CITRA PERMATA
A. Gambaran umum perusahaan.
Perusahan ini merupakan perusahaan roti terbesar di jogja dan merupakan salah satu perusahaan
yang memproduksi ROTI di SOLO. Furniture yang di hasilkan anatara lain roti, tawar, roti
manis,roti isi . Perusahaan ini mempunyai karyawan 50 orang dan mengunakan mesin otomatis
dalam memproduksi produknya.
Struktur organisasi
COMISIONER
DIRECKTUR
MANAGER FINANCIAL
HDR MANAGER
MANAGER
PERENCANAAN
STAF
SALES
SUPERVISOR
ASS.MANAGE
R PELAKSANA
CASIR
SALESMAN
2011
2012
2013
2014
triwulan 1
23050
24230
25560
26560
triwulan 2
27130
24350
25660
27032
triwulan 3
30190
24440
25660
27386
triwulan 4
34270
24560
25660
27858
Hasil pengalaman manager penjualan memiliki pola tertentu. Maka dari itu, penjualan dari tahun
2015 didasarkan pada hasil peritungan Trend penujalan dan indeks musimnya. Analisis trend
menggunakan metode least square dan analisis musim menggunakan metode ratio to trend.
2. Distribusi penjualan
Proporsi penjualan masing-masing produk dan daerah pemasaran. Daerah pemasaran dibagi
menjadi dua yaitu Jawa dan Bali. Berikut adalah presentasi pendapatan per daerah penjualan:
Produk (%)
Roti tawar
Roti mais
Roti isi
Total
solo (%)
15
10
35
60
kelaten (%)
5
10
25
40
Total (%)
20
20
60
100
3. Harga Jual
Harga jual per m2 untuk masing-masing produk untuk wilayah Solo:
Roti tawar
Roti manis
Roti isi
= Rp7.000 per/bungkus
= Rp3.000 per/bungkus
= Rp1.000 per/bungkus
Adapun harga jual per m2 untuk masing-masing produk untuk wilayah Kelaten:
Roti tawar
Roti manis
Roti isi
= Rp7.500 per/bungkus
= Rp3.500 per/bungkus
= Rp1.500 per/bungkus
Keterangan:
pengiriman.
Untuk tuijuan diluar Solo dan Kelaten (sekitarnya ) dikenakan biaya transport
E. Rencana Produksi
PT. Prima karya memproduksi Cladding Bricks (ukuran 150x100x200 mm) Paving Stone
(ukuran 200x100x60 mm), dan Grass Block (ukuran 100x50x50 mm). Produk Lemari ditujukan
untuk Simpen Bojo, produk Meja ditujukan untuk makan, minum, dan kerja sedangkan produk
Grass Block ditunjukan untuk duduk.
Perusahaan memakai proses produksi continuous untuk melayani permintaan pasar dan lebih
mengutamakan stabilitas persediaan dalam kebijakan produksinya.
Pada akhir tahun 2014 perusahaan masih mempunyai persediaan produk jadi Lemari sebanyak
300 unit, Meja sebanyak 200 unit, dan Kursi sebanyak 500 unit.
Perusahaan menetapkan tingkat perputaran persediaan tahun 2015 untuk produk Lemari sebesar
3 kali, Meja sebesar 6 kali, dan Kursi sebesar 4 kali.
1. Proses Produksi
Produk paving block PT.Citra Permata didukung dengan mesin cetak full automatic, sistem cetak
basah bertekanan tinggi yang mampu menghasilkan produk dengan mutu dan tingkat kepresisian
yang tinggi. Untuk menjaga kualitas dilakukan uji laboratorium tentang ketahanan dan daya
serap air
Baik produk jenis Lemari, Meja, dan Kursi prosrs produksinya dilakukan melalui 4 tahapan :
a.
b.
c.
d.
Proses pemotongan
Proses perakitan
Proses pengecatan
Proses finishing
Kayu
0,05
0,10
0,10
Paku
0,02
0,02
0,05
Cat
0,10
0,05
0,10
Tinner
0,05
0,01
0,03
Untuk Keperluan Produksi Perusahaan Membeli Kayu dari klaten dengan harga per meter kubik
sebesar Rp500 unit, serta pembelian paku, cat dan tinner dari bali dengan harga paku per/kg
sebesar Rp20.000 kg harga cat per kg, sebesar Rp20.000 dan tinner per liter sebesar Rp12.200lt
c. Persediaan bahan baku
Untuk menekan biaya penyimpanan bahan baku, perusahaan bahan baku, perusahaan
menerapkan kebijakan stabilitas persediaan. Pembeliaan bahan baku dilakukan setiap bulan
dengan produksi bulanan berfluktuasi untuk memenuhi permintaan pasar
TABEL 4
Persediaan bahan baku
Keterangan
Persediaan
Kayu
1000
Paku
500
Cat
1.500
Tiner
390
Akhir
Perdiaaan Awal
700
200
600
150
Jenis Produk
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Lemari
Meja
Kursi
Pemotongan
0,25 menit
0,25 menit
0,25 menit
Perakitan
0,50 menit
0,30 menit
0,40 menit
Pengecatan
0,50 menit
0,50 menit
0,50 menit
Finishing
0,25 menit
0,10 menit
0,20 menit
pemotongan
Rp 500
Rp 500
Rp 500
pengeringan
Rp 350
Rp 350
Rp 350
perakitan
Rp 750
Rp 750
Rp 750
pengecatan
Rp 650
Rp 650
Rp 650
Keterangan
Jmlh
Harga
Usia
Depresiasi
unit
perolehan (Rp)
Ekonomis
per
110.000.000.000 10 tahun
(Rp)
110.000.000
150.000.000
10 tahun
15.000.000
17 set
50.000.000
10 tahun
5.000.000
5 set
120.000.000
4 tahun
60.000.000
4 set
20.000.000
4 tahun
5.000.000
Bangunan pabrik
tahun
Luas Areal ( m2 )
Bagian pemotongan
300
Bagian perakitan
300
Bagian pengeringan
500
Bagian pengecatan
250
600
50
Bagian pemotongan
5000
Bagian perakitan
6000
Bagian pengeringan
2000
Bagian pengecatan
1000
800
1000
Nama jabatan
Jumlah TKTL
Pemotongan
Supervisor
1 orang
750.000
Perakitan
Supervisor
1 orang
750.000
Pengeringan
Supervisor
2 orang
600.000
Pengecatan
Supervisor
2 orang
600.000
Administrasi
Administrasi Gudang
2 orang
500.000
Servis
2 orang
500.000
pemberi jasa
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Gudan
Pemeliharaa
pemotonga
perakita
pengeringa
pengecata
Gudang
n
10 %
n
20%
n
30%
n
30%
10%
pemeliharaan
10%
10%
30%
30%
20%
dan perbaikan
f. Bahan penolong
Biaya bahan penolong dibutuhkan pada proses pemotongan agar setelah di potong, dapat segera
di rakit. Besarnya bahan penolong ( amplas ) rata-rata setiap bulan Rp. 3.500.000.
(manager
pemasaran),yang
terdiri
Biaya promosi
Biaya distribusi dan transportasi
Biaya supples
Biaya pemakaian listrik
Biaya depresiasi ( gedung, mesin dan perlengkapan)
50.000m2
10.5000.000
500.000m2
15.000.000
12.500.000
(RP)
3.000.000
7.500.000
Biaya supplies ( Rp )
4.250.000
11.000.000
18.000.000
dari
Data
mengenai
biaya
administrasi
dan
umm
per
tahun
sbb
Table 13
Biaya administrasi dan umum
(pada relevan range 50.000m2 500.000m2)
Jenis biaya
Biaya gaji (Rp)
50.000 m2
48.000.000
500.000m2
48.000.000
6.000.000
6.000.000
9.000.000
(Rp)
12.000.000
12.000.000
2.250.000
4.500.000
24.000.000
24.000.000
Biaya Depresiasi(Rp)
1. Penjualan tunai biasanya dilakukan secara langsung oleh konsumen akhir. Rata2 setiap
tahunya 60% dari penerimaan total penjualan berasal dari penjualan tunai. Dan untuk
penjualan tunai perusahaan menetapkan akan memberikan potongan sebesar 5%
2. Untuk penjualan kredik perusahaan memberlakukan term of payment 5/30,n/90. Dari
penjualan kredit 50% pembeli akan memanfaatkan periode potongan . dari yang tidak
memanfaatkan potongan 80% akan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan
membayar pada bulan berikutnya. Diprediksi akan terjadi bad debt sebesar 2%
H. penyusunan anggaran kas jangka pendek
Untuk keperluan penyusunan anggaran kas, diketahui hasil cash opname pada akhir tahun
2005 menunjukan saldo kas sebesar Rp. 1.300.500.000
1. Penerimaan kas
Penerimaan kas berasal dari penerimaan penjualan tunai, hasil pelunasan piutang mungkin
penerimaan kas lain
2. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas yang terjadi yaitu :
a. Pengeluaran kas yang terjadi karna adanya pembelian bahan baku, pembeliaan bahan
pembantu,pembayaran upah tenaga kerja langsung,pengeluaran biaya overhead
pabrik,biaya pemasaran, biaya administrasi umum.
b. Hutang atas pembelian mesi pada tahun 2006 untuk bagian pengecetan akan dibayar
mulai tahun 2006 . harga pembelian mesin tersebut sebesar 60.000.000 diangsur 12 kali
selama 1 tahun dengan besar angsuran pinjaman yang sama dan bunga sebesar 20% dari
sisa pinjaman
c. Pengeluaran pajak penghasilan badan usaha, keuntungan perusahaan akan dikenakan
tariff progresif tariff yang beralu sbb
- 10% untuk laba sampai dengan 50.000.000
- 15% untuk laba antara 50.000.000 s/d 100.000.000
- 30% untuk laba diatas 100.000.000
i.Penyusunan Proyeksi Laba Rugi
Penyusutan proyeksi laba rugi dimaksudkan untuk merencanakan hasil oprasi perusahaan
selama 2006. Effeknya terhadap anggaran kas perusahaan pada tahun yang sama
J. Rencana Penambahan investasi
Pada bulan desember 2008 perusahaan membeli alat blower untuk bagian pengeringan
sebanyak 2 buah dan bagian pengecetan sebanyak 2 buah. Harga pembelian alat bowler adalah
sebesar 120.000.000,pembayaran atas alat tersebut dilakukan secara tunai. Mesin ini adalah usia
ekonomisnya selama 4 tahun dan perhitungan depresiasi dilakukan dengan metode garis lurus.
Untuk analisis kelayakan menggunakan discount factor 25% .total harga perolehan investasi
untuk 4 unit blower sebesar Rp 480.000.000
pemotongan
Rp 500
Rp 500
Rp 500
pengeringan
Rp 350
Rp 350
Rp 350
perakitan
Rp 750
Rp 750
Rp 750
pengecatan
Rp 650
Rp 650
Rp 650
Depresiasi bangunan, Depresiasi mesin/peralatan Tenaga kerja tidak langsung (TKTL) dan lisrik
serta bahan penolong
g. Biaya depreseiasi per tahun
Table 7
Depresesiasi per tahun
Keterangan
Jmlh
Harga
Usia
Depresiasi
unit
perolehan (Rp)
Ekonomis
per
110.000.000.000 10 tahun
(Rp)
110.000.000
150.000.000
10 tahun
15.000.000
17 set
50.000.000
10 tahun
5.000.000
5 set
120.000.000
4 tahun
60.000.000
4 set
20.000.000
4 tahun
5.000.000
Bangunan pabrik
tahun
Luas Areal ( m2 )
Bagian produksi
Bagian pemotongan
300
Bagian perakitan
300
Bagian pengeringan
500
Bagian pengecatan
250
600
50
Bagian pemotongan
5000
Bagian perakitan
6000
Bagian pengeringan
2000
Bagian pengecatan
1000
800
1000
Nama jabatan
Supervisor
Jumlah TKTL
1 orang
Perakitan
Supervisor
1 orang
750.000
Pengeringan
Supervisor
2 orang
600.000
Pengecatan
Supervisor
2 orang
600.000
Administrasi
Administrasi Gudang
2 orang
500.000
Servis
2 orang
500.000
pemberi jasa
Gudang
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Gudan
Pemeliharaa
pemotonga
perakita
pengeringa
pengecata
n
10 %
n
20%
n
30%
n
30%
10%
pemeliharaan
10%
10%
30%
30%
20%
dan perbaikan
l. Bahan penolong
Biaya bahan penolong dibutuhkan pada proses pemotongan agar setelah di potong, dapat segera
di rakit. Besarnya bahan penolong ( amplas ) rata-rata setiap bulan Rp. 3.500.000.
(manager
pemasaran),yang
Biaya promosi
Biaya distribusi dan transportasi
Biaya supples
Biaya pemakaian listrik
Biaya depresiasi ( gedung, mesin dan perlengkapan)
terdiri
dari
50.000m2
10.5000.000
500.000m2
15.000.000
12.500.000
(RP)
3.000.000
7.500.000
Biaya supplies ( Rp )
4.250.000
11.000.000
18.000.000
Biaya depresiasi ( Rp )
Data
mengenai
biaya
administrasi
dan
umm
Table 13
Biaya administrasi dan umum
(pada relevan range 50.000m2 500.000m2)
Jenis biaya
Biaya gaji (Rp)
50.000 m2
48.000.000
500.000m2
48.000.000
6.000.000
6.000.000
9.000.000
(Rp)
12.000.000
12.000.000
2.250.000
4.500.000
per
tahun
sbb
24.000.000
24.000.000
Biaya Depresiasi(Rp)
4. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas yang terjadi yaitu :
d. Pengeluaran kas yang terjadi karna adanya pembelian bahan baku, pembeliaan bahan
pembantu,pembayaran upah tenaga kerja langsung,pengeluaran biaya overhead
pabrik,biaya pemasaran, biaya administrasi umum.
e. Hutang atas pembelian mesi pada tahun 2006 untuk bagian pengecetan akan dibayar
mulai tahun 2006 . harga pembelian mesin tersebut sebesar 60.000.000 diangsur 12 kali
selama 1 tahun dengan besar angsuran pinjaman yang sama dan bunga sebesar 20% dari
sisa pinjaman
f. Pengeluaran pajak penghasilan badan usaha, keuntungan perusahaan akan dikenakan
tariff progresif tariff yang beralu sbb
- 10% untuk laba sampai dengan 50.000.000
- 15% untuk laba antara 50.000.000 s/d 100.000.000
- 30% untuk laba diatas 100.000.000
i.Penyusunan Proyeksi Laba Rugi
Penyusutan proyeksi laba rugi dimaksudkan untuk merencanakan hasil oprasi perusahaan
selama 2006. Effeknya terhadap anggaran kas perusahaan pada tahun yang sama
J. Rencana Penambahan investasi
Pada bulan desember 2008 perusahaan membeli alat blower untuk bagian pengeringan
sebanyak 2 buah dan bagian pengecetan sebanyak 2 buah. Harga pembelian alat bowler adalah
sebesar 120.000.000,pembayaran atas alat tersebut dilakukan secara tunai. Mesin ini adalah usia
ekonomisnya selama 4 tahun dan perhitungan depresiasi dilakukan dengan metode garis lurus.
Untuk analisis kelayakan menggunakan discount factor 25% .total harga perolehan investasi
untuk 4 unit blower sebesar Rp 480.000.000