Anda di halaman 1dari 25

Laporan Modul II Pengolahan Bahan Gallian

Sampling dan Analisis Ayak


Rizqy Mustaqim (11160980000031 / Kelompok 2 / Selasa, 13
Desember 2016)
Asisten Laboratorium : Moch Iqbal Zaelana M
Abstrak Praktikum Modul 2 Tujuan dari percobaan sampling adalah mengetahui
sample yang representatif terhadap lot. Sedangkan Analisis ayak, dapat digunakan
untuk menentukan efisiensi berbagai peralatan, menghitung derajat liberasi, serta
mencari penyebab dan ukuran mineral berharga yang hilang bersama tailing. Percobaan
sampling dilakukan sebanyak tiga kali menggunakan metode riffle, coning and
quartering, dan increment sampling. Masing-masing percobaan tersebut diikuti dengan
grain counting yang hasilnya akan digunakan untuk uji statistik. Sedangkan pada
percobaan analisis ayak, sampel akan diayak dengan ayakan berukuran berbeda-beda,
dan diukur berat material tertampung di setiap fraksinya. Dari percobaan analisis ayak,
akan dibuat grafik untuk mencari hubungan antara ukuran partikel dan banyak material
yang lolos ayakan.
A. Tinjauan Pustaka
Sampling
Sampling
(pengambilan
conto)
merupakan tahap awal dari suatu
analisis.
Pengambilan
conto
harus
efektif,
cukup
seperlunya
tapi
representatif (mewakili). Sampling harus
dilakukan dalam tahapan yang benar
sehingga hasil sampling yang didapat
mampu mewakili material yang begitu
banyak dan dapat dipakai sebagai
patokan untuk mengontrol apakah
proses pengolahan tersebut berjalan
dengan baik atau tidak.
Sampling
dilakukan
untuk
dapat
mengidentifikasi populasi (jumlah yang
lebih besar). Parameter (besaran tentang
populasi) tidak pernah dapat diketahui
secara mutlak, sehingga dilakukan
pendekatan
menggunakan
statistik
(besaran yang diperoleh dari conto).
Dengan kata lain, smapling merupakan
teknik statistik yang didasarkan pada
teori peluang.
Berdasarkan
cara
melakukannya,
sampling dibagi menjadi dua jenis, yaitu
random
sampling
dan
sistematic
sampling. Random sampling adalah cara

mengumpulkan conto sedemikian rupa


sehingga setiap unit dalam populasi
memiliki peluang yang sama untuk
diambil. Sedangkan sistematic sampling
merupakan cari mengumpulkan conto
dari populasi pada interval yang spesifik
dan teratur, baik dalam jumlah, waktu,
dan ruang.
Dalam operasi sampling dikenal pula
increment, yaitu sejumlah material yang
diambil sebagai conto dari populasi
dengan menggunakan alat sampling dan
dengan satu kali operasi pengambilan.
Pada skala yang lebih besar (pabrik
pengolahan bahan galian), sampling dan
pembobotan dilakukan sebelum material
masuk ke pengolahan lebih lanjut untuk
mengurangi risiko terjadinya losses.
Sampel diambil menggunakan automatic
sampling maupun vezin sampler yang
masing-masing memiliki cutter sebagai
pengambil sampel.
Setelah diambil, sampel material harus
diuji
kadarnya
maupun
derajat
liberasinya untuk melihat secara umum
karakteristik fisik dari bahan galian.
Pengujian kadar dan derajat liberasi
tersebut diikuti dengan uji statistik untuk
menentukan
keakuratan
metode

sampling yang dilakukan. Parameter


statistik yang paling umum untuk
menentukan akurasi perocbaan adalah
variansi dan standar deviasi (simpangan
baku). Semakin kecil variansi dan
standar deviasinya, semakin kecil eror
dari percobaan.

Gambar 1. Vezin dan Automatic Sampler

Sebelum melakukan sampling perlu


diperhatikan elemen dasar dan masalahmasalah yang mungkin timbul dati
sampling ini. Ada pun elemen dasar yang
terlibat dalam prosedur pengambilan
sampling adalah sebagai berikut :
- Menentukan karakteristik sample
- Menentukan tingkat kepercayaan
(confidence level)
- Karakteristik populasi
- Menentukan ukuran sample yang
dibutuhkan
Faktor faktor yang berpengaruh dalam
sampling :
- Variasi jenis mineral yang ada
dalam bahan galian
- Distribusi yang tidak merata di
dalam bahan galian
- Variasi ukuran dari mineralmineral yang terdapat dalam
bahan galian
- Variasi dari densitas masingmasing mineral
Cara cara mengumpulkan sampling:
-

Random
sampling
:
cara
mengumpulkan
contoh
sedemikian rupa sehingga setiap
unit
yang
membentuk
lot

mempunyai kesempatan/peluang
yang sama untuk diikutkan ke
dalam contoh.
Sistematic
sampling
:
cara
mengumpulkan contoh dari lot
pada interval yang spesifik dan
teratur, baik dalam istilah jumlah,
waktu dan ruang.
Increment : sejumlah material
yang diambil sebagai contoh dari
lot dengan menggunakan alat
sampling dan dengan satu kali
operasi (misal dengan satu kali
sekop).

Masalah-masalah
yang
mungkin
timbul dalam sampling disebabkan oleh
:
a Variasi
jenis
mineral
yang
adadalambahangalian
b Distribusi yang tidak merata di
dalam bahan galian
c Variasi ukuran dari mineral-mineral
yang terdapat dalam bahan galian
d Variasi dari densitas masing-masing
mineral
e Variasi dari kekerasan masingmasing mineral
Dari mekanismenya, pengambilan
contoh dapat dibagi dua, yaitu
1 Hand Sampling
Pengambilan contoh dilakukan dengan
tangan, sehingga hasilnya sangat
bergantung pada ketelitian operator.
Hand sampling ini pun dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu:
a Grab
Sampling
:
Pengambilan
sampel
pada
material
yang
homogen dan dilakukan dengan
interval
tertentu
dengan
menggunakan sekop. Contoh yang
diperoleh
biasanya
kurang
representative.
b

Shovel Sampling : Pengambilan


sampel
dengan
menggunakan
shovel, keuntungan cara ini lebih
murah, waktu pengambilan cepat
dan memerlukan tempat yang tidak
begitu luas. Material contoh yang
diambil berukuran kurang dari 2
inchi.

Stream Sampling : Alat yang


digunakan adalah hand sampling
cutter. Contoh yang diambil berupa
pulp (basah) dan pengambilan
searah dengan aliran (stream).

Pipe Sampling : Alat yang digunakan


pipa/tabung dengan diameter 0.5,
1.0, dan 1.5 inchi. Salah satu ujung
pipa runcing untuk dimasukkan ke
material. Terdiri dari dua pipa (besar
dan kecil) sehingga terdapat rongga
diantaranya untuk tempat contoh.
Digunakan pada material padat
yang halus dan tidak terlalu keras.
e Coning and quartering
Langkah-langkah yang dilakukan
adalah:
Material
dicampur
sehingga
homogen
Diambil secukupnya dan dibuat
bentuk kerucut
Ujung kerucut ditekan sehingga
membentuk kerucut terpotong
dan dibagi empat bagian sama
besar
Dua bagian yang berseberangan
diambil untuk dijadikan contoh
yang dianalisis.

Gambar 3. Sampling secara Riffle


Alat riffle sampler berbentuk persegi
panjang dan di dalamnya terbagi
beberapa
sekat
yang
arahnya
berlawanan. Riffle-riffle ini berfungsi
sebagai pembagi contoh agar dapat
terbagi sama rata. Sedangkan pada
vezin
sampler
dilengkapi
dengan
revolving cutter, yaitu pemotong yang
dapat berputar pada porosnya sehingga
akan membentuk area yang bundar
sehingga dapat memotong seluruh alur
bijih.
Pada
praktikum
ini
sampling
dilakukan dengan riffle, coning and
quatering, dan grain counting. Grain
counting merupakan teknik penentuan
kadar suatu mineral dengan menghitung
butir yang ada dalam kotak-kotak seperti
pada gambar dibawah ini.
2

3
1

Gambar 4. Tabel Grain Counting


Analisis Ayak
Gambar 2. Sampling Coning and
Quartering

Mechanical Sampling
Digunakan untuk pengambilan contoh
dalam jumlah yag besar dengan hasil
yang lebih representative dibandingkan
hand sampling. Alat yang dipergunakan
antara lain adalah riffle sampler dan
vezin sampler.

Analisa ayak sangat banyak digunakan dalam


pegolahan bahan galian, antara lain digunakan
untuk menentukan efisiensi berbagai peralatan,
menghitung derajat liberasi, mencari penyebab dan
ukuran mineral berharga yang hilang bersama
tailing.
Data
hasil
analisis ayak
umumnya
dipresentasikan dalam bentuk grafik yaitu memplot
ukuran partikel pada absis (sumbu x) dan berat
sebagai ordinat (sumbu y).Ada dua pendekatan
dalam menggambarkan berat, yaitu:

Riffle, Increment
Quartering

Jumlah berat masing-masing fraksi dalam


persen
Jumlah berat komulatif yaitu jumlah berat
dalam persen yang lebih besar dan lebih
kecil ukuran tertentu.

Analisa
ayak
dilakukan
dengan
mempresentasikan hasil ayakan dalam bentuk
grafik. Presentasi ini dilakukan dengan memplot
N
grafik dengan sumbu x berupa ukuran partikel, dan o
sumbu y berupa beratnya. Untuk menentukan .
beratnya, dilakukan dua pendekatan, yaitu jumlah
1
berat masing-masing fraksi dalam persen, atau
jumlah berat kumulatif yaitu jumlah berat dalam 2
persen yang lebih besar dan lebih kecil pada ukuran
3
tertentu. Grafik yang dipresentasikan yaitu :
1 Direct Plot
4
Pada grafik ini ukuran partikel pada jarak
5
yang sama sebagai absis diplot terhadap
persen berat tertampung pada masing-masing
ayakan berukuran tertentu.
2 Comulative Direct Plot
Pada grafik ini persen berat komulatif
terampung/lolos ayakan diplot terhadap
N
ukuran.
o.
3 Semi-log Plot
Pada grafik ini sumbu x menggunakan skala 1
logaritmik.
2
4 Log-log Plot
Baik sumbu tegak maupun sumbu horizontal 3

dan

Coning

and

Tabel 1. Data Grain Counting Riffle


Riffle
1

H P

12

1 0

1 2

13

16

10

12

10

19

1 4

3
1
2
2

2 3

1 1

Tabel 2. Data Grain Counting Increment


Increment
1

12

40

26

21

11

27

Gaudin-Schuman Plot merupakan log-log plot 5


dimana persen berat kumulatif lolos ayakan pada
sumbu y, dan ukuran partikel pada pada sumbu x,
grafiknya dapat dinyatakan sebagai:

menggunakan skala logaritmik.

Y =100

[]
x
k

Tabel 3. Data Percobaan Cone Quartering

dimana Y = % berat kumulatif lolos ukuran x


m = modulus distribusi
k = modulud ukuran dalam mikron
x = ukuran partikel

Cone Quartering
1

N
o.

26

49

24

15

21

B. Data Percobaan
Macam-macam Metode Sampling
Pada Praktikum Pengolahan Bahan
Galian kali ini, digunakan 3 Metode
Sampling yakni :

Fraksi
# 4. Data Analisis Ayak berat kum.
Tabel
Fraksi m
Tertampung
250
206,6
+65
149
301
-65 +100
105
306,4
-100 +150
74
326,7
-150 +200
407,7
-200

Total : \

b. Sampling metode Increment

407,7 Gram

C. Pengolahan Data
Bahan yang telah disiapkan di laboratorium, yaitu campuran kasiterit dan kuarsa dia

Langkah Kerja

a. Sampling Metode Riffle

Aduk dengan baik bahan yang disediakan dan tumpuk hingga membentuk t

elah disiapkan di laboratorium, yaitu campuran kasiterit dan kuarsa diambil sebanyak 500 gram.

Dengan menggunakan sekop kecil yang disediakan, diambil contoh secara acak d

dengan baik bahan yang disediakan dan tumpuk hingga membentuk tumpukan kerucut
Melakukan grain counting hingga 5 kali
c

enggunakan sekop kecil yang disediakan, .diambil


contoh
secara
acak
dengan satu kali sekop.
Sampling
Metode
Cone
Quartening

Melakukan grain counting hingga 7 kali


Bahan yang telah disiapkan di laboratorium, yaitu campuran kasiterit dan kuarsa diambil sebanyak 500 gram

Membagi campuran tersebut dengan metode Coning and Quartening hingga 2 kali pembagian sehingga menghasilkan

Menaburkan sejumlah butir di atas kotak grain counting.


Sebanyak 500 gram contoh disiapkan, berupa campuran kasiterit dan kuarsa
Melakukan grain counting hingga 7 kali
Saringan disusun dengan urutan ukuran (mesh Tyler) dari atas ke bawah: 65 100 150 200

d. Analisis Ayak
Material diayak selama 15 menit

Masing-masing fraksi tiap ayakan ditimbang, dan dinyatakan dalam % berat contoh

Hitung % berat tertampung dan % berat kumulatif, serta % berat kumulatif lolos untuk setiap ukuran ayakan

Perhitungan

Analisis Ayak

Diagram

Direct Plot

Cum Direct Plot


Direct Plot

60.00
50.00
40.00
30.00

Direct Plot
Linear (Direct
f(x) = 15.89x - 19.71
Plot)
R = 0.83

300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00

f(x) = 57.2x + 1.5


R = 0.93

20.00
10.00
0.00
74 105 149 250

Cummulative Direct Plot

Semi Log Plot

Cum Direct
Plot
Linear (Cum
Direct Plot)

%H=

b. Persen berat pasir silika:

Semi Log Plot


60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

Linear (Semi
Log Plot)

Log Log Plot


2
1.5
1
0.5
0

x t

Log log Plot

f(x) = 0.12x + 1.16


R = 0.85

nP P
n P P +n H H

c. Selang Kepercayaan:

%P=

Semi Log Plot


f(x) = 8.97x + 7.63
R = 0.78

n H H
n P P +n H H

S
S
< < x +t
n
2 n

a. Sampling dengan Metode Riffle


N
o
.

%
Hita
m

72,5
388
601

46,8
227
424
7

56,9
105
691
1

79,8
479
087
5

88,7

Log Log Plot


Linear (Log
Log Plot)

Sampling
Rumus-rumus dasar

(X
X
b
ar
)
^
2

5
9,
4
3
5
3
7
4
3
2
4,
2
4
0
6
5
6
2,
7
0
8
2
9
4
2
2
5,
5
5
4
8
2
5

a. Persen berat pasir besi:

b
a
r
7
,
7
0
9
4
3
4
1
8
,
0
0
6
7
7
,
9
1
8
8
6
1
5
,
0
1
8
4
8
2

949
26

1
0

1
1

1
2

100

79,8
479
087
5

68,2
158
920
5

72,5
388
601

76,0
180
995
5

86,3
753
213
4

84,0
840
840

3
,
9
6
5
5

3
5
,
1
7
0
5
7
1
5
,
0
1
8
4
8
3
,
3
8
6
4
6
6
7
,
7
0
9
4
3
4
1
1
,
1
8
8
6
7
2
1
,
5
4
5
9

1
9
,

7
4,
3
4
5
1
9
1
2
3
6,
9
6
9
3
2
2
5,
5
5
4
8
2
1
1,
4
6
8
1
5
2
5
9,
4
3
5
3
7
4
1
2
5,
1
8
6
4
2
4
6
4,
2
2
5
6
1
3
7
0,

1
3

68,7
622
789
8

1
4

1
5

46,8
227
424
7

1
6

72,5
388
601

1
7

1
8

58,1
636
892
4

1
9

56,9
105
691
1

2
5
4
6
6
3
,
9
3
2
8
5
3
6
4
,
8
2
9
4
1
8
,
0
0
6
7
7
,
7
0
9
4
3
4
6
4
,
8
2
9
4
6
,
6
6
5
7
4
7
,
9
1

7
4
1
8
6
1
5,
4
6
7
3
3
3
4
2
0
2,
8
5
4
5
3
2
4,
2
4
0
6
5
5
9,
4
3
5
3
7
4
4
2
0
2,
8
5
4
5
4
4,
4
3
2
0
4
7
6
2,
7
0
8

2
0

2
1

2
2

2
3

2
4

2
5

A
v
e
r
a
g
e

72,5
388
601

100

56,9
105
691
1

39,7
727
272
7

63,7
813
211
8

72,5
388
601

64,8
294
26

8
8
6
7
,
7
0
9
4
3
4
3
5
,
1
7
0
5
7
7
,
9
1
8
8
6
2
5
,
0
5
6
7
1
,
0
4
8
1
7
,
7
0
9
4
3
4

2
9
4
5
9,
4
3
5
3
7
4
1
2
3
6,
9
6
9
3
6
2,
7
0
8
2
9
4
6
2
7,
8
3
8
1
5
1,
0
9
8
5
2
3
7
5
9,
4
3
5
3
7
4
1
4
6
9
9,
3
4

Tabel 5. Sampling konsentrat


dengan metode Riffle

Standar Deviasi : 612,47265

Variance : 24,748185

SELANG KEPERCAYAAN

x t

S
S
< < x +t
n
2 n

64,8294262,06

24,75
24,75
< < 64,829426+2,06
5
5

54,62 < < 75,02

N
o
.

%
Put
ih

X
b
a
r

7
,
7
0
9
4
3

1
8
,
0
0
6
6
8
7
,
9
1
8
8
5

27,
46
11
39
9

53,
17
72
57
53
43,
08
94
30
89

(
X
X
b
a
r
)
^
2
5
9
,
4
3
5
3
7
4
3
2
4
,
2
4
0
6
5
6
2
,
7
0
8
2

20,
15
20
91
25

11,
20
50
74

31,
78
41
07
95

20,
15
20
91
25

1
0

27,
46
11
39
9
23,
98

1
5
,
0
1
8
5
2
3
,
9
6
5
5
3
5
,
1
7
0
6
1
5
,
0
1
8
5
3
,
3
8
6
4
7
7
,
7
0
9
4
3
1

9
4
2
2
5
,
5
5
4
8
2
5
7
4
,
3
4
5
1
9
1
2
3
6
,
9
6
9
3
2
2
5
,
5
5
4
8
2
1
1
,
4
6
8
1
5
2
5
9
,
4
3
5
3
7
4
1
2

1
,
1
8
8
7

19
00
45

1
1

1
6

3
,
9
3
2
8
5

6
4
,
8
2
9
4
3

1
8
,
0
0
6
6
8
7
,
7
0
9

10
0

1
5

1
9
,
2
5
4
7

31,
23
77
21
02

1
4

15,
91
59
15
92

1
3

2
1
,
5
4
5
9

13,
62
46
78
66

1
2

53,
17
72
57
53
27,
46
11
39
9

5
,
1
8
6
4
2
4
6
4
,
2
2
5
6
1
3
7
0
,
7
4
1
8
6
1
5
,
4
6
7
3
3
3
4
2
0
2
,
8
5
4
5
3
2
4
,
2
4
0
6
5
5
9
,
4
3
5

4
3

1
7

10
0

1
8

41,
83
63
10
76

1
9

43,
08
94
30
89

2
0

27,
46
11
39
9

2
1

2
2

43,
08
94
30
89
60,

6
4
,
8
2
9
4
3
6
,
6
6
5
7
3
7
7
,
9
1
8
8
5
7
7
,
7
0
9
4
3
3
5
,
1
7
0
6
7
,
9
1
8
8
5
7
2

3
7
4
4
2
0
2
,
8
5
4
5
4
4
,
4
3
2
0
4
7
6
2
,
7
0
8
2
9
4
5
9
,
4
3
5
3
7
4
1
2
3
6
,
9
6
9
3
6
2
,
7
0
8
2
9
4
6

3
5
,
0
5
6
7

22
72
72
73

2
4

1
,
0
4
8
1
0
5

7
,
7
0
9
4
3

36,
21
86
78
82

2
5

27,
46
11
39
9

A
v
e
r
a
g
e

35,
17
05

74
Tabel 6. Sampling Tailing
dengan metode Riffle

b. Sampling dengan Metode


Increment

N
o
.

H
i
t
a
m

7
2
,
5
3
8
8

X
b
a
r

1
5
,
5
5
9
0

(
X
X
b
a
r
)
^
2
2
4
2
,
0
8
2

2
7
,
8
3
8
1
5
1
,
0
9
8
5
2
3
7
5
9
,
4
3
5
3
7
4
1
4
6
9
9
,
3
4
3

6
1
8
,
0
4
1
2
4
2
0
,
8
9
5
5
2

0
6
3
,
7
8
1
3
2
7
2
,
5
3
8
8
6
4
9
,
7
6
3
0
3
5
4
,
0
0
1
9
3
7

1
3
8
,
9
3
8
6
3
6
,
0
8
4
3
5
6
,
9
7
9
8
6
,
8
0
1
4
7
1
1
5
,
5
5
9
0
1
7
,
2
1
6
8
2
2
,
9
7
7
9
2
1

8
1
5
1
6
,
2
1
6
1
3
0
2
,
0
7
9
3
2
4
6
,
7
0
3
4
6
,
2
6
0
0
1
2
4
2
,
0
8
2
8
5
2
,
0
8
2
4
4
8
,
8
6
8
0
1
5
2

1
0

1
1

1
2

1
3

1
4

1
5

1
6

2
,
5
3
8
8
6
8
4
,
0
8
4
0
8
5
6
,
9
1
0
5
7
7
2
,
5
3
8
8
6
3
3
,
6
8
6
2
4

0
7
2
,
5
3
8
8
6
7
2
,

5
,
5
5
9
0
1
2
7
,
1
0
4
2
3
0
,
0
6
9
2
8
1
5
,
5
5
9
0
1
2
3
,
2
9
3
6
5
6
,
9
7
9
8
1
5
,
5
5
9
0
1
1
5
,

4
2
,
0
8
2
8
7
3
4
,
6
3
9
5
0
,
0
0
4
8
2
4
2
,
0
8
2
8
5
4
2
,
5
9
2
4
3
2
4
6
,
7
0
3
2
4
2
,
0
8
2
8
2
4
2

1
7

1
8

1
9

2
0

2
1

2
2

2
3

5
3
8
8
6
6
7
,
8
7
8
7
9
3
3
,
4
7
2
8
8
4
,
0
8
4
0
8
8
4
,
0
8
4
0
8
7
2
,
5
3
8
8
6
6
3
,
7
8
1
3
2
5
1
,
8
3

5
5
9
0
1
1
0
,
8
9
8
9
4
2
3
,
5
0
7
2
7
,
1
0
4
2
3
2
7
,
1
0
4
2
3
1
5
,
5
5
9
0
1
6
,
8
0
1
4
7
1
5
,
1
4

,
0
8
2
8
1
1
8
,
7
8
6
9
5
5
2
,
5
8
1
2
7
3
4
,
6
3
9
5
7
3
4
,
6
3
9
5
2
4
2
,
0
8
2
8
4
6
,
2
6
0
0
1
2
6
,
4
7

5
5
4
4
6
4
5
6
2
7
4
2
4
7
3
,
0
7
8
,
,
8
9
0
5
0
6
9
6
5
5
1
1
2
7
1
2
5
2
5
4
,
,
2
5
5
,
3
5
0
8
9
8
8
0
2
6
1
8
5
1
A
6
5
v
,
2
e
9
8
r
7
3
a
9
,
g
8
2

e
5
6
Tabel 7. Sampling konsentrat
dengan metode Increment

Standar Deviasi : 636,8024

Variance : 25,23494

SELANG KEPERCAYAAN

x t

S
S
< < x +t
n
2 n

56,982,06

25,23
25,23
< <56,98+2,06
5
5

46,59 < < 67,37

N
o
.

%
P
u
t
i
h

X
X
b
a
r

(
X
X
b
a
r
)
^

2
7
,
4
6
1
1
4
8
1
,
9
5
8
7
6
7
9
,
1
0
4
4
8

1
0
0
3
6
,
2
1
8
6
8
2
7
,
4
6
1
1
4
5
0
,
2
3
6
9
7
4

1
5
,
5
5
9
3
8
,
9
3
8
6
1
3
6
,
0
8
4
3
3
5
6
,
9
7
9
8
5
6
,
8
0
1
4
7
1
5
,
5
5
9
7
,
2
1
6
8
1
7
2

2
2
4
2
,
0
8
2
8
1
5
1
6
,
2
1
6
1
3
0
2
,
0
7
9
3
2
4
6
,
7
0
3
4
6
,
2
6
0
0
1
2
4
2
,
0
8
2
8
5
2
,
0
8
2
4
4
8

1
0

1
1

1
2

1
3

1
4

1
5

,
9
7
7
9
2
1

5
,
9
9
8
0
7
2
7
,
4
6
1
1
4
1
5
,
9
1
5
9
2
4
3
,
0
8
9
4
3
2
7
,
4
6
1
1
4
6
6
,
3
1
3
7
6

1
0
0
2
7
,

1
5
,
5
5
9
2
7
,
1
0
4
2
0
,
0
6
9
2
8
1
1
5
,
5
5
9
2
3
,
2
9
3
6
1
5
6
,
9
7
9
8
5
1
5

,
8
6
8
0
1
5
2
4
2
,
0
8
2
8
7
3
4
,
6
3
9
5
0
,
0
0
4
8
2
4
2
,
0
8
2
8
5
4
2
,
5
9
2
4
3
2
4
6
,
7
0
3
2
4
2

1
6

1
7

1
8

1
9

2
0

2
1

2
2

4
6
1
1
4
2
7
,
4
6
1
1
4
3
2
,
1
2
1
2
1
6
6
,
5
2
7
2
1
5
,
9
1
5
9
2
1
5
,
9
1
5
9
2
2
7
,
4
6
1
1
4
3
6
,
2
1

,
5
5
9

1
5
,
5
5
9
1
0
,
8
9
8
9
2
3
,
5
0
7
0
5
2
7
,
1
0
4
2
2
7
,
1
0
4
2
1
5
,
5
5
9
6
,
8
0

,
0
8
2
8
2
4
2
,
0
8
2
8
1
1
8
,
7
8
6
9
5
5
2
,
5
8
1
2
7
3
4
,
6
3
9
5
7
3
4
,
6
3
9
5
2
4
2
,
0
8
2
8
4
6
,
2
6

8
6
8

1
4
7
5
,
1
4
5
4
5
1
2
0
,
9
0
6
1

0
0
1
2

2
4
3
6
8
,
,
4
1
7
6
5
5
6
6
6
2
2

4
4
2
3
,
7
1
,
1
0
4
6
0
5
5
1
2
2
2
5
7
4
,
1
2
4
5
,
6
,
0
1
5
8
1
5
2
4
9
8
4
1
A
3
5
v
,
2
e
0
8
r
2
3
a
0
,
g
1
2

e
5
6
Tabel 8. Sampling Tailing dengan
metode Increment
c. Sampling denganmetode cone
quartering

N
o
.

H
i
t
a
m

7
2
,
5
3
8
8

X
b
a
r

7
,
9
5
2
9
3

(
X
X
b
a
r
)
^
2
6
3
,
2
4
9
1

6
7
2
,
5
3
8
8
6
5
8
,
3
6
1
3
9
8
4
,
0
8
4
0
8
5
6
,
9
1
0
5
7
5
6
,
9
1
0
5
7
7
2
,
5
3
8
8
6
7
2
,
5
3
8
8
6
7

2
7
,
9
5
2
9
3
2
6
,
2
2
4
5
4
1
9
,
4
9
8
1
6
7
,
6
7
5
3
6
7
,
6
7
5
3
6
7
,
9
5
2
9
3
2
7
,
9
5
2
9
3
2
7

3
6
3
,
2
4
9
1
3
3
8
,
7
4
4
8
5
3
8
0
,
1
7
8
1
5
8
,
9
1
1
1
3
5
8
,
9
1
1
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
6

1
0

1
1

1
2

2
,
5
3
8
8
6
7
2
,
5
3
8
8
6
7
2
,
5
3
8
8
6

1
0
0

2
4
,
8
2
2
7
7
2
,
5
3
8
8
6
7
2
,
5
3
8
8
6
5
6
,

1
3

1
4

1
5

1
6

,
9
5
2
9
3
2
7
,
9
5
2
9
3
2
7
,
9
5
2
9
3
2
3
5
,
4
1
4
0
7
3
9
,
7
6
3
2
7
,
9
5
2
9
3
2
7
,
9
5
2
9
3
2
7
,

3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
1
2
5
4
,
1
5
7
1
5
8
1
,
1
1
5
6
3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
5
8
,

1
7

1
8

1
9

2
0

2
1

2
2

2
3

9
1
0
5
7
7
2
,
5
3
8
8
6
3
0
,
5
6
7
6
9

0
4
6
,
8
2
2
7
4
5
1
,
3
7
6
1
5
8
6
,
8
4
8
6
4
6
5
,
3
5

6
7
5
3
6
7
,
9
5
2
9
3
2
3
4
,
0
1
8
2
6
4
,
5
8
5
9
1
7
,
7
6
3
2
1
3
,
2
0
9
8
2
2
,
2
6
2
7
1
0
,
7
7
3

9
1
1
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
1
1
5
7
,
2
4
1
4
1
7
1
,
3
4
2
3
1
5
,
5
3
0
8
1
7
4
,
4
9
8
3
4
9
5
,
6
2
8
1
0
,
5
9
8

9
4
8

5
4
9
1
6
,
9
0
4
1
8

3
7
8
2

2
8
4
8
1
5
,
,
4
7
9
5
0
1
1
2
2
8
5
5
8
8
2
,
6
7
4
,
9
,
0
4
2
7
9
0
5
3
9
6
6
1
A
4
1
v
,
2
e
5
5
r
8
0
a
5
,
g
9
0

e
3
8
Tabel 9. Sampling konsentrat
dengan metode cone quartering

Standar Deviasi : 468,7535

Variance : 21,65072

SELANG KEPERCAYAAN

x t

S
S
< < x +t
n
2 n

64,592,06

21,65
21,65
< <64,59+ 2,06
5
5

55,67 < < 73,51

N
o
.

%
P
u
t
i
h

X
X
b
a
r

(
X
X
b
a
r
)
^

2
7
,
4
6
1
1
4
2
7
,
4
6
1
1
4
4
1
,
6
3
8
6
1
1
5
,
9
1
5
9
2
4
3
,
0
8
9
4
3
4
3
,
0
8
9
4
3
2
7
,
4
6
1
1
4
2

7
,
9
5
2
9
3
7
,
9
5
2
9
3
6
,
2
2
4
5
3
6
1
9
,
4
9
8
2
7
,
6
7
5
3
5
9
7
,
6
7
5
3
5
9
7
,
9
5
2
9
3
-

2
6
3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
3
8
,
7
4
4
8
5
3
8
0
,
1
7
8
1
5
8
,
9
1
1
1
3
5
8
,
9
1
1
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
6

1
0

1
1

1
2

7
,
4
6
1
1
4
2
7
,
4
6
1
1
4
2
7
,
4
6
1
1
4
2
7
,
4
6
1
1
4

7
5
,
1
7
7
3
2
7
,
4
6
1
1
4
2
7
,

1
3

1
4

1
5

7
,
9
5
2
9
3
7
,
9
5
2
9
3
7
,
9
5
2
9
3
7
,
9
5
2
9
3
3
5
,
4
1
4
1
3
9
,
7
6
3
2
3
7
,
9
5
2
9
3
7
,

3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
1
2
5
4
,
1
5
7
1
5
8
1
,
1
1
5
6
3
,
2
4
9
1
3
6
3
,

1
6

1
7

1
8

1
9

2
0

2
1

2
2

4
6
1
1
4
4
3
,
0
8
9
4
3
2
7
,
4
6
1
1
4
6
9
,
4
3
2
3
1

1
0
0
5
3
,
1
7
7
2
6
4
8
,
6
2
3
8
5
1
3
,
1
5

9
5
2
9
3
7
,
6
7
5
3
5
9
7
,
9
5
2
9
3
3
4
,
0
1
8
2
4
6
4
,
5
8
5
9
3
1
7
,
7
6
3
1
9
1
3
,
2
0
9
7
8
2
2
,
2

2
4
9
1
3
5
8
,
9
1
1
1
3
6
3
,
2
4
9
1
3
1
1
5
7
,
2
4
1
4
1
7
1
,
3
4
2
3
1
5
,
5
3
0
8
1
7
4
,
4
9
8
3
4
9
5
,
6

1
3
6
3
4
,
6
4
0
5
2

6
2
7
0
,
7
7
3
5
5
1
6
,
9
0
4
2

2
8
1
2

0
3
,
5
9
8
3
7
8
2

2
1
4
8
8
5
,
,
5
7
0
5
9
1
9
2
2
1
5
5
1
8
,
2
6
2
4
,
0
,
0
5
2
7
0
0
5
7
9
6
3
1
5
1
T
,
2
o
4
5
t
1
0
a
4
,
l
0
0

7
8
Tabel 10. Sampling tailing dengan
metode cone quartering

D. Analisa dan Pembahasan

Material yang diayak, selalu dicari


nilai P80 nya untuk mengetahui
pada ayakan keberapa 80%
material akan lolos. Ini dilakukan
dengan menggambar grafik yang
terbagi menjadi 4 metode, yakni
direct plot, cumulative direct plot,
semi-log plot dan log-log plot.
Dari 4 grafik tersebut, semua
dikonversi menjadi bentuk linear,
dengan

nilai

R2

sebagai

koefisien kelinearan. Nilai

R2

direct plot, cumulative direct plot,


semi-log plot dan log-log plot

secara konsekutif adalah sebagai


berikut: 0,8279, 0,9252, 0,7775,
0,8482 Dari nilai tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa grafik
yang paling linear adalah grafik
cumulative direct plot. Dapat
dilihat terjadi diskrepansi pada
nilai ayakan dimana 80% sample
dapat lolos. Namun, karena nilai

pada cumulative direct plot

paling ideal (mendekati 1) maka


sebaiknya yang diambil adalah
nilai P80 dari cumulative direct
plot, yakni:

logx=

yb
a

= (80-1,5)/
57,2
=1,372
X=
10^1,372
X= 23,551
m

23,551 m. Dari sini, dapat


dikatakan bahwa 80% ayakan
yang lolos mempunyai ukuran
kurang dari atau sama dengan
23,551 m.

Sampling adalah operasi


pengambilan sebagian dari populasi
yang banyaknya cukup untuk dianalisis
atau uji fisik dari suatu yang sangat
besar jumlahnya(lot). Dengan sampling,
dapat diketahui property suatu populasi
tanpa perlu menguji satu persatu unit
populasi tersebut. Agar suatu sampling
dapat dikatakan representative, maka
sampling harus dilakukan secara acak
dan sistematik. Acak berarti cara
mengumpulkan contoh sedemikian rupa
sehingga setiap unit yang membentuk
lot mempunyai kesempatan dan peluang
yang sama untuk dimasukkan ke dalam
sample.
Sistematik
berarti
cara
mengumpulkan sample harus dilakukan
pada interval yang spesifik dan teratur

(dalam praktikum ini, interval


digunakan adalah jumlah)

yang

Metode riffle membagi


sample secara fair menjadi dua bagian.
Populasi awal adalah sebesar 800 gram
dan akan diambil sebanyak 100 gram
untuk dijadikan sample oleh sebab itu,
sample dilewakan riffle sebanyak 3 kali
(800 menjadi 400 gr, 400 menjadi 200 gr
dan 200 menjadi 100 gr).

Metode
Quarter
Cone
membagi sample menjadi 4 bagian
sesuai dengan namanya (quarter). Dari 4
quarter yang dihasilkan, diambil 2
quarter yang saling berseberangan
untuk
memastikan
sample
representative.

Dalam praktikum ini, telah


didapatkan selang kepercayaan
konsentrat menggunakan metode
riffle adalah 54,62 < < 75,02
dalam
100
gram
sample,
sedangkan selang kepercayaan
menggunakan metode Increment
adalah 46,59 < < 67,37 dan
metode cone quartering adalah
55,67 < < 73,51 dari 100 gram
sample.

Ini menunjukkan bahwa metode


cone quartening lebih akurat
dibandingkan dengan metode
riffle
dan
increment
karena
interval
konsentrat
yang
didapatkan lebih kecil.

Ada
beberapa
faktor
yang
memungkinkan terjadinya hasil
diatas, antara lain:
1. Pengumpanan
sample
menggunakan riffle dilakukan
secara
manual
sehingga
sample tidak terbagi dua
sama rata. Meskipun metode
quarter cone juga dilakukan
secara
maksimal,
namun
pembagian menjadi 4 quarter
dilakukan
oleh
praktikan
sendiri sehingga 4 quarter

tersebut dapat terbagi lebih


rata
2. Banyak sample yang hilang
dalam pengumpanan riffle.
Oleh karena sample dituang
dari
atas,
maka
banyak
sample halus yang hilang
sebagai debu
3. Dalam
perhitungan
bijih,
praktikan menggunakan mata
biasa yang memiliki limitasi
sebagai alat optik. Oleh sebab
itu, sangat mungkin terdapat
kesalahan dalam perhitungan

bijih.

E. Kesimpulan

Nilai P80 dari cum. Direct plot


adalah 23,551 m
Nilai modulus Distribusi dari
persamaan gaudin tidak dapat di
hitung dikarenakan nilai exp nya
yang terlalu besar. (data pada
sheet excel)
Nilai standar deviasi kasiterit :

www.google.com. (t.thn.). correct


proper ore sampling methode.
Dipetik Desember Sunday, 2016,
dari 911 metallurgist:
https://www.911metallurgist.com/
blog/correct-proper-ore-samplingmethod

www.google.com. (t.thn.). sentryequip.com. Dipetik Desember


Sunday, 2016, dari
ISOLOK/index.htm: http://sentryequip.com/ISOLOK/index.htm

metode cone quartering


Standar Deviasi :
468,7535

metode Riffle Standar


Deviasi : 612,47265

metode Increment Standar


Deviasi : 636,8024

metode cone quartering


Standar Deviasi :
468,7535

Nilai Variansi kasiterit


- metode Riffle Variance :
24,748185

G. Daftar Pustaka

Nilai standar deviasi silika :


-

metode Riffle Standar


Deviasi : 612,47265
metode Increment Standar
Deviasi : 636,8024

metode Increment
Variance : 25,23494
- metode cone quartering
Variance : 21,65072
Nilai Variansi silika
- metode Riffle Variance :
24,748185
- metode Increment
Variance : 25,23494
- metode cone quartering
Variance : 21,65072
selang kepercayaan kasiterit :
- metode riffle adalah 54,62
< < 75,02
- metode Increment adalah
46,59 < < 67,37
- metode cone quartering
adalah 55,67 < < 73,51
selang kepercayaan silika :
- metode riffle adalah 54,62
< < 75,02
- metode Increment adalah
46,59 < < 67,37
- metode cone quartering
adalah 55,67 < < 73,51
Metode cone quartening lebih
akurat
dibandingkan
dengan
metode riffle dan increment
karena interval konsentrat yang
didapatkan lebih kecil.
-

Errol G. Kelly, David J. Spootiswood.


1982. Introduction to Mineral Processing.
John Wiley and Sons, Inc: Canada
(Halaman 169 193, 461)

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai