Kebab Turki Baba Rafi
Kebab Turki Baba Rafi
Nama dagang Kebab Turki Baba Rafi merupakan salah satu bisnis yang paling banyak di buru
oleh para pencari bisnis waralaba atau franchise. Itu terbukti dari jumlah gerai Kebab Turki Baba
Rafi yang sudah mencapai 1.200 gerai yang bukan hanya ada di Indonesia tapi juga di tujuh
negara lainnya termasuk di Eropa yakni Belanda.
Founder sekaligus Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono mengakui,
pengembangan bisnis dengan sistem kemitraan terbilang sangat ampuh. Pasalnya dengan sistem
tersebut sebuah bisnis bisa berkembang cepat meskipun dalam belenggu keterbatasan.
Saat mengembangkan bisnis ini saya belajar bahwa untuk mengembangkan bisnis dengan
menambah gerai pilihannya itu hanya membuka cabang dengan modal sendiri atau dengan
sistem franchise. Saya pilih franchise, katanya seperti dilansir laman Okezone.
Hendy menceritakan, pada 2003 lalu ketika dia mulai mendirikan bisnisnya dengan modal Rp4
juta dengan membuka satu gerobak, perkembangan bisnisnya cukup apik. Mulai dari satu
gerobak hingga bisa membuka 25 gerobak dengan modal sendiri.
Namun saat itu dia sadar bahwa bisnisnya itu memiliki peluang untuk berkembang lebih luas
lagi. Karena banyak permintaan dari pelanggannya yang ingin bergabung dan keterbatasan
modal akhirnya Hendy mulai membuka pintu kerjasama dengan sistem franchise.
Awalnya kami berpikir bagaimana kita berkembang di daerah-daerah yang kami tidak punya
resources di sana. Tentu harus dimudahkan dari segi fungsi kontrol, dimudahkan dari segi suplai
bahan baku dan bagaimana bisnis itu bisa berkembang dengan kontrol yang baik. Itu berjalan
seiring dengan manajemen yang tumbuh. Sehingga fokus kami sekarang membuka cabang yang
baru dengan franchise, tambahnya.
Meskipun jumlah mitra dan cabangnya terbilang cukup membeludak, namun Kebab Turki Baba
Rafi hingga kini masih tetap ingin berbagi gurihnya profit tersebut ke masyarakat luas.
Paket investasi yang ditawarkan kini senilai Rp75 juta. Dengan nilai investasi tersebut, mitra
atau franchisee akan mendapatkan 1 set gerobak beserta peralatan dan karyawan yang sudah
terlatih. Mitra juga akan mendapatkan pendampingan seperti mencari lokasi, promosi dan bentuk
support lainnya.
PEMBAHASAN
II. 1. Sejarah dan Perkembangan Es Teler 77
a.
Sejarah
Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77, ratusan gerainya sudah
pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Sampai akhirnya, mereka sendiri pun jadi ahli
dalam sistem franchise ini.
b.
Perkembangan
Dengan dibukanya banyak outlet-outlet Es Teler 77, kebutuhan bahan-bahan
baku Es Teler 77 pun meningkat. Perusahaan ini kemudian mendirikan satu dapur
pusat beserta pusat distribusinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Fasilitas di dapur sentral tersebut digunakan untuk membuat bahan-bahan makanan
dan minuman yang dibutuhkan oleh outlet-outlet Es Teler 77. Pusat distribusi digunakan
untuk menyimpan dan mengirim semua bahan-bahan tersebut ke outlet-outlet Es Teler
77 di seluruh Indonesia. Dengan fasilitas-fasilitas ini, Es Teler 77 dapat menyediakan
bahan-bahan kebutuhan dengan standar kualitas yang terbaik.
Dapur sentral dan pusat distribusi yang pertama didirikan di Jakarta Barat pada
tahun 1997 dan baru saja dipindahkan ke lokasi yang baru di Serpong, Tangerang
dengan fasilitas yang lebih baik.
Saat ini outlet-outlet Es Teler 77 dapat ditemukan di pusat-pusat pertokoan di
kota-kota besar di seluruh Indonesia. Di negara lain pun Es Teler 77 sudah dibuka
dengan sukses. Di kota Penang, Malaysia, kota Melbourne, Australia dan Singapore Es
Teler 77 dibuka.
Setelah hampir tiga dasawarsa, Es Teler 77 terus berkembang dengan
menyajikan produk makanan dan minuman dengan resep orisinil yang bermutu dan
berkualitas kepada pelanggan di pelosok Indonesia dan juga mancanegara.
Dengan 180 gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, Es Teler 77
bukan hanya meningkatkan citra makanan Indonesia di negeri sendiri tetapi juga
Visi : Menjadikan mitra kerja Produksi dan Distribusi yang berkualitas kuat,
handal dan terpercaya dalam melayani seluruh kegiatan usaha
cabang Es Teller 77 di Indonesia maupun Mancanegara.
b. Misi
: -
yang tidak asing bagi lidah orang Indonesia, agar masyarakat yang masuk pertokoan
masih bisa menemukan menu tradisional yang mereka gemari.
Disamping itu, untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap es teler 77,
Andrew juga memberikan fasilitas kartu member bagi para pelanggannya. Dengan kartu
klub juara yang diluncurkannya, pelanggan berhak memperoleh diskon makanan dan
minuman yang ada di seluruh gerai es teler 77.
Atas kerja keras dan perjuangan keluarga Sukyatno dalam mengembangkan
bisnisnya, berbagai penghargaan pun pernah diterimanya. Kesuksesan es teller 77
dalam mengembangkan bisnis franchisenya, menjadi motivasi besar bagi semua orang.
Semoga kisah profil pengusaha sukses es teler 77, dapat menjadi inspirasi bagi calon
pengusaha maupun para pengusaha yang sedang merintis bisnisnya.
Mungkin tak banyak orang yang sabar merintis usaha untuk mencapai kesuksesan. Padahal
sukses tersebut tidak bisa diperoleh secara instan. Kita perlu meluangkan waktu, dedikasi dan
kesabaran untuk mencapai sukses yang sesungguhnya. Roda kehidupan tentu berputar dari waktu
ke waktu. Namun meski roda kehidupan berputar, kesuksesan tetaplah menjadi milik orangorang yang mau berusaha. Filofosi inilah yang kiranya mendasari Agus Pramono, sang pemilik
Ayam Bakar Mas Mono.
Pada awal tahun 2000, insting bisnis mas Mono mulai terpanggil ketika melihat sebuah lahan
kosong di dengan Universitas Sahid. Mas Mono dan sang istri, Nunung kemudian mulai
membuka #bisnis kuliner warung ayam bakar kecil-kecilan di lahan kosong tersebut. Mas Mono
pun masih ingat di hari pertama warung ayam bakarnya, ia membawa 5 ekor ayam yang
dijadikan 20 potong. Meskipun hanya laku 12 potong di hari pertama usahanya, mas Mono dan
sang istri merasa senang dengan pencapaian dan usaha mandiri tersebut.
Lambat laun kesabaran dan ketekunan mas Mono mulai membuahkan hasil. Warung kecilnya
yang tadinya hanya membutuhkan 5 ekor ayam mulai berkembang hingga membutuhkan 80 ekor
ayam setiap hari. Pegawainya pun bertambah dari 1 orang menjadi 8 orang. Dengan kesuksesan
awal tersebut, mas Mono berusaha untuk menjaga konsistensi rasa dan pelayanan dengan
menetapkan SOP sederhana, misalnya seragam pegawai, kebersihan rambut, kuku dan
penampilan para pegawainya.