PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan berdampak
besar terhadap peningkaatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga perawat profesional dalam
melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat bekerja sama
dengan professi lain sebagai tim (Dalami Ermawati, dkk. 2010).
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk klien
baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
memandang
manusia
secara
bio-psiko-sosial-spiritual
yang
masyarakat
profesional
keperawatan
dalam
kemampuan
individu
menjadi
perawat
yang
mampu
oleh
masyarakat.Pelayanankeperawatan
merupakan
bagian
adanya
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu memahami praktik keperawatan
b. Mahasiswa mampu memahami dasar hukum praktik keperawatan
c. Mahasiswa mampu menyebutkan siapa saja yang boleh melakukan
praktik keperawatan.
d. Mahasiswa mampu memahamitujuan praktik keperawatan
e. Mahasiswa mampu memahami syarat praktik keperawatan
f. Mahasiswa mampu memahami sanksi-sanksi dalam pelanggaran praktik
keperawatan.
g. Mahasiswa mengetahui dampak praktik keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami definisi Caoching dan mentoring dalam
Praktik keperawatan.
b. Mahasiswa mampu memahami penerapan Coaching dan Mentoring
pada praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diartikan
sebagai
bentuk
pelayanan
profesional
yang
kemampuan
tenaga
keperawatan
untuk dapat
ijin
melaksanakan
keperawatan
sebelum diperkenankan
PPNI
Aparatur
adalah
Negara
Keputusan
Menteri
No.94/KEP/M.PAN/II/2001
Atas
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
maupun
pendidikan
diluarnegerisesuaidengan
perawat
peraturan
perundangan-undangan
b. Registrasi Perawat adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah
memiliki sertifikat kompetensi keperawatan dan telah mempunyai
kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesi Perawat
c. Perawat yang menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan di luar praktik mandiri wajib memiliki SIKP/STR.
d. Setiap Perawat yang menjalankan praktik keperawatan di praktik
mandiri wajib memiliki SIPP.
e. SIKP/STR dan SIPP dikeluarkan
oleh
pemerintah
daerah
10
Bimbingan
merupakan
proses
pembelajaran
untuk
suatu
dan
11
dan
fasilitator dalam dialog satu lawan satu dan mengikuti suatu proses
yang tersusun, diarahkan pada tanggung jawab memelihara kemajuan
dan kinerja yang baik serta hubungan kerja positif antara fasilitator dan
staf.
b. Tujuan
1) Menstimulan pengembangan keterampilan peserta secara individual.
2) Membantu peserta menggunakan pekerjaan sebagai pengalaman
pembelajaran dengan bimbingan dan mengembangkan professional
peserta.
3) Memberi kesempatan kepada peserta untuk melengkapi pekerjaan
yang diberikan fasilitator dan pada saat yang sama mempersiapkan
keterampilan peserta dalam mengambil tanggung jawab dan
pekerjaan mendatang.
4) Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta dan
mengatasi permasalahan yang dihadapi mereka.
c. Proses Bimbingan
1) Sebelum praktek peserta sebaiknya mengadakan pertemuan untuk
mereview
kegiatan,
termasuk
langkah-langkah
yang
membimbing,
perlu
dan
12
bervariasi
Latihan/exercise pemecahan
atau individu
Bermain peran.
yang
diperlukan.
Selain ciri-ciri diatas seorang fasilitator juga hendaknya memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1) Bersifat sabar dan memberikan dukungan
2) Memberikan penghargaan dan dukungan yang positif
3) Memperbaiki kesalahan peserta sambil tetap memelihara harga diri
peserta
4) Mendengar dan memperhatikan
e. Model Bimbingan
Elemen yang esensial dari strategi coaching dalam coaching
klinik dapat diuraikan dalam lima konsep yang membentuk akronim
13
untuk
mempersiapkan
belajar
dan
menggunakan
untuk
14
1.
Memfokuskan
perhatian
pada 1.
praktek klinis
2.
Mendorong
Memfokuskan
perhatian
pada
teori
kerja
sama
dan 2.
peserta)
3.
4.
5.
arah
Melihat dirinya sebagai fasilitator 5.
arah
Melihat dirinya sebagai penguasa
atau satu sumber pengetahuan
g. Keuntungan Bimbingan
1) Dapat mendorong kemampuan masing-masing individu sesuai
dengan minatnya
2) Dapat menilai masing-masing peserta dengan berbagai metode
penilaian termasuk observasi dan interview
3) Dapat mengikuti lebih dekat setiap perkembangan peserta
4) Coaching/Bimbingan lebih pada pendekatan personal dibanding
dengan training kelompok
5) Peserta merasa lebih termotivasi dan bertanggung jawab untuk
melakukan keterampilan yang baru dipelajari karena bimbingan
berlangsung terus menerus dan personal
h. Faktor Penghambat Dalam Coaching/Bimbingan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah kepribadian yaitu
kesesuaian dan ketidak sesuaian antara bawahan dan atasan. Yang
menjadi hambatan disini adalah :
1) Peran yang kurang jelas
2) Gayamanajemen kurang sesuai
15
8) Melakukan kesalahan
2. Mentoring Dalam Keperawatan
a. Definisi Mentoring
Mentoring merupakan proses pembelajaran dimana mentor
mampu membuat mentee (peserta mentoring) yang tadinya tergantung
menjadi mandiri. Mentoring merupakan bantuan secara tersembunyi
offlline help dari mentor ke mentee untuk transfer pengetahuan,
pemikiran dalam kerja secara signifikan (McKimm, Jolie, & Hatter,
2007 dalam Nurmalia, Devi dkk, Jurnal Manajemen Keperawatan
2013).
Mentoring adalah pasangan intens dari orang yang lebih
terampil
atau
berpengalaman
dengan
orang
ketrampilan
atau
pengalaman
lebih
sedikit
untuk
menambah
dan
16
17
I do you watch
Sebagai seorang mentor memberikan contoh untuk orang yang
dimentor. Tahapan ini memungkinkan orang yang kita mentor
mempelajari dengan melihat langsung bagaimana anda melakukan
sesuatu mulai dari tahap persiapan sampai tahap akhirnya yaitu
dimana anda melakukan sesuatu dan melakukan evaluasi.
2)
I do you help
Setelah melewati tahapan yang pertama, tahapan selanjutnya
adalah mengajak orang yang anda mentor untuk mulai membantu
anda.Disini orang tersebut akan mulai belajar dan merasakan
prosesnya lebih mendalam. Proses ini adalah tahapan yang penting,
dimana setelah tahap ini, orang yang kita mentor akan mulai
mencoba untuk praktek secara langsung.
3)
You yo I help
Tahapan yang ketiga dalam 4 tahapan mentoring adalah
dengan mengijinkan orang yang kita mentor untuk mulai tampil dan
melakukan tindakan.Disini peranan kita sebagai seorang mentor
adalah membantu untuk terus mengarahkan supaya orang yang kita
mentor ini tetap berada di jalur yang benar.
4)
You do I watch
Tahapan terakhir ini adalah tahapan dimana Anda sudah
merasa yakin dengan kompetensi dan kapabilitas terhadap orang
yang anda mentor.Sehingga di tahapan ini, anda sudah bisa melepas
dan mengamati saja serta mementor calon pemimpin anda
lainnya.Prinsipnya adalah bukan bisa atau tidak bisa, tetapi mau atau
tidak mau Life to the Ful.
18
19
20
21
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
22
1)
BAB III
PEMBAHASAN
Program
coaching
dan
mentoring
merupakansalahsatu
meningkatkan
persepsi
perawat
terhadap
pekerjaannya,
23
meningkatkan
pengetahuan
dan
skill
sehingga
berdampak
pada
etika
dengan
proses
coaching
dan
mentoring
24
kesalahan
dukungan dari organisasi serta rekan satu tim. Pembelajaran efektif untuk
mencegah proses yang tidak aman dan mencegah kesalahan. Evaluasi dari
proses belajar meningkatkan kesempatan untuk berbagi ilmu yang didapat
serta meningkatkan proses belajar (Sammeret al,2009; Flemming,2006).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Coaching menyangkut pengembangan dalam pekerjaan/keterampilan,
bukan sekedar memperbarui pengetahuan. Coaching lebih berkaitan
dengan upaya
mempunyai
25
mampu
program
coaching
dan
mentoring
secara
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Perry & Potter. (2005). Fundamental Of Nursing; Konsep, Proses & Praktik.
Edisi 4.Jakarta : EGC.
PPNI. (2005). Standar Kompetensi Perawat Indonesia- DiPublikasi Oleh Bidang
Organisasi PP-PPNI melalui;http://www.inna-ppni.or.id)
Ramkesrawan.
(2009).
Praktik
Mandidik
Perawat
melalui
https://oknurse.wordpress.com
Rancangan Undang-undang RUU Keperawatan Persatuan Perawat Nasional
Indonesia _Revsisi 13 januari 2011.
Sudrajat, Diwa. (2009),
Keperawatan.
Jurnal
Kesehatan
Aspek
Hukum
Praktik