Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang dimana dengan rahmat dan
karunia Nya, sehingga tulisan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Literatur yang dipergunakan dalam penulisan tulisan akhir ini mengacu
pada referensi yang didapatkan dari berbagai sumber, tentunya dengan
perbaikan dan penambahan pada hasil penelitiannya.
Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, upaya perbaikan akan selalu
dilakukan terutama disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
sesuai
pengetahuan kita menganai tehnik eksplorasi. Akhir kata, semoga tulisan akhir ini
bermanfaat dan berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Kritik dan saran serta masukan sangat penulis perlukan dalam penyempurnaan
tulisan berikutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ihsan Ramdani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1
Latar Belakang............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1
Metalurgi ekstraksi........................................................................2
2.1.1
Pyrometalurgi.........................................................................2
2.1.2
Hydrometalurgi.......................................................................5
2.1.3
Elektrometalurgy....................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ekstraksi metalurgi adalah praktek menghapus logam berharga dari
sebuah bijih dan pemurnian logam mentah yang diekstrak ke dalam bentuk
murni. Metalurgi adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan logam
dari bijihnya dan pembuatan logam menjadi berbagai produk. Ruang lingkup
metalurgi
metal
terbagi
processing.
menjadi
Mineral
dua
bagian
processing
yaitu
mineral processing
yaitu
perlakuan
bijih
dan
untuk
ekstraksi
yang
dilakukan
temperatur yang relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan), dan
electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan
elektrokimia,
baik
pada
temperatur
rendah
maupun
pada
prinsip
temperature
tinggi).
Salah satu bahan galian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu
Nickel yang merupakan baja nirkarat yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Metalurgi ekstraksi
Ekstraksi metalurgi adalah praktek menghapus logam berharga dari
sebuah bijih dan pemurnian logam mentah yang diekstrak ke dalam bentuk
murni. Metalurgi adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan logam
dari bijihnya dan pembuatan logam menjadi berbagai produk. Ruang lingkup
metalurgi terbagi menjadi dua bagian yaitu mineral processing dan metal
processing. Mineral processing yaitu : perlakuan bijih untuk mendapatkan
logam
atau
konsentrat
mineral.
Sedangkan
ekstraksi
yang
dilakukan
temperatur yang relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan), dan
electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan
elektrokimia,
baik
pada
temperatur
rendah
maupun
pada
prinsip
temperature
tinggi
2.1.1
Pyrometalurgi
Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang
dicapai ada yang hanya 50 - 250 C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi
ada yang mencapai 2.000 C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum
dipakai hanya berkisar 500 - 1.600 C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal
atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase
gas.
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar
dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat
juga dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik
(exothermic).
Sumber energi panas dapat berasal dari :
1.
2.
3.
4.
untuk
biasanya
sering
terjadi
oleh
kontak
padatan
lembap
denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil. Pada
beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara panas gas
yang secara tidak langsung memanaskan.
Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar
120C.pada kasus tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut, suhu
pengeringan yang lebih tinggi diperlukan
2. Calcining (Kalsinasi)
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi
hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau
dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan
atau besi karbonat menjadi besi oksida.Proses kalsinasi membawa dalam variasi
tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed reactor.
3. Roasting (Pemanggangan)
Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan
pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan pemanasan ini
tidak mencapai titik leleh (didih)
Kegunaan Roasting adalah :
- Mengeluarkan sulfur, Arsen, Antimon dari persenyawaannya
- Merubah mineral sulfida menjadi oksida dan sulfur
- Membentuk material menjadi porous
- Menguapkan impurity yang foltair.
Dapur yang digunakan pada proses roasting, yaitu :
Menghasilkan
senyawa
klorida
logam
dalam
air
(di
ekstraksi)
Smelting
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam
,leleh dan mecair setelah mencapai titik didihnya. Oven yang digunakan, yaitu :
a. Schacht Oven
b. Scraal Oven (revergeratory Furnace
c. Electric Oven (Electric Furnace)
Dalam pemakaian oven yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Ketahanan mekanis dari feeding
b. Kemurnian dari bahan bakar.
Smelting terbagi beberapa jenis, yaitu :
a. Reduksi smelting
b. Oksidasi smelting
c. Netral smelting
d. Sementasi smelting
e. Sulfida smelting
f. Presipitasi smelting
g. Flash smelting (peleburan semprot)
h. Ekstraksi timbal dan seng secara simultan.
5. Refining (Pemurnian)
Hydrometalurgi
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara
Elektrometalurgy
Elektrometalurgi
merupakan
proses
ekstraksi
metalurgi
yang
menggunakan sumber listrik sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini
adalah untuk mengendapkan logam dari suatu larutan sebagai hasil pelindian.
Prinsip Elektro Metalurgy
Untuk prinsip elektro metalurgy ini adalah suatu elektrolisa dimana
penggunaan tenaga listrik untuk mengendapkan suatu metal atau logam pada
salah satu elektrodanya.
Proses elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu :
1.
Elektrolisa
di
dalam
larutan
garam.
Biasanya
digunakan
untuk
4.
5.
larutan air dan elektrolisa dalam larutan garam, sedangkan elektrolisa dalam
larutan zat organik sedikit sekali digunakan. Pekerjaan elektrolisa ini terdiri atas 2
tingkatan, yaitu elektro Winning dan elektro Refinary. Hasil dari elektro Winning
selanjutnya dimurnikan melalui elektro Refinery.
Pekerjaan di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC, dimana
daerah elektrolisa positif disebut anoda, sedangkan daerah elektrolisa negative
disebut katoda. Banyaknya penempelan logam pada plat katoda adalah
berbanding lurus dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet = joule
coulomb. Sifat Proses Elektro Metalurgy
1. Pada daerah katoda (reduksi), yang lebih mulia mengalami pengendapan.
2. Pada anoda (oksidasi), yang kurang mulia tidak mengalami pengendapan.
BAB III
KESIMPULAN
logam
yang
mencakup
tahapan
dari
pengolahan
bijih
yang
DAFTAR PUSTAKA
ASTM. E 1351. Standart Test Methods for Micro Structure Testing of Metallic
Materials
Bishop, R. J. and Smallman R. E. 2000, Metalurgi Fisik Moderen.Rekayasa
Material, Erlangga, Jakarta.
Bishop, R. J. and Smallman R. E. 2004, Metalurgi Fisik Moderen. Rekayasa
Material, Erlangga, Jakarta.