Anda di halaman 1dari 5

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Praktikum Dasar Sistem Komunikasi

JUDUL: Modulasi Frekuensi (FM)


NAMA : Deka Rachmad Nuryanto
NRP : 1203151001
KELAS : 2-D3Telkom A
DOSEN: Bapak Henggar Budiman
ASISTEN: Bapak Eko
TANGGAL: 14 November2016

Pengertian Modulasi
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu
informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang
pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.
Modulasi Frekuensi (FM)
Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal pembawa /
carrier (dari frekuensi tak termodulasi) sesuai dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi.
Sinyal pembawa / carrier dapat berupa gelombang sinus, sedangka sinyal pemodulasi
(informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau sinyal lain
misalnya sinyal audio).
Modulasi frekuensi adalah salah satu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal
pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amlitudo sinyal informasi. Amplitudo
sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih
sering digunakan radio pada umumnya.
Modulasi frekuensi merupakan modulasi analog non-linier, disebut juga modulasi
sudut. Disebut non-linier karena frekuensi sinyal pembawa bisa berubah-ubah. Pada
modulasi ini, besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya frekuensi carrier
tanpa mempengaruhi besarnya amplitudo sinyal pembawa.
Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai
Very High Frequency (VHF), sedangkan panjang gelombangnya dibawah 1.000 KHz
sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh.
Modulasi frekuensi memiliki bandwith yang lebih besar daripada amplitudo modulasi
sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan beberapa saluran audio
pada satu gelombang carrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih sebagai
modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara lain, potensi gangguan lebih
kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.
Proses Modulasi Frekuensi
Proses modulasi frekuensi sendiri digambarkan seperti berikut ini :

Besar perubahan frekuensi (deviasi), atau fd, dari sinyal pembawa sebanding
dengan amplituda sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan laju perubahan frekuensinya sama
dengan frekuensi sinyal pemodulasi.

Persamaan sinyal FM dapat dituliskan sebagai berikut:

dimana :
eFM = Nilai sesaat sinyal FM
Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa
c = 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa
m = 2 fm dengan fm atau fs adalah frekuensi sinyal pemodulasi
mf = indeks modulasi frekuensi
Pada modulasi frekuensi kita mengenal istilah indeks modulasi (mf). Indeks modulasi
ini didefinisikan sebagai berikut:

Spectrum Sinyal FM

Lebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada praktek biasanya
hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signifikan. Jumlah sideband signifikan
ditentukan oleh besar indeks modulasinya seperti dalam fungsi tabel besel berikut:
Tabel Fungsi Besel Untuk Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation, FM) :

Dimana :
Ji : nilai amplituda komponen frekuensi sideband ke i (i0)
Jo : nilai amplituda komponen frekuensi sinyal pembawa (bukan sideband)
= mf : indeks modulasi

Karakter dari transmisi modulasi frekuensi (Frequency Modulation, FM) adalah :


Tidak dapat dipantulkannya gelombang elektromagnetic dari modulasi frekuensi
sehingga jarak pancaran adalah line of sight dan terbatas pada daya pancar.
Ketahanan modulasi terhadap noise pada transmisi modulasi frekuensi, sehingga
kualitas sinyal informasi yang diterima jernih seperti aslinya.
Kerugian FM adalah kebutuhannya akan lebar jalur yang lebih lebar
Untuk siaran hiburan, harga fm(max) biasanya adalah 75 kHz yang memungkinkan frekuensi
pemodulasi sebesar 15 kHz.

Prinsip Modulasi FM
Prinsip Dasar FM
Pada modulasi frekuensi, amplitudo pembawa konstan tetapi frekuensi akan berubah
sesuai dengan perubahan amplitudo isyarat pemodulasi.
Jika amplitudo pemodulasi meningkat, frekuensi pembawa akan lebih tinggi daripada
frekuensi normalnya. Jika amplitudo pemodulasi turun, frekuensi pembawa akan lebih
rendah daripada frekuensi normalnya. Dapat juga diterapkan untuk kondisi sebaliknya.
Perubahan frekuensi maksimum pada saat amplitudo pembawa maksimum disebut
deviasi frekuensi .
Oleh karena frekuensi pembawa berubah mengikuti amplitudo pemodulasi maka
frekuensi pembawa akan berayun di atas dan di bawah frekuensi normal sesuai dengan
frekuensi pembawa.
Jumlah ayunan frekuensi pembawa dalam tiap detiknya disebut laju deviasi frekuensi.
Modulasi Fase
Pada modulasi fase, isyarat pembawa mempunyai amplitudo tetap tetapi fasenya akan
berubah sesuai dengan amplitudo isyarat pembawa.
Perlu diperhatikan, jika isyarat pemodulasi berubah-ubah secara kontinyu maka frekuensi
isyarat pembawa juga berubah-ubah sesuai dengan laju perubahan amplitudo pemodulasi.

Pada saat amplitudo pemodulasi menurun dalam jangka waktu tertentu maka isyarat
pembawa akan seperti direntang sehingga akan menimbulkan penurunan frekuensi
pembawa, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena pada modulasi fase juga menghasilkan perubahan frekuensi yang sesuai
dengan perubahan amplitudo pemodulasi, maka modulasi FM juga dapat dihasilkan dari
modulasi PM dengan suatu perlakuan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai