Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Metode Penelitian dan Penulsan Karya
Ilmiah PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. Meskipun banyak hambatan yang kami
alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Tidak lupa juga kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada
umumnya.

Yogyakarta, 21 Maret 2016


Kelompok Satu

METODOLOGI PENELITIAN

Daftar Isi
Kata Pengantar..1
Daftar Isi2
BAB I PENDAHULUAN.3
A. Latar Belakang..3
Gejala Perusahaan.5

B.
C.
D.
E.

Analisis Situasi .6
Rumusan Masalah.............................................................................................7
Tujuan Penelitian...............................................................................................7
Landasan
Teori..................................................................................................................8
Metodologi
Penelitian..........................................................................................................11
Sumber
Data...................................................................................................................12
Langkah-langkah
Penelititan..........................................................................................................12

Bab II PEMBAHASAN................................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................................................15
B. Rekomendasi......................................................................................................16
Daftar
Pustaka...........................................................................................................................18

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
A.1 Profil Perusahaan
PT Bentoel Bentoel merupakan perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia dengan
pangsa pasar sebesar 6%. Perusahaan ini bergerak di indrustri rokok. Produk yang dihasilkan
antara lain, rokok kretek tangan, rokok kretek mesin serta rokok putih. Produk merupakan
Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Star Mild dan Uno Mild, serta brand
global seperti Dunhill dan Lucky Strike. Perusahaan ini mempekerjakan 7000 orang yang
tersebar di bagian produksi, pemasaran dan distribusi rokok. PT Bentoel Internasional
Investama berpusat di Jakarta dan Malang.
Sejarah singkat PT Bentoel Internasional Investama
Tahun
1931

Keterangan
Didirikan dengan nama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong oleh Ong Hok

1954

Liong.
Perusahaan tersebut mengubah namanya menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap

1965

Bentoel.
Ong Hok Liog membeli pabrik rokok orong-orong milik Liem Ting Tjoan

1987

untuk memperluas bisnisnya.


Bentoel menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2009

dan kemudian namanya berubah menjadi PT Bentoel Internasional Investama.


PT PT Bentoel Internasional Investama diakuisisi oleh perusahaan rokok
terbesar kedua di dunia yakni British American Tobacco.
Pada tahun 2010 di area Trade Marketing, beberapa inisiatif telah dilakukan untuk

mendukung strategi pertumbuhan. Salah satu strateginya ialah melakukan penyelarasan


dengan fungsi marketing di Grup BAT. Divisi Business Development dibuat untuk
memastikan adanya peningkatan kemampuan Tim Sales di lapangan melalui adanya program
pelatihan dan pengembangan karyawan dan juga sesi-sesi komunikasi yang efektif. Masih
dalam tahun yang sama, PT Bentoel Internasional Investama Tbk terus melakukan strategi
pertumbuhan melalui pengadaan tembakau, cengkeh dan bahan baku non-tembakau,
termasuk flavor sesuai dengan permintaan produksi. Perusahaan juga melakukan investasi
penambahan kapasitas gudang. Selain itu, perusahaan juga melakukan investasi pada mesin
produksi cetak termasuk automatic pressure & unit defect inspection control untuk mesin
cetak flexo dan advanced Slitter Rewinder untuk menghasilkan produk jadi dalam bentuk rol
METODOLOGI PENELITIAN

yang presisi dan bermutu tinggi. Hasilnya, Bentoel memperoleh penghargaan untuk inovasi
produk tersebut.
Sementara itu, volume dari brand kretek tangan dan kretek mesin reguler menurun
disebabkan oleh kenaikan harga cengkeh secara signifikan dan perubahan cukai. Akibatnya,
presentasi laba di tahun 2012 hingga tahun 2014 bernilai negatif karena beban pokok
penjualan yang meningkat.
Informasi Pasar

Informasi Pangsa Pasar

13%

2%

PT HM Sampoerna Tbk
PT Gudang Garam Tbk

51%
34%

PT Bentoel Internasional
Investama Tbk
PT Wismilak Inti Makmur Tbk

Berdasarkan grafik pie di atas, pangsa pasar PT Bentoel Internasional Investama Tbk berada
pada posisi ketiga setelah PT HM Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk. Perbedaan
pangsa pasar yang cukup jauh ini juga menyebabkan perbedaan laba yang dicapai.
Gejala Perusahaan
Penjualan PT Bentoel Internasional Investama Tbk mengalami kenaikan dalam kurun waktu
5 tahun terakhir, yakni tahun 2010 hingga tahun 2014. Sedangkan laba bersih yang mampu
dicapai oleh perusahaan mengalami penurunan. Pada tahun 2012 perusahaan mengalami
kerugian hingga tahun 2014. Berikut merupakan grafik informasi penjualan dan laba bersih
perusahaan dari tahun 2010-2014.

METODOLOGI PENELITIAN

Penjualan dan Laba (Rugi) Bersih


(Dalam Triliyun)
16.0

14

14.0

12

12.0
10.0 9

10

10

8.0
6.0
4.0
2.0
0.22
2010
(2.0)

0.31

(0.32)

2011

2012

(1.04)
2013

(2.28)
2014

(4.0)
Penjualan

Laba (Rugi) Bersih

Grafik di atas menunjukkan penjualan selama 5 tahun mengalami peningkatan kecuali


pada tahun 2012. Penjualan PT Bentoel Internasional Investama Tbk di tahun 2012 ini
mengalami sedikit penurunan. Akan teteapi penurunan penjualan tersebut tidak berkelanjutan
karena pada tahun 2013 penjualan kembali meningkat kurang lebih 2 Triliyun. Pada tahun
berikutnya, yakni tahun 2014 penjualan PT Bentoel Internasional Investama Tbk ini terus
meningkat tajam. Hal ini memngindikasikan respon baik dari pasar terhadap produk PT
Bentoel Internasional Investama Tbk. Berbeda dengan penjualan, laba bersih yang dicapai
perusahaan sejak tahun 2012 mengalami penurunan. Penurunan tersebut terus berkelanjutan
di tahun 2013 dan 2014. Hal ini tidak selaras dengan pertumbuhan penjualan yang semakin
baik pada dua tahun terakhir.

A.2 Analisis Situasi


Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti yang
berkaitan dengan gejala-gejala dalam perusahaan. Analisis situasi ini akan menjelaskan
mengenai situasi internal dan eksternal pada PT.Bentoel Internasional Investama Tbk.

METODOLOGI PENELITIAN

a. Situasi Internal PT Internasional Investama Tbk


Return on Investment

ROI PT Bentoel
10.0%
5.0%
0.0%

2010

2011

2012

2013

2014

-5.0%
-10.0%
-15.0%
-20.0%
-25.0%

Return on Investment merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian (return)


atas jumlah aset yang digunakan oleh perusahaan. ROI digunakan sebagai ukuran tentang
efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aset yang dikendalikan
oleh perusahaan dengan mengabaikan sumber pendanaan. Berikut ini merupakan rasio
Return on Investment PT Bentoel Internasional Investama Tbk saat mengalami kerugian,
yakni tahun 2012 hingga tahun 2014.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan grafik di atas ROI yang dihasilkan oleh PT Bentoel mengalami


penurunan yang signifikan pada tahun 2012 kemudian terus menurun hingga tahun 2014.
Penurunan ROI ini diakibatkan oleh kerugian berturut-turut yang dialami perusahaan.

b. Situasi External PT Bentoel Internasional Investama Tbk


Pada situasi eksternal ini, penulis menyajikan perbandingan Return on Investment PT
Bentoel Internasional Investama Tbk dengan para kompetitornya, yakni PT HM
Sampoerna Tbk, PT Gudang Garam Tbk, serta PT Wismilak Tbk.

ROI INDUSTRI
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%

2010

2011

2012

2013

2014

-10.0%
-20.0%
-30.0%
PT Bentoel

HM Sampoerna

Gudang Garam

Wismilak

METODOLOGI PENELITIAN

Dari grafik di atas dapat dilihat perbandingan ROI PT Bentoel dengan para pesaing di
pasar. Jika dibandingkan dengan para pesaingnya, hanya PT Bentoel yang menghasilkan
defisit ROI sehingga menempatkan PT Bentoel pada posisi yang paling buruk. Hal ini
mengindikasikan bahwa kinerja keuangan perusahaan selama tiga tahun terakhir tidak sesuai
target perusahaan padahal penjualan perusahaan meningkat, sama seperti penjualan para
kompetitornya.

A.3 Rumusan Masalah


1) Mengapa kinerja perusahaan pada tahun 2012-2014 menjadi buruk dibandingkan
dengan kompetitornya?
A.4 Tujuan Penelitian
Untuk memahami penyebab buruknya kinerja PT Bentoel Internasional Investama pada
tahun 2012-2014.

B. Landasan Teori
B1.1 Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5) ialah sebagai berikut:
Laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja
keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum laporan keuangan ini ialah menyajikan
informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial
performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat
METODOLOGI PENELITIAN

keputusan ekonomis bagi para penggunanya. Untuk dapat mencapai tujuan ini, laporan
keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari asset,
kewajiban, networth, beban, dan pendapatan (termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas
dan arus kas. Informasi tersebut fiikuti dengan catatan, akan membantu pengguna
memprediksi arus kas masa depan.
B1.2 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan digunakan untuk memperluas dan mempertajam informasi
yang disajikan oleh laporan keuangan. Analisis ini dapat menggali dan mengungkapkan
berbagai hal yang tersembunyi dalam lapran keuangan biasa. Hasil analisis laporan
keuangan dapat memberikan informasi dengan tujuan screening, diagnosis, evaluasi, dan
prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Dengan demikian analisis laporan keuangan ini
sangat bermanfaat bagi manajemen dan investor. Jika analisis keuangan merupakan upaya
mencari hubungan antara berbagai akun yang ada dalam laporan keuangan perusahaan,
maka dalam kasus ini kita perlu memiliki teknik dan metodenya.
Pada dasarnya, analisis laporan keuangan suatu perusahaan dilakukan untuk
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan
suatu perusahaan. Analisis ini juga penting dilakukan agar dapat mengetahui kekuatan
dan kelemahan suatu perusahaan. Informasi dari analisis tersebut diperlukan untuk
mengevaluasi kinerja yang dicapai oleh manajemen perusahaan di masa lalu dan juga
untuk bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan di masa depan. Salah
satu cara untuk memperoleh informasi bermanfaat dari laporan keuangan perusahaan
adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan.
Analisis Du Pont digunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling kuat
pengaruhnya antara profit margin dan total asset turnover terhadap ROI. Selain itu,
dengan menggunakan analisis ini, pengendalian biaya dapat diukur dan efisien perputaran
aset sebagai akibat dari turun naiknya penjualan dapat diukur.
Menurut Weston dan Copelang (1989) Analisis keuangan dengan menggunakan
system du pont menggabungkan rasio aktivitas dan margin laba terhadap penjuala, dan
interaks antar rasio-rasio dalam menentukan profitabilitas dari aset. Menurut Husnan
(1998) analisis du pont system merupakan perhitungan Return on Investment yang
didefiisikan sebagai (laba setelah pajak/total aset).
METODOLOGI PENELITIAN

Bentuk Rasio Keuangan


Untuk mengukur keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan terdiri
dari beberapa rasio. Setip rasio memiliki tujuan, fungsi serta mengandung arti tertentu.
Setelah rasio-rasio tersebut diukur, langkah selanjutnya ialah interpretasi, sehingga rasio
tersebut dapat digunakan oleh perusahaa dalam pengambilan keputusan. Untuk
memudahkan pemahaman penggunaan rasio keuangan, maka angka-angka yang
digunakan ialah angka-angka yang tertera dalam neraca dan laporan keuangan. Menurut
Martono dan Harjit (2004) jenis-jenis rasio keuangan yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Rasio Aktivitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas manajemen perusahaan
dalam mengelola aset-asetnya. Melalui rasio-rasio ini kemampuan manajemen
perusahaan diukur dalam mengelola persediaan bahan mentah, barang dalam proses,
dan barang jadi serta kebijakan manajemen dalam mengelola aset lain dan kebijakan
pemasaran. Rasio aktivitas menganalisis hubungan antara laporan laba rugi,
khususnya pos penjualan dengan komponen-komponen pada neraca, yakni aset. Rasio
aktivitas ini diukur melalui perhitungan rasio perputaran.
1)
Perputaran piutang. Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan piutang
perusahaan, serta menujukkan lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang
atau mengkonversi piutang menjadi kas. Rumus untuk menghitung perputaan piutang
sebagai berikut.
Perputaran Piutang=

2)

Penjualan Kredit Setahun


Ratarata piutang

Perputaran persediaan. Rasio inimenunjukkan kemampuan dana yang melekat

pada persediaan dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari persediaan dan
tendensi untuk adanya overstock. Berikut merupakan rumus untuk menghitung
perputaran persediaan.
Perputaran Persediaan=
3)

Harga pokok penjualan


Ratarata persediaan

Perputaran total aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran dari

semua aset yang dimilki perusahaan. Perputaran total aset dihitung melalui
perbandingan antara penjualan dengan total asetnya.

METODOLOGI PENELITIAN

1
0

PerputaranTotal Asset=

Penjualanbersih
Total aktiva

b. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas terdiri dari gua jenis rasio yang menunjukkan laba dalam
hubungannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan laba dalam
hubungannya dengan investasi.
1) Gross Profit Margin, merupakan rasio antara laba kotor. Rumus yang
digunakan sebagai berikut.
PejualanbersihHarga pokok penjualan
Gross Profit Margin=
Penjualan bersih
2) Net Profit Margin, merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung
seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan
antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Rumus yang digunakan
sebagai berikut.
Net Profit Margin=

Laba bersih setelah pajak


Penjualan bersih

3) Return on Investment, merupakan rasio yang menunjukkan produktivitas dari


seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaan maupun modal sendiri. Rasio ini
digunakan untuk mengukur efisiensi manajemen yang dilihat dari hasil
(return) perusahaan. Rumus yang digunakan sebagai berikut.
Laba bersih setelah pajak
Return on Investment=
Total aktiva
4) Return on Equity, merupakan rasio untuk mengukur seberapa banyak
keuntungan yang dapat dicapai melalui ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Laba bersih setelah pajak
Returnon Equity=
Total ekuitas

C. Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan terhadap PT Bentoel Internasional Investama Tbk ini
diklasifikasikan sebagai studi deskriptif, yang merupakan penelitian terhadap gejalagejala tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek individu, organisasi, industri atau
pun prespektif yang lain. Tujuan studi ini ialah untuk menjelaskan karakteristik suatu
gejala yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk
memecahkan masalah-masalah yang diamati. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan laporan keuangan PT Bentoel Intenasional Investama dan beberapa

METODOLOGI PENELITIAN

1
1

kompetitor dalam indursti sejenis selama kurang lebih 5 tahun, yakni tahun 20102014.
Kerangka Pemikiran Analisis Du Pont

D. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, yakni dengan cara
penelitian secara tidak langsung melalu media perantara (dicatat oleh pihak lain) yang
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang disusun dalam arsip yang
dipublikasikan. Sumber data penelitian ini diambil dari data laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan informasi harga bahan baku dari
website Kementrian Keuangan. Adapun data yang dibtuhkan sebagai berikut.
1. Neraca per 31 Desember 2010-2014
2. Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010-2014
3. Daftar harga cukai tahun 2010-2014
4. Daftar harga tembakau dan cengkeh tahun 2010-2014
METODOLOGI PENELITIAN

1
2

E. Langkah-Langkah Penelitian
1. Menghitung rasio aktivitas yang berkaitan dengan piutang dan persediaan.
2. Menghitung rasio perputaran total aset
3. Menghitung Net profit margin yang menunjukan perbandingan laba bersih setelah
pajak dengan penjualan.
4. Menghitung Return on Investment untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan.
5. Melakukan perbandingan terhadap proporsi harga pokok penjualan terhadap
penjualan.
6. Menilai kinerja keuangan perusahaan dengan membadingkan rasio ROI terhadap
kompetitor.

BAB II PEMBAHASAN
Hasil Perhitungan Variabel
HMSP

GGRM

WIIM

RMBA

NPM
ROI
Perputaran Aset
NPM
ROI
Perputaran Aset
NPM
ROI
Perputaran Aset
NPM
ROI
Perputaran Aset

2012
14,9%
37,9%
2,54
8,3%
10%
1,18
6,9%
6,4%
0,93
-3,3%
-4,7%
1,42

2013
14,4%
39,4%
2,74
7,9%
9%
1,09
8,0%
10,8%
1,29
-8,5%
-11,3%
1,33

2014
12,4%
35,3%
2,84
8,3%
9%
1,12
7,1%
8,5%
1,25
-16,2%
-22,2%
1,37

*HMSP: PT HM Sampoerna
*GGRM: PT Gudang Garam
*WIIM: PT Wismilak

METODOLOGI PENELITIAN

1
3

*RMBA: PT Bentoel Internasional Investama

Berdasarkan hasil perhitungan variabel di atas dengan menggunakan metode Du Pont


Analysis dapat diketahui bahwa kondisi kinerja keuangan PT Bentoel Internasional
Investama Tbk dibandingkan kompetitornya sebagai berikut.
a) Net Profit Margin
Net profit margin yang merupakan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan
penjualan PT Bentoel Internasional Investama Tbk menunjukkan angka yang negatif.
Hal ini berarti perusahaan tidak mampu menghasilkan laba bersih yang baik dari
penjualan yang dilakukan, sehingga angka net profit margin menunjukkan nilai di
bawah rata-rata.
b) Total Asset Turnover
Perputaran total aset yang ditunjukkan melalui perhitungan variabel diatas
menghasilkan nilai yang normal. PT Bentoel Internasional Investama Tbk ini
memiliki rata-rata perputaran total aset selama 3 tahun sebesar 1,37 kali. Hal ini
menunjukkan bahwa perputaran total aset perusahaan tidak berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan yang buruk.
c) Return on Investment
Return on Investment yang merupakan hasil pencapaian perusahaan dari total aset
yang dimiliki juga menunjukkan angka yang negatif. Hal ini disebabkan oleh kerugian
yang dialami perusahaan. Angka ROI diatas jika dilihat berdasarkan kerangka du pont
system menunjukkan pengaruh nilai negatif yang berasal dari net profit margin yang
dihasilkan oleh perusahaan bukan karena pengaruh dari perputaran total aset, sebab
perputaran total aset PT Bentoel Internasional Tbk ini menunjukkan nilai yang
normal.
Proporsi Terbesar Komponen HPP PT.Bentoel Internasional Investama Tbk
Keterangan
Bahan baku yang
digunakan
Pita cukai, termasuk
PPN
Beban pokok
penjualan

2010

2011

2012

2013

2014

Rata-rata 3 tahun
(2012-2014)

24%

19%

24%

18%

16%

19%

52%

51%

59%

65%

65%

63%

78%

77%

83%

85%

89%

86%

METODOLOGI PENELITIAN

1
4

Berdasarkan perhitungan komponen Harga Pokok Penjualan di atas, proporsi terbesar dari
HPP ini terdiri dari pita cukai kemudian diikuti dengan biaya bahan baku. Pita cukai pada PT
Bentoel Internasional Investama ini memiliki proporsi yang cukup besar, yakni lebih dari
50%. Dibandingkan dengan kompetitornya, Bentoel memiliki proporsi cukai diatas rata-rata.
Proporsi yang lebih ini dianggap kurang diimbangi dengan kemampuan penjualan yang
dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu kinerja perusahaan sejak tahun 2012-2014 menjadi
buruk, karena beban pokok penjualan yang tidak diimbangi dengan penjualan sekalipun
penjualan PT Bentoel Internasional Investama Tbk tiap tahunnya meningkat.

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari penerapan Du Pont System dalam mengukur kinerja
keuangan PT Bentoel Internasional Investama Tbk tahun 2012-2014 dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
Hasil perhitungan rata-rata industri
Perusahaan
HMSP
GGRM
WIIM
RMBA

Total Asset
Turnover
2,71 Kali
1,13 Kali
1,16 Kali
1,37 Kali

Net Profit

Return On

Margin
14%
8%
9%
-9%

Investment
38%
9%
7%
-13%

Hasil perhitungan rata-rata industri dari Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
Return On Investment
1. Total Asset Turnover

METODOLOGI PENELITIAN

1
5

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel tersebut terlihat rata-rata Total Asset Turnover PT
Bentoel Internasional Investama Tbk tahun 2012-2014 identik dengan para pesaing, dengan
demikian dapat diasumsikan bahwa Total Asset Turnover PT Bentoel Internasional Investama
stabil yaitu dengan rata-rata Total Asset Turnover sebesar 1,37 kali dalam satu tahun.
2. Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan variabel hasil perbandingan antara penjualan dengan laba
bersih. Dari tabel hasil perhitungan di atas, diketahui Net Profit Margin PT Bentoel
Internasional Investama sebesar -9%, angka prosentase ini jauh dibawah rata-rata industri.
Prosentase Net Profit Margin menjadi negatif karena adanya kerugian yang dialami
perusahaan selama tahun 2012-2014.
3. Return On Investment (ROI)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ROI merupakan variabel dari hasil perkalian
antara Total Assets Turnover dengan Net Profit Margin. Variabel ini menunjukkan besarnya
pengembalian atas invesasi yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan tabel di atas,
terlihat prosentase ROI PT Bentoel Internasional Investama Tbk adalah sebesar -13% angka
tersebut jauh di bawah rata-rata industri. ROI sangat dipengaruhi oleh Net Profit Margin dan
Total Assets Turnover, sehingga dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa yang
memperngaruhi ROI PT Bentoel Internasional Investama Tbk menjadi negatif ialah Net
Profit Margin.
2. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap PT Bentoel Internasional
Investama Tbk, rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis sebagai berikut.
1. Dari sektor total asset turnover PT Bentoel Internasional Investama Tbk kedepannya
diharapkan mampu mempertahankan kestabilan dalam mengelola aset sehingga dapat
menghasilkan volume penjualan yang baik, bahkan melakukan peningkatan terhadap
penjualan tersebut.
2. Dari sektor net profit margin PT Bentoel Internasional Investama Tbk kedepannya
diharapkan mampu meningkatkan penjualan sehingga dapat menghasilkan laba bersih
secara maksimal. Jika dilihat berdasarkan proporsi HPP, penulis berasumsi bahwa
penjualan yang dilakukan oleh PT Bentoel Internasional Investama Tbk masih kurang

METODOLOGI PENELITIAN

1
6

maksimal dengan besaran HPP yang dikeluarkan. Oleh karena itu PT Bentoel
Internasional Investama Tbk perlu meningkatakn penjualannya.
3. Dari sektor Return on Investment (Du Pont) PT Bentoel Internasional Investama Tbk
kedepannya diharapkan dapat menaikkan penjualan beserta net profit margin sehingga
tidak mempengaruhi return on investment yang dicapai oleh perusahaan. Perputaran
total aset menunjukkan angka yang normal sedangkan net profit margin menunjukkan
angka negatif, oleh sebab itu ROI bernilai negatif, karena ROI diasumsikan sebagai
hasil kali antara net profit margin dengan total asset turnover.
4. Menilai kinerja keuangan perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi internal
perusahaan, sehingga perusahaan juga harus waspada dengan segala gejala ekonomi,
kondisi pasar, politik serta sosial yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pada
penelitian selanjutnya diharapkan mampu memperluas jangkauan penelitian dengan
penambahan sampel serta analisis terkait akuntansi biaya yang detail terhadap produk
dalam penelitian.

Daftar Pustaka

Dziqron, Moh. 2013. Penerapan Du Pont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan PT. (Online), (http://eprints.ums.ac.id/25660/16/Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf
diakses 15 Maret 2016)
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
{22/02/2015}

METODOLOGI PENELITIAN

1
7

LAMPIRAN
Komponen Harga Pokok Penjualan
Keterangan
Bahan baku yang

2010

2011

2012

2013

2014

digunakan
Pita cukai, termasuk PPN
Tenaga kerja langsung
Beban pabrikasi
Royalti
Jumlah biaya produksi
Persediaan barang dalam

2,17
4,64
0,34
0,31
0,00
7,46

1,93
5,16
0,29
0,39
0,03
7,80

2,40
5,79
0,32
0,30
0,03
8,84

2,20
7,99
0,37
0,25
0,03
10,83

2,25
9,22
0,44
0,20
0,17
12,28

proses
Saldo awal
Pembelian
Saldo akhir
Beban pokok produksi
Persediaan barang jadi

0
0,03
0,01
-0,20
7,29

0
0,85
0,02
-0,82
7,84

0
0,82
0,01
-1,28
8,40

0
1,28
0,01
-1,16
10,96

0
1,16
0,01
0,99
12,49

awal tahun
Lain-lain
Persediaan barang jadi

0,39
-0,06

0,40
-0,07

0,41
-0,08

0,55
-0,08

0,93
-0,03

akhir tahun
Beban pokok penjualan

-0,66
6,96

-0,41
7,76

-0,55
8,18

-0,93
10,49

-0,79
12,57

METODOLOGI PENELITIAN

1
8

Rasio Perputaran PT Bentoel Internasional Investama Tbk


Keterangan
2010
2011
2012
2013
2014
Rata-rata
Inventory
Inventory Turnover
3
3
2
3
3
2,8
Days Inventory
122
122
183
122
122
134
Accounts
Receivable
AR Turnover
Days Receivable

46
8

43
8

42
9

133
3

1646
0,2

382
6

METODOLOGI PENELITIAN

1
9

Anda mungkin juga menyukai