OLEH:
SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
membangun,
menyediakan,
mengembangkan,
mengoperasikan,
Usaha Penunjang
1. Menyediakan
layanan
transaksi
pembayaran
dan
pengiriman
uang
melalui
kepentingan didalam perusahaan yang mempengaruhi keputusan yang diambil oleh perusahaan tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan mengenai stakeholder theory yang dapat dibagi menjadi dua
perspektif yaitu :
Untuk memperjelas model konseptual, penulis menggunakan matriks 5x5 yang ditunjukkan dalam
figure1.
Figure1 digunakan untuk menguji hubungan antara stakeholder power dan scope of
participation.Penulis berasumsi bahwa stakeholder power berbanding lurus dengan scope of
participation.Namun ternyata pada bagian scope of participation hanya terdapat tiga kolom matriks yang
efektif sehingga penelitian ini memiliki hasil yang menunjukkan bahwa model konseptual terbagi menjadi
dua yaitu stakeholder power dan scope of participation. Stakeholder power menujukkan bahwa terdapat 5
perbedaan yang mempengaruhi perusahaan dalam mengambil keputusan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
penelitian yang dilakukan oleh Heiko Spitzeck dan Erik G. Hansen, saya
mencoba menganalisis hasil dari penelitian tersebut dengan perusahaan yang berada di Indonesia yaitu PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Dalam menjalankan bisnis, PT Telekomunkasi Indonesia,Tbk membagi pemangku kepentingan
menjadi
dua
kelompok
yaitu
Pemangku
Kepentingan
Utama
dan
Pemangku
Kepentingan
Pendukung.Pemangku Kepentingan Utama terdiri dari Kementertian BUMN, pemegang saham publik,
dan pengguna jasa layanan telekomunikasi dan jaringan. Sedangkan Pemangku Kepentingan Pendukung
terdiri dari karyawan, mitra usaha ( rekan bisnis) dan masyarakat.
Pemangku kepentingan pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. memiliki pengaruh yang
berbeda-beda. Berikut adalah lingkup kewenangan para pemangku kepentingan :
Pemangku Kepentingan Utama
1. Kementerian BUMN
Kementerian BUMN merupakan pemangku kepentingan penting bagi Perseroan karena
Kementerian BUMN adalah lembaga yang bertugas melakukan pembinaan BUMN dan
sekaligus sebagai pemegang saham pengendali Perseroan yang menguasai 70% saham
perseroan. Kementerian BUMN berkepentingan meningkatkan tata kelola perusahaan
agar kinerja perseroan semakin baik yang dicerminkan semakin meningkatnya
peningkatan pelayanan, peningkatan aset dan laba bersih serta peningkatan dividen yang
dapat disetor perseroan kepada pemegang saham.
2. Pemegang Saham Publik
Selaku perusahaan terbuka, pemegang saham publik yang menguasai 30% saham
Perseroan merupakan salah satu pemangku kepentingan utama perseroan. Pemegang
Saham Publik merupakan salah satu penentu harga saham perseroan, dimana
tinggi/rendahnya harga saham perseroan dapat mencerminkan nilai perseroan di mata
investor.
3. Pengguna Jasa Layanan Telekomunikasi dan Jaringan
Selaku pengembang dan operator di dalam jasa layanan telekomunikasi dan jaringan ,
pendapatanusaha terbesar perseroan berasal dari pendapatan pengguna jasa yang
dihasilkan dari pendapatan atas layanan pemakaian pendapatan yang di dominasi dari
sektor data, Internet, and IT Services. Jumlah pengguna layanan merupakan salah satu
penentu tercapai atau tidaknya target pendapatan di dalam bisnis ini.
Pemangku Kepentingan Pendukung:
1. Karyawan
Bagi perseroan, karyawan merupakan aset penting yang akan mendukung proses
pertumbuhan dan perkembangan perseroan, karena karyawan merupakan salah satu
pemangku kepentingan yang menjalankan kegiatan usaha perseroan dan juga
melakukan inovasi untuk meningkatkan aset, pendapatan dan laba perseroan.
2. Mitra Usaha ( Rekan Bisnis)
Dalam menjalankan usahanya perseroan tidak terlepas dari kerja sama dengan mitra
untuk mendukung kelancaran proses bisnisnya, baik dari sisi pengembangan bisnis
media jasa telekomunikasi dan pengoperasian layanan tersebut. Mitra usaha perseroan
antara lain adalah Konsultan/Rekanan Penyedia Layanan Jasa Telekomunikasi dan
Jaringan, Penyedia Jasa Pemeliharaan Telekomunikasi dan Jaringan, Penyedia Jasa
Peralatan Telekomunikasi dan Jaringan.
3. Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu elemen pendukung keberhasilan Perseroan
khususnya dalam rangka pembebasan lahan.Berbagai kegiatan Corporate Social
program.Perseroan tidak berhenti dalam mengembangkan program baru yang dapat menjangkau
masyarakat luas serta terus memperbaharui program yang telah memberikan dampak nyata bagi
stakeholder.
Pada scope of participation tenaga kerja (karyawan) sebagai Pemangku Kepentingan Pendukung
terkena dampak dari operational issue yaitu jumlah karyawan Perseroan terus menurun dari tahun 2008.
Hal ini sejalan dengan strategi perseroan untuk meningkatkan produktivitas melalui modernisasi dan
perbaikan proses bisnis hingga jumlah karyawan tetap dapat diturunkan mencapai rasio karyawan yang
ideal. Sekitar 70% dari total karyawan tetap adalah karyawan yang berada pada level operasional, hal ini
disebabkan karena sebagian besar sistem pengoperasian jaringan masih menggunakan teknologi yang
masih harus didukung oleh manusia. Oleh sebab itu, pada segmen tingkat pendidikan karyawan
perseroan, masih ada karyawan perseroan yang merupakan lulusan SMA.
Kesimpulan :
Dari hasil analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa stakeholder power terlihat pada
penjelasan perseroan mengenai penjaminan perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham,
termasuk pemegang saham minoritas dan asing. Hal ini mencerminkan bahwa seluruh pemangku
kepentingan pada perseroan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pada perusahaan serta
keputusan yang diambil oleh perusahaan juga dapat mempengaruhi para pemangku kepentingan.