Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada
golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa
keistimewaan sebagai berikut.
1. Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi
Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon didapatkan bahwa
elektron valensi yang dimilikinya adalah 4. Untuk mencapai kestabilan, atom ini masih
membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur dari golongan
lain yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan oktet.
2. Atom Unsur Karbon Relatif Kecil
Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon terletak pada
periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif
kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk
ikatan kovalen rangkap.
3. Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon
Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai
karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2,
maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
Ikatan kovalen tunggal
Atom C primer
Atom C sekunder
Atom C tersier
(https://kimiakarbonblog.wordpress.com/materi/kekhasan-atom-karbon/)
2. Kekhasan atom karbon yang kedua adalah dengan keempat tangan ikatan tangan itu, atom
karbon dapat membentuk rantai atom karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan.
Setiap kemungkinan menghasilkan satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan,
semakin banyak jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon.
Beberapa kemungkinan rantai karbon yang dibentuk dapat dikelompokan berdasarkan:
a. Jumlah ikatan
Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom atom karbon dengan satu tangan ikatan (sepasang
elektron ikatan)
Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom atom karbon dengan dua tangan
ikatan (dua pasang elektron ikatan).
Ikatan rangkap tiga (ganda tiga), yaitu ikatan antara atom atom karbon dengan tiga tangan
ikatan (tiga pasang elektron ikatan).
b. Bentuk rantai
Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung ujung atom karbonnya tidak saling
berhubungan.Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.
Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung ujung rantai
karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu rantai siklis dan aromatis.
Atom C1 hanya mengikat 1 atom C lainnya, atom C 1 disebut atom karbon primer. Atom C 2
mengikat 2 atom C lainnya, atom C 2 disebut atom karbon sekunder. Atom C 3 mengikat 3
atom C lainnya, atom C3 disebut atom karbon tersier, Atom C4 mengikat 4 atom C lainnya,
atom C4 disebut atom karbon kuartener.
Atom karbon primer, yaitu rantai karbon yang hanya mengikat secara langsung satu
atom karbon yang lain.
Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung dua atom
karbon yang lain.
Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung tiga atom
karbon yang lain.
Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung empat
atom karbon yang lain.
(http://kimiadasar.com/kekhasan-atom-karbon/)
SENYAWA HIDROKARBON
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.
Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H 2O)
dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon
monoksida (CO). Sumber utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu
bara.
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang
akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas
karbon dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH) 2 atau
Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai
senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat
menjadi urea di laboratorium.
Karbon organic
Karbon anorganik
atom karbon.
Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang
ditunjukkan di samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk
empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan
atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat
atom hidrogen membentuk molekul metana (CH 4).
Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga
berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun
rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena dan etuna (lihat pelajaran Tata
Nama Senyawa Organik).
Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain
memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur
(membentuk rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom
karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus CH3 maka akan
terbentuk etana (CH3CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus
CH3 maka akan terbentuk propana (CH3CH2CH3) dan seterusnya hingga
terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.
B.
a.
Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
b.
Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
c.
Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
d.
Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.
keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener
2. Berdasarkan kerangkanya
a. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan tunggal
atau berikatan rangkap 2 atau rangkap 3.
b. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
tertutup yang mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
tertutup yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan
tunggal yang bergantian. atau dapat ditulis.
3.
butana
pentana
heksana
heptana
oktana
nonana
dekana
b. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh
senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh: senyawa hidrokarbon
1. Senyawa alkena
Lima suku pertama alkena
2. Senyawa Alkuna
rumus molekul
C2H2
C3H4
C4H6
C5H8
C6H10
C7H12
C8H14
C9H16
C10H18
(https://hidaayahnuur.wordpress.com/materi/senyawa-hidrokarbon/)
Senyawa organik didefinisikan sebagai cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari
senyawa - senyawa karbon atau yang biasa disebut dengan KIMIA KARBON. Dan perlu
kalian ketahui, Senyawa karbon juga disebut dengan senyawa organik lho???? kenapa????
karena banyak berasal dari organ organ makhluk hidup (organisme).
and sebaliknya, senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup disebut senyawa anorganik.
selain hidrogen, di dalam senyawa karbon kadang - kadang juga ada unsur yang lain,
misalnya nitrogen, oksigen, dan unsur - unsur halogen. senyawa karbon yang hanya terdiri
atas karbon dan hidrogen disebut dengan SENYAWA HIDROKARBON..
Keunikan Atom karbon: Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem
periodik 2 terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom
karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut. 1. Atom Karbon Memiliki 4
Elektron Valensi Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon
didapatkan bahwa elektron valensi yang dimilikinya adalah 4. Untuk mencapai kestabilan,
atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur
dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan
oktet. 2. Atom Unsur Karbon Relatif Kecil Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat
diketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2
kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang
dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap. 3. Atom Karbon Dapat
Membentuk Rantai Karbon Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom
karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik
ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk
rantai lingkar (siklik).
Isomer Pada senyawa kidrokarbon dikenal istilah isomer. Isomer adalah suatu keadaan di
mana senyawa-senyawa mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda.
Cobalah perhatikan struktur berikut.
Hitunglah jumlah atom C dan atom H pada kedua struktur di atas! Ternyata jumlahnya sama
bukan? Yaitu 5 atom C dan 12 atom H. Cobalah juga perhatikan struktur berikut.
Kedua struktur tersebut juga sama-sama memiliki 4 atom C dan 8 atom H. Seperti itulah
gambaran dari isomer. Di kelas X, Anda nanti akan mempelajari isomer isomer rangka,
isomer posisi, serta isomer geometri, yaitupada pembahasan alkana, alkena, dan alkuna.
Sedangkan isomer gugus fungsiakan Anda pelajari di kelas XII. Senyawa Hidrokarbon
Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya terdiri dari dua
unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah senyawa yang
dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Macam-macam atom karbon, yaitu atom
karbon primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Keistimewaan atom karbon yang dapat
membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dan kemampuannya dalam membentuk rantai
karbon, menyebabkan atom karbon mempunyai kedudukan yang berbeda-beda. Kedudukan
tersebut adalah: 1. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom
karbon yang lain. 2. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 2
atom karbon yang lain. 3. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada
3 atom karbon yang lain. 4. Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang terikat langsung
pada 4 atom karbon yang lain. Perhatikan contoh berikut.
Penggolongan Hidrokarbon
Dari contoh di atas, bisa Anda lihat jumlah atom karbon pada masing-masing posisi, yaitu:
primer : 5 (yang bertanda 1) sekunder : 3 (yang bertanda 2) tersier : 1 (yang bertanda 3)
kuarterner : 1 (yang bertanda 4) Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut
ALKENA dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap 3 disebut Alkuna. 1. ALKANA
adalah hidrokarbon dengan rantai terbuka dan mempunyai ikatan tunggal sehingga disebut
hidrokarbon Alifatis Jenuh. Alkana juga disebut parafin yang berarti mempunyai daya alifatis
kecil (sukar bereaksi) Rumus Umum Alkana: CnH2n+2 Deret homolog alkana Deret homolog
adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama,
mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau
dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor
cabangnya sama. Sifat-sifat deret homolog alkana : o Mempunyai sifat kimia yang mirip o
Mempunyai rumus umum yang sama o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
Tata Nama Alkana a. Tentukan rantai karbon terpanjang sesuai rantai utama b. Atom C
ujung ( diberi nomor 1 ) adalah yang dekat dengan rantai simpang/simpangnya lebih panjang.
c. Sebut nomor yang menunjukkan letak rantai cabang, lalu nama rantai cabang, menurut
urutan abjad, lalu diikuti nama rantai lurusnya. contoh: 3 metil heksana d. Jika rantai
simpangnya ada yang sama ( lebih dari satu) cukup ditulis awalan di, tri, dst. contoh: 2,3
dimetil heksana. Contoh : Apakah nama hidrokarbon di bawah ini ?
kotak merah adalah rantai utama. perhatikan sisi sebelah kiri, bila rantai utamanya yang lurus
(garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C tapi hanya akan menimbulkan satu
cabang (bagian yang belok ke bawah), sedangkan bila kita belokkan ke bawah akan timbul 2
cabang (Aturan no 1). Sekarang coba perhatikan bagian kanan, penjelasannya lebih mudah,
bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) hanya bertambah satu atom C sedangkan bila
belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom C. Jadi rangkaian rantai utama itu boleh belakbelok dan gak harus lurus, asal masih dalam satu rangkaian yang bersambungan tanpa
cabang. rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya,
terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil, penomoran cabang kita pilih yang angkanya
terkecil : bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama
nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6 bila dari ujung rantai
utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama nomor 6 dan metil di atom C
rantai utama nomor 3 dan 7 Urutan penamaan : nomor cabang - nana cabang - nama rantai
induk : 3 etil 2,6 dimetil oktana cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad
nama depannya dahulu (abjad "e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah
maka cukup disebut sekali ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya
terdiri dari 8 atom C maka rantai utamanya bernama : oktana. terlihat ada 3 cabang yakni 1
etil dan 2 metil, penomoran cabang kita pilih yang angkanya terkecil : bila dari ujung rantai
utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama nomor 3 dan metil terletak di
atom C rantai utama nomor 2 dan 6 bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil
terletak di atom C rantai utama nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7
kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri, Urutan penamaan : nomor cabang - nana
cabang - nama rantai induk jadi namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktana cabang etil disebut lebih
dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad "e" lebih dahulu dari "m").
karena cabang metil ada dua,maka cukup ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena
rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai utamanya bernama : oktana. bentuk
struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami penyingkatan misalnya :
CH3 (warna hijau) -> ujung rantai CH2 (warna biru) -> bagian tenganh rantai lurus CH
(warna oranye) percabangan tiga C (warna merah) percabangan empat 2. ALKENA Alkena
merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai
karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH2n. Deret Homolog ALKENA
a. Tata nama alkena menurut IUPAC 1) Rantai utama diambil rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap dua. Ikatan rangkap dua diberi nomor sekecil mungkin. 2)
Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap dua. Contoh:
b. Sifat-sifat alkena 1) Titik didih alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah
atom C, harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi. 2) Alkena mudah larut dalam
pelarut organik tetapi sukar larut dalam air. 3) Alkena dapat bereaksi adisi dengan H2 dan
halogen. (H2 = F2, Cl2, Br2, I2) a) Adisi alkena dengan H2 Contoh: CH2=CH2+ H2 -> CH3 CH3 etena etana b) Adisi alkena dengan halogen. Reaksi umum: CH=CH + X2 -> -CHX
-CHX- CH2=CH2+ Cl2 -> CH2Cl - CH2Cl. Etena 1,2-dikloro etana 3. Alkuna Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga pada rantai
karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2. Deret Homolog Alkuna
a. Tata nama alkuna menurut IUPAC 1. Tentukan rantai karbon terpanjang sesuai rantai
utama yang mengandung ikatan rangkap tiga. 2. Atom C ujung ( diberi nomor 1 ) adalah yang
dekat dengan ikatan rangkap tiga. 3. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan
rangkap tiga.
(http://safitanurmalyya.blogspot.co.id/2011/12/kimia-karbon-alkana-alkena-alkuna.html)
GOLONGAN OKSIGEN
A.Kecenderungan Golongan Oksigen
Oksigen, sulfur atau belerang dan selenium termasuk non logam, telirium
semilogam dan polonium sebagai logam dalam golongan ini. Titik leleh dan titik
dididh menunjukkan kecenderungan kenaikan yang khas bagi non logam, diikuti
kecenderungan penurunan yang khas mulai dari logam polonium. Klasifikasi ini
didukung oleh data tahanan listrik yang sangat rendah bagi logam polonium,
melonjak tinggi bagi semilogam tellurium dan sangat tinggi bagi nonlogam
selenium.
Kecuali oksigen, terdapat pola tertentu perihal tingakat oksidasi unsure-unsur
golongan 16, yaitu bilangan oksidasi genap. Secara umum, stabilitas tingkat
oksidasi -2 dan +6 menurun dengan naiknya nomor atom, tetapi kestabilan
tingkat oksidasi +4 naik, walaupun kecenderungan ini tidak teratur.
B.Anomali Oksigen
1.Stabilitas ikatan ganda dan sifat katenasi
Ikatan rangkap dua pada oksigen jauh lebih besar daripada ikatan tunggalnya,
ikatan tunggal O-O sangat lemah kaitannya dengan pembentukan katenasi.
Dalam golongan karbon (golongan 14), kemampuan katenasi menurun dengan
naiknya nomor atom, tetapi dalam golongan 16, belerang mampu membentuk
rantai yang tepanjang (S8). Kenyataannya, ikatan tunggal O-O paling lemah
daripada ikatan tunggal atom oksigen dengan atom-atom lain, O-X. Dengan
demikian, atom oksigen lebih suka membentuk ikatan dengan atom-atom
lainnya daripada dengan dirinya sendiri.
2.Absennya orbital d
Oksigen membentuk hanya satu senyawa denga flourin yaitu OF2, tetapi
belerang mampu membentuk beberapa senyawa dengan flourin termasuk SF6.
Untuk mencapai hingga enam ikatan kovalen ini atom belerang harus melibatkan
orbital d. Dengan demikian, tidak ditemuinya senyawa oksigen-flourin yang
analog dengan SF6 berkaitan dengan tidak tersedianya orbital d dalam atom
oksigen.
C.Oksigen
Alotrop oksigen elementer yang umumnya ditemukan di bumi adalah dioksigen
O2. Ia memiliki panjang ikat 121 pm dan energi ikat 498 kJmol-1. Alotrop
oksigen ini digunakan oleh makhluk hidup dalam respirasi sel dan merupakan
komponen utama atmosfer bumi.
Trioksigen (O3), dikenal sebagai ozon, merupakan alotrop oksigen yang sangat
reaktif dan dapat merusak jaringan paru-paru. Ozon diproduksi di atmosfer bumi
ketika O2 bergabung dengan oksigen atomik yang dihasilkan dari pemisahan O2
oleh radiasi ultraviolet (UV). Oleh karena ozon menyerap gelombang UV dengan
sangat kuat, lapisan ozon yang berada di atmosfer berfungsi sebagai perisai
radiasi yang melindungi planet. Namun, dekat permukaan bumi, ozon
merupakan polutan udara yang dibentuk dari produk sampingan pembakaran
otomobil.
Molekul metastabil tetraoksigen (O4) ditemukan pada tahun 2001, dan
diasumsikan terdapat pada salah satu enam fase oksigen padat. Hal ini
dibuktikan pada tahun 2006, dengan menekan O2 sampai dengan 20 GPa, dan
ditemukan struktur gerombol rombohedral O8. Gerombol ini berpotensi sebagai
oksidator yang lebih kuat daripada O2 maupun O3, dan dapat digunakan dalam
bahan bakar roket. Fase logam oksigen ditemukan pada tahun 1990 ketika
oksigen padat ditekan sampai di atas 96 GPa. Ditemukan pula pada tahun 1998
bahwa pada suhu yang sangat rendah, fase ini menjadi superkonduktor.
1.Ikatan dalam senyawa oksigen kovalen
Atom oksigen biasanya membentuk dua ikatan kovalen tunggal O-, atau satu
ikatan rangkap dua O=. apabila atom oksigen membentuk dua ikatan kovalen
tunggal, maka sudut ikatan dapat berbeda lebih kecil daripada sudut tetrahedral
regular (109o 28), hal ini dipengaruhi oleh banyaknya electron menyendyri
sebagaimana diramalkan oleh teori VESPR. Cara lain atom oksigen berikatan
adalah pembentukan tiga ikatan kovalen tunggal yang ekivalen. Oksigen juga
dapat membentuk ikatan kovalen koordinat, baik sebagai sam Lewis yang sangat
jarang ditemui, maupun sebagai basa Lewis yang paling umum ditemui.
2.Kecenderungan dalam senyawa oksigen
Oksida-oksida logam elektropositif kuat bersifat ionik dan basa.
Beberapa oksida basa, seperti tembaga (II) oksida bersifat tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam asam encer.
Oksida-oksida logam elektropositif lemah seperti aluminium, zink, dan timah
bersifat amfoterik, yaitu bereaksi dengan asam maupun basa.
Apabila suatu logam dapat membentuk lebih dari satu macam oksida, biasanya
dengan oksida dengan logam bertngkat oksidasi rendah bersifat basa, dan
oksida dengan logam bertingkat oksidasi tinggi bersifat asam.
Oksida-oksida nonlogam selalu terikat secara kovalen, untuk nonlogam
brtingkat oksidasi rendah cenderung bersifat netral dan untuk nonlogam
bertingkat oksidasi tinggi cenderung bersifat asam.
(http://kimiashinta.blogspot.co.id/2011/01/kimia-anorganik-golongan-nitrogendan.html)
1.Karbon Carbo-arang
Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat
banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintangbintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian
mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi.
Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan,
Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar
samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang
dipakai
di
AS
sekarang
ini
merupakan
hasil
sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya
pada siklus karbon-nitrogen. Pada suhu kamar karbon berwujud padatan.
Karbon adalah unsur sangat tidak reaktif. Kalaupun bereaksi, tidak ada
kecenderungan atom-atom karbon kehilangan electronelectron terluar
untukmembentuk ion C4+. Ion-ion kecil ini mempunyai rapatan muatan yang
sangat tinggi sehinggga keberadaaanya tidak dimungkinkan. Namub, atom-atom
karbon biasanya bereaksi dengan persekutuan electron membentuk ikatan
kovalen.
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit
dan berlian. Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon putih.
Ceraphite (serafit) merupakan bahan terlunak, sedangkan belian bahan yang
terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan beta. Mereka memiliki
sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami dilaporkan
Senyawa anorganik karbon dapat berupa oksida asam dan garam 9bentuk
mineral).
Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO 2),
karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon
tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6),
asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
Karbon memiliki 7 isotop. Pada tahun 1961, organisasi International Union
of Pure and Applied Chemistry mengadopsi isotop karbon-12 sebagai dasar berat
atom. Isotop yang stabil adalah C-12 dan C-13. Karbon-14, isotop dengan paruh
waktu 5715 tahun, telah digunakan untuk menghitung umur bahan-bahan
organik seperti pohon dan spesimen-spesimen arkeologi.
Karbon bereaksi langsung dengan fluorin, sedangkan dengan unsur halogen
ainnya bereaksi secara tidak langsung.
C (s) + 2F2 (g) CF4 (l)
reaksi langsung
http://bloggregantonny.blogspot.co.id/2013/02/unsur-kimia-golongan-iv-a.html
Karbon (C)
A.Sejarah Karbon
Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam
dan merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Nama karbon
berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal (charcoal) yang artinya arang.
Karbon pertama kali ditemukan sebagai arang di zaman prasejarah, bahkan
nama penemunya tidak diketahui. Karbon tidak diakui sebagai unsur hingga
abad ke-17 setelah Robert Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak
dapat didekomposisi menjadi zat yang lebih sederhana. Sementara itu, Antoine
Laurent Lavoisier, perintis buku kimia Trait lmentaire de Chimie yang
diterbitkan tahun 1789, menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat
teroksidasi dan dapat diasamkan.
Karbon terjadi secara alami dalam beberapa bentuk. Berlian, grafit, dan amorf
karbon telah dikenal sepanjang sejarah tertulis, tapi tidak diketahui bahwa
ketiganya adalah bentuk yang berbeda dari substansi yang sama sampai pada
akhir abad ke-18.
Lavoisier menunjukkan bahwa berlian adalah bentuk karbon pada tahun 1772.
Dia membakar berlian yang sudah ditimbang dengan sampel karbon dan
menunjukkan bahwa kedua zat tidak menghasilkan uap air dan menghasilkan
jumlah yang sama dari gas karbon dioksida per gram. Karbon merupakan unsur
ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat
0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah
hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi,
dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir
dengan semua unsur terutama senyawa organik yang banyak menyusun dan
menjadi bagian dari makhluk hidup.
B. Sifat-sifat Karbon
Adapun sifat fisis dari karbon adalah sebagai berikut:
Lambang
:C
Nomor Atom
:6
Golongan
: IVA
Periode
:2
Blok
:s
Massa atom standar : 12,001 sma
Konfigurasi elektron : 1s2 2s22p2
Massa jenis
: 2,26 gcm3
Titik lebur
: 3825 K
Titik didih
: 5100 K
Entalpi penguapan : -715 kJmol1
Kapasitas kalor : 0.709 J .g-1. K-1
Elektronegativitas : 2,55
Potensial ionisasi : 11,260 volt
Jari-jari atom
: 0,91
Adapun sifat khas dari atom karbon diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Atom Karbon memiliki 4 elektron valensi.
Atom karbon memiliki empat elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut
dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan
elektron dengan atom-atom lain.
b.
Atom - atom karbon dapat mengadakan katenasi yaitu kemampuan untuk
membentuk rantai karbon. Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu terbuka (alifatik,
yang terdiri atas rantai lurus dan rantai bercabang) dan tertutup (siklik). Akibat
dari katenasi itu adalah timbulnya peristiwa isomeri, yaitu zat - zat kimia yang
mempunyai rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
c.
Unsur karbon dapat membentuk ikatan-ikatan kimia yang kuat, baik
sebagai ikatan tunggal, ikatan rangkap atau sebagai ganda tiga. Ini terbukti dari
besarnya energi ikatan yang dapat kita lihat di bawah ini :
Ikatan tunggal : C - C dengan enegi ikatan : + 356 kJ 1/mol
Ikatan rangkap: C=C dengan energi ikatan + 598kJ 1/mol
Ikatan ganda tiga: C=C dengan energi ikatan: + 813 kJ 1/mol
Ikatan tunggal: C - H dengan energi ikatan : + 416 kJ 1/mol
Karbon ditemukan di alam ditemukan dalam tiga bentuk alotropik, yaitu amorf,
grafit, dan berlian (diamond).
Adapun sifat-sifat karbon berdasarkan alotropinya antara lain:
1.
Amorf
Unsur karbon dalam bentuk amorf, selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari
pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari
jumlah oksigen yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,
karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji,lignit batu
bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
2.
Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik.
Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga
minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk
grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas,sehingga
dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut. Grafit,
terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat
kemurnian yang berbeda-beda.
3.
Diamond
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki
nilai ekonomi yang tinggi, dimana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis
sehingga banyak dipakai dalam berbagai industri dan untuk bahan baku
perhiasan. Diamond menjadi mineral alami terkeras yang pernah ada, tidak ada
unsur alam yang dapat memotong diamond maupun menarik (merenggangkan)
diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada
empat atom karbon yang lain dalam bentuk geometri tetrahedral. Dan
tetrahedral ini membentuk 6 cincin karbon seperti sikloheksana dalam bentuk
konformasi kursi sehingga hal ini mengakibatkan tidak adanya sudut ikatan
yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur kovalen yang stabil inilah
membuat sifat diamond menjadi keras.
C.
Kegunaan Senyawa Karbon
Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet dan lain-lain
http://ondeshare.blogspot.co.id/2014/12/makalah-unsur-kimia-golongan-iv-a.html
makalah karbon
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan
merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak
senyawaan yang terbentuk dari unsur karbon.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk mengikat
dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin,tidak hanya dengan ikatan tunggal, C C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga,CC.Akibatnya, jenis
senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan terdapat sekitar dua juta jenis
senyawa karbon,dan jumlah itu makin meningkat dengan laju kira-kira lima persen per
tahun.Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai karbon adalah kekuatan hakiki yang tinggi
dari ikatan tunggal C - C.
Konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar adalah (1s2 2s2 2p2) mudah terhibridasi
menghasilkan perangkat orbital sp3, atau sp2+p, atau sp+p2. Lebih dari sembilan puluh
persen senyawa karbon merupakan senyawa sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari
mahluk hidup (tumbuh-tumbuhan,hewan,jamur,dan mikroorganisme) serta fosil mereka
(batubara dan minyak bumi).
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a.Sifat fisik dari karbon
b. Sifat kimia dari karbon
c. Alotropi karbon
d. Senyawa anorganik karbon
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan sifat dan karekteristik unsur karbon
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Karbon
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah
sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintangbintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik
telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan
di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya.
Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar
30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbonnitrogen.
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian.
Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon putih. Ceraphite (serafit)
merupakan bahan terlunak, sedangkan belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam
dua bentuk: alfa dan beta. Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka.
Grafit alami dilaporkan mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis
memiliki bentuk alfa. Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui proses
mekanikal, dan bentuk beta kembali menjadi bentuk alfa dengan cara memanaskannya pada
suhu di atas 1000 derajat Celcius.
Pada tahun 1969, ada bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat sublimasi grafit
pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi free-vaporization
(vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon terbentuk sebagai kristal-kristal tranparan kecil pada
tepian grafit..
1. Sifat-sifat Unsur Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan
bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, dan besi.
Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat
membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya.
Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada
sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa
karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat
menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat
sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet
Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon
dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3),
karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6),
asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
C.
a.
Sifat Fisika
: padat
: intan dan grafit
: 2,267 g/cm (grafit) dan 3,513 g/cm (diamond)
Titik leleh
: 4300-4700 K
Titik didih
: 4000 K
Densitas
Kalor lebur
Kalor uap
: 355,8 kJ/mol
Kalor jenis
b.
Sifat Kimia
Bilangan oksidasi
: 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
Elektronegatifitas
Energi ionisasi
: 1086 kJ/mol
: 2352,6 kJ/mol
: 4620,5 kJ/mol
Jari-jati atom
: 70 pm
Jari-jari kovalen
: 77 pm
: 170 pm
konduktifitas termal
Struktur Kristal
: heksagonal
Diamond
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki nilai
ekonomi yang tinggi, dimana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis sehingga banyak
dipakai dalam berbagai industri dan untuk bahan baku perhiasan. Diamond menjadi mineral
alami terkeras yang pernah ada, tidak ada unsur alam yang dapat memotong diamond maupun
menarik (merenggangkan) diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada empat atom
karbon yang lain dalam bentuk geometri tetrahedarl. Dan tetrahedarl ini membentuk 6 cincin
karbon seperti sikloheksana dalam bentuk konformasi kursi sehingga hal ini
mengakibatkan tidak adanya sudut ikatan yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur
kovalen yang stabil inilah membuat sifat diamond menjadi keras.
Panjang ikatan tunggal pada diamond adalah 0,154 nm. Dengan struktur kristal kubus
perbusat muka dan densitasnya sekitar 3,51 g/cm3. Diamond yang murni memiliki indeks
refraktori sebesar 2,465 pada 397 nm, 2.427 at 527 nm, 2.417 at 589 nm, 2.408 at 670 nm,
and 2.402 at 763 nm.
Grafit
Grafit merupakan alotrop karbon. Tidak seperti diamond grafit bersifat konduktor sehingga
dapat dipakai untuk elektroda dalam proses elektrolisis. Sifat daya hantar ini disebabkan
grafit memiliki elektron dalam orbital pi yang terdelokalisasi dibawah dan diatas bidang
karbon. Ikatan yang terdapat dalam grafit adalah sp2 dengan bentuk datar/plane dengan sudut
120 derajat. Elektron ini dapat bergerak bebas sejauh dalam lapisan karbon.
Grafit lebih reaktif dibandingkan dengan karbon, disebabkan reaktan dapat menetrasi diantara
lapisan heksagonal grafit. Tidak bereaksi dengan asam encer atau basa dan dapat dioksidasi
oleh asam kromat menjadi CO2.
Grafit tidak mencair akan tetapi mengalami sublimasi pada suhu 3500 C. Kristal grafit
memiliki dua bentuk yaitu alfa-grafit dengan bentuk heksagonal dan beta grafit dengan
bentuk rombohedral.
Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Grafit
adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam (penghantar panas dan
listrik yang baik). Di samping tidak cukup padat, grafit tidak terdapat dalam jumlah banyak di
alam. Oleh karena itu,untuk keperluan peralatan teknik serta pembuatan elektroda, grafit
harus dibuat secara sintetik.
Pembuatan: Grafit alam atau grafit yang dibuat dari kokas diperkecil ukurannya, dicampur
dengan ter atau resin sintetik,kemudian dipanaskan sehingga membentuk padatan (sintering)
dalam 105 cetakan.
Grafit dinamai oleh Abraham Gottlob Werner pada tahun 1789 dengan mengambil kata dari
bahasa Yunani.
Grafena
Grafena merupakan lapisan tunggal dari grafit dengan ikatan karbon sp2 membentuk susunan
seperti sarang lebah (monolayer grafit). Ikatan karbon-karbon memiliki panjang 0,142 nm.
Grafena merupakan struktur dasar dari grafit, karbon nano, dan fuleren, dan dapat
didiskripsikan sebagai lapisan molekul aromatic.
Karbon Amorfos
Karbon amorfos atau disebut sebagai karbon reaktif, merupakan alotop karbon dimana tidak
memiliki struktur kristalin. Karbon amorfos biasa disingkat sebagai aC untuk karbon amorfos
yang biasa, aC:H untuk karbon amorfos yang terhidrogenasi, dan ta-C untuk tetrahedral
karbon amorfos (seperti diamond). Dalam bidang mineralogy, karbon amorfos biasa
digunakan untuk istilah coal dan jenis karbon yang tak murni selain grafit dan diamond.
Fuleren
Fuleren merupakan molekul yang keseluruhannya dibangun oleh atom karbon dalam bentuk
hollow, bulatan (sphere), ellipsoidal, atau tube. Fuleren yang berbentuk spherical disebut
buckyballs, dan yang berbentuk silinder disebut sebagai karbon nanotube atau buckytubes.
Fuleren memiliki struktur seperti grafit akan tetapi hanya dibangun dari grafena yang saling
berhubungan satu sama lain. Penemuan fuleren menjadikan alotrop karbon semakin
bervariasi dan menjadi subyek penelitan yang penting untuk elektronik, ilmu bahan, dan
nanoteknoligi.
Fullerene ditemukan pada oleh Robert Curl, Harold Kroto, dan Richard Smalley di
Universitas Sussex dan Universitas Rice tahun 1985, yang dinamai berdasarkan Richard
Buckminster Fuller yang menciptakan kubah geodesik
Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan uap
kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi:
CO2 + H2 CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan
bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam ruang
kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) 8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O CO +H2
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO berikatan kuat dengan
hemoglobin darah.hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh. Orang yang mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
2.
Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut
dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta
merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena
dihasilkan dari oksidasi makanan dalam tubuh.
CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan
oksigen yang cukup.
C + O2 CO2
CH4 + 2O2 CO2 + H2O
2CO + O2 2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti :
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak sehat,
karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya gas
CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul
perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
3.
Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta terkenal.
Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3 dan
PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2,
Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut, dimana yang
paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3 (Soda abu).
4.
Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat
CCl4,dengan reaksi:
CS2 + 3Cl2 CCl4 +S2Cl2
senyawa karbonat dan bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na2CO3) dan
natrium bikarbonat (NaHCO3).
Di dalam kehidupan sehari-hari, karbon memang sangat berperan, terutama pada mahluk
hidup. Sebagian besar mahluk hidup mengandung atom karbon, ini dapat diketahui jika
mahluk hidup tersebut dibakar maka akan menyisakan zat yang berwarna hitam, seperti kayu
dibakar, binatang dibakar atau bahkan manusia yang terbakar. Zat hitam sisa dari pembakaran
itu adalah karbon.
Gas CO2 dalam air akan membentuk senyawa H2CO3. Asam karbonat H2CO3, bila
ditambahkan ke dalam minuman (minuman berkarbonasi), akan memberikan rasa tajam yang
menyegarkan. Asam karbonat H2CO3, merupakan bahan baku untuk pembuatan garamgaram karbonat.
CO2 dalam udara berfungsi untuk menjaga suhu permukaan bumi pada malam hari agar tidak
terlalu dingin. CO2 dalam udara dapat menyerap sinar infra merah (sinar yang mengandung
energi panas) dari sinar matahari yang dipantulkan bumi. Pada malam hari CO2 melepaskan
infra merah tersebut ke permukaan bumi yang dingin sehingga permukaan bumi menjadi
hangat.
Kerugian Karbon
Adapun senyawa karbon mempunyai dampak negatif sebagai berikut :
Karbon disulfida CS2, beracun bila terserap kulit serta mudah terbakar dan meledak
terutama bila mengalami gesekan,
Karbon tetraklorida CCl4, beracun bila tertelan, terhisap, dan terserap kulit. Selain
itu pemicu terjadinya kanker,
Sifat CO2 yang dapat menyerap sinar infra merah lalu memantulkannya kembali ke
permukaan bumi disebut efek rumah kaca (green house effect). Akan tetapi, bila kadar CO2
terlalu besar di udara dapat mengakibatkan suhu permukaan bumi bertambah panas sehingga
terjadi pemanasan global (pemanasan yang merata di permukaan bumi). Akibat dari
pemanasan global di permukaan bumi tersebut, es di kutub akan mencair dan dapat
menimbulkan banjir di kota-kota pantai seluruh dunia.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karbon merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang begitu banyak
jumlah dan jenisnya
2. Karbon mengisi tempat khusus diantaranya unsur-unsur dalam keragaman dan
kekompleksan dalm senyawa yang dapat dibentuknya.
3. Karbon juga merupakan zat padat yang tegar, yang biasa diangggap sebagai molekul
raksasa yang tediri dari banyak sekali atom.
4. Karbon terbentuk dalam dua bentuk kristalin yaitu :
Grafit, yang merupakan zat hitam yang benar-benar terasa berminyak sebagai bubuk kering
yang digunakan sebagai pelumas.
Intan, yang merupakan zat padat tidak berwarna yang bisa diasah menjadi kristal-kristal
gemerlapan yang merupakan mineral yang paling keras dan paling baik untuk menggosok.
Intan biasa dikenan orang merupakan molekul besar yang melebar dari toga dimensi (ruang)
sehingga atom-atomnya terikat sangat kuat satu sama lain. Hal ini mengakibatkan intan
sangat keras.
B. Saran
1. Diharapkan dengan adanya makalah ini mampu membantu mahasisiwa untuk menjawab
masalah-masalah dalam kimia khususnya yang menyamgkut hal yang berkaitan dengan unsur
karbon
2. Diharapkan kepada pembaca agar mampu memberikan saran yang memabangun untuk
pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik dari yang telah ada sekarang.
3. Diharapkan makalah ini mampu menambah literatur di perpustakaan untuk menambah
pengetahuan pembaca khusunya mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Jakarta: Universitas Indonesia.
Green Wood, N.N dan Earshshaw, A., 1989. Chemistry of Elements. Newyork Pergamon
Press.
Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
H Petruci, Ralph.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Bogor.
S.Sukri.1999.Kimia Dasar III. Bandung: ITB.
Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik 1. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan
merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak
senyawa yang terbentuk dari unsur karbon.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk mengikat
dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin, tidak hanya dengan ikatan tunggal, C C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga, CC.Akibatnya, jenis
senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan terdapat sekitar dua juta jenis
senyawa karbon, dan jumlah itu makin meningkat dengan laju kira-kira lima persen per
tahun. Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai karbon adalah kekuatan hakiki yang tinggi
dari ikatan tunggal C - C.
Konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar adalah (1s2 2s2 2p2) mudah terhibridasi
menghasilkan perangkat orbital sp3, atau sp2+p, atau sp+p2. Lebih dari sembilan puluh
persen senyawa karbon merupakan senyawa sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari
mahluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, jamur, dan mikroorganisme) serta fosil mereka
(batubara dan minyak bumi).
B.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
C.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam wujud mineral dan
yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan
satu atom karbon berikatan kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk
geometri molekul tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang
sangat keras. Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon yang
lain, tetapi geometri molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan
yang berikatan kovalen tetap sedangkan yang satu ikatan lagi membentuk ikatan kovalen
sesaat dengan atom karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian.
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk unsur bebas
dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organik, misalnya senyawa
organik dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Selain itu,
dalam bahan yang berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak bumi. Juga terdapat
dalam senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat (CH3COOH) dan freon
(CFC). Senyawa karbon lainnya adalah senyawa karbon anorganik, yaitu senyawa
karbondioksida (CO2) dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal sebagai mineral seperti
karbonat dari unsur IIA (MgCO3, SrCO3, dan BaCO3). Juga kebanyakan terdapat dalam
senyawa karbonat dan bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na2CO3) dan
natrium bikarbonat (NaHCO3).
Di dalam kehidupan sehari-hari, karbon memang sangat berperan, terutama pada mahluk
hidup. Sebagian besar mahluk hidup mengandung atom karbon, ini dapat diketahui jika
mahluk hidup tersebut dibakar maka akan menyisakan zat yang berwarna hitam, seperti kayu
dibakar, binatang dibakar atau bahkan manusia yang terbakar. Zat hitam sisa dari pembakaran
itu adalah karbon.
B.
a.
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan silica
SiO2 dengan reaksi sebagai berikut:
SiO2 + 3C (2500C)
b.
Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan dalam industri yang
menggunakan proses absorbsi dan purifikasi. Karbon aktif adalah nama dagang untuk arang
yang mempunyai porositas tinggi, dibuat dari bahan baku yang mengandung zat arang.
1.
Kulit singkong mengandung karbon sekitar 59%. Proses pembuatan karbon aktif ini terdiri
dari dua tahapan yaitu aktivasi dan karbonasi.
tahap aktivasi
Kulit singkong kering diaktivasi secara kimia menggunakan KOH 0,3 N selama 1 jam pada
suhu 500 oC di dalam mixer kemudian dikeringkan.
tahap karbonisasi
karbonasi dilakukan di dalam furnace elektrik (oksigen terbatas) pada suhu (3000, 4500,
6000, dan 7500)oC selama 1, 2, dan 3 jam.
Uji kualitas dan kuantitas karbon aktif meliputi uji kadar abu, kadar air, uji daya serap karbon
aktif, dan yield (hasil). Bilangan iodine optimal terbentuk pada temperatur karbonisasi 3000
oC dan lamanya waktu karbonisasi 2 jam yaitu 606,589 mg/g dengan total kandungan kadar
abu 4,934%, kadar air 1,419%, dan yield 40,083% serta daya serap tinggi.
2.
Pemilihan tempurung kelapa sebagai bahan baku karbon aktif atas dasar kualitas yang
dihasilkan lebih baik dari bahan lain. Proses pembuatan karbon aktif dari bahan baku
tempurung kelapa terbagi menjadi dua tahapan utama yaitu karbonisasi dan aktivasi.
http://www.dekindo.com/content/teknologi/Pembuatan%20Arang%20Aktif%20-%20Dari
%20Tempurung%20Kelapa_files/proses_arang.jpgTempurung kelapa dipanaskan tanpa udara
dan tanpa penambahan zat kimia. Tujuan karbonisasi adalah untuk menghilangkan zat
terbang. Proses karbonisasi dilakukan pada temperature 400-600 0C.
Proses aktivasi dilakukan dengan tujuan membuka dan menambah pori-pori pada karbon
aktif. Bertambahnya jumlah pori-pori pada karbon aktif akan meningkatkan luas permukaan
karbon aktif yang mengakibatkan kapasitas penyerapannya menjadi bertambah besar. Proses
aktivasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu teknik aktivasi fisik dan teknik aktivasi
kimia.
http://www.dekindo.com/content/teknologi/Pembuatan%20Arang%20Aktif%20-%20Dari
%20Tempurung%20Kelapa_files/arang_aktif.jpg
Bentuk serbuk. Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran lebih kecil dari 0,18 mm.
Terutama digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Digunakan pada industry pengolahan
air minum, industry farmasi, terutama untuk pemurnian monosodium glutamate, penghalus
gula, pemurnian asam sitrat, pemurnian glukosa dan pengolahan zat pewarna kadar tinggi.
Bentuk Granular. Karbon aktif bentuk granular/tidak beraturan dengan ukuran 0,2 -5
mm. Jenis ini umumnya digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Beberapa aplikasi dari
jenis ini digunakan untuk: pemurnian emas, pengolahan air, air limbah dan air tanah, pemurni
pelarut dan penghilang bau busuk. Karbon aktif itu mampu menyerap 99,98 persen
kandungan tembaga dalam air limbah.
Bentuk Pellet. Karbon aktif berbentuk pellet dengan diameter 0,8-5 mm. Kegunaaan
utamanya adalah untuk aplikasi fasa gas karena mempunyai tekanan rendah, kekuatan
mekanik tinggi dan kadar abu rendah. Di gunakan untuk pemurnian udara, control emisi,
penghilang bau kotoran dan pengontrol emisi pada gas buang.
Karbon juga dapat dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan
kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara
sederhana dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu,
beras, dan daging. Ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon).
Keberadaan karbon dalam senyawa organik dapat dilakukan dengan percobaan sederhana,
seperti ditunjukkan dengan gambar di bawah ini.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/06/111.bmp
Percobaan untuk menunjukkan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik.
Bahan + CuO (oksidator)
CO2(g) + H2O(l)
CaCO3(s) + H2O(l)
C.
a.
Sifat Fisika
: padat
Bentuk kristalin
Massa jenis
Titik leleh
: 4300-4700 K
Titik didih
: 4000 K
Densitas
Kalor lebur
Kalor uap
: 355,8 kJ/mol
Kalor jenis
b.
Sifat Kimia
Bilangan oksidasi
: 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
Elektronegatifitas
Energi ionisasi
: 1086 kJ/mol
: 2352,6 kJ/mol
: 4620,5 kJ/mol
Jari-jati atom
: 70 pm
Jari-jari kovalen
: 77 pm
: 170 pm
konduktifitas termal
Struktur Kristal
: heksagonal
Diamond
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki nilai
ekonomi yang tinggi, dimana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis sehingga banyak
dipakai dalam berbagai industri dan untuk bahan baku perhiasan. Diamond menjadi mineral
alami terkeras yang pernah ada, tidak ada unsur alam yang dapat memotong diamond maupun
menarik (merenggangkan) diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada empat atom
karbon yang lain dalam bentuk geometri tetrahedarl. Dan tetrahedarl ini membentuk 6 cincin
karbon seperti sikloheksana dalam bentuk konformasi kursi sehingga hal ini
mengakibatkan tidak adanya sudut ikatan yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur
kovalen yang stabil inilah membuat sifat diamond menjadi keras.
Panjang ikatan tunggal pada diamond adalah 0,154 nm. Dengan struktur kristal kubus
perbusat muka dan densitasnya sekitar 3,51 g/cm3. Diamond yang murni memiliki indeks
refraktori sebesar 2,465 pada 397 nm, 2.427 at 527 nm, 2.417 at 589 nm, 2.408 at 670 nm,
and 2.402 at 763 nm.
Grafit
Grafit merupakan alotrop karbon. Tidak seperti diamond grafit bersifat konduktor sehingga
dapat dipakai untuk elektroda dalam proses elektrolisis. Sifat daya hantar ini disebabkan
grafit memiliki elektron dalam orbital pi yang terdelokalisasi dibawah dan diatas bidang
karbon. Ikatan yang terdapat dalam grafit adalah sp2 dengan bentuk datar/plane dengan sudut
120 derajat. Elektron ini dapat bergerak bebas sejauh dalam lapisan karbon.
Grafit lebih reaktif dibandingkan dengan karbon, disebabkan reaktan dapat menetrasi diantara
lapisan heksagonal grafit. Tidak bereaksi dengan asam encer atau basa dan dapat dioksidasi
oleh asam kromat menjadi CO2.
Grafit tidak mencair akan tetapi mengalami sublimasi pada suhu 3500 C. Kristal grafit
memiliki dua bentuk yaitu alfa-grafit dengan bentuk heksagonal dan beta grafit dengan
bentuk rombohedral.
Grafena
struktur grafenaGrafena merupakan lapisan tunggal dari grafit dengan ikatan karbon sp2
membentuk susunan seperti sarang lebah (monolayer grafit). Ikatan karbon-karbon memiliki
panjang 0,142 nm. Grafena merupakan struktur dasar dari grafit, karbon nano, dan fuleren,
dan dapat didiskripsikan sebagai lapisan molekul aromatic.
Karbon Amorfos
karbon amorfosKarbon amorfos atau disebut sebagai karbon reaktif, merupakan alotop
karbon dimana tidak memiliki struktur kristalin. Karbon amorfos biasa disingkat sebagai aC
untuk karbon amorfos yang biasa, aC:H untuk karbon amorfos yang terhidrogenasi, dan ta-C
untuk tetrahedral karbon amorfos (seperti diamond). Dalam bidang mineralogy, karbon
amorfos biasa digunakan untuk istilah coal dan jenis karbon yang tak murni selain grafit dan
diamond.
Fuleren
Fuleren merupakan molekul yang keseluruhannya dibangun oleh atom karbon dalam bentuk
hollow, bulatan (sphere), ellipsoidal, atau tube. Fuleren yang berbentuk spherical disebut
buckyballs, dan yang berbentuk silinder disebut sebagai karbon nanotube atau buckytubes.
Fuleren memiliki struktur seperti grafit akan tetapi hanya dibangun dari grafena yang saling
berhubungan satu sama lain. Penemuan fuleren menjadikan alotrop karbon semakin
bervariasi dan menjadi subyek penelitan yang penting untuk elektronik, ilmu bahan, dan
nanoteknoligi.
struktur fuleren
D.
Karbon adalah suatu unsur yang sangat luwes dan berguna. Kegunaan karbon hanya akan
jelas terlihat apabila kita sebutkan satu persatu dalam berbagai bentuk kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan unsurnya kegunaan karbon terbagi menjadi dua, yaitu:
a.
Grafit, baik yang alamiah maupun sintetik mempunyai banyak kegunaan.
Kegunaannya itu di antaranya untuk bahan hitam dalam pensil biasa, pigmen dalam cat
hitam, bahan pembuatan krus (mangkok untuk bahan kimia), elektode untuk penggunaan
pada suhu yang sangat tinggi, pelumas kering, bila serbuk grafit didispersikan dengan minyak
akan dihasilkan pelumas cair.
b.
Intan, terutama yang bernoda dan kecil-kecil digunakan dalam industri untuk membuat
bubuk penggosok yang paling keras untuk roda pengasah, ujung mata bor dan gigi gergaji.
Selain itu, karbon juga diperlukan untuk pigmen hitam di dalam tinta cetak untuk buku,
majalah dan surat kabar, kertas karbon, bahan bakar mobil, semir sepatu, penguat dan
pengeras bahan karet, ban dalam dan barang-barang karet, dan sebagai unsur penting untuk
konstruksi bermacam-macam peralatan listrik dan nuklir, mulai dari sapu penyedot debu
untuk rumah tangga sampai dinamo yang paling besar dan rektor nuklir. Busur karbon
digunakan untuk membuat radiasi tampak dan ultraviolet dalam sejumlah besar proses
industri yang bergantung pada reaksi fotokimia.
Karbon juga memiliki manfaat dibidang pertanian yaitu sebagai pembangun bahan organik
karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman
berupa CO2.
Karbon juga berperan dalam pembuatan baja. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai
unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam
baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja
adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal
lattice) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium),
krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan
kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan
kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle)
serta menurunkan keuletannya (ductility).
Sedangkan kegunaan karbon berdasarkan persenyawaannya, yaitu:
Gas CO2 dalam air akan membentuk senyawa H2CO3. Asam karbonat H2CO3, bila
ditambahkan ke dalam minuman (minuman berkarbonasi), akan memberikan rasa tajam yang
menyegarkan. Asam karbonat H2CO3, merupakan bahan baku untuk pembuatan garamgaram karbonat.
CO2 dalam udara berfungsi untuk menjaga suhu permukaan bumi pada malam hari agar tidak
terlalu dingin. CO2 dalam udara dapat menyerap sinar infra merah (sinar yang mengandung
energi panas) dari sinar matahari yang dipantulkan bumi. Pada malam hari CO2 melepaskan
infra merah tersebut ke permukaan bumi yang dingin sehingga permukaan bumi menjadi
hangat.
Karbon disulfida CS2, beracun bila terserap kulit serta mudah terbakar dan meledak
terutama bila mengalami gesekan,
Karbon tetraklorida CCl4, beracun bila tertelan, terhisap, dan terserap kulit. Selain itu
pemicu terjadinya kanker,
Sifat CO2 yang dapat menyerap sinar infra merah lalu memantulkannya kembali ke
permukaan bumi disebut efek rumah kaca (green house effect). Akan tetapi, bila kadar CO2
terlalu besar di udara dapat mengakibatkan suhu permukaan bumi bertambah panas sehingga
terjadi pemanasan global (pemanasan yang merata di permukaan bumi). Akibat dari
pemanasan global di permukaan bumi tersebut, es di kutub akan mencair dan dapat
menimbulkan banjir di kota-kota pantai seluruh dunia.
E.
1.
Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan uap
kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi:
CO2 + H2 CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan
bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam ruang
kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) 8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O CO +H2
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO berikatan kuat dengan
hemoglobin darah.hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh. Orang yang mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
2.
Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut
dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta
merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena
dihasilkan dari oksidasi makanan dalam tubuh.
CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan
oksigen yang cukup.
C + O2 CO2
CH4 + 2O2 CO2 + H2O
2CO + O2 2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti :
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak sehat,
karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya gas
CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul
perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
3.
Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta terkenal.
Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3 dan
PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2,
Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut, dimana yang
paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3 (Soda abu).
4.
Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat
CCl4,dengan reaksi:
CS2 + 3Cl2 CCl4 +S2Cl2
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Karbon merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang begitu banyak
jumlah dan jenisnya.
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam wujud mineral dan
yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dan arang merupakan wujud
grafit.
Teknik ekstraksi unsur karbon dapat dibuat dengan mereaksikan coke dengan silica SiO2
pada suhu 2500oC, karbon aktif dibuat dengan kulit singkong dan tempurung kelapa dengan
proses aktivasi dan karbonisasi.
Sifat fisika unsur karbon adalah dalam fasa padat pada suhu kamar, titik leleh 4300-4700 K
dan titik didih 4000 K.
Sifat kimia unsur karbon adalah biloks 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4, elektronegatifitas 2,55 (skala
pauli) dan
energi ionisasi 1086 kJ/mol.
Sifat kimia berdasarkan bentuk alotrop ada 4 macam yaitu diamond, grafit, grafena, karbon
amorfos, dan fuleren.
Kegunaan karbon dalam bentuk grafit adalah bahan hitam dalam pensil biasa, pigmen dalam
cat hitam, pelumas kering, bila serbuk grafit didispersikan dengan minyak akan dihasilkan
pelumas cair.
Kegunaan karbon dalam bentuk intan adalah yang bernoda dan kecil-kecil digunakan dalam
industri untuk membuat bubuk penggosok yang paling keras untuk roda pengasah, ujung
mata bor dan gigi gergaji
Senyawa-senyawa popular yang berikatan dengan karbon di antaranya: Karbon dioksida
CO2, karbon mnoksida CO, karbonat dan bikarbonat, karbon disulfide CS2.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Universitas Indonesia: Jakarta
Green Wood, N.N dan Earshshaw, A. 1989. Chemistry of Elements. New York Pergamon
Press: New York
H Petruci, Ralph.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Bogor
Horale, Parning. 2005. Kimia 3A. Yudhistira: Jakarta
Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia Untuk Universitas. Penerbit Erlangga: Jakarta
S.Sukri.1999.Kimia Dasar III. Bandung: ITB.
http://www.wikipedia.org/
http://www.harunyahya.com/
http://www.trekadvertising.com/refer.asp?ref=253300
http://www.bebas.vlsm.org/