A. PENJELASAN UMUM
Ekosistem didefinisikan sebagai suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik saling tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya, atau suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh
antara
segenap
unsur
lingkungan
hidup
yang
saling
balik
dan
saling
mempengaruhi.
Di
dalam
ekosistem,
terjadi
interaksi
timbal
e) Ekosistem sungai.
f) Ekosistem terumbu karang.
g) Ekosistem laut dalam.
h) Ekosistem lamun.
2. Ekosistem Darat
a) Ekosistem hutan hujan tropis
b) Ekosistem tundra
c) Ekosistem savanna/sabana
d) Ekosistem padang rumput
e) Ekosistem gurun
f) Ekosistem hutan gugur
g) Ekosistem taiga
h) Ekosistem karst (batu gamping/gua)
3. Ekosistem Buatan
a) Bendungan
b) Hutan tanaman produksi
c) Agroekosistem
d) Sawah irigasi
Yovita Agustina
1020011006
e) Perkebunan sawit
f) Ekosistem pemukiman
g) Ekosistem ruang angkasa
h) Dan sebagainya
Yovita Agustina
1020011006
Ekosistem Laut Dalam merupakan habitat paling luas di muka bumi ini.
Ekosistem Laut Dalam berada pada kedalaman antara 700 10.000
meter, sehingga tidak lagi terjangkau oleh cahaya matahari, karenanya
pada ekosistem ini tidak mungkin hidup produsen yang fotoautotraf.
Kehidupan di Laut Dalam memiliki karakteristik yang sangat berbeda
dengan ekosistem lainnya, yakni tingkat kegelapan yang total, temperatur
yang ekstrim dingin, kadar oksigen yang sangat terbatas, makanan yang
juga terbatas, dan tekanan udara yang sangat tinggi. Mahluk hidup di
Laut Dalam harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan kondisi fisik
tersebut untuk dapat bertahan hidup, melihat, merasakan, memperoleh
Yovita Agustina
1020011006
permanen
didalam
sebuah
perangkap.
Bioluminescence
digunakan oleh hewan laut dalam sebagai alat perangkap atau alat
untuk menarik mangsa, kurang lebih bioluminescence berfungsi
sebagai umpan. Cahaya bioluminescence yang dihasilkan biasa
berwarna biru atau kehijauan, putih, dan merah. Walau sebagian besar
bioluminescence digunakan untuk mekanisme bertahan hidup, namun
beberapa
diantara
hewan
laut
dalam
tersebut
menggunakan
1020011006
organisme laut dalam. Daging dan tulang mahluk hidup Laut Dalam
lunak dan elastic, sehingga mereka bisa bertahan terhadap tekanan
yang tinggi.
c) Temperatur
Tingkat perbedaan temperatur antara permukaan laut dengan Laut
Dalam sangat tinggi. Di Laut Dalam temperature cenderung seragam
dan konstan, yaitu berkisar antara 2 4
adaptasi
dari
mahluk
hidup
yang
ada
di
Lautan
Dalam,
Yovita Agustina
1020011006
lunak dan elastic) sehingga bisa bertahan terhadap tekanan yang tinggi,
perut yang lebar, tidak memiliki taring. Selain itu, warna juga merupakan
bentuk adapatasi yang berfungsi sebagai kamuflase dan pertahanan diri
terhadap predator. Ikan-ikan Laut Dalam biasanya memiliki warna
transparent, hitam, perak, atau merah.
Mahluk hidup di Laut Dalam mengembangkan mekanisme makan yang
unik karena keterbatasan cahaya dan kelangkaan makanan yang tersedia.
Ikan-ikan Laut Dalam memiliki perut yang besar dan berkembang
sehingga dapat menampung makanan dalam jumlah yang banyak sebagai
persediaan menghadapi kesulitan memperoleh makanan. Ikan-ikan ini
membatasi gerakannya untuk menghemat energi, sehingga tidak perlu
berenang untuk mencari makanannya. Mereka hanya berdiam di suatu
tempat dan memasang jebakan untuk mangsanya dengan adaptasi yang
dimilikinya.
Sebagai contoh, Ikan Fang Tooth yang memiliki tingkat agresifitas yang
tinggi sehingga ketika ada mangsa yang lewat didepannya ia langsung
dapat dengan cepat memakannya, karena memang tidak banyak hewan
laut yang mampu hidup dalam ekosistem ini. Contoh lainnya adalah Ikan
Hairyangler yang tubuhnya dipenuhi dengan atena sensitif, antena
tersebut sangat sensitif sekali terhadap setiap gerakan, fungsinya untuk
mendeteksi mangsa yang ada didekatnya.
Yovita Agustina
1020011006
DAFTAR PUSTAKA
Dive
and
Discover
Expeditions
to
the
Seafloor
Oceanographic
Woods
Hole
Institution
Deep-Sea News
Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm. 13-15.
Marine Biology, an ecological approach, James W. Nybakken. Chapter 4:
Deep Sea Biology.
Rahman Nganro, Noorsalam. Prospek Laut Dalam sebagai Prospek
Ekonomi Baru, ITB, Bandung. 2009.
Susan M. Libes (1992) An Introduction to Marine Biogeochemistry. John
Wiley and Sons, Inc.
Yovita Agustina
1020011006
Yovita Agustina
1020011006