Bab Ii Ok PDF
Bab Ii Ok PDF
STUDI PUSTAKA
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1.
TINJAUAN UMUM
Dalam perencanaan suatu struktur bangunan, pemahaman akan dasar
teori sangat dibutuhkan. Terutama pemahaman akan perilaku beban
terhadap struktur mutlak harus dikuasai. Pemahaman teori akan beban yang
akan ditinjau merupakan suatu hal yang sangat vital dalam merencanakan
sebuah bangunan.
Pada bab ini akan dijelaskan tentang tata cara dan langkah-langkah
perhitungan struktur mulai dari perhitungan pembebanan, perhitungan
struktur atas yang meliputi plat, balok, kolom dan tangga sampai dengan
perhitungan struktur bawah pondasi
II-1
BAB II
STUDI PUSTAKA
II-2
BAB II
STUDI PUSTAKA
1. Material Struktur
Setiap jenis material struktur mempunyai karakteristik tersendiri,
sehingga suatu jenis bahan bangunan tidak dapat dipergunakan
untuk
semua
jenis
bangunan.
Material
struktur
yang
Konfigurasi Denah
Denah bangunan diusahakan mempunyai bentuk yang
sederhana, kompak serta simetris. Pada struktur tidak
simetris perlu adanya dilatasi gempa (seismic joint) untuk
memisahkan bagian struktur yang menonjol dengan struktur
utamanya.
b.
Konfigurasi Vertikal
Pada perencanaan Tugas Akhir ini mempunyai bentuk yang
tidak menerus secara konfigurasi vertikal maka suatu gerak
getaran yang besar akan terjadi pada tempat-tempat tertentu
pada struktur. Dalam hal ini akan diperlukan analisis
dinamik.
c.
II-3
BAB II
STUDI PUSTAKA
1. Beban statis
a. Beban mati (dead load/ DL)
Beban yang berasal dari berat sendiri semua bagian dari gedung
yang bersifat tetap, termasuk dinding dan sekat pemisah,
kolom, balok, lantai, atap, mesin dan peralatan yang tak
terpisahkan dari gedung (SNI 03-1726-2002)
b. Beban Hidup ( Live Load/LL)
Beban hidup adalah beban-beban yang bisa ada atau tidak ada
pada struktur untuk suatu waktu yang diberikan. Meskipun dapat
berpindah-pindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja
perlahan-lahan pada struktur. Untuk menentukan secara pasti
beban hidup yang bekerja pada suatu lantai bangunan sangatlah
sulit, dikarenakan fluktuasi beban hidup bervariasi, tergantung dan
banyak faktor. Oleh karena itu, faktor beban - beban hidup lebih
besar dibandingkan dengan beban mati
Tabel 2.3.1: Beban Hidup pada Struktur
Besar Beban
Ruang Kuliah
250 kg/m2
300 kg/m2
400 kg/m2
balok
II-4
BAB II
STUDI PUSTAKA
2. Beban Dinamik
a. Beban Gempa
C.I
Wt
R
Rencana
untuk
waktu
getar
alami
tanah
tempat struktur
II-5
BAB II
STUDI PUSTAKA
Kecepatan
Tanah
gelombang
standart
niralir
rerata rerata
()
(kPa)
vs 350
50
u 100
175 vs <350
15 <50
50
Keras
Tanah
Sedang
u<100
Tanah
vs< 175
<15
Lunak
Tanah
khusus
II-6
BAB II
STUDI PUSTAKA
II-7
BAB II
STUDI PUSTAKA
I1
I2
I (=I1*I2)
1,0
1,0
1,0
1,0
1,6
1,6
1,4
1,0
1,4
1,6
1,0
1,6
1,5
1,0
1,5
Daktilitas Struktur
Pada struktur yang bersifat getas (brittle), maka jika beban
yang
bekerja
pada
struktur
sedikit
melampaui
batas
II-8
BAB II
STUDI PUSTAKA
< m
y
Rm
f1
a. Baja
5,2
8,5
2,8
b. Beton bertulang
5,2
8,5
2,8
3,3
5,5
2,8
a.Baja
2,7
4,5
2,8
mekanisme lentur)
b.Beton bertulang
2,1
3,5
2,8
4,0
6,5
2,8
II-9
BAB II
STUDI PUSTAKA
II-10
BAB II
STUDI PUSTAKA
Tabel 2.3.5: Percepatan puncak batuan dasar dan percepatan puncak muka tanah
untuk masing-masing Wilayah Gempa Indonesia
Percepatan puncak muka tanah Ao (g)
Percepatan
Wilayah
puncak batuan
Tanah
Tanah
Tanah
dasar(g)
Keras
Sedang
Lunak
0,03
0,04
0,05
0,08
0,10
0,12
0,15
0,20
Diperlukan
0,15
0,18
0,23
0,30
evaluasi khusus
0,20
0,24
0,28
0,34
di setiap lokasi
0,25
0,28
0,32
0,36
0,30
0,33
0,36
0,38
Gempa
Tanah Khusus
Koefisien pembatas ()
0,20
0,19
0,18
0,17
0,16
0,15
II-11
BAB II
STUDI PUSTAKA
Tegangan leleh
: fy = 240 MPa
: E = 210.000 MPa
Beban mati terdiri dari berat penutup atap, gording, dan berat sendiri
konstruksi rangka.
Beban angin
Untuk muatan angin, koefisien angin untuk sudut kemiringan atas () < 65
adalah :
-
II-12
BAB II
STUDI PUSTAKA
qx = q * cos
My = 1/8 * qx * l2
qy = q *sin
My = 1/8 * qx * l2
Px = P * cos
Mx = 1/8 * Px * l2
Py = P * sin
My = 1/8 * Py * l2
Keterangan:
qx, qy = Beban merata masing-masing terhadap sumbu-x dan sumbu-y, N/m
Px, Py = Beban terpusat masing-masing terhadap sumbu-x dan sumbu-y, P
Mx, My = Momen masing-masing terhadap sumbu-x dan sumbu-y, N.m
Seluruh momen Mx dan My dikombinasikan untuk mendapat momen total.
Menghitung momen nominal
Keterangan:
Mnx, Mny = Kuat lentur nominal masing-masing terhadap sumbu-x dan
sumbu-y, N.mm
fy
II-13
BAB II
STUDI PUSTAKA
Cek keamanan
Kelenturan:
Mux Muy
+
Mnx Mny
x =
4
3
5 qy L
1 Py L
+
384 EI y 48 EI y
i = x2 + y2
3.
Cek Geser
zy =
zx =
D y xZ x
bxIx
Dx xZ y
bxIy
Keterangan
Mux, Muy = Kuat lentur perlu masing-masing terhadap sumbu-x dan sumbuy, N.mm
= faktor reduksi
II-14
BAB II
STUDI PUSTAKA
: Beban Mati
: Beban Mati
W : Beban Angin
H
: Beban Hujan
a.
Perencanaan Kuda-kuda
Beban-beban yang diperhitungkan dalam perencanaan kuda-kuda
antara lain:
1. Akibat Beban Mati
a) Beban atap (BA)
b) Beban gording (BG)
c) Beban ikatan angin (BB)= 20% x (BA+BG)
d) Beban sendiri kuda-kuda (BK)
e) Beban plafon + penggantung (BP)
2. Akibat Beban hidup
Beban pekerja = 1000 N
3. Akibat Beban Hujan
q
= (40 0,8 )
II-15
BAB II
STUDI PUSTAKA
Tu
Tn
Keterangan
= faktor reduksi
Tn = Kekuatan nominal batang tarik, N
Tu = Beban terfaktor pada batang tarik, N
fy = Tegangan leleh profil, Mpa
Ag = Luas profil, mm2
b. Batang Tekan
Keterangan
r = batas maksimum kelangsingan untuk profil tak kompak
b = lebar pelat, mm
.
Untuk cx 0,25
maka x = 1
,
,
maka x = 1,25cx2
y =
lky
< 200
ry
L =
L1
< 50
rmin
II-16
BAB II
STUDI PUSTAKA
L1 =
lky
3
l =
L1
rmin
Syarat Kestabilan
2
y 1,2l
iy 1,2l
cy =
lky
.ry
fy
E
Untuk cy 0,25
maka y = 1
,
,
maka y = 1,25cy2
Nnx = Ag x (fy/x)
Nny = Ag x (fy/ y)
Keterangan :
= kelangsingan
= tinggi penampang, mm
lkx
lky
= Koefisien tekuk
Ll
rmin
terkecil,mm
II-17
BAB II
STUDI PUSTAKA
rx
ry
iy
= kelangsingan ideal
Nu n N nlt
Nnlt = Ag. f clt
Ix + Iy
+ xo2 + y o2
A
xo = 0
ro 2 =
yo =
th 2 b 2
4 Iy
f clt = (
f cry + f crz
2H
)(1 1
4 f cry f crz H
( f cry + f crz ) 2
Nnlt = Ag x fclt
Keterangan :
Nu
Nnlt
ro
II-18
BAB II
STUDI PUSTAKA
2
Dengan syarat-syarat :
dimana:
r
r1
= jumlah baut
II-19
BAB II
STUDI PUSTAKA
II-20
BAB II
STUDI PUSTAKA
As = . bd . 106 mm2
2.3.2.3 Tangga
Struktur gedung ini menggunakan tipe tangga K, terbuat dari pelat
beton. Elevasi antar lantainya adalah H = 4.20 m struktur
tangga
II-21
BAB II
STUDI PUSTAKA
h
h
pada
Lebar bordes
Kemiringan tangga
Tinggi
tangga/panjang tangga.
II-22
BAB II
STUDI PUSTAKA
As =
a
2
* fy * ( d )
=
As
b*d
= 0,5 * b
= 0,5 * 1 *
600
0.85 * 25
*
600 + fy
fy
Asmax = * b * d
II-23
BAB II
STUDI PUSTAKA
Mu
a
2
* fy * ( d )
As yang dibutuhkan :
As = As1 yg terpasang + As2
=
As
b*d
a
)
2
II-24
BAB II
STUDI PUSTAKA
6
2. Perhitungan syarat spasi maksimum
3
II-25
BAB II
STUDI PUSTAKA
s=
EI =
Keterangan:
EI : kekakuan lentur komponen tekan
Ec : modulus elastisitas beton
II-26
BAB II
STUDI PUSTAKA
x Ma
Mb =
x Mb
Dimana :
Mnl = Momen nominal balok sebelah kiri kolom
Ml
Ma
Dimana :
Mgl : Momen akibat gravitasi sebelah kiri kolom yang ditinjau
Mgr : Momen akibat gravitasi sebelah kanan kolom yang ditinjau
Vul : Gaya geser setelah tulangan terpasang pada balok sebelah kiri
kolom yang ditinjau
Vur : Gaya geser setelah tulangan terpasang pada balok sebelah kanan
kolom yang ditinjau
II-27
BAB II
STUDI PUSTAKA
Vgl : Gaya geser gravitasi pada balok sebelah kiri kolom yang
ditinjau
Vgr : Gaya geser gravitasi pada balok sebelah kanan kolom yang
ditinjau
. ,
. ,
.
.
As total =
Digunakan Asmin = 1% * Agr
Cek Kapasitas penampang :
Beban Aksial Maksimum :
Po
Pnmax = Po = 0,8 . Po
Pu < Pnmax
(Vn Vc) > 2/3
. .
.. Penampang cukup
Tulangan Sengkang :
0,6
II-28
BAB II
STUDI PUSTAKA
1
.
bw.d
. .
2
f' c .b.d , Penampang cukup
3
2
f' c .b.d , Penampang harus diperbesar
3
II-29
BAB II
STUDI PUSTAKA
Pult
FK
II-30
BAB II
STUDI PUSTAKA
0,2
Dimana :
Nb = Nilai N-SPT pada elevasi dasar tiang
II-31
BAB II
STUDI PUSTAKA
Eff = 1
dim ana :
(n 1)m + (m 1)n
90
m
n
m*n
: jumlah baris
: jumlah tiangdalam satubaris
Pv Mx * Y max My * X max
n
nx y 2
n y x 2
Dimana:
Pmax =
Mx : momen arah x
My : momen arah y
Xmax : absis max (jarak terjauh) tiang ke pusat berat kelompok tiang
Y max : ordinat max (jarak terjauh) tiang ke pusat berat kelompok
tiang
nx
ny
II-32
BAB II
STUDDI PUSTAKA
Muu
Cu d 3
Hu = y Cu d 2
Dimana :
mate dari daata tanah
Cu = nilaai cohesi ultim
d = diam
meter tiang (m
m)
Hijin = n * Hu,
n = jumlaah tiang
jika Hijin > Hmaksimum ( Aman)
PERRENCANAAN GED
EDUNG TWIN TOOWER PASCA SSARJANA
II 33