Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang dimana dengan rahmat dan
karunia Nya, sehingga tulisan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Literatur yang dipergunakan dalam penulisan tulisan akhir ini mengacu
pada referensi yang didapatkan dari berbagai sumber, tentunya dengan
perbaikan dan penambahan pada hasil penelitiannya.
Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, upaya perbaikan akan selalu
dilakukan terutama disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
sesuai

dengan tulisan ini. Semoga tulisan akhir ini dapat menambah

pengetahuan kita menganai tehnik eksplorasi. Akhir kata, semoga tulisan akhir ini
bermanfaat dan berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Kritik dan saran serta masukan sangat penulis perlukan dalam penyempurnaan
tulisan berikutnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandung, Oktober 2016

Ihsan Ramdani

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1

Latar Belakang............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1

Metalurgi ekstraksi........................................................................2

2.1.1

Pyrometalurgi.........................................................................2

2.1.2

Hydrometalurgi.......................................................................5

2.1.3

Elektrometalurgy....................................................................6

BAB III KESIMPULAN.........................................................................................8


DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Ekstraksi metalurgi adalah praktek menghapus logam berharga dari

sebuah bijih dan pemurnian logam mentah yang diekstrak ke dalam bentuk
murni. Metalurgi adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan logam
dari bijihnya dan pembuatan logam menjadi berbagai produk. Ruang lingkup
metalurgi
metal

terbagi

processing.

menjadi
Mineral

dua

bagian

processing

yaitu

mineral processing

yaitu

perlakuan

bijih

dan
untuk

mendapatkan logam atau konsentrat mineral. Sedangkan metal processing yaitu


pembuatan produk dari logam.
Adapun proses-proses dari ekstraksi metalurgi / ekstraksi logam itu
sendiri antara lain adalah pyrometalurgy (proses
padatemperatur

ekstraksi

yang

dilakukan

tinggi), hydrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada

temperatur yang relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan), dan
electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan
elektrokimia,

baik

pada

temperatur

rendah

maupun

pada

prinsip
temperature

tinggi).
Salah satu bahan galian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu
Nickel yang merupakan baja nirkarat yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Metalurgi ekstraksi
Ekstraksi metalurgi adalah praktek menghapus logam berharga dari

sebuah bijih dan pemurnian logam mentah yang diekstrak ke dalam bentuk
murni. Metalurgi adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan logam
dari bijihnya dan pembuatan logam menjadi berbagai produk. Ruang lingkup
metalurgi terbagi menjadi dua bagian yaitu mineral processing dan metal
processing. Mineral processing yaitu : perlakuan bijih untuk mendapatkan
logam

atau

konsentrat

mineral.

Sedangkan

metal processing yaitu

pembuatan produk dari logam


Metalurgi ekstraksi yang banyak melibatkan proses-proses kimia,
baik

yang temperatur rendah dengan cara pelindian maupun pada temperatur

tinggi dengan cara proses peleburan utuk menghasilkan logam dengan


kemurnian tertentu, dinamakan juga metalurgi kimia. Meskipun sesungguhnya
metalurgi kimia itu sendiri mempunyai pengertian yang luas, antara lain
mencakup juga pemaduan logam denagn logam lain atau logam dengan bahan
bukan logam. Beberapa aspek perusakan logam (korosi) dan cara-cara
penanggulangannya, pelapisan logam secara elektrolit,dll.
Adapun proses-proses dari ekstraksi metalurgi / ekstraksi logam itu
sendiri antara lain adalah pyrometalurgy (proses
padatemperatur

ekstraksi

yang

dilakukan

tinggi), hydrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada

temperatur yang relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan), dan
electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan
elektrokimia,

baik

pada

temperatur

rendah

maupun

pada

prinsip
temperature

tinggi
2.1.1

Pyrometalurgi
Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang

dicapai ada yang hanya 50 - 250 C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi
ada yang mencapai 2.000 C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum
dipakai hanya berkisar 500 - 1.600 C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal

atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase
gas.
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar
dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat
juga dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik
(exothermic).
Sumber energi panas dapat berasal dari :
1.
2.
3.
4.

Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).


Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.
Energi listrik.
Energi terselubung/tersembunyi, panas buangan dipakai

untuk

pemanasan awal (preheating process).


Proses pirometalurgi terbagi atas 5 proses, yaitu :
1. Drying (Pengeringan)
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material.
Pengeringan

biasanya

sering

terjadi

oleh

kontak

padatan

lembap

denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil. Pada
beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara panas gas
yang secara tidak langsung memanaskan.
Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar
120C.pada kasus tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut, suhu
pengeringan yang lebih tinggi diperlukan
2. Calcining (Kalsinasi)
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi
hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau
dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan
atau besi karbonat menjadi besi oksida.Proses kalsinasi membawa dalam variasi
tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed reactor.
3. Roasting (Pemanggangan)
Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan
pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan pemanasan ini
tidak mencapai titik leleh (didih)
Kegunaan Roasting adalah :
- Mengeluarkan sulfur, Arsen, Antimon dari persenyawaannya
- Merubah mineral sulfida menjadi oksida dan sulfur
- Membentuk material menjadi porous
- Menguapkan impurity yang foltair.
Dapur yang digunakan pada proses roasting, yaitu :

- Hazard Vloer Oven


- Suspensi roasting oven
- Fluiized bed roasting
Jenis-jenis roasting, yaitu :
a. Oksida Roasting Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral sulfida
pada temperatur tinggi (direduksi langsung). Pada temperatur rendah :
- sulfida logam dapat direduksi dengan Carbon membentuk CS dan CS2.
- Tidak dapat direduksi langsung karena sulfida logam-logam lebih stabil
b. Reduksi Roasting Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu
oksida mengalami proses reduksi oleh suatu reduktor gas yang dimaksudkan
untuk menurunkan derajat oksidasi suatu logam. Peristiwa reduksi ini tidak dapat
tercapai untuk suatu oksida yang sangat stabil.
c. Chlor Roasting Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama
senyawa klorida (CaCl2,NaCl) atau dengan gas Cl2. Tujuan chlor roasting adalah
-

Menghasilkan

senyawa

klorida

logam

dalam

air

(di

ekstraksi)

Menghasilkan senyawa klorida logam-logam yang mudah menguap agar


dapat dipisahkan dari mineral-mineral pengganggu (Metalurgi Halida).
d. Fluor Roasting Pemanggangan ini menggunakan reagent F2.
e. Yodium Roasting Pemanggangan ini menggunakan reagent I2.
4.

Smelting
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam

,leleh dan mecair setelah mencapai titik didihnya. Oven yang digunakan, yaitu :
a. Schacht Oven
b. Scraal Oven (revergeratory Furnace
c. Electric Oven (Electric Furnace)
Dalam pemakaian oven yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Ketahanan mekanis dari feeding
b. Kemurnian dari bahan bakar.
Smelting terbagi beberapa jenis, yaitu :
a. Reduksi smelting
b. Oksidasi smelting
c. Netral smelting
d. Sementasi smelting
e. Sulfida smelting
f. Presipitasi smelting
g. Flash smelting (peleburan semprot)
h. Ekstraksi timbal dan seng secara simultan.
5. Refining (Pemurnian)

Pemunian adalah pemindahan kotoran dari material dengan proses


panas. Contoh Proses Ekstraksi Metaluri Secara Pirometalurgi.
2.1.2

Hydrometalurgi
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara

harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari


batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution).
Atau secara detilnya proses Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu
pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang
cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal
dengan larutan reagen encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100 C. Reaksi
kimia yang dipilih biasanya yang sangat selektif. Artinya hanya metal yang
diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan kemudian dipisahkan dari material
yang tak diinginkan.
Peralatan yang dipergunakan adalah :
a. Electrolysis / electrolytic cell.
b. Bejana pelindian (leaching box).
Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak
mendapat perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah
semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas pereduksian logam
secara hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah
nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
2.1.3

Elektrometalurgy
Elektrometalurgi

merupakan

proses

ekstraksi

metalurgi

yang

menggunakan sumber listrik sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini
adalah untuk mengendapkan logam dari suatu larutan sebagai hasil pelindian.
Prinsip Elektro Metalurgy
Untuk prinsip elektro metalurgy ini adalah suatu elektrolisa dimana
penggunaan tenaga listrik untuk mengendapkan suatu metal atau logam pada
salah satu elektrodanya.
Proses elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu :
1.

Suatu elektrolisa di dalam larutan air,terbagi atas :

a) Elektrowinning,merupakan tahap pemerolehan kembali suatu logam dari


larutannya dengan menggunakan arus listrik yang diberikan dari luar.
Logam yang dihasilkan murni, maka pengendapan dengan cara ini lebih
disukai.
b) Elektrorefining,untuk mengekstraksi logam-logam sehingga diperoleh
logam dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
c) Elektrodissolution
2.

Elektrolisa

di

dalam

larutan

garam.

Biasanya

digunakan

untuk

mengekstraksi logam-logam yang sangat reaktif, seperti Al dan Mg.


3.

Elektrolisa di dalam larutan zat organik.

4.

Elektroplating dan Anodisasi.

5.

Korosi logam dan teknik penanggulangannya


Yang banyak digunakan pada elektrolisa metal adalah elektrolisa dalam

larutan air dan elektrolisa dalam larutan garam, sedangkan elektrolisa dalam
larutan zat organik sedikit sekali digunakan. Pekerjaan elektrolisa ini terdiri atas 2
tingkatan, yaitu elektro Winning dan elektro Refinary. Hasil dari elektro Winning
selanjutnya dimurnikan melalui elektro Refinery.
Pekerjaan di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC, dimana
daerah elektrolisa positif disebut anoda, sedangkan daerah elektrolisa negative
disebut katoda. Banyaknya penempelan logam pada plat katoda adalah
berbanding lurus dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet = joule
coulomb. Sifat Proses Elektro Metalurgy
1. Pada daerah katoda (reduksi), yang lebih mulia mengalami pengendapan.
2. Pada anoda (oksidasi), yang kurang mulia tidak mengalami pengendapan.

BAB III
KESIMPULAN

Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh sampai


pengolahan

logam

yang

mencakup

tahapan

dari

pengolahan

bijih

mineral,pemerolehan (ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk


menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Tahapan proses ekstraksi metalurgi :
1. Hidrometalurgi
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara
harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam
dari batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous
solution). Atau secara detilnya proses Hydrometalurgi adalah suatu
proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan
pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu
partikel tertentu.
2. Pirometalurgi Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi
panas. Suhu yang dicapai ada yang hanya 50 - 250 C (proses Mond
untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang mencapai 2.000 C (proses
pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 500 1.600 C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal atau paduan metal
sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas.
3. Elektrometalurgy
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi

yang

menggunakan sumber listrik sebagai sumber panas. Tujuan dari proses


ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu larutan sebagai hasil
pelindian.

DAFTAR PUSTAKA

ASTM. E 1351. Standart Test Methods for Micro Structure Testing of Metallic
Materials
Bishop, R. J. and Smallman R. E. 2000, Metalurgi Fisik Moderen.Rekayasa
Material, Erlangga, Jakarta.
Bishop, R. J. and Smallman R. E. 2004, Metalurgi Fisik Moderen. Rekayasa
Material, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai