Anda di halaman 1dari 2

Hiponatremia

Hiponatremia adalah kelebihan cairan relatif yang terjadi bila :


1. Jumlah asupan cairan melebihi kemampuan ekskresi
2. Ketidak mampuan menekan sekresi ADH misalnya pada kehilangan cairan
melalui saluran cerna, gagal jantung, dan sirosis hati atau pada SIADH
(syndrome of inappropriate ADH-secretion ).
Etiologi hiponatremia dapat dibagi atas :
1. Hiponatremia dengan ADH meningkat. Sekresi ADH meningkat akibat
deplesi volume sirkulasi efektif seperti pada muntah, diare, perdarahan,
jumlah urin meningkat, gagal jantung, sirosis hati, SIADH, insufisiensi
adrenal, dan hipotiroid.
2. Hiponatremia dengan ADH tertekan fisiologik. Pada polidipsia primer dan
gagal ginjal terjadi ekskresi cairan lebih rendah dibanding asupan cairan
sehingga menimbulkan respons fisiologik yang menekan sekresi ADH.
3. Hiponatremia dengan osmolalitas plasma normal atau tinggi. Pemberian
cairan iso-osmolalitik yang tidak mengandung natrium ke dalam cairan
ekstrasel dapat menimbulkan hiponatremia disertai osmolalitas plasma
normal. Tingginya osmolalitas plasma pada keadaan hiperglikemia atau
pemberian manitol intravena menyebabkan cairan intrasel keluar dari sel
menyebabkan dilusi cairan ekstrasel yang menyebabkan hiponatremia.
Hiponatremia terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Hiponatremia akut
Adalah kejadian hiponatremi yang berlangsung cepat yaitu kurang dari 48
jam, dengan gejala berat seperti penurunan kesadaran dan kejang. Hal ini
akibat edema sel otak, karena air dari ekstrasel masuk ke intrasel yang
osmolalitasnya lebih tinggi.
2. Hiponatremia kronik
Adalah kejadian hiponatremia yang berlangsung lambat yaitu lebih dari 48
jam, pada keadaan ini tidak terjadi gejala yang berat seperti penurunan
kesadaran atau kejang. Gejala yang timbul gejala ringan seperti lemas
atau mengantuk.
Gejala :
1. lemas
2. mengantuk
3. Penurunan kesadaran
4. Kejang
Ionatremia
Adalah suatu keadaan patalogis yang tidak menyebabkan gangguan pada kadar
natrium di dalam plasma (osmolalitas plasma tetap berada dalam keadaan
normal), seperti :
1. Turunya kadar Na tubuh total diikuti oleh berkurangnya air tubuh total
diikuti oleh berkurangnya air tubuh total dalam jumlah seimbang. Terjadi

karena pemberian diuretik jangka panjang (kronik) atau pada beberapa


kondisi seperti muntah, diare, pendarahan dan thrid space sequestration
2. Kondisi normal (steady state)
3. Peningkatan Na tubuh total diimbangi oleh peningkatan air tubuh total.
Terjadi pada pemberian natrium isotonik berlebihan (hipervolemia).

Hipernatremia
Adalah suatu keadaan dengan defisit cairan relatif. Hipernatremia jarang terjadi,
umumnya disebabkan resusitasi cairanarutan NaCl 0,9% dalam jumlah besar.
Hipernatremia juga dijumpai pada kasus dehidrasi dengan gangguan rasa haus
(misal pada kondisi kesadaran terganggu atau gangguan mental).
Etiologi hipernatremia :
1. Adanya defisit cairan tubuh akibat ekskresi air melebihi ekskresi natrium
atau asupan air yang kurang. Misalnya pada pengeluaran air tanpa
elektrolit melalui insesible water loss atau keringat; osmotik diare akibat
pemberian laktulosa atau sorbitol; diabetes insipidus sentral maupun
nefrogenik; diuresis osmotik akibat glukosa atau mennitol; gangguan rasa
haus di hipotalamus akibat tumor atau gangguan vaskular.
2. Penambahan natrium yang melebihi jumlah cairan dalam tubuh, misalnya
koreksi bikarbonat berlebihan pada asidosis metabolik.
3. Masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel. Misalnya pada latihan
(olahraga berat), asam laktat dalam sel meningkat sehingga osmolalitas
sel juga meningkat dan air ekstrasel akan masuk ke intrasel. Kadar
natrium akan normal pada 10-15 menit.
4.

Anda mungkin juga menyukai