Anda di halaman 1dari 1

Rabu, 24 Agustus 2016

ECONOMIC INDICATORS
BI Rate Juli 21

6,5 %

BI 7-Day RR

5,25%
USD 111,409

Foreign Exchange Reserves 31/07


Jatim Inflation Juli 16 (mtm/ytd/yoy)

0,76%/1,85%/3,19%

National Inflation Juli 16 (mtm/ytd/yoy)

0,69%/1,76%/3,21%

RGDP 2015 (Jatim/Nasional)

5,44%/4,79%

RGDP Q2-2016 (Jatim/Nasional )

5,62%/5,18%
Rp 13.252/USD

Exchange Rate 24/08

Grafik East Java Deposit Collection

Grafik Bank Asset

Grafik Credit Growth (type of


usage)

Grafik East Java Lending Activities

Strategic Issue Jawa Timur :

Surabaya, 24 Agustus 2016

Budi Widihartanto
Deputy Director
Keterangan Tone Berita:
Tone Positif

Tone Netral

Tone Negatif

Penghimpunan Dana Bank Syariah


Melesat (Bisnis Indonesia)

Pemerintah Tetapkan Harga Acuan 3


Komoditas (Bisnis Indonesia)

IHSG Akan Berbalik Arah


(Kontan)

Tren DPK perbankan syariah mulai


mencatatkan pertumbuhan positif pada
semester I/2016 menjadi Rp 241,33
dibandingkan dengan periode sama tahun
lalu. Bank syariah sudah mulai menjadi
payroll dari beberapa satuan kerja. DPK
Bank Syariah Mandiri mencatatkan
pertumbuhan sebesar Rp 7,82% menjadi
Rp 59 triliun. Pertumbuhan DPK perseroan
sepanjang semester pertama tumbuh
26,1% menjadi Rp 21,83 triliun.

Harga acuan ditetapkan di tingkat petani


untuk tiga komoditas pangan utama. Harga
acuan beras Rp 7.300/kg, bawang merah
Rp 15.000/kg, jagung Rp 3.150/kg. Harga
acuan di tingkat petani tersebut
memungkinkan
pemerintah
untuk
melakukan intervensi. Proses perhitungan
skema harga itu turut melibatkan
Kementrian Pertanian dan kalangan
asosiasi terkait di bawah Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian.

IHSG terkoreksi 0,19% ke 5.417,14 pada


perdagangan Selasa (23/8). Tujuh sektor
ditutup melemah. Sektor aneka industri
mencetak penurunan terbesar, yakni
2,25%. Disusul sektor pertambangan
dengan penurunan 1,37%. Namun analis
KDB Daewoo Securities Tasrul menilai hasil
optimalisasi indikator money flow index
(MFI) menunjukkan IHSG saat ini berada di
sekitar support trendline dan indikator
W%R mulai naik.

Properti Premium Bergantung Pajak


(Radar Gresik)

Persaingan Semakin Ketat


(Bisnis Indonesia)

Industri Asuransi Manfaatkan Pemulihan


Ekonomi (Jawa Pos)

DPD Realestat Indonesia (REI) Kabupaten


Gresik meyakini geliat pasar untuk properti
premium sangat tergantung pada dana
amnesti pajak. Melambatnya pasar
properti menengah ke atas karena pasar
sedang menanti kepastian. Perekonomian
global pada semester I dinilai masih belum
kondusif. Mereka berkeyakinan setelah
amnesti pajak berlangsung masyarakat
mulai membelanjakan dananya, khususnya
pada sektor properti.

Persaingan bisnis segmen konsumer


antarperbankan kian ketat. Di tengah
permintaan kredit secara umum yang
belum agresif. Kepala Eksekutif Pengawas
Perbankan OJK mengatakan, bila mayoritas
perbankan berlomba-lomba meningkatkan
bisnis konsumernya. Hal tersebut akan
menyebabkan kejenuhan di segmen ini.
Dalam data BI, sampai semester I/2016 ,
pertumbuhan kredit konsumer 3,76%
menjadi Rp 1.186 triliun.

Country CEO Axa Indonesia Paul Henri


menilai laju perekonomian Indonesia di
atas perekonomian global merupakan
pertanda baik bagi industri asuransi.
Sebab, kemampuan daya beli masyarakat
terhadap asuransi cukup tinggi. Hanya,
literasi keuangan masyarakat terhadap
asuransi masih rendah. Hingga kuartal I
2016, OJK menyebutkan bahwa penetrasi
asuransi jiwa di Indonesia baru 2,37
persen.

Harga Tembakau Petani Mulai Kacau


(Sindo)

Kemampuan Bayar Utang RI Melemah


(Jawa Pos)

Defisit APBD Capai Rp 694 Miliar


(Jawa Pos)

Para petani tembakau mengaku ketakutan


akan aksi para tengkulak yang ingin
mengambil keuntungan di tengah isu
kenaikan harga rokok. Para tengkulak
menakuti petani agar segera melepas aset
mereka dengan harga murah sebelum
pemerintah benar-benar menaikkan harga
rokok. isu kenaikan rokok hingga Rp 50
ribu dimanfaatkan sebagian pihak untuk
mengambil keuntungan. Dalam kondisi ini,
petani di tingkat bawah yang dirugikan.

Penumpukan utang RI di tengah lesunya


ekspor membuat kemampuan bayar
Indonesia melemah. BI mencatat, jika
dibandingkan
dengan
penerimaan
perdagangan mancanegara, debt to service
ratio
(DSR)
meningkat.
Hal
itu
mencerminkan penurunan kredibilitas
kekuatan pembayaran pinjaman. Bank
sentral mencatat posisi utang luar negeri
(ULN) pada akhir kuartal II/2016 mencapai
USD 323,8 miliar atau tumbuh 6,2% (yoy).

Kekuatan APBD Perubahan 2016 Sidoarjo


mengalami perombakan signifikan. Sebab,
pemerintah pusat memangkas alokasi
dana transfer daerah atau DAU. Kepala
DPPKA Sidoarjo menilai, pemangkasan
tersebut
jelas
berdampak
pada
pengurangan pendapatan daerah. Jika
proyeksi belanja
daerah
dikurangi
pendapatan daerah dan pemotongan DAU,
jelas ada kekurangan alias defisit sekitar
694 miliar.

Berita Strategis BI Malang

Berita Strategis BI Kediri

Berita Startegis BI Jember

- - - - - - - no news - - - - - - -

- - - - - - - no news - - - - - - -

- - - - - - - no news - - - - - - -

---------------------

---------------------

---------------------

Anda mungkin juga menyukai