Alat muat merupakan alat yang digunakan untuk memuat bahan galian
atau memindahkan bahan galian yang sudah ke gali menuju ke alat angkut untuk
diangkut. Alat muat berfungsi untuk memudahkan memindahkan bahan galian
supaya efektivitas kerja dari penambangan tersebut bagus. Alat muat bermacammacam yaitu :
A.
Loader
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya
Sumber : www.cat.com
Gambar 1
Loader
B.
Excavator
Pada umumnya menggunakan tenaga, diesel engine dan full hydraulic
system. Operasi excavating paling efisien adalah menggunakan metode heel dan
toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah.
Bagian atas bisa berputar (swing) 360 derajat. Dalam konfigurasi back hoe,
ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan lebih jauh, tetapi bucket lebih
kecil. Ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena putaran swingnya bisa
lebih kecil berarti cycle timenya lebih pendek / cepat.
Pada konfigurasi yang lain adalah loading shovel, biasanya boom lebih
pendek, tetapi bucket lebih besar, ketinggian permukaan galian lebih tinggi,
jangkuan pendek ketinggian muat lebih tinggi, cycle time swing lebih lama. Hal ini
bukan berarti produksinya lebih rendah, karena besar bucketnya lebih besar dari
pada back hoe. Kelebihan excavator adalah bisa mendistribusikan muatan
keseluruh bagian vessel dengan merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur
muatan sehingga dump truck bisa seimbang. Biasanya back hoe pada Komatsu
bucketnya kecil, seperti PC 300 kebawah, sedangkan loading shovel, bucket
lebih besar seperti PC 400 keatas.
Sumber : www.cat.com
Gambar 2
Excavator
C.
Dozer Shovel
Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan
untuk memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck
atau hopper pada belt conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain
dengan jarak angkut sangat terbatas (load and carry). Hanya bisa beroperasi
didaerah yang keras dan agak keras. Pada landasan yang kurang rata sekalipun,
daya cengkeram lebih kuat, tetapi tidak atau kurang mampu didaerah yang lunak
dan basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak.
Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi
perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile). Selain bucket,
attachment lainnya adalah log clamp (penjepit kayu bulat/kepiting).
Sumber : www.cat.com
Gambar 3
Dozer
D.
Shovel
Power Shovel merupakan alat berat gali dan muat tambang yang sering
digunakana berupa skop mekanasi yang amat besar. Alat ini digerakkan oleh
mesin uap, mesin bensin, mesin diesel,atau dapat juga motor listrik. Ukuran alat
ini ditentukan oleh besarnya sekop yang dapat digerakkan, baik dalam arah
horizontal maupun vertikal. Ukuran skop Power Shovel kecil berkisar sampai 2
yard3 (1 yard = 3 ft = 90 cm) atau sekitar 0,36 m3 sampai 1,56 m3; ukuran
sedang berkisar 2 sampai 8 yard3 ( 1,56-18,2 m3), dan ukuran besar 8 35
yard3 (18,2 25,5 m3).
Dengan
memberikan
shovel
attachment
pada
excavator,
maka
didapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan
menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk
atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan
persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted,
karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan
floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing
yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan
dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel
dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Cara kerja
Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
Jika tempat kerja telah tersedia, misalnya pada daerah kerja yang sudah
merupakan lereng bukit, maka tidak perlu lagi dibuatkan jalan masuk dan tempat
kerja awal.
-
Bila tempat yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka
perlu dibuat dulu sebuah jalan masuk dan tempat kerja awal yang berbentuk
lereng landai. Pembuatantersebut dapat dilakukan nmenggunakan alat itu
sendiri, atau menggunakan Buldoser; kemudian kalau udah di tempat kerjanya,
harus diletakkan sedemikian rupa sehingga gerakannya efisien dan cukup
tempat untuk alat-alat angkut yang mendekat ke situ.
Pada umumnya semakin keras jenis material yang digali semakin kecil
ukuran skop yang harud dipakai, tetapi gigi-gigi pada skop tersebut harus terbuat
dari baja mangan (manganese steel) Fe2MgO3, cara penggaliannya tergantung
pada cara menggerakkan lengan sekop tersebut. Produktivitas Power Shovel
tergantung dari:
a.Keadaan material (keras, lunak)
b.Kondisi lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali.
c.Efisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran ke dua alat
tersebut.
d.Pengalaman operator yang menanganinya.
1.
Penggunaan Shovel
Sebagai Alat Gali
Penggunaan power shovel sebagai alat gali adalah :
Sumber : www.cat.com
Gambar 4
Shovel