Daftar isi
2 Cara Kerja
3 Manfaat
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa
pertanyaan sebagai berikut :
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
Meningkatkan efisiensi
Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan
pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.
Perguruan
Akuntansi
Tinggi
bidang
Sistem
Informasi
Jika kita berbicara masalah keamanan sistem informasi, maka tidak luput pula dari resiko
atau ancaman-ancaman sistem informasi akuntansi yang sering kita temui kasus umumnya
seperti peretas sistem (hacker), atau penyebar virus yang membuat sistem informasi
akuntansi tidak berjalan sesuai dengan siklusnya, malware atau program illegal yang
bahkan bisa membuat kerusakan terjadi pada sistem.
Sesungguhnya masalah utama yang dihadapi oleh sistem informasi akuntansi yaitu :
Threats atau ancaman pada sistem
Ancaman adalah aksi yang mengganggu stabilitas sistem informasi akuntansi yang berasal
dari dalam sistem itu sendiri maupun dari luar sistem. Ancaman-ancaman tersebut dapat
disebabkan oleh 3 faktor, yaitu :
>Ancaman dari alam ( ex: Bencana yang membuat sistem rusak, dll )
>Ancaman dari manusia ( ex: Sabotase sistem oleh pihak dalam perusahaan, )
>Ancaman lingkungan ( ex: Lingkungan sistem yang tidak memadai )
Dua masalah diatas akan berdampak pada 6 hal penting dalam berjalannya sistem
informasi akuntansi ke-enam hal tersebut yaitu :
1. Efektifitas
Efektifitas pada sistem informasi akuntansi sangat diperlukan dalam bidang perusahaan,
apapun bentuk perusahaan itu. Dikarenakan efektifitas secara otomatis juga mempengaruhi
kinerja para karyawan yang bersangkutan. Jika efektifitas sistem terganggu, otomatis
efektifitas keuangan perusahaan akan juga terganggu.
2. Efisiensi
Efisiensi sistem sangat penting bagi kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan. Efisiensi
ini akan mempengaruhi tingkat kinerja serta target dan ke-akurat-an informasi yang diterima,
serta kecepatan pemrosesan informasi. Ketika ke-efisiensi-an terganggu, maka perusahaan
akan mengalami gangguan yang mengakibatkan ketidak tepatan informasi, ketidak akuratan
informasi, serta lambannya waktu yang dibutuhkan dalam pengelolaan informasi
3. Kerahasiaan
Semua perusahaan sangat merahasiakan informasi kuangan-nya. Security system
(keamanan sistem) harus sangat baik untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan, contohnya kebocoran informasi keuangan oleh pihak yang ingin mengambil
keuntungan pribadi. Kerahasiaan termasuk salah satu hal yang sangat amat penting
perannya dalam perusahaan.
4. Integritas
Sistem informasi keuangan yang digunakan oleh perusahaan harus bisa di akses oleh
computer lain. Sehingga control atau pengawasan pada bagian keauangan dapat di pantau
oleh pejabat perusahaan yang bersangkutan. Integritas juga diperlukan untuk kinerja
akuntan perusahaan, pastinya mereka tidak bekerja masing-masing, dan pastinya pula
mereka bekerja pada satu data keuangan perusahaan yang sama, sehingga integritas
diperlukan untuk mengakses satu data yang sama dalam computer yang berbeda.
Integritas yang terganggu mengakibatkan kekacauan pada bagian-bagian tertentu.
Contohnya data yang tidak dapat di akses melalui server, kurangnya pemantauan dari
atasan, serta kinerja yang sangat kacau.
5. Keberadaan
6. Kepatuhan
Pada dasarnya sistem yang telah dibuat oleh pendiri sistem akan di-aplikasikan dan berjalan
sesuai dengan yang kita perintahkan oleh user, itu lah yang kita sebut kepatuhan sistem.
Jika terjadi gangguan pada kepatuhan sistem, maka contoh mudah-nya sistem akan
berjalan secara otomatis, atau kemungkinan akan berjalan randomize(secara acak/tidak
teratur). Solusi yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki sistem tersebut. Terganggunya
kepatuhan sistem informasi akuntansi akan berakibat fatal (tergantung dari kerusakan
sistem tersebut) pada sistem keuangan perusahaan. Dan penataan ulang (seperti input
data, dsb) yang akan dilakukan akan memakan waktu lama.
7. Kehandalan
Penciptaan suatu sistem tentu bertujuan untuk kehandalan kinerja perusahaan. Threats dan
vulnerability secara pasti akan mengganggu kehandalah sistem informasi akuntansi yang
telah dibuat. Semua perusahaan menginginkan kehandalan dalam sistem informasi
akuntansi dan sistem informasi lainnya agar kinerja pada perusahaan meningkat dan data
keungan terjaga, aman, dan akurat.
Untuk menjamin ke-enam hal tersebut agar aman dari ancaman-ancaman yang tidak
seharusnya terjadi, maka harus ada 10 point yang mampu mencegah ke-enam masalah
tersebut terjadi. Ke-10 hal tersebut adalah :
Akses control pengawasan sistem yang digunakan
Jaringan dan telekomunikasi yang digunakan
Manajemen akuntansi/keuangan praktis yang dipakai
Update (pengembangan) system yang digunakan secara berkala
Cryptographs yang diterapkan
Arsitektur dari sistem informasi akuntansi yang digunakan
Pengoperasian data yang aman
Business Continuity Plan (BCP) atau Rencana Bisnis Berlanjut dan Disaster Recovery
Plan (DRC) atau Perencanaan Pemulihan Bencana.
Penaksiran Risiko
Merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi
tujuan perusahaan. Tahapan yang paling kritis dalam menaksir risiko adalah
mengidentifikasi perubahan kondisi eksternal dan internal dan mengidentifikasi tindakan
yang diperlukan.
Aktivitas Pengendalian
Merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa
arahan manajemen dilaksanakan dengan baik. Ada banyak aktivitas pengendalian yang
dapat diterapkan
Oleh manajemen, yaitu:
1. Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang
dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan
menjalankan tugas sehari-hari mereka.
2. Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang
berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat.
3. Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen.
4. Cek independen dan peninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan
perusahaan dan kinerja.
5. Pengendalian proses informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otoritas,
keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi.
Pemisahan Tugas diperlukan untuk mengurangi peluang seseorang yang ditempatkan
dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan ketika
menjalankan tugas sehari-hari mereka.
Pemisahan Wewenang Pelaksana Transaksi dari Pencatat Transaksi mengurangi peluang
terjadinya kesalahan dan kecurangan melalui dibentuknya independensi akuntabilitas fungsi
otoritas. Dalam rangka memastikan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkan tidak bersifat
bias, fungsi pencatat transaksi biasanya dipusatkan dalam satu fungsi yang terpisah, di
bawah controller.
Pemisahan Wewenang Pelaksana Transaksi dari Penyimpan Kekayaan mengurangi
peluang terjadinya kesalahan dan kecurangan dengan cara mewujudkan akuntabilitas
independen atas penggunaan (penyimpanan) harta. Otoritas aktivitas akan dikomunikasikan
kepada mereka yang bertanggung jawab menyimpan kekayaan organisasi dan secara