(UIN Alauddin Makassar) Kita tak pernah sadar Ada tempat di mana kita tak hanya bisa bermain bersama buku-buku Tempat kita bisa melukis impian. Menuliskan tujuan yang hendak kita capai. Ada tempat yang kita tak hanya bisa menemukan senyap Kita juga bisa bersua bersama kesunyian. Meredam suara ke dalam lembar demi lembar pengetahuan. Ada tempat, di sana kita bisa membuka tirai ilmu pengetahuan Sebagai medium yang kita bisa mengetahui segala hal, tanpa batas Sebagai ruang tempat kita menemukan kesadaran. Tetapi Aku sedih Mengapa tempat itu jarang dikunjungi? Kita seolah sibuk berkenalan dengan tempat hiburan, tempat perbelanjaan Tanpa tahu persis apa tujuan sejati kita berada di sana. Apakah kita telah dibutakan? Padahal tempat yang berisi ilmu itu, tak pernah lelah menanti Tak pernah sekali pun berniat menutup pintunya. Apakah ia sedih? Jelas. Ia selalu menunggu. Menunggu seseorang yang bisa dijadikan teman bermain Mengelilingi luasnya dunia ilmu pengetahuan Tempat itu tak lain adalah perpustakaan Yang kini seolah mengubah dirinya menjadi rumah sakit yang menakutkan. Itu di pikiran kita saat ini. Yang telah dihantui khayalan dunia Yang telah menutup ruang-ruang kesadaran Yang sejatinya milik kita. Makassar, 2016