Anda di halaman 1dari 4

SALIVA

Kelenjar saliva yang utama adalah kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis.
Sekresi saliva normal sehari-hari berkisar antara 800-1500 mililiter dengan pH sekitar 6
sampai 7. Saliva terutama mengandung sejumlah besar ion kalium dan ion bikarbonat,
kebalikan dari plasma dimana lebih banyak mengandung ion natrium dan klorida.
Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama:
1 sekresi serosa yang mengandung ptialin (suatu a-amilase), sebuah enzim untuk
mencernakan serat.
2 sekresi mukosa yang mengandung musin, sebuah glikoprotein yang melubrikasi
makanan dan memproteksi mukosa oral. Musin jug mengandung IgA, sistem imun
yang pertama menghadang bakteri dan virus; lisozim, berfungsi menghacurkan
dinding bakteri;laktoferin, mengikat zat besi; dan protein kaya akan prolin,
memproteksi gigi. Oleh karena itu pada keadaan defisit saliva (xerostomia) ronga
mulut menjadi berulserasi, terinfeksi, dan karies gigi akan meluas.

Masing-masing
kelenjar
menghasilkan tipe
sekresi yang berbeda.
Kelenjar
Parotis
Submandibularis
Sublingualis
*5% volume saliva
total dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar
minor di rongga
mulut.

Tipe sekresi
Serosa
Serosa dan mukosa
mukosa

Sifat sekresi
Berair
Agak kental
kental

Persentase dari total


saliva * (1,5 L)
20
70
5

Kelenjar
submaksilaris
mengandung asinus mukosa maupun asinus serosa. Sekresi primer dihasilkan oleh kedua
asinus ini yang berupa ptialin dan/atau musin. Sewaktu sekres primer mengalir melalui
duktus, terjadi dua proses transpor aktif utama yang memodifikasi komposisi ion saliva.
3 ion-ion natrium secara aktif direabsorbsi dari semua duktus salivarius
(interkalatus), dan ion-ion natrium disekresi secara aktif sebagai pengganti natrium.
Oleh karena itu, konsentrasi natrium dari saliva sangat berkurang, sedangkan
konsentrasi ion kalium meningkat. Karena reabsorbsi ion natrium melebihi sekresi ion
kalium, menyebabkan konsentrasi ion klorida turun menjadi sangat rendah,
menyesuaikan penurunan pada konsentrasi ion natrium.
4 ion-ion bikarbonat disekresi oleh epitel duktus ke dalam lumen duktus. Hal ini
sedikitnya sebagian disebabkan oleh pertukaran ion bikarbonat dengan ion klorida.
Hasil akhir dari transpor aktif adalah pada kondisi istirahat, konsentrasi masing-masing

ion natrium dan klorida dalam saliva hanya sekitar 15 mEq/liter, ion kalium 30 mEq/liter,
ion bikarbonat 50-70 mEq/liter. Selama salivasi maksimal, konsentrasi ionik saliva
berubah. Kenapa? Karena sekresi primer oleh sel-sel asini meningkat 20 kali lipat [misal
saat mengkonsumsi asam]. Oleh karena sekresi saliva bertambah, konsentrasi natrium
klorida akan meningkat sekitar setengah sampai dua pertiga konsentrasi dalam plasma,
sedangkan konsentrasi kalium turun hanya empat kali konsentrasi dalam plasma.
Sekresi saliva berada dibawah kontrol saraf. Rangsangan pada (1) saraf parasimpatis dari
nukleus salivatorius superior(bagian dari nervus fasialis dan berlokasi di pontine
tegmentum)menyebabkan sekresi liur cair dalam jumlah besar dengan kandungan bahan
organik yang rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi mencolok pada kelenjar, yang
disebabkan oleh pelepasan VIP (vasoactive intestine polipeptide). Polipeptida ini adalah
co-transmitter dengan asetilkolin pada sebagian neuron parasimpatis pascaganglion.
Rangsangan (2) saraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi sedikit saliva
yang akan bahan organik dari kelenjar submandibulais.
Makanan dalam mulut menyebabkan refleks sekresi saliva, juga rangsangan serat-serat
vagus eferen di ujung esofagus yang dekat dengan gaster. Faktor-faktor yang
menyebabkan rangsang sekresi saliva adalah: melihat, mencium dan mengkonsumsi
makanan yang meningkatkan nafsu makan. Daerah nafsu makan pada otak, terletak di
daerah pusat parasimpatis hipotalamus anterior, dan berfungsi sebagai respon terhadap
sinyal dari daerah pengecapan dan penciuman dari korteks serebral dan amigdala.
HORMON-HORMON SISTEM GASTROINTESTINAL
Dua kelompok besar hormon GI: (1) kelompok gastrin: gastrin dan kloesistokinin (CCK);
dan (2) kelompok sekretin: sekretin, glukagon, glisentin, VIP, GIP.
Gastrin.
Dibentuk oleh sel G di dinding lateral kelenjar pada bagian antrum mukosa lambung.
Gastrin juga ditemukan di pankreas janin, tapi belum pasti pada dewasa. Sekresi gastrin
dipengaruhi oleh isi lambung, kecepatan pengiriman impuls melalui saraf vagus, dan
berbagai faktor yang berasal dari darah. Lebih jelasnya lihat tabel.

Rangsang yang meningkatkan sekresi gastrin


5 Luminal
1 Peptida dan asam amino
2 Peregangan
6 Saraf
3 Peningkatan lepas muatan vagus
7 dari darah
4 kalsium
5 epinefrin

Rangsang yang menghambat sekresi gastrin


8 Luminal
asam
9 dari darah
sekretin, GIP, VIP, glukagon, kalsitonin

Gas-gas yang lain juga dihasilkan di dalam saluran pencernaan:


10 Hidrogen, metan dan karbon dioksida berasal dari metabolisme makanan oleh
bakteri dalam usus, terutama setelah makan makanan tertentu seperti kacang dan kol.
11 Kekurangan enzim pemecah gula tertentu, juga cenderung menghasilkan gas jika
penderita memakan makanan yang mengandung gula tersebut.
12 Kekurangan laktase, sariawan tropikal dan insufisiensi pankreas juga dapat
menyebabkan produksi gas yang berlebihan.
LAPAR dan KENYANG
Bagi kebanyakan orang, lapar merupakan sekumpulan rasa yang sering terpusat pada
perut. Hal itu kemungkinan dihubungkan dengan kontraksi yang terjadi pada perut atau
usus. Dan digambarkan sebagai kekosongan. Ada beberapa teori yang menjelaskan
mekanisme lapar ini. Yang pertama adalah teori gula darah yang dikemukakan oleh Bash,
dimana Ia menyatakan bahwa ketika gula darah rendah menyebabkan rasa lapar. Ada pula
teori asam lemak yang menyebutkan bahwa tubuh punya reseptor yang mencium adanya
kenaikan tingkat asam lemak. Kegiatan reseptor karena adanya perubahan asam lemak
inilah yang memicu rasa lapar.
Mekanisme lapar dan kenyang tidak sepenuhnya sama. Terdapat dua mekanisme rasa
kenyang. Yang pertama di tingkat otak, sedangkan yang kedua di tingkat saluran lambung
(gastrointestinal). Di dalam otak terdapat dua tempat di hypothalamus yang mengatur
lapar dan makan.Nukleus-nukleus ventromedial memberi tanda kapan berhenti makan,
sedangkan hypothalamus lateral memberi tanda kapan mulai makan. Di tingkat otak, kita
merasa kenyang kerena fungsi-fungsi nukleus-nukleus ventromedial. Sebaliknya, pada
tingkat saluran pencernaan, rasa kenyang berasal dari perut, yang mengatur aktivitas
makan dalam jangka pendek.
REFERENSI
Anonim. Flatulensi. http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?
id=&iddtl=479&idktg=7&idobat=&UID= 20080428173720125.161.48.165. (28 April
2008)
Ganong, William F. Review of Medical Physiology. 2001. USA: McGraw-Hill
Guyton, Arthur C & John E. Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 1997. Jakarta: EGC
Silverthorn, Dee Unglaub. Human Physiology: An Integrated Approach.USA: Prentice
Hall
Wiliarsih, Sefti. Lapar & Kenyang.http://akuasih.wordpress.com/2008/02/24/rasa-lapar/.
(28 April 2008)

Anda mungkin juga menyukai