada lensa
kontak.

makanan sendiri. Sebagai gantinya fungi mengabsorpsi nutrisi


dari luar lingkungan diluar tubuhnya menjadi zat organik yang
lebih

sederhana

dengan

menggunakan

enzim

hidrolitik.

Contohnya, jamur Rhizopus oryzae yang tumbuh pada kedelai


Jacqueline Stone, seorang wanita berusia 42 tahun ini
mengaku menghabiskan 17 minggu di rumah sakit
setelah memakai lensa kontak dalam satu hari dan
tiba-tiba merasakan rasa sakit yang menyiksa.

menyebabkan kedelai menjadi lunak karena dicerna dengan


menggunakan enzim yang dikeluarkan oleh jamur sehingga
terbentuk tempe. Zat organik yang diserap jamur digunakan untuk

"Lensa tersebut tidak nyaman digunakan sepanjang


hari dan ketika saya coba untuk mengambilnya, lensa
kontak sebelah kiri menjadi menempel di matanya,"
kata Stone.
Sesaat setelah menggunakan lensa kontak tersebut,
penglihatannya menjadi kabur dan setelah kejadian
pada bulan Mei lalu, ia mengunjungi dokter, dan
memberikan dia obat tetes mata.
Kondisinya terus memburuk dan semakin lama
matanya semakin menutup.
"Sebulan kemudian saya datang ke Rumah Sakit
Addenbrooke, Cambridge, dan mereka mendiagnosa
saya rerinfeksi jamur disebabkan oleh Fusarium pada
lensa kontak," jelasnya.
Tiga lapisan matanya dan 70 saraf telah rusak dan
setelah 22 kali operasi ia harus rela kehilangan
matanya.
Pengaruh obat yang kuat juga menyebabkan muntah
parah pada Stone dan membatnya mengalami
Antara
lain sebagai berikut:
pendarahan
internal.

aktivitas hidupnya, sebagian lagi disimpan sebagai cadangan


makanan dalam bentuk glikogen. Fungi juga memegang banyak
peranan dalam komunitas ekologis. Cara jamur memperoleh
nutrisi menjadi dasar pengelompokan jamur, menjadi Jamur yang
hidup sebagai dekomposer, parasit, dan mutualis.
1. Jamur Dekomposer (saproba)
Jamur dekomposer mendapatkan nutrisi dengan cara
menguraikan organisme yang sudah mati atau bahan organik
lainnya. Jamur saproba ini mempunyai peranan penting dalam
ekosistem, sebagai pengurai sisa-sisa

organisme yang telah

jamur ini dapat manfaatkan oleh organisme lain-nya.

Jamur Fusarium, sering ditemukan di tanah, air dan


bahan organik. Jamur ini sudah banyak menyebabkan
infeksi di Amerika Serikat dari tahun 2006, di mana
154 orang terinfeksi dan 34% transplantasi kornea.
Para ahli mengatakan kalau ketika infeksi menyerang
kornea mata, akan sangat sulit untuk diobati. Lakukan
diagnosis dini dan segera lakukan pengobatan jika
terjadi hal pada mata Anda.

Sumber: http://sin.stb.s-msn.com/

Gejala-gejala yang dialami seperti penglihatan


menjadi kabur, iritasi mata, nyeri, dan kepekaan
terhadap
cahaya.

Gambar 1.4 Pengurai pada roti

Fungi (Jamur)
1. Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang berperan bagi kelangsungan hidup
seluruh organisme.
1. Sebagai decomposer kedua kelompok tersebut dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan,bangkai hewan dan
bahan-bahan organik lainnya. Hasil penguraianya dikembalikan ke tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.
2. Selain itu fungi saprofit bersama dengan protozoa dan bakteri saprofit merupakan organisme yang dapat
menguraikan sampah.
3. Berperan dalam industri fermentasi, terutama dari kelompok ragi. Contoh hasil fermentasi adalah: bir, roti,
asam sitrat.
2. Jamur Parasit
Jamur parasit menyerap nutrisi dari tubuh organisme lain yang ditumpangi

Mau kurus ?

(inang). Jamur parasit menyebabkan penyakit atau bersifat patogen bagi inang yang
ditumpanginya. Contohnya Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru
penderita AIDS. Beberapa fungi yang mewabah pada tanaman pangan juga bersifat
toksik bagi manusia jika dikonsumsi misalnya bintik hitam pada daun, penyakit ergot
pada gandum yang menyebabkan gandum menjadi menghitam (stem rust), dan
terjadinya corn smut pada jagung.

https://i1.wp.com

https://upload.wikimedia.org/

Gambar 1.5 Bintik hitam pada daun secara nyata dan Pneumonia carinii mikroskopis

http://imgc.allpostersimages.com/

http://farm4.static.flickr.com

Gambar 1.6 corn smut pada jagung

Gambar 1.7 stem rust pada batang

Carilah informasi mengenai berbagai jamur yang dapat dimakan dan jamur
yang bersifat toksik/beracun yang ada di lingkungan sekitar anda !

Lemak berlebih banyak


dibakar untuk
mencerna protein
dalam makanan. Jamur
kaya protein namun
dengan karbohidrat
rendah, tanpa
lemak/kolesterol dan
jumlah serat yang baik,
tantunya baik untuk
membantu tubuh
untuk membakar
lemak.

Fungi (Jamur)
3.

Jamur Mutualis
Jamur simbiosis mutualisme mendapatkan nutrisi

dari organisme hidup lain, tetapi mampu memberikan


keuntungan

bagi

organisme

pasangan

simbiosisnya.

Contohnya, Lichenes (lumut kerak). Lichenes bukanlah


lumut, melainkan gabungan dari ganggang hijau dengan
jamur.
http://2.bp.blogspot.com/
Gambar 1.8 Lichenes pada pohon

The Queen

Alis pade

mutuALIS PArasit DEkomposer


c.

Habitat Jamur
Tempat hidup jamur sangat beragam. Jamur dapat hidup di
perairan terutama perairan tawar dan sebagian kecil di laut. Namun,
sebagian besar jamur hidup pada habitat terestrial, baik pada tanah
maupun pada materi organik yang telah mati, jamur seperti ini
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses mineralisasi
karbon organik di dalam kepentingan semua organisme.

d.

Struktur Tubuh Fungi

jamur yang tumbuh di


http://www.sridianti.com
Gambar 1.9 bagian-bagian dari struktur tubuh jamur

dinding
langit

dan

langit-

rumah

akibat

hujan yang merusak


dapat membahayakan
kesehatan manusia.
http://fungsi.web.id.

Tubuh fungi membentuk jaringan filament kecil yang disebut hifa. Hifa adalah filament
mikroskopik putih yang mengambil air dan bahan organik yang dibutuhkan jamur untuk
berkembang, hifa terdiri dari dinding sel berbentuk tabung yang mengelilingi membrane plasma
dan sitoplasma sel. Hifa bercabang-cabang membentuk jaringan yang disebut miselium yang
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Tidak seperti dinding sel tumbuhan yang
mengandung selulosa, dinding sel fungi diperkuat oleh kitin, zat kitin tersusun dari polisakarida
yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, dan fleksibel. Struktur tubuh jamur

Fungi (Jamur)

Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar sel


yang disebut septa. Septa memiliki celah atau pori yang
cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dari
suatu sel ke sel lainnya. Sel jamur mengandung organel
eukariotik, antara lain mitokondria, ribosom, dan inti sel
(nukleus). Pada beberapa jenis jamur lainnya tidak
memiliki septa. Fungi koenositik (asepta) adalah fungi
yang tidak memiliki septa, oleh karena tidak memiliki
sekat, hifa jamur asepta memiliki proses sitoplasma yang
QA, International, 2006

panjang dan mengandung ratusan hingga ribuan nucleus

Gambar 1.10 Struktur tubuh Jamur

yang

disebut

hifa

senonsitik.

Kondisi

koenositik

disebabkan oleh pembelahan nucleus berulang-ulang tanpa disertai pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Pada bagian tubuh jamur terdapat pula volva, volva adalah vestigel dari membrane yang menutupi jamur muda
secara penuh dan akan sobek bila batang tumbuh tudung. Tangkai merupakan sumbu yang menopang tudung. Tudung
adalah bagian atas dari jamur yang melindungi lamella, sedangkan lamella adalah bagian yang vertil dari jamur yang
memproduksi spora. Spora yaitu sel reproduktif yang mampu berkecambah dan befusi membentuk jamur baru.

B. REPRODUKSI FUNGI
Dalam mempertahankan hidupnya suatu makhluk hidup akan berkembang biak (reproduksi) agar dapat
melestarikan jenisnya. Di sisi lain fungi memilki sifat sangat mudah untuk berkembang biak Fungi
memperbanyak diri dengan menghasilkan spora secara seksual dan aseksual. Beberapa fungi bereproduksi secara
seksual disebut juga dengan generatif dan secara aseksual disebut vegetatif.
Tahapan reproduksi pada fungi :
Sporofor
1. Terdiri dari tangkai dan tudung, adalah bagian jamur yang mampu menghasilkan sel
reproduktif yang disebut spora.
2. Lamela pada bagian bawah tudung melepas spora.
3. Spora berkecambah membentuk filamen disebut hifa
4. Fusi dari dua spora yang serasi membentuk hifa tunggal.
5. Hifa bercabang dengan cepat, membentuk miselium.

Fungi (Jamur)
6. Saat reproduksi, miselium menjadi teratur dan padat dan mulai
muncul ke permukaan.
7. Akhirnya, membentuk tangkai dan tudung dan dikenal dengan
jamur.

1.

Reproduksi seksual/ kawin (generatif)

Reproduksi seksual dilakukan dengan cara pembentukan


spora. Spora dapat terbawa dalam jarak yang jauh melalui angin atau
air. Permbentukan spora seksual ini melalui peleburan antara dua jenis
hifa yang berbeda. Berikut ini mekanisme reproduksi secara seksual
(generatif).

1. Dua jenis hifa yang berbeda (hifa (+) dan hifa (-) masingmasing berkromosom haploid (n) saling berdekatan
membentuk

gametangium

gamet pada tumbuhan tingkat

(organ

yang

menghasilkan

rendah).

2. Gametangium mengalami plasmogami (penyatuan sitoplasma


dari dua miselium) membentuk
dikariotik (heterokariotik)
haploid yang belum bersatu.

zigosporangium

dengan pasangan nucleus


(Zigosporangium

memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar untuk


bertahan pada kondisi buruk

atau kering).

3. Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami


(peleburan inti) sehingga zigosporangium memiliki inti
yang diploid (2n).
4. Zigosporangium (2n) mengalami meiosis
zigospora
5. Zigospora

haploid (n) di dalam

(n)

bertangkai pendek
6. Sporangium
haploid (n)

haploid

berkecambah

menghasilkan

zigosporangium.
membentuk

spora

dengan kromosom haploid (n).


(n)

(spora-spora

menghasilkan
ini

spora-spora
memiliki

keanekaragaman genetic).
7. Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka
akan

berkecambah (germinasi) menjadi hifa jamur yang

haploid (n). (hifa akan tumbuh membentuk jaringan miselium

Fungi (Jamur)
yang semuanya haploid (n).

2. Reproduksi Aseksual/ Tidak Kawin (Vegetative)


Fungi bereproduksi secara aseksual dengan cara tumbuh sebagai fungi berfilamen yang
menghasilkan spora (haploid). Reproduksi secara aseksual adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa
melalui perkawinan. Pada jamur bersel satu dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan
tumbuh menjadi individu baru. Sementara pada jamur multiseluler dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
Fragmentasi (pemutusan) hifa

: potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjad jamur baru.

Pembentukan spora aseksual

: spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konodiospora

Sumber: Iraningtiyas, 2013


Gambar 1.11 Reproduksi secara seksual dan aseksual pada jamur multiseluler Rhizopus sp

Jamur jenis tertentu yang sudah dewasa menghasilkan sporangiofor (tangkai kotak spora). Pada ujung
sporangiofor terdapat sporangium (kotak spora). Di dalam kotak spora terjadi pembelahan sel secara mitosis
dan menghasilkan banyak sporangiospora dengan kromosom yang haploid (n). jamur jenis lainnya yang
sudah dewasa dapat menghasilkan konidiofor (tangkai konidium). Pada ujung konidiofor terdapat konidium
(kotak konidiospora). Didalam konidium terjadi pembelahan sel secara mitosis dan menghasilkan banyak
konidiospora dengan kromosom yang haploid (n). baik sporangiospora maupun konidiospora, bila jatuh
ditempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid (n).

Tips Menghindari Berbagai


Macam Penyakit Kulit

Fungi (Jamur)

(www.cintamela.com)
C. KLASIFIKASI FUNGI

Ahli taksonomi mengelompokan berbagai jenis jamur dalam


satu kingdom fungi. Klasifikasi kingdom fungi dibagi menjadi terdiri
dari

beberapa

filum

yang

dikelompokan

berdasarkan

cara

reproduksinya, yaitu Zygomycota, ,Ascomycota, dan Basidiomycota


dan Deutromycota.

1.

Zygomycota

Divisi ini melakukan reproduksi seksual dengan cara konjugasi


yang melibatkan fusi 2 gamet menghasilkan zigospora. Reproduksi
aseksualnya dengan menghasilkan spora yang terkandung dalam
konidium

atau

sporangium.

Zigomisetes

adalah

fungi

yang

digolongkan ke dalam filum Zygomycota.


Zigomisetes lain hidup sebagai parasit atau simbion komensal
(netral) pada hewan. Hifa zigometes ada yang hidup sebagai parasit
tumbuh cepat dengan menyembabkan pembusukan ke dalam makanan
seperti buah, roti ubi jalar pada saat disimpan. Dengan begitu fungi
jenis ini dapat berperan sebagai dekomposer (jika makanan tak hidup)
atau parasit dan komensal pada hewan.
2.

Askomycota
Askomistes memiliki ciri-ciri Hifa bersekat-sekat dan di tiap

sel biasanya berinti satu, bersel satu atau bersel banyak.

Menjaga kesehatan badan adalah hal


yang sangat penting dan juga harus
selalu dilakukan. Tidak ada yang lebih
berharga selain kesehatan. Kulit
merupakan bagian dari estetika kita,
apalagi bagi para kaum hawa. Untuk
menjaga kesehatan kulit, tentu saja
kita harus melakukan perawatan yang
khusus. Ini juga dimaksudkan untuk
mengindari timbulnya penyakit kulit
yang berbahaya. Untuk mencegah
timbulnya penyakit kulit yang
sedemikian itu banyaknya, kita perlu
melakukan pencegahan seperti berikut
ini :
1. Mandi minimal 2 kali dalam sehari.
Dengan mandi minimal 2 kali dalam
sehari, kulit anda akan bersih terawat
terhindar dari penyakit kulit. Karena
biasanya orang yang jarang mandi
akan mudah terjangkit penyakit jamur
yang akan menimbulkan penyakit kulit
2. Ganti pakaian setiap hari.
Kebersihan adalah hal yang paling
penting dalam menjaga kesehatan
kulit. Jika pakaian yang kita gunakan
adalah pakaian ynag kotor, ini bisa
menyebabkan timbulnya panu dan
juga jamur pada kulit.
3. Jangan berada di bawah sinar
matahari terlalu lama ketika siang hari.

a. Reproduksi seksual dan aseksual askomisetes


Askomisetes adalah fungi didalam filum Ascomycota.
Askomisetes disebut juga dengan fungi kantong. Fungi jenis ini terdapat di
berbagai macam habitat laut, perairan, tawar dan darat.
Dalam bereproduksi askomisetes memilki ciri khas yang tidak dimilki
fungi lain yaitu askomisetes memproduksi spora seksual di dalam askus
yang sebagai hasilnya adalah askospora, yaitu suatu sel yang berupa
gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora
merupakan hasil dari reproduksi seksual (generatif).

Sinar matahari memang baik, tapi itu


pada jam tertentu saja. Ketika sudah
jam 09.00 hingga sore hari, sifat dari
sinar matahari adalah jahat karena dia
sudah mengandung ultra violet yang
dapat menimbulakn beberapa masalah
serius pada kulit diantaranya adalah
kulit menjadi terbakar, iritasi dan juga
memicu timbulnya penyakit kanker
kulit.
4. Hindari menggaruk-garuk kulit
terlalu keras.
Hal ini bisa menyebabkan kulit lecet.

10

Fungi (Jamur)

Sumber: Iraningtiyas, 2013


Gambar 1.12 (a) Reproduksi aseksual (pembentukan tunas) dan (b) reproduksi seksual (pembentukan akrospora)
pada Ascomycota

Reproduksi aseksual pada askomisetes uniseluler yaitu dengan cara pembelahan sel atau
pelepasan tunas dari sel induk. Namun, bila tidak terlepas maka sel tunas akan membentuk rantai
Pseudohifa (hifa semu). Pada askomisetes multiseluler bereproduksi dengan du acara, yaitu
fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidiospora. Konidium adalah spora aseksual
yang dihasilkan oleh askomisetes dengan produksi yang banyak.

Sumber: Iraningtiyas, 2013


Gambar 1.13 Daur hidup Ascomycota multiseluler, meliputi reproduksi aseksual (konidiaspora) dan seksual(askospora)

Dalam hidupnya fungi jenis Askomisetes merupakan dekomposer penting terutama bagi
material tumbuhan dan juga sisa sisa makanan. Lebih dari 40% semua spesies askomistes hidup
denganalga hijau atau sianobakteri dalam simbiosis yang menguntungkan yang disebut lichenes.
Selain itu juga beberapa askomisetes membentuk mikoriza dengan tumbuhan. Banyak askomisetes
yang lain hidup melepaskan senyawa-senyawaberacun yang dapat membantu melindungi tumbuhan
dari serangga.

11

Mahasiswa UGM
Kembangkan Jamur
Penghambat Sel Kanker

Fungi (Jamur)

3.

Sumber :
http://news.okezone.com//

Basidiomycota

Istilah Basidiomycota berasal dari bahasa yunani, basidium yang


artinya Alas kecil. Basidiomisetes adalah fungi yang diklasifikasikan kedalam
filum Basidiomycota. Basidiomycota memilki struktur tubuh bersel banyak
(multiseluler) dengan hifa bersekat. Hifa bercabang-cabang membentuk

JAKARTA - Kanker merupakan salah satu


penyakit mematikan yang ditakuti setiap
orang. Salah satu jenis kanker yang telah
banyak memakan korban, khususnya
perempuan adalah kanker payudara.
Bahkan, 43 persen penderita kanker
payudara di Indonesia mengalami
kematian.

miselium dan mengandung inti haploid.


Basidiomisetes sering disebut fungi gada karena bentuknya
seperti ujung tongkat pemukul golf. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya
seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah
tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat
terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
Dalam hidupnya fungi jenis Basidiomisetes ada yang bersifat
parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan
ganggang biru membentuk lumut kerak. merupakan dekomposer penting bagi
kayu dan material tumbuhan lainya karena fungi ini dapat membuat kayu dan
tumbuhan cepat rusak dan terus menguraikannya setelah pohon tersebut mati.
selain itu juga. Basidiomycota hidup di tanah yang mengandung sampah
organik, atau ditumpukan jerami.
Siklus hidup basidiomisetes biasanya mencakup miselium
dikariotik yang berusia panjang. Basidiomycota bereproduksi secara aseksual
(vegetatif) dan seksual (generatif). Reproduksi secara seksual (dengan
askospora) dan aseksual (konidia). Reproduksi secara aseksual terjadi dengan
membentuk konidiaspora (spora konidia). Mekanisme reproduksi secara seksual
terjadi melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis yang akan
menghasilkan spora seksual basidiospora. Basidiospora adalah basidium
didalam basidiokarpus yang berjumlah besar.

Jumlah penderita kanker yang banyak


tersebut mendorong tiga mahasiswa
Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada
(UGM), Layung Sekar Sih Wikanthi,
Lodyta Nawang Tika, dan Shofa An-nur
untuk melakukan penelitian, khususnya
untuk mencegah penyebaran sel kanker
payudara.
"Biasanya tingginya kasus kematian pada
kanker payudara disebabkan karena
terlambat penanganan, sehingga sel
kanker telah menyebar ke jaringan lain,"
tutur Layung, sebagaimana dikutip dari
laman UGM, Jumat (2/10/2015).
Didukung oleh Cancer Chemoprevention
Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi
UGM, Layung dan dua temannya
mengembangkan jamur tiram sebagai
agen anti penyebaran sel kanker.
"Selain enak, ternyata jamur tiram
mempunyai khasiat sebagai anti kanker,"
imbuhnya.
Layung menjelaskan, pada fase metasis,
sel kanker payudara dapat berpindah
dari jaringan asalnya di payudara menuju
jaringan tubuh yang lain. Sedangkan
jamur tiram, mampu menghambat
pertumbuhan yang terus-menerus dari
sel kanker dan pembentukan pembuluh
darah baru pada penyakit kanker.
Penelitian
yang
dilakukan ketiga
mahasiswa tersebut dilakukan selama
empat bulan, mulai dari tahap
pengambilan sampel jamur tiram,
ekstraksi, pengujian aktivitas senyawa
terhadap
sel
kanker
payudara,
penghambatan migrasi sel kanker, hingga
tingginya jumlah protein penanda
metastasis kanker payudara.
"Kami berharap jamur tiram dapat
dikembangkan menjadi produk yang
lebih aplikatif dalam upaya pencegahan
atau
perawatan
pasien
kanker
payudara," tambah Layung.

12

Fungi (Jamur)

1. Spora basidium tumbuh menjadi benang hifa, kemudian membentuk miselium hifa dari dua
jenis yang berbeda (+ dan -) ujung nya bersinggungan dan dinding selnya larut.
2. Terjadi plasmogami anatara miselium (+) dengan (-) menghasilkan miselium dengan hifa
dikariotik (berinti sel dua). Miselium dikariotik memiliki pertumbuhan yang sangat cepat
sehingga mendesak pertumbuhan miselium haploid induknya.
3. Perubahan cuaca lingkungan, misalnya musim hujan atau perubahan suhu, mengakibatkan
miselium dikariotik membentuk tubuh buah (basidiokarp). Miselium dikariotik yang
membentuk tubuh buah ini berumur panjang.
4. Permukaan bawah basidiokarp dilapisi oleh sel-sel dikariotik yang disebut basidium.
5. Selama kariogami kedua nukleus pada masing-masing basidium berfusi, menghasilkan satu
nucleus diploid.
6.

Neukleus diploid (2n) segera membelah secara meosis menghasilkan empat inti yang haploid
(n).

7. Masing-masing basidium melakukan empat pertumbuhan penjuluran atau membentuk tonjolan


yang disebut sterigma. Setiap satu nucleus haploid masuk ke dalam satu sterigma sehingga
berkembang menjadi basidiospora yang haploid (n).
8. Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari basidium dan berkecambah dari hifa baru yang
haploid (n). Hifa haploid akan bercabang-cabang membentuk miselium yang haploid.

Sumber: Iraningtiyas, 2013


Gambar 1.14 Reproduksi seksual pada daur hidup Basidiomycota

13

Fungi (Jamur)

4. Deutromycota
Deuteromycota bukan merupakan kelompok klasifikasi jamur yang sebenaranya, tetapi
hanya untuk menggolongkan jamur yang belum diketahui cara reproduksi generatifnya.
Kelompok jamur seperti ini digolongkansebagai jamur tak sempurna (imperfecti). Bila setelah
diteliti lebih lanjut diketahui cara reproduksi seksualnya, maka jamur tersebut dipindahkan ke
divisi yang sudah ditetapkan, yaitu Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Ahli
mikologi dapat mengubah nama spesies jamur tersebut atau tetap menggunakan nama spesies
yang lama.
Jamur yang dulunya dimasukkan dalam kelompok Deutromycota, namun kini telah
dketahui cara reproduksinya secara seksual, antara lain Monilia. Jamur Monilia ini sekarang
dimasukkan ke divisi Ascomycota dan namanya diubah menjadi Neurosfora. Jamur yang pada
saat ini masih digolongkan dalam Deutromycota, antara lain beberapa spesies dari genus
Aspergilus dan Penicillium
.

The Queen

Zihan Asik Deket Bagas


Zigomesetes Askomisetes Deutromisetes Basiodimetes

D. PERANAN FUNGI
Dalam hidupnya Fungi dapat bertindak sebagai dekomposer, mutualis, dan patogen
(parasit). Fungi sebagai dekomposer yaitu dapat hidup dengan organisme lain sebagai
pengurai seperti pada sisa makanan, atau zat organik lainnya.
1. Simbiosis Fungi dengan Organisme Lain
Fungi beradaptasi dengan baik sebagai dekomposer material organik. Selain hidup
sebagai dekomposer juga Fungi dapat membentuk hubungan mutualistik dengan tumbuhan alga,
sianobakteri, dan hewan Sebagai mutualis fungi memiliki hubungan sismbiosis mutulisme yaitu
misalnya fungi berjasa dalam membantu pencernaan hewan
Selain hidup sendiri Fungi memiliki simbiosis dengan hewan dan tumbuhan. Jenis jamur
yang paling banyak bersimbiosis dengan organisme lain berasal dari divisi Ascomycota.

14

Fungi (Jamur)

a.

Lichenes (lumut kerak)

Penyatuan fungi dan alga disebut dengan


lichenes. Keduanya saling mendapatkan keuntungan.
Lichenes

adalah

asosiasi

simbiotik

antara

mikroorganisme fotosintetik dan fungi dengan jutaan


sel fotosintetik yang disatukan oleh massa hiffa
fungi. Lichenes menggunakan klorofilnya untuk
gambar 1.15 Lichenes pada pohon

membuat bahan organik yang dibutuhkan oleh

sumber: http://www.lichen.com

keduanya, sedangkan fungi menyediakan air dan

mineral. Alga lichenes bereproduksi secara independen dari fungi melalaui pembelahan sel seksual.
Dimana alat seksual fungi melepas spora yang berkecambah untuk fungi dan fungi yang baru ini perlu
mencari pasangan alga untuk membentuk lichenes .
Lichenes dapat hidup di tempat yang lembab dan berhabitat di pohon, tanah, batu karang dan dapat tahan
hidup terhadap kekeringan. Lichenes tidak tahan terhadap polusi udara. Selain itu lichenes mampu menyimpan
komponen kimiawi termasuk polutan, jika banyak komponen racun terakumulasi di dalam lichenes,
mengakibatkan lichenes mati. Lichenes banyak dimakan oleh hewan dan manusia. Selain itu juga lichenes dapat
digunakan pada industri pencelupan dan minyak wangi.
A.

Mikoriza
Hubungan yang saling menguntungkan antara fungi dan akar tumbuhan disebut mikoriza. Mikoriza

(Yunani, mykos = jamur, riza = akar) bukan takson dalam kingdom fungi tetapi merupakan bentuk simbiosis
mutualisme antara fungi dengan akar tumbuhan. Jenis jamur yang membetuk mikoriza berasal dari divisi
Ascomycota, Basidiomycota, dan zygomycota. Adanya miselium jamur yang terikat erat secara permanen pada
akar tumbuhan inang akan menambah luas permukaan penyerapan air dan garam mineral nutrisi organik yang
disintesis oleh tumbuhan. Jamur dalam mikoriza secara periodik akan bereproduksi oleh akar tumbuhan.
Miselium jamur akan menukar garam mineral oleh akar tumbuhan yaitu dengan secra seksual dengan
membentuk tubuh buah. Tubuh buah kana tumbuh di sekeliling bagian dasar pohon inang. Tumuhnya cendawan
di bawah pohon-pohon yang besar menunjukan adanya mikoriza.
Berdasarkan tingkat kedalaman akar tumbuhan yang ditembus oleh hifa jamur, Fungi mikoriza memiliki
beberapa tipe yaitu ektomikoriza dan arbuskular. yaitu:
1. Ektomikoriza (Ectomycorrizal fungi)
Ektomikoriza yaitu membentuk selubung hifa diatas perumkaan akar
dan juga tumbuh kedalam ruang ekstraselular pada korteks akar yang
berada di jaringan epidermis akar tumbuhan. Contohnya yaitu jamur
https://upload.wikimedia.org/
Gambar 1.16 Ektomikoriza pada pohon pisang

15

Fungi (Jamur)
berbentuk seperti payung yang hidup di jaringan epidermis akar pinus sehingga pinus tahan terhadap
kekeringan.
Tahukah kamu khamir yang dijadikan manusia sebagai minuman beralkohol
itu dilarang oleh Allah. Allah berfirman Q.S Al- Maidah :90 :

2. Endomikoriza

(arbuscular

myrorrhizal fungi)
Endomikoriza terbentuk bila
hifa jamur menembus ke jaringan
yang lebih dalam, yaitu pada jaringan
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudim (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah., adalah termasuk perbuatan syitan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agr kamu mendapat keberuntungan.

korteks akar tumbuhan. Contohnya,


jamur yang hidup pada jaringan
korteks

akar

buah-buahan,

akar

anggrek, sayuran, dan berbagai jenis pohon lainnya. Mikoriza sangat penting dalam ekosistem alamiah dan
pertanian. Hampir semua tumbuhan vaskular memiliki mikoriza dan mengandalkan fungi lainnya untuk
memperoleh nutrisi-nutrisi esensial. Gambar pohon pisang yang terdapat ektomikoriza.

2. Fungi Menguntungkan
Fungi sangat menonjol dalam penelitian biologi

Kandungan Gizi jamur

molekular dan bioteknologi. Selain itu juga dalam

Daftar nutrisi pada jamur, seperti yang Kami


kutip dari USDA

kehidupan manusia fungi banyak dimanfaatkan


sebagai sumber bahan makanan, membuat jenis

Lemak 0,1 g 0% Lemak jenuh 0 g 0% Lemak tak


jenuh ganda 0,1 g Lemak tak jenuh tunggal 0 g
Kolesterol 0 mg 0% Sodium 1 mg 0% Kalium 143
mg 4% Karbohidrat 4,9 g 1% Serat 1,9 g 7% Gula
1,4 g Protein 1,4 g 2% Vitamin A 0% Vitamin C
0% Vitamin B-6 0% Vitamin B-12 0% Kalsium 0%
Besi 1% Magnesium 1%

makanan, suplemen, dan

obat-obatan. Selain itu

juga ada beberpa jenis fungi yang dapat merugikan


manusia, misalnya jamur yang bersifat pathogen
atau menimbulkan penyakit, menghasilkan racun,
merusak anaman budidaya sehingga mengahasilkan
panen dan membusukan bahan makanan.

No

Manfaat

Jenis/ nama jamur

Tempat hidup/ medium/

Fungsi Jamur

substrat
1.

Menjaga kesimbangan dan

Semua

jamur

kelestarian ekosistem

saprobe (pengurai)

Tanah daratan air, air tawar,

Pengurai

dan air laut.

bangkai,

sampai

dan

membantu

tumbuhan
mendapatkan

untuk
zat

anorganik
Mucer mucedo

Kotoran hewan

Pengurai kotoran

Trichoderma sp.

Kertas, sisa-sisa kayu

Mempercepat penguraian

16

Fungi (Jamur)

selulosa

karena

menghasilkan

dapat
enzim

selulase
2.

Sumber bahan makanan

Sacoscypha

Batang kayu mati

Sebagai obat

coccinea
Lentinula

edodes Kayu lapuk

Untuk dimakan

(jamur shitake)
Jamur maitake

Kayu lapuk

Sebagai

campuran

sop

atau ditumis
Agaricus bisporus

Kayu lapuk

(Jamur

Bergizi

tinggi

untukdimakan

Champignon)
3.

Membuat jenis makanan

Rhizopus oryzae

dan minuman baru

Rhizopus

Bahan baku kedelai

Untuk membuat tempe

Bahan baku kedelai

Untuk

oligosporus
Mucor racemosus
Actinomucor

membuat

sufu

(tofu fermentasi)

elegans
Saccharomyces tuac

Nira

Minuaman tuak

Saccharomyces

Buah-buahan

Minuman Anggur

Aspergillus wentii

Kedelai

Membuat kecap dan tauco

Aspergillus oryzae

Beras

Minuman sake

Aspergillus niger

Buah-buahan

Menghasilkan

ellipsoideus

penjernih

enzim
minuman

anggur
Penicillium

Susu

Membuat keju

Roqueforti,
Penicillium
camemberti
4.

Obat-obatan

antibiotik, Penicillium notatum, Tumbuh padaroti, kentang,

makanan suplemen

Penicillium

kacang, dan bahan makann

chrysogenum

yang membusuk

Ganoderma

Kayu lapuk

Membuat
penisilin

Makanan suplemen, obatobatan

17

antibiotik

Fungi (Jamur)
Lichen

Menempel pada batang

Untuk membuat

kertas

lakumus
5.

Membunuh

organism Arthrobotrys

pathogen

Cacing yang hidup di dalam

Membunuh

usus manusia

Nematoda

cacing

Peringatan!
Jamur memang kaya manfaat bagi kesehatan, namun itu tak berlaku bagi semua jenis jamur. Jenis jamur tertentu justru mengandun g zat
yang bersifat racun, dan bisa mengakibatkab efek yang fatal bagi kesehatan. Jangan pernah mengambil jamur di alam tanpa mengetahui
dengan pasti jenisnya. Jika anda tak mengenal jenis jamur dengan baik, sebaiknya membeli jamur pada sumber yang terpercaya, yang
menjamin jika jamur yang dijualadalah jamur konsumsi yang aman.

3. Fungi yang Merugikan


No

1.

Divisi jamur

Zygomycota

Jenis atau nama jamur

Rhizopus stolonifera

Tempat

hidup/

Kerugian

atau

medium

ditimbulkan

Roti

Menyebabkan

penyakit

roti

yang

basi

dan

membusuk

2.

Ascomycota

Rhizopus nigricans

Buah tomat

Aspergillus fumigatus

Tumbuhan

Trichophyton tonsurans

Menyebabkan pembusukan
busuk,

Penyakit saluran pernafasan dan

tubuh manusia

paru-paru

Rambut kepala

Penyakit

tinea

kapitisyang

menyebabkan gatal, ketombe, dan


rambut mudah patah.
Trichophyton rubrum

Kulit

daerah Penyebab penyakit atheles foot

pada

lipatan dan sela jari


kaki
Balstomyces brasiliensis

Tubuh manusia

Penyebab balastomikosis (infeksi


kulit, hati dan paru-paru)

3.

Basidiomycota

Ustilago maydis

Tanaman jagung

Penyakit pada tanaman jagung

Puccinia arachidis

Tanaman kacang

Penyakit pada tanaman kacang

Puccinia graminis

Tanaman pertanian

Jamur karat pada tanaman jagung,


tebum dan gandum

4.

Deuteromycota

Epidermophyton floccosum

Tubuh Manusia

Menginfeksi kulit dan kuku

Malassezia furfur

Kulit manusia

Penyakit tinea versicolor

Microsporum sp.

Kulit

dan

manusia
5.

Lichen

Lichenes

rambut

Rambut

tampak

fluorensensi hijau muda

Batu candi, tembok Melapukkan


bangunan

18

mengalami

bangunan

batu

candi

atau

Fungi (Jamur)
Penyebab Jamur Berkembang Biak di
Tubuh Manusia
..Jamur merupakan salah satu
mikroorganisme penyebab penyakit
pada manusia. beberapa penyebab
hingga jamur dapat tumbuh dan
berkembang biak di dalam darah
manusia seperti :
1. Pemakai Antibiotik
Jamur mudah menyerang pada yang
mengkonsumsi antibiotik dalam
waktu
yang
lama.
Antibiotik
membunuh bakteri, sayangnya juga
membunuh bakteri baik yang dalam
tubuh maka dari itu mengundang
jamur untuk tumbuh dengan cepat.
2. Diabetes
Penderita diabetes lebih rentan
terhadap
jamur
yang
dapat
menyebar ke dalam darah karena
adanya kelebihanGambar
gula di dalam
1.16 aliran
darahnya dan dapat mengurangi
fungsi kekebalan tubuh.

Taukah anda fungi bisa menjadi parasit bagi manusia dan


hewan??
a. Mikosis
Tapi tidak seperti pada tumbuhan, spesies fungi lebih sedikit yang
menyerang manusia dan hewan yang menyebabkan kerusakan. Infeksi fungi
yang menyerang manusia dan hewan disebut mikosis. Infeksi ini biasanya
timbul dari spora -spora jamur yang terhirup sehingga menjadi infeksi jamur
pada paru ataupun pada kulit. Biasanya mikosis ini tumbuh di bagian kaki dan
menyebabkan gatal-gatal dan lepuhan yang disebut athletes foot.
Gejala dari mikosis ini tergantung dari tempat jamur itu tumbuh.
Infeksi mikosis pada bagian kulit, jamur akan timbul sebagai bercak berwarna

3. Infeksi sinus
Infeksi sinus kronis adalah penyebab
paling umum tumbuhnya jamur
dalam
darah.
Sinus
biasanya
disebabkan oleh bakteri, tetapi jika
antibiotik
digunakan
untuk
membunuh bakteri, jamur dapat
mengambil alih dengan sangat cepat.
Jika jamur di sinus menyebar ke
darah akan menimbulkan gejala
seperti demam, menggigil,shock,
pembekuan darah, sakit kuning dan
kesulitan bernafas.

https://www.amoils.com/
Gambar 1.17 athletes foot

putih atau kemerahan dengan ciri khas adanya central healing , di mana adanya
bagian jaringan kulit yang tidak terinfeksi pada bagian tengah bercak. Selain
itu terdapat juga jamur yang tumbuh pada sela -sela jari kaki yang biasanya

4. Kanker

timbul pada masa remaja dan juga para atlet yang kurang menjaga kebersihan

Penderita kanker dan menjalani


kemoterapi akan meningkatkan risiko
serbuan jamur sistemik. Kemoterapi
didasarkan
pada
obat
yang
membunuh sel-sel kanker bersamaan
dengan rusaknya sel-sel sehat. Ketika
sel-sel sehat mati, sistem kekebalan

dari sela kaki. Jamur juga dapat masuk ke dalam luka gores atau luka iris

5. AIDS
AIDS menyebabkan disfungsi sistem
kekebalan tubuh yang menjadi lebih
buruk dari waktu ke waktu. Orang
yang hidup dengan penyakit ini akan
menjadi rumah yang nyaman bagi
jamur , terutama di jaringan dan
darahnya., jamur jahat dapat
berkembang dengan sangat cepat.
Jamur yang paling sering menyerang
adalah
Alternaria,
Penicillium,
Cladosporium,
Aspergillus,Candida
dan Fusarium.

akibat kecelakaan yang terjadi pada pasien. Jika sudah terjadi seperti ini, akan
butuh tindakan untuk membersihkan jamur tersebut untuk mencegah
penyebaran jamur ke darah.
Penyebab mikosis berasal dari daya tahan tubuh yang melemah, seperti
pada orang yang terkena HIV/AIDS, sehabis kemoterapi, penyakit kencing
manis, dan juga sehabis pengobatan obat anti inflasmasi golongan steroid. Perlu
diketahui, jamur yang ada dalam tubuh kita akan dibatasi pertumbuhannya oleh
bakteri normal dalam tubuh kita, sehingga konsumsi antibiotik yang berlebihan
yang dapat membunuh bakteri normal juga akan merangsang pertumbuhan
jamur lebih cepat dan mikosis pun akan terbentuk. Faktor lingkungan juga ikut
berpengaruh pad pertumbuhan jamur, seperti kondisi kelembaban dalam

19

Fungi (Jamur)
lingkungan sehingga tubuh menjadi lembab dan bermanfaat untuk pertumbuhan jamur. Faktor
hormonal juga dikatakan masih ikut mempengaruhi pertumbuhan jamur.
Obat -obat untuk infeksi jamur ini adalah anti jamur, baik dalam bentuk salep untuk
pengobatan jamur pada kulit ataupun bentuk tablet yang dimakan jika jamur sudah masuk ke dalam
peredaran darah dan menjadi infeksi jamur menyeluruh. Konsultasikan dengan dokter yang terdekat
untuk mendapatkan pengobatan jamur yang tepat jika mengalami gejala-gejala mikosis di atas.
Pencegahan juga sebaiknya dilakukan dengan menjaga kebersihan dari tubuh dan juga tidak memakai
baju yang lembab serta mencuci pakaian setelah berolahraga.

Lembar Kerja Siswa I

Judul Kegiatan

: Morfologi jamur

Tujuan

: Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jamur secara makroskopis dan


mikroskopis berdasarkan ciri-ciri yang teramati dari berbagai jenis jamur.

Alat

: 1. Mikroskop

Bahan

: 1. Roti

4. Kacang

2. Jamur kapang

5. Jamur cendawan

3. Jagung
Langkah kerja

1. Simpan Roti, jagung, dan kacang di tempat yang lembab, lalu diamkan selama beberapa
hari hingga tumbuh jamur.
2.

Amati bahan-bahan yang berjamur tadi dengan menggunakan bantuan mikroskop dan
amati juga jamur yang berukuran makroskopis

3. Gunakan perbesaran dari yang terkecil lebih dahulu


4. Dokumentasikan hasil praktikum
5. Gambarkan bentuk jamur yang terlihat, baik yang mikroskopis maupun makroskopis
lalu beri keterangan bagian-bagian jamur tersebut
Pertanyaan

1. Mengapa roti, jagung, kacang harus disimpan di tempat yang lembab ?

20

Fungi (Jamur)
2. Setelah diamati dan diidentifikasi gambar dan tuliskan bagian-bagian dari jamur dan berikan
fungsi dari masing-masing bagian tubuh jamur

Lembar Kerja Siswa II

Judul Kegiatan

: Peran jamur dalam kehidupan

Tujuan

: 1. Untuk menerapkan prinsip bioteknologi dalam pembuatan


fermentasi tape.
2. Untuk mengetahui peranan dan cara kerja mikroorganisme jamur
tertentu dalam pembuatan tape singkong.

Alat dan Bahan : 1. Panci Kukus

5. Ayakan Tepung

2. Singkong

6. Daun pisang

3. Kompor

7. Toples

4. Ragi Tape
Langkah Kerja

1.

Cuci alat-alat yang akan digunakan hingga bersih.

2.

Kupas singkong dan cuci hingga bersih.

3.

Kukus singkong hingga matang dan setelah itu tiriskan singkong hingga kering.

4.

Haluskan ragi untuk ditaburkan ke singkong.

5.

Pindahkan singkong tadi kedalam toples.

6.

Lalu taburkan ragi yang telah dihaluskan lalu ditaburkan secara merata ke singkong.

7.

Tutup toples dengan rapat dan simpan kurang lebih selama 3 hari, selama proses fermentasi toples
tidak boleh dibuka.

8.

Setelah difermentasi selama kurang lebih 3 hari, tape siap dikonsumsi.

9.

Komunikasikan hasil data yang telah di dapat dalam kegiatan ini

Pertanyaan :
1.

Apa fungsi dari ragi bagi proses pembuatan tape?

2.

Jamur apa yang digunakan dalam proses pembuatan tape ? bagaimana ciri-ciri jamur tersebut?

3.

Mengapa tape yang semula tidak manis setelah di fermentasi menjadi manis?

21

Anda mungkin juga menyukai