PEMBAHASAN
A. DIAGNOSA
1.
Kejang Demam
1.1
tubuh biasanya >38C yang disebabkan oleh suatu proses-proses ekstrakranial, tidak
terbukti adanya gangguan elektrolit, infeksi susunan saraf pusat, dan riwayat kejang
tanpa demam sebelumnya, serta terjadi pada umur lebih dari 1 bulan. 1,2 Kejang
demam sering disebabkan infeksi saluran pernafasan atas, otitis media, pneumonia,
gastroenteritis dan infeksi saluran kemih.2,7
1.2
sebagai faktor risiko kejang demam terkait dengan fase perkembangan otak yaitu
masa developmental window. Masa developmental window merupakan masa
perkembangan otak fase organisasi yaitu pada waktu anak berumur kurang dari 2
tahun. Anak pada umur di bawah 2 tahun mempunyai nilai ambang kejang (threshold)
yang rendah sehingga mudah terjadi kejang demam. Anak berumur di bawah 2 tahun
dengan otak yang belum matang juga mempunyai excitability neuron lebih tinggi
dibandingkan otak yang sudah matang. Regulasi ion Na+, K+, dan Ca++ belum
sempurna, sehingga mengakibatkan gangguan repolarisasi paska depolarisasi dan
meningkatkan excitability neuron.2,8,9
Demam terutama demam tinggi mempunyai peranan untuk terjadi perubahan
potensial membran dan menurunkan fungsi inhibisi sehingga menurunkan nilai
ambang kejang. Pada keadaan demam kenaikan suhu 1C akan mengakibatkan
kenaikan metabolisme basal 10%-15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%.
Demam tinggi akan mengakibatkan hipoksi jaringan termasuk jaringan otak dan
kekurangan energi karena metabolisme berjalan anaerob. Akibatnya kadar ion Na + di
dalam sel meningkat dan terdapat timbunan asam glutamat ekstrasel. Berubahnya
24
25
1.3
26
gerakan fokal
Tidak berulang dalam waktu 24 jam
parsial
Berulang dalam waktu 24 jam
27
28
Anak berusia <2 tahun: kejang demam kompleks, iritabel, letargi, salah
satu tanda/ gejala meningitis, menurunnya kesadaran setelah kejang
lama/ terdapat defisit neurologis.9
Terapi
Di rumah
0-10 menit
Di rumah sakit
Note:
Tambahan
UGD
5 mg/
kgbb iv
UGD/IC
ICU
10-20 menit
30-60
20-30menit
menit
29
Airway
Breathing
Circulation
Medikamentosa
Bila kejang berhenti dapat diberi pengobatan profilaksis intermiten berupa:
-
Anti kejang : Diazepam oral dengan dosis 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam atau
diazepam rectal dosis 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh
>38,5C. Efek samping: ataksia, iritabel, dan sedasi.
30
Kejang fokal
Hiperpireksia
Komplikasi
Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidak
31
berbahaya dan tidak menimbulkan gejala sisa. Tetapi pada kejang yang
berlangsung lebih lama (>15 menit) biasanya disertai apnoe, hipoksemia,
hiperkapnea, asidosis laktat, hipotensi artrial, suhu tubuh makin meningkat,
metabolisme otak meningkat.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang berulang adalah .
1. Usia saat kejang pertama kali kurang dari 18 bulan
2. Adanya riwayat kejang demam dalam satu tingkat hubungan
keluarga
32
3. Demam Tifoid
3.1 Definisi dan Etiologi
Demam tifoid adalah penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid ini masih merupakan penyakit
endemic di Indonesia. Insiden di perkotaan lebih tinggi daripada di
pedesaan, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air bersih yang
kurang memadai dan sanitasi lingkungan yang kurang.
3.2 Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya demam tifoid telah banyak diteliti. Penelitian
yang dilakukan di sebuah desa di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 pada
134 kasus demam tifoid menunjukkan beberapa faktor risiko antara lain
konsumsi sayuran mentah, konsumsi air dengan kualitas rendah, tidak
mencuci tangan sebelum makan, dan tidak mengguanakan sabun saat
mencuci tangan
3.3 Diagnosis
Masa inkubasi demam tifoid pada anak antara 10-14 hari. Manifestasi
klinis seringkali tidak khas dan sangat bervariasi. Hal ini mempersulit
penegakan diagnosis demam tifoid. Penegakan diagnosis demam tifoid
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dari
anamnesis biasanya didapatkan keluhan demam yang lebih dari 7 hari, nyeri
kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah, konstipasi atau diare, dan perasaan
tidak enak I perut. Pada pasien ini didapatkan demam 5 hari dan keluhan
konstipasi 4 hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan suhu tubuh, bradikardi
relatif, lidah yang berselaput serta tremor, hepatomegal, splenomegali,
gangguan kesadaran berupa somnolen, stupor, bahkan koma. Pada pasien ini
33
b. Medikamentosa
Dalam penanggulagan kejang demam, perlu diperhatikan 4 faktor,
yaitu menghentikan kejang secepat mungkin, mencegah kejang
berulang, mencari etiologi kejang dan atasi kelainan lain.
34
5-7
hari
setelah
demam
turun,
(2)
Ampisilin
200
35
36
Pindahkan benda benda keras atau tajam yang berada dekat anak
untuk mencegah cedera bila anak sedang kejang.
3. Promotif
Adalah upaya penyuluhan yang bertujuan untuk merubah kebiasaan yang
kurang baik dalam masyarakat agar berperilaku sehat dan ikut serta berperan
aktif dalam bidang kesehatan. Dalam kasus ini, upaya promotif yang dapat
dilakukan yaitu:
1. Pengetahuan tentang kejang demam
Kejang merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua. Pada saat
kejang, orang tua menganggap bahwa anaknya akan meninggal, pemikiran
ini dapat diubah dengan pengetahuan penyebab kejang demam,
penanganan kejang demam di rumah, dan hal hal yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kejang demam. Hal ini dapat dilakukan dengan
37
5. Psikososial
Aspek psikososial adalah aspek yang berkaitan dengan emosi, sikap,
pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai-nilai sosial budaya, kepercayaan,
38
39
pemerintah.
-
PROGNOSIS
Prognosis kejang demam baik. Angka kematian berkisar 0,64% 0,75%. Sebagian besar penderita kejang demam sembuh tanpa cacat, sebagian
kecil berkembang menjadi epilepsi, dan sangat jarang meninggalkan gejala
sisa berupa cacat neurologis atau gangguan mental. Sepertiga penderita kejang
demam pertama akan mengalami bangkitan ulang kejang demam.
Prognosis pasien ini
Prognosis untuk kehidupan (quo ad vitam) : baik (ad bonam) karena
tidak ada komplikasi, seperti defisit neurologis, serta keadaan pasien
membaik. Prognosis untuk kesembuhan (quo ad sanam) : meragukan tapi baik
(dubia ad bonam) pada anak ada kemungkinan terjadi kejang berulang saat
demam, jika demam dapat dengan cepat diatasi maka risiko kejang dapat
40