Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 7

BAHAN BAKAR DAN BAHAN TAHAN API


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metalurgi Umum
Semester VII pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2015-2016

Disusun oleh:
Titoe Dhoni Valent (10070113070)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1438 H/2016 M

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga makalah mengenai Bahan Bakar dan Bahan
Tahan Api ini selesai dibuat.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang telah
memberikan dukungan baik dari segi moril maupun materil, serta kepada temanteman seangkatan yang telah memberikan penjelasannya dan semua pihak yang
telah membantu pengerjaan laporan ini secara langsung maupun tidak langsung.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka penulis memohon maaf
serta meminta kritik dan sarannya untuk memperbaiki tugas ini. Semoga
makalah ini berguna khususnya untuk saya selaku penulis dan umumnya bagi
masyarakat mahasiswa program studi teknik pertambangan Universitas Islam
Bandung.

Bandung,

Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1
1.2

Latar Belakang.............................................................................................
Maksud dan Tujuan......................................................................................
1.2.1 Maksud...............................................................................................
1.2.2 Tujuan.................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................


2.1
2.2

Pengertian Tungku dan Refraktori................................................................


Macam-macam Bahan Bakar dan Bahan Tahan Api....................................

BAB III KESIMPULAN..............................................................................................


DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pertambangan, bahan galian terbagi menjadi 3, di antaranya:
bahan galian logam, bahan galian energi, dan bahan galian industri.

Bahan

galian yang termasuk ke dalam bahan galian logam antara lain emas, perak,
besi, alumunium, dan lain lain. Bahan galian yang termasuk ke dalam bahan
galian energi antara lain batubara, minyak bumi, gas alam, panas bumi, dan lainlain, dan yang terakhir bahan galian yang termasuk ke dalam bahan galian
industri antara lain pasir, batu-batu mulia, dan lain-lain.
Industri pengolahan bahan galian tambang, terdapat beberapa alat yang
berfungsi sebagai pengekstrak bijih untuk menjadi logam murni. Salaha satunya
adalah tungku. Dalam kontruksi tungku, terdapat material-material yang dapat
membantu proses ekstraksi logam yang menggunakan metode kimia dan fisika
serta berbagai sifat-sifat lain seperti panas dan korosif
Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan akan bahan bakar serta bahan
tahan api, mengingat bahan-bahan tersebut merupakan bahan-bahan yang
terdapat pada tungku metalurgi.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1

Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi salah

satu tugas mata kuliah metalurgi umum juga menambah pengetahuan khusus
mengenai bahan bakar dan bahan tahan api.
1.2.2

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih Mengetahui macam-

macam bahan bakar dan bahan tahan api.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tungku dan Refraktori


Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam
untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta
mengubah bentuknya. Pada prinsipnya, tungku harus memanaskan bahan
sebanyak mungkin sampai mencapai suhu yang seragam dengan bahan bakar
dan butuh sesedikit mungkin. Kunci dari operasi tungku yang efisien terletak
pada pembakaran bahan bakar yang sempurna dengan udara berlebih yang
minim.
Seluruh tungku memiliki komponen-komponen seperti berikut:
1. Ruang refraktori dibangun dari bahan isolasi untuk menahan panas pada
suhu operasi yang tinggi.
2. Perapian untuk menyangga atau membawa baja, yang terdiri dari bahan
refraktori yang didukung oleh sebuah bangunan baja, sebagian darinya
didinginkan oleh air.
3. Burners yang menggunakan bahan bakar cair atau gas digunakan untuk
menaikan dan menjaga suhu dalam ruangan. Batubara atau listrik dapat
digunakan dalam pemanasan ulang/ reheating tungku.
4. Cerobong digunakan untuk membuang gas buang pembakaran dari
ruangan.
5. Pintu pengisian dan pengeluaran digunakan untuk pemuatan dan
pengeluaran muatan.
6. Peralatan bongkar muat termasuk roller tables, conveyor, mesin pemuat
dan pendorong tungku
Gambar 2.1
Komponen-komponen Tungku

Sedangkan refraktori merupakan bahan yang dapat bertahan terhadap


abrasi atau korosi bahan padat, cair, atau gas pada suhu tinggi. Karena
penggunaannya yang bervariasi dalam berbagai kondisi operasi, maka pihak
manufaktur memproduksi berbagai jenis refraktori dengan berbagai sifat. Bahanbahan refraktori dibuat dengan kombinasi dan bentuk yang bervariasi tergantung
pada penggunaannya.
Persyaratan-persyaratan umum bahan refraktori adalah:
1

Tahan terhadap suhu tinggi

Tahan terhadap Perubahan suhu yang mendadak

Tahan terhadap lelehan terak logam, kaca, gas panas, dll.

Tahan terhadap beban pada kondisi perbaikan

Tahan terhadap beban dan gaya abrasi

Menghemat panas

Memiliki koefisien ekspansi panas yang rendah

Tidak boleh mencemari bahan yang bersinggungan


Foto 2.1
Dinding bagian dalam Refraktori burner

2.2 Macam-macam Bahan Bakar dan Bahan Tahan Api


Hampir seluruh tungku menggunakan bahan bakar cair, bahan bakar gas
atau listrik sebagai masukan energinya. Gas buang dari bahan bakar berkontak
langsung dengan bahan baku dalam tungku, maka jenis bahan bakar yang dipilih
menjadi penting. Sebagai contoh, beberapa bahan tidak akan mentolelir sulfur
dalam bahan bakar. Bahan bakar padat akan menghasilkan bahan partikulat
yang akan mengganggu bahan baku yang ditempatkan di dalam tungku. Maka
dari itu, Hampir seluruh tungku menggunakan bahan bakar cair, bahan bakar gas
atau listrik sebagai masukan energinya.
Contohnya:

Listrik, digunakan sebagai bahan bakar tungku induksi dan busur/arc


untuk melelehkan baja dan besi tuang.

Minyak, digunakan sebagai bahan bakar tungku pelelehan untuk bahan


baku bukan besi menggunakan bahan bakar minyak.

Tungku

yang

dibakar

dengan

minyak

bakar

hampir

seluruhnya

menggunakan minyak tungku, terutama untuk pemanasan kembali dan


perlakuan panas bahan.

Minyak diesel ringan (LDO) digunakan dalam tungku bila tidak


dikehendaki adanya sulfur

Metode Klasifikasi
Jenis Bahan Bakar

Jenis dan Contoh


Dibakar dengan minyak,
Dibakar dengan gas
Dibakar dengan batubara,
Dibakar dengan listrik
Berkala

Cara Pengisian

Penempaan

Penggulungan ulang

Pot

Secara menerus

Pusher

Balok berjalan

Perapian berjalan
Radiasi, dan

Cara perpindahan panas

Konveksi
Tabel 2.1
Klasifikasi Tungku

Sedangkan macam-macam bahan tahan api digunakan dalam refraktori.


Material tahan api di antaranya:
1

Batubata tahan api merupakan bentuk yang umum dari bahan refraktori.
Bahan ini digunakan secara luas dalam industri besi dan baja, metalurgi
non besi, industri kaca, kiln barang tembikar, industri semen, dan masih
banyak yang lainnya

Refraktori semen tahan api, seperti batu bata tahan api, semen tahan api
silika dan refraktori tanah liat alumunium dengan kandungan silika
(SiO2) yang bervariasi sampai mencapai 78 persen dan kandungan
Al2O3 sampai mencapai 44 persen. Tabel berikut memperlihatkan bahwa
titik leleh

(PCE)

meningkatnya

batu

bata

tahan

api

berkurang

dengan

bahan pencemar dan menurunkan Al2O3 . Bahan ini

seringkali digunakan dalam tungku, kiln dan kompor sebab bahan


tersebut tersedia banyak dan relatif tidak mahal.
3

Refraktori silikat alumina, yang mengandung lebih dari 45 persen alumina


biasanya dikatakan sebagai bahan-bahan alumina tinggi. Konsentrasi
alumina berkisar dari 45 sampai 100 persen. Penerapan refraktori
alumina tinggi meliputi perapian dan batang as tungku hembus, kiln

keramik, kiln semen, tangki kaca dan wadah tempat melebur berbagai
jenis logam.
4

Batu bata silika merupakan suatu refraktori yang mengandung paling


sedikit 93 persen SiO2. Bahan bakunya merupakan batu yang
berkualitas. Batu bata silika berbagai kelas memiliki penggunaan yang
luas dalam tungku pelelehan besi dan baja dan industri kaca. Sebagai
tambahan terhadap refraktori jenis multi dengan titik fusi yang tinggi,
sifat penting lainnya adalah ketahanannya yang tinggi terhadap kejutan
panas (spalling) dan kerefraktoriannya. Sifat batu bata silika yang
terkemuka adalah bahwa bahan ini tidak melunak pada beban tinggi
sampai titik fusi terdekati. Sifat ini sangat berlawanan dengan beberapa
refraktori lainnya, contohnya bahan silikat alumina, yang mulai berfusi
dan retak pada suhu jauh lebih rendah dari suhu fusinya. Keuntungan
lainnya adalah tahanan flux dan stag, stabilitas volum dan tahanan
spalling tinggi.

Refraktori magnesit, merupakan bahan baku kimia, yang mengandung


paling sedikit 85 persen magnesium oksida. Tersusun dari magnesit alami
(MgCO3 ). Sifat-sifat refraktori magnesit tergantung pada konsentrasi
ikatan silikat pada suhu operasi. Magnesit kualitas bagus biasanya
dihasilkan dari perbandingan CaO-SiO2 yang kurang dari dua dengan
konsentrasi ferrit yang minimum, terutama jika tungku yang dilapisi
refraktori beroperasi pada kondisi oksidasi dan reduksi. Perlawanan terak
sangat tinggi terutama terhadap kapur dan terak yang kaya dengan besi.

Bahan refraktori alumina yang terdiri dari alumunium oksida dengan


sedikit kotoran dikenal sebagai alumina murni. Alumina merupakan satu
dari bahan kimia oksida yang dikenal paling stabil. Bahan ini secara
mekanis sangat kuat, tidak dapat larut dalam air, steam lewat jenuh, dan
hampir semua asam inorganik dan alkali. Sifatnya membuatnya cocok
untuk pembentukan wadah tempat melebur logam untuk fusi sodium
karbonat, sodium hidroksida dan sodium peroksida. Bahan ini memiliki
tahanan tinggi dalam oksidasi dan reduksi pada kondisi atmosfir.

Zirkonium dioksida (ZrO2) merupakan bahan polymorphic. Penting untuk


menstabilkan bahan ini sebelum penggunaannya

sebagai refraktori,

yang dicapai dengan mencampurkan sejumlah kecil kalsium, magnesium

dan cerium oksida, dll. Sifatnya tergantung terutama pada

derajat

stabilisasi, jumlah penstabil/stabiliser dan jumlah bahan baku orisinalnya.


Refraktori zirkonia memiliki kekuatan yang sangat tinggi pada suhu
kamar, yang dicapai sampai suhu setinggi 15000 C. Oleh karenanya
bahan tersebut berguna sebagai bahan konstruksi bersuhu tinggi dalam
tungku dan kiln.

BAB III
KESIMPULAN

Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam


untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta
mengubah bentuknya. Sedangkan Refraktori adalah bahan yang dapat bertahan
terhadap abrasi atau korosi bahan padat, cair, atau gas pada suhu tinggi.
Hampir seluruh tungku menggunakan bahan bakar cair, bahan bakar gas
atau listrik sebagai masukan energinya. Macam-macam bahan bakar di
antaranya:

Listrik, digunakan sebagai bahan bakar tungku induksi dan busur/arc


untuk melelehkan baja dan besi tuang.

Minyak, digunakan sebagai bahan bakar tungku pelelehan untuk bahan


baku bukan besi menggunakan bahan bakar minyak.

Tungku

yang

dibakar

dengan

minyak

bakar

hampir

seluruhnya

menggunakan minyak tungku, terutama untuk pemanasan kembali dan


perlakuan panas bahan.

Minyak diesel ringan (LDO) digunakan dalam tungku bila tidak


dikehendaki adanya sulfur.
Sedangkan macam-macam bahan tahan api digunakan dalam refraktori.

Material tahan api di antaranya:

Batubara

Refraktori semen tahan api

Refraktori silikat alumina

Batu bata silika

Refraktori magnesit

Bahan refraktori alumina

Zirkonium dioksida

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, KARAKTERISASI MATERIAL REFRAKTORI JENIS SILIKA DENGAN


BERBAGAI VARIASI TEMPERATUR SINTERING - Diponegoro University
_ Institutional Repository (UNDIP-IR)_files.html. Diakses pada tanggal 27
Desember 2016
Gana, Riki Raw Material Refraktori (II) _ Catatan Riki Gana Diakses pada
tanggal 27 Desember 2016
Anonim, Refraktori

www.wikipedia/refractory. Diakses pada tanggal 27

Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai