Anda di halaman 1dari 20

PT.

CITRA PERMATA
A. Gambaran umum perusahaan.
Perusahan ini merupakan perusahaan roti terbesar di jogja dan merupakan salah satu perusahaan
yang memproduksi ROTI di SOLO. Furniture yang di hasilkan anatara lain roti, tawar, roti
manis,roti isi . Perusahaan ini mempunyai karyawan 50 orang dan mengunakan mesin otomatis
dalam memproduksi produknya.
Struktur organisasi
COMISIONER

DIRECKTUR
MANAGER FINANCIAL

MANAGER SALES &


MARKETING

HDR MANAGER

MANAGER
PERENCANAAN

STAF
SALES
SUPERVISOR
ASS.MANAGE
R PELAKSANA

CASIR
SALESMAN

Kebijakan perusahaan dalam menyusun anggaran.


Anggaran disusun setiap tahun yang berdasarkan rencana kegiatan menyeluruh. Semua anggaran
yang tersedia akan dijadikan sebagai alat prancana. Yang kemudian anggaran akan disusnun
dengan pedoman pada anggaran sebelumnya. Sedangkan penyusunannya akan di susun
MANAGER PERANCANA yang kemudian akan ber interaksi dengan manager lain untuk
perhitungan anggaran setiap divisi.
B. Rencana penjualan
1. Data persiapan forecast penjualan
Untuk memeperkirakan penjualan di tahun 2015 maka digunakan data penjualan perusahan 4
tahun sebelumnya yakni 2011 sampai 2014.

Data penjualan 2011 sampai 2014 disajukan dalam trewulan:


Bulan

2011

2012

2013

2014

triwulan 1

23050

24230

25560

26560

triwulan 2

27130

24350

25660

27032

triwulan 3

30190

24440

25660

27386

triwulan 4

34270

24560

25660

27858

Hasil pengalaman manager penjualan memiliki pola tertentu. Maka dari itu, penjualan dari tahun
2015 didasarkan pada hasil peritungan Trend penujalan dan indeks musimnya. Analisis trend
menggunakan metode least square dan analisis musim menggunakan metode ratio to trend.
2. Distribusi penjualan
Proporsi penjualan masing-masing produk dan daerah pemasaran. Daerah pemasaran dibagi
menjadi dua yaitu Jawa dan Bali. Berikut adalah presentasi pendapatan per daerah penjualan:
Produk (%)
Roti tawar
Roti mais
Roti isi
Total

solo (%)
15
10
35
60

kelaten (%)
5
10
25
40

Total (%)
20
20
60
100

3. Harga Jual
Harga jual per m2 untuk masing-masing produk untuk wilayah Solo:

Roti tawar
Roti manis
Roti isi

= Rp7.000 per/bungkus
= Rp3.000 per/bungkus
= Rp1.000 per/bungkus

Adapun harga jual per m2 untuk masing-masing produk untuk wilayah Kelaten:

Roti tawar
Roti manis
Roti isi

= Rp7.500 per/bungkus
= Rp3.500 per/bungkus
= Rp1.500 per/bungkus

Keterangan:

Franco Solo Kelaten di atas truk, penurunan barang oleh pembeli


Minimum order pengiriman 200 per/bungkus untuk wilayah Jawa dan Bali.
Volume dibawh 200 per/unit dikenakan biaya transport sebesar Rp50.000,- setiap

pengiriman.
Untuk tuijuan diluar Solo dan Kelaten (sekitarnya ) dikenakan biaya transport

Rp10.000,-/ 10 km setiap pengiriman.


Pembayaran tunai sebelum pengiriman barang untuk pembelian dibawah 15 per/unit
Barang yang telah dipesan/ dikirim tidak dapat ditukar/dikembalikan, meskipun

pengukuran dilakukan pihak pabrik.


Barang yang pecah/cacat hanya dapat ditukar/dikembalikan pada saat penerimaan barang

dengan menyerahkan barang yang pecah/cacat


Harga di atas sudah termasuk PPn 10%

E. Rencana Produksi
PT. Prima karya memproduksi Cladding Bricks (ukuran 150x100x200 mm) Paving Stone
(ukuran 200x100x60 mm), dan Grass Block (ukuran 100x50x50 mm). Produk Lemari ditujukan
untuk Simpen Bojo, produk Meja ditujukan untuk makan, minum, dan kerja sedangkan produk
Grass Block ditunjukan untuk duduk.
Perusahaan memakai proses produksi continuous untuk melayani permintaan pasar dan lebih
mengutamakan stabilitas persediaan dalam kebijakan produksinya.
Pada akhir tahun 2014 perusahaan masih mempunyai persediaan produk jadi Lemari sebanyak
300 unit, Meja sebanyak 200 unit, dan Kursi sebanyak 500 unit.
Perusahaan menetapkan tingkat perputaran persediaan tahun 2015 untuk produk Lemari sebesar
3 kali, Meja sebesar 6 kali, dan Kursi sebesar 4 kali.

Dalam menyusun kebijakan persediaan produk jadi perusahaan cenderung mengutamakan


stabilitas persediaan. Selisih persediaan di alokasikan pada periode yang memiliki volume
penjualan tinggi (maret, april, mei, dan juni).

1. Proses Produksi
Produk paving block PT.Citra Permata didukung dengan mesin cetak full automatic, sistem cetak
basah bertekanan tinggi yang mampu menghasilkan produk dengan mutu dan tingkat kepresisian
yang tinggi. Untuk menjaga kualitas dilakukan uji laboratorium tentang ketahanan dan daya
serap air
Baik produk jenis Lemari, Meja, dan Kursi prosrs produksinya dilakukan melalui 4 tahapan :
a.
b.
c.
d.

Proses pemotongan
Proses perakitan
Proses pengecatan
Proses finishing

2. Rencana bahan baku


a. Rencana kebutuhan bahan baku
Bahan baku digunakan untuk pembuatan ketiga produk itu terdiri dari: Kayu,Paku, Cat, dan
Tinner. Penggunaan bahan baku untuk menghasilkan 1 m2, Lemari, Meja, dan Kursi sebagai
berikut:
TABEL 3
Penggunaan bahan baku per produk
PRODUK
Lemari
Meja
Kursi

Kayu
0,05
0,10
0,10

b. Harga bahan baku

Paku
0,02
0,02
0,05

Cat
0,10
0,05
0,10

Tinner
0,05
0,01
0,03

Untuk Keperluan Produksi Perusahaan Membeli Kayu dari klaten dengan harga per meter kubik
sebesar Rp500 unit, serta pembelian paku, cat dan tinner dari bali dengan harga paku per/kg
sebesar Rp20.000 kg harga cat per kg, sebesar Rp20.000 dan tinner per liter sebesar Rp12.200lt
c. Persediaan bahan baku
Untuk menekan biaya penyimpanan bahan baku, perusahaan bahan baku, perusahaan
menerapkan kebijakan stabilitas persediaan. Pembeliaan bahan baku dilakukan setiap bulan
dengan produksi bulanan berfluktuasi untuk memenuhi permintaan pasar

TABEL 4
Persediaan bahan baku
Keterangan
Persediaan

Kayu
1000

Paku
500

Cat
1.500

Tiner
390

Akhir
Perdiaaan Awal

700

200

600

150

3. Rencana Tenaga Kerja Langsung


Tenaga Kerja Langsung ini bekerja di bagian produksi, yaitu pada proses Pemotongan bahan
Material, Proses Perakitan, dan Proses Pengecatan. Di bagian pemotongan dan perakitan
bertugas sebagai operator mesin pemotong dan mesin perakit. Sedangkan di bagian pengecatan
bertugas melakukan pengecatan dan dibagian finishing bertugas untuk menghaluskan bahan
produksi.
waktu yang diperlukan di masing-masing bagian untuk memproduksi sebanyak 1 m2 setiap jenis
produk sebagai berikut:
TABEL 5
Jam Tenaga Kerja Langsung per m2

Jenis Produk

Bagian

Bagian

Bagian

Bagian

Lemari
Meja
Kursi

Pemotongan
0,25 menit
0,25 menit
0,25 menit

Perakitan
0,50 menit
0,30 menit
0,40 menit

Pengecatan
0,50 menit
0,50 menit
0,50 menit

Finishing
0,25 menit
0,10 menit
0,20 menit

Besarnya upah di masing masing bagian adalah :


Tabel 6
Upah per jam
(Rp/DMH atau Rp/DLH)
Jenis Produk
Jenis
produk
lemari
meja
kursi

Upah per DMH


Bagian
bagian

Upah per DLH


bagian
Bagian

pemotongan
Rp 500
Rp 500
Rp 500

pengeringan
Rp 350
Rp 350
Rp 350

perakitan
Rp 750
Rp 750
Rp 750

pengecatan
Rp 650
Rp 650
Rp 650

4. Rencana Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik yang terjadi di seluruh bagian yang berada di bawah Plant Manager terdiri
dari
Depresiasi bangunan, Depresiasi mesin/peralatan Tenaga kerja tidak langsung (TKTL) dan lisrik
serta bahan penolong
a. Biaya depreseiasi per tahun
Table 7
Depresesiasi per tahun

Keterangan

Jmlh

Harga

Usia

Depresiasi

unit

perolehan (Rp)

Ekonomis

per

110.000.000.000 10 tahun

(Rp)
110.000.000

Mesin potong di bag. pemotongan 5

150.000.000

10 tahun

15.000.000

Peralatan bag. Perakitan

17 set

50.000.000

10 tahun

5.000.000

peralatan bag. Pengeringan

5 set

120.000.000

4 tahun

60.000.000

Peralatan di bagian pengecetan

4 set

20.000.000

4 tahun

5.000.000

Bangunan pabrik

tahun

b. Luas Lantai Bangunan


Depresiasi bangunan pabrik dibebanan ke masing masing bagian sesuai dengan luas lantai
masing-masing bagian
Table 8
Luas lantai bangunan
Bagian
Bagian produksi

Luas Areal ( m2 )

Bagian pemotongan

300

Bagian perakitan

300

Bagian pengeringan

500

Bagian pengecatan

250

Adminisasi pabrik dan gudang

600

Pemeliharaan dan perbaikan

50

c. Penggunaan listrik per bagian perbulan


Setiap bulan perusahaan menggunakan listrik sebesar 15.800 KWH dengan tariff Rp 450/KWH.
Rata rata penggunaan lisrik per bagian sebagai berikut
Table 9
Penggunaan listrik per bagian per bulan
Bagian
Bagian produksi

Penggunaan per bulan ( KWH )

Bagian pemotongan

5000

Bagian perakitan

6000

Bagian pengeringan

2000

Bagian pengecatan

1000

Adminisasi pabrik dan gudang

800

Pemeliharaan dan perbaikan

1000

d. Tenaga kerja tidak langsung ( TKTL )


Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari gaji supervisior dan karyawan tidak langsung di
bawah pimpnan plant manager.
Table 10
Gaji TKTL per bulan per orang
Bagian

Nama jabatan

Jumlah TKTL

Gaji / bulan / orang

Pemotongan

Supervisor

1 orang

750.000

Perakitan

Supervisor

1 orang

750.000

Pengeringan

Supervisor

2 orang

600.000

Pengecatan

Supervisor

2 orang

600.000

Administrasi

Administrasi Gudang

2 orang

500.000

Servis

2 orang

500.000

Pabrik dan gudang


Perbaikan

e. Persentase pemakaian jasa


Untuk perhitungan biaya overhead di masing- masing bagian produksi diperlukan data proporsi
pemakaian jasa gudang dan pemeliharaan/perbaikan yang digunakan oleh bagian pemotongan,
perakitan ,pengeringan,pengecatan .proporsi pemakian jasa tersebut,sebagai berikut
Table 11
Proporsi pemakian jasa per bagian
Bagian

Bagian penerima jasa

pemberi jasa
Bagian

Bagian

Bagian

Bagian

Gudan

Pemeliharaa

pemotonga

perakita

pengeringa

pengecata

Gudang

n
10 %

n
20%

n
30%

n
30%

10%

pemeliharaan

10%

10%

30%

30%

20%

dan perbaikan

f. Bahan penolong
Biaya bahan penolong dibutuhkan pada proses pemotongan agar setelah di potong, dapat segera
di rakit. Besarnya bahan penolong ( amplas ) rata-rata setiap bulan Rp. 3.500.000.

F. Rencana biaya Oprasi


Biaya oprasi yang dimaksudkan dalam kasus ini adalah biaya yang direncanakan selain
biaya prduksi ( biaya produksi terdiri dari : biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung , dan
biaya overhead pabrik )
Biaya oprasi meliputi :
1. Biaya bidang pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang direncanakan terjadi di bawah kendali sales dan marketing
manager

(manager

pemasaran),yang

terdiri

Biaya promosi
Biaya distribusi dan transportasi
Biaya supples
Biaya pemakaian listrik
Biaya depresiasi ( gedung, mesin dan perlengkapan)

Data biaya pemasaran yang tersedia per tahun adalah :


Table 12
Biaya pemasaran
( pada relevan range 50.000 m2- 500.000 m2)
Jenis biaya
Biaya promosi ( Rp )

50.000m2
10.5000.000

500.000m2
15.000.000

Biya distribusi dan transport 3.500.000

12.500.000

(RP)

3.000.000

7.500.000

Biaya supplies ( Rp )

4.250.000

11.000.000

Biaya pemakaian listrik ( Rp ) 18.000.000


Biaya depresiasi ( Rp )

18.000.000

dari

2. Biaya bidang keuangan


Biaya-biaya yang direncanakan terjadi di bawah kendali finan and accounting manager
( manajer keuangan ) yang terjadi dari
- Biaya transportasi
- Biaya supplies
- Biaya depresiasi (gedung)
3. Biaya bidang sumber daya manusia

Data

mengenai

biaya

administrasi

dan

umm

per

tahun

sbb

Table 13
Biaya administrasi dan umum
(pada relevan range 50.000m2 500.000m2)
Jenis biaya
Biaya gaji (Rp)

50.000 m2
48.000.000

500.000m2
48.000.000

Biaya asuransi (Rp)

6.000.000

6.000.000

Biaya pemeliharaan karyawan 9.000.000

9.000.000

(Rp)

12.000.000

12.000.000

Biaya transportasi (Rp)

2.250.000

4.500.000

Biaya supplies (Rp)

24.000.000

24.000.000

Biaya Depresiasi(Rp)

G. Penyusunan anggaran Piutang


Selama ini transaksi dilakukan secara tunai dan kredit, tujuan pemberian kredit kepada
perantara dagang diharapkan mereka mampu meningkatkan penjualanya.
System penjualan

1. Penjualan tunai biasanya dilakukan secara langsung oleh konsumen akhir. Rata2 setiap
tahunya 60% dari penerimaan total penjualan berasal dari penjualan tunai. Dan untuk
penjualan tunai perusahaan menetapkan akan memberikan potongan sebesar 5%
2. Untuk penjualan kredik perusahaan memberlakukan term of payment 5/30,n/90. Dari
penjualan kredit 50% pembeli akan memanfaatkan periode potongan . dari yang tidak
memanfaatkan potongan 80% akan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan
membayar pada bulan berikutnya. Diprediksi akan terjadi bad debt sebesar 2%
H. penyusunan anggaran kas jangka pendek
Untuk keperluan penyusunan anggaran kas, diketahui hasil cash opname pada akhir tahun
2005 menunjukan saldo kas sebesar Rp. 1.300.500.000
1. Penerimaan kas
Penerimaan kas berasal dari penerimaan penjualan tunai, hasil pelunasan piutang mungkin
penerimaan kas lain

2. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas yang terjadi yaitu :
a. Pengeluaran kas yang terjadi karna adanya pembelian bahan baku, pembeliaan bahan
pembantu,pembayaran upah tenaga kerja langsung,pengeluaran biaya overhead
pabrik,biaya pemasaran, biaya administrasi umum.
b. Hutang atas pembelian mesi pada tahun 2006 untuk bagian pengecetan akan dibayar
mulai tahun 2006 . harga pembelian mesin tersebut sebesar 60.000.000 diangsur 12 kali
selama 1 tahun dengan besar angsuran pinjaman yang sama dan bunga sebesar 20% dari
sisa pinjaman
c. Pengeluaran pajak penghasilan badan usaha, keuntungan perusahaan akan dikenakan
tariff progresif tariff yang beralu sbb
- 10% untuk laba sampai dengan 50.000.000
- 15% untuk laba antara 50.000.000 s/d 100.000.000
- 30% untuk laba diatas 100.000.000
i.Penyusunan Proyeksi Laba Rugi

Penyusutan proyeksi laba rugi dimaksudkan untuk merencanakan hasil oprasi perusahaan
selama 2006. Effeknya terhadap anggaran kas perusahaan pada tahun yang sama
J. Rencana Penambahan investasi
Pada bulan desember 2008 perusahaan membeli alat blower untuk bagian pengeringan
sebanyak 2 buah dan bagian pengecetan sebanyak 2 buah. Harga pembelian alat bowler adalah
sebesar 120.000.000,pembayaran atas alat tersebut dilakukan secara tunai. Mesin ini adalah usia
ekonomisnya selama 4 tahun dan perhitungan depresiasi dilakukan dengan metode garis lurus.
Untuk analisis kelayakan menggunakan discount factor 25% .total harga perolehan investasi
untuk 4 unit blower sebesar Rp 480.000.000

Besarnya upah di masing masing bagian adalah :


Tabel 6
Upah per jam
(Rp/DMH atau Rp/DLH)
Jenis Produk
Jenis
produk
lemari
meja
kursi

Upah per DMH


Bagian
bagian

Upah per DLH


bagian
Bagian

pemotongan
Rp 500
Rp 500
Rp 500

pengeringan
Rp 350
Rp 350
Rp 350

perakitan
Rp 750
Rp 750
Rp 750

pengecatan
Rp 650
Rp 650
Rp 650

4. Rencana Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik yang terjadi di seluruh bagian yang berada di bawah Plant Manager terdiri
dari

Depresiasi bangunan, Depresiasi mesin/peralatan Tenaga kerja tidak langsung (TKTL) dan lisrik
serta bahan penolong
g. Biaya depreseiasi per tahun
Table 7
Depresesiasi per tahun
Keterangan

Jmlh

Harga

Usia

Depresiasi

unit

perolehan (Rp)

Ekonomis

per

110.000.000.000 10 tahun

(Rp)
110.000.000

Mesin potong di bag. pemotongan 5

150.000.000

10 tahun

15.000.000

Peralatan bag. Perakitan

17 set

50.000.000

10 tahun

5.000.000

peralatan bag. Pengeringan

5 set

120.000.000

4 tahun

60.000.000

Peralatan di bagian pengecetan

4 set

20.000.000

4 tahun

5.000.000

Bangunan pabrik

tahun

h. Luas Lantai Bangunan


Depresiasi bangunan pabrik dibebanan ke masing masing bagian sesuai dengan luas lantai
masing-masing bagian
Table 8
Luas lantai bangunan
Bagian

Luas Areal ( m2 )

Bagian produksi
Bagian pemotongan

300

Bagian perakitan

300

Bagian pengeringan

500

Bagian pengecatan

250

Adminisasi pabrik dan gudang

600

Pemeliharaan dan perbaikan

50

i. Penggunaan listrik per bagian perbulan


Setiap bulan perusahaan menggunakan listrik sebesar 15.800 KWH dengan tariff Rp 450/KWH.
Rata rata penggunaan lisrik per bagian sebagai berikut
Table 9
Penggunaan listrik per bagian per bulan
Bagian
Bagian produksi

Penggunaan per bulan ( KWH )

Bagian pemotongan

5000

Bagian perakitan

6000

Bagian pengeringan

2000

Bagian pengecatan

1000

Adminisasi pabrik dan gudang

800

Pemeliharaan dan perbaikan

1000

j. Tenaga kerja tidak langsung ( TKTL )


Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari gaji supervisior dan karyawan tidak langsung di
bawah pimpnan plant manager.
Table 10
Gaji TKTL per bulan per orang
Bagian
Pemotongan

Nama jabatan
Supervisor

Jumlah TKTL
1 orang

Gaji / bulan / orang


750.000

Perakitan

Supervisor

1 orang

750.000

Pengeringan

Supervisor

2 orang

600.000

Pengecatan

Supervisor

2 orang

600.000

Administrasi

Administrasi Gudang

2 orang

500.000

Servis

2 orang

500.000

Pabrik dan gudang


Perbaikan

k. Persentase pemakaian jasa


Untuk perhitungan biaya overhead di masing- masing bagian produksi diperlukan data proporsi
pemakaian jasa gudang dan pemeliharaan/perbaikan yang digunakan oleh bagian pemotongan,
perakitan ,pengeringan,pengecatan .proporsi pemakian jasa tersebut,sebagai berikut
Table 11
Proporsi pemakian jasa per bagian
Bagian

Bagian penerima jasa

pemberi jasa

Gudang

Bagian

Bagian

Bagian

Bagian

Gudan

Pemeliharaa

pemotonga

perakita

pengeringa

pengecata

n
10 %

n
20%

n
30%

n
30%

10%

pemeliharaan

10%

10%

30%

30%

20%

dan perbaikan

l. Bahan penolong
Biaya bahan penolong dibutuhkan pada proses pemotongan agar setelah di potong, dapat segera
di rakit. Besarnya bahan penolong ( amplas ) rata-rata setiap bulan Rp. 3.500.000.

F. Rencana biaya Oprasi


Biaya oprasi yang dimaksudkan dalam kasus ini adalah biaya yang direncanakan selain
biaya prduksi ( biaya produksi terdiri dari : biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung , dan
biaya overhead pabrik )
Biaya oprasi meliputi :
4. Biaya bidang pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang direncanakan terjadi di bawah kendali sales dan marketing
manager

(manager

pemasaran),yang

Biaya promosi
Biaya distribusi dan transportasi
Biaya supples
Biaya pemakaian listrik
Biaya depresiasi ( gedung, mesin dan perlengkapan)

Data biaya pemasaran yang tersedia per tahun adalah :


Table 12
Biaya pemasaran

terdiri

dari

( pada relevan range 50.000 m2- 500.000 m2)


Jenis biaya
Biaya promosi ( Rp )

50.000m2
10.5000.000

500.000m2
15.000.000

Biya distribusi dan transport 3.500.000

12.500.000

(RP)

3.000.000

7.500.000

Biaya supplies ( Rp )

4.250.000

11.000.000

Biaya pemakaian listrik ( Rp ) 18.000.000

18.000.000

Biaya depresiasi ( Rp )

5. Biaya bidang keuangan


Biaya-biaya yang direncanakan terjadi di bawah kendali finan and accounting manager
( manajer keuangan ) yang terjadi dari
- Biaya transportasi
- Biaya supplies
- Biaya depresiasi (gedung)
6. Biaya bidang sumber daya manusia

Data

mengenai

biaya

administrasi

dan

umm

Table 13
Biaya administrasi dan umum
(pada relevan range 50.000m2 500.000m2)
Jenis biaya
Biaya gaji (Rp)

50.000 m2
48.000.000

500.000m2
48.000.000

Biaya asuransi (Rp)

6.000.000

6.000.000

Biaya pemeliharaan karyawan 9.000.000

9.000.000

(Rp)

12.000.000

12.000.000

Biaya transportasi (Rp)

2.250.000

4.500.000

per

tahun

sbb

Biaya supplies (Rp)

24.000.000

24.000.000

Biaya Depresiasi(Rp)

G. Penyusunan anggaran Piutang


Selama ini transaksi dilakukan secara tunai dan kredit, tujuan pemberian kredit kepada
perantara dagang diharapkan mereka mampu meningkatkan penjualanya.
System penjualan
3. Penjualan tunai biasanya dilakukan secara langsung oleh konsumen akhir. Rata2 setiap
tahunya 60% dari penerimaan total penjualan berasal dari penjualan tunai. Dan untuk
penjualan tunai perusahaan menetapkan akan memberikan potongan sebesar 5%
4. Untuk penjualan kredik perusahaan memberlakukan term of payment 5/30,n/90. Dari
penjualan kredit 50% pembeli akan memanfaatkan periode potongan . dari yang tidak
memanfaatkan potongan 80% akan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan
membayar pada bulan berikutnya. Diprediksi akan terjadi bad debt sebesar 2%
H. penyusunan anggaran kas jangka pendek
Untuk keperluan penyusunan anggaran kas, diketahui hasil cash opname pada akhir tahun
2005 menunjukan saldo kas sebesar Rp. 1.300.500.000
3. Penerimaan kas
Penerimaan kas berasal dari penerimaan penjualan tunai, hasil pelunasan piutang mungkin
penerimaan kas lain

4. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas yang terjadi yaitu :
d. Pengeluaran kas yang terjadi karna adanya pembelian bahan baku, pembeliaan bahan
pembantu,pembayaran upah tenaga kerja langsung,pengeluaran biaya overhead
pabrik,biaya pemasaran, biaya administrasi umum.

e. Hutang atas pembelian mesi pada tahun 2006 untuk bagian pengecetan akan dibayar
mulai tahun 2006 . harga pembelian mesin tersebut sebesar 60.000.000 diangsur 12 kali
selama 1 tahun dengan besar angsuran pinjaman yang sama dan bunga sebesar 20% dari
sisa pinjaman
f. Pengeluaran pajak penghasilan badan usaha, keuntungan perusahaan akan dikenakan
tariff progresif tariff yang beralu sbb
- 10% untuk laba sampai dengan 50.000.000
- 15% untuk laba antara 50.000.000 s/d 100.000.000
- 30% untuk laba diatas 100.000.000
i.Penyusunan Proyeksi Laba Rugi
Penyusutan proyeksi laba rugi dimaksudkan untuk merencanakan hasil oprasi perusahaan
selama 2006. Effeknya terhadap anggaran kas perusahaan pada tahun yang sama
J. Rencana Penambahan investasi
Pada bulan desember 2008 perusahaan membeli alat blower untuk bagian pengeringan
sebanyak 2 buah dan bagian pengecetan sebanyak 2 buah. Harga pembelian alat bowler adalah
sebesar 120.000.000,pembayaran atas alat tersebut dilakukan secara tunai. Mesin ini adalah usia
ekonomisnya selama 4 tahun dan perhitungan depresiasi dilakukan dengan metode garis lurus.
Untuk analisis kelayakan menggunakan discount factor 25% .total harga perolehan investasi
untuk 4 unit blower sebesar Rp 480.000.000

Anda mungkin juga menyukai