Usia lanjut adalah golongan penduduk atau populasi berumur 60 tahun atau lebih
(Bustan, 2000).
Usia lanjut adalah masa yang dimulai sekitar usia 60 hingga 65 tahun dan berlanjut
hingga akhir kehidupan (Stolte, 2003).
Tipe mandiri
Konflik lahir batin menentang proses ketuaan, yang menyebabkan kehilangan kecantikan,
kehilangan daya tarik jasmaniah, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayanginya,
pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan pengkritik.
Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis gelap datang terang,
mengikuti kegiatan beribadat, ringan kaki, pekerjaan apa saja dilakukan.
Tipe bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, merasa minder, menyesal, pasif, acuh
tak acuh (Nugroho, 2000).
Sistem kekebalan atau imunologi, dimana tubuh kita menjadi rentan terhadap penyakit
dan alergi.
Basal Metabolic Rate (BMR) pada lansia turun sebesar 20% pada usia 90 tahun
dibandingkan usia 30 tahun.
Konsumsi energik turun secara nyata dibarengi menurunnya jumlah energi yang
dikeluarkan tubuh.
Air tubuh turun secara signifikan karena bertambah banyaknya sel-sel mati yang diganti
oleh lemak maupun jaringan konektif.
Sistem pencernaan mulai terganggu, gigi mulai tanggal, kemampuan mencerna makanan
serta menyerapnya menjadi lamban dan kurang efisien, gerakan peristaltik usus menurun
sehingga sering konstipasi.
Sistem saraf menurun: rabun dekat, kepekaan bau dan rasa berkurang, kepekaan sentuhan
berkurang, pendengaran berkurang, reaksi (refleks) menjadi lambat, fungsi mental
menurun, ingatan visual berkurang.
Kehilangan elastisitas dan fleksibilitas persendian, tulang mulai keropos (Hutapea, 2005).
Perubahan mental-emosional/jiwa
Sering pelupa/pikun.
Perubahan psikososial
Pensiun.
Gizi berlebih pada lanjut usia banyak terdapat di negara barat dan kota-kota besar.
Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebihan,
apalagi pada lanjut usia penggunaan kalori berkurang karena kurangnya aktivitas fisik.
Kebiasaan makan tersebut sukar untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi
makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit
jantung, diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi.
Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah sosial ekonomi dan juga karena
gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan
menyebabkan berat badan berkurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan
kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki,
akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan
mudah terkena infeksi pada organ-organ tubuh vital.
Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayur-sayuran dalam makanan kurang, apabila ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan, akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan
mundur, kulit kering, lesu dan tidak semangat (Nugroho, 2000).
Mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan yang terdiri dari zat tenaga, zat
pembangun, zat pengatur.
Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh lanjut usia adalah 50% dari hidrat arang
kompleks (sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian).
Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yaitu 25-30% dari total kalori.
Jumlah protein yang baik dikonsumsi disesuaikan dengan lanjut usia, yaitu 8-10% total
kalori.
Dianjurkan mengandung tinggi serat yang bersumber pada buah, sayur, dan bermacammacam pati, yang dikonsumsi dalam jumlah secara bertahap.
Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu non fat, yoghurt dan
ikan.
Makanan mengandung tinggi zat besi (Fe), seperti kacang-kacangan, hati, daging, bayam,
atau sayuran hijau.
Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang segar dan
mudah dicerna.
Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah seperti makanan lembek (Nugroho, 2000).
Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka tingkat konsumsi bahan-bahan hewani seperti
daging, ikan, telur semakin meningkat, sedangkan konsumsi bahan makanan yang
mengandung serat seperti jagung, sayur, buah cenderung berkurang. Jadi hal itulah yang
menyebabkan jumlah konsumsi serat makanan menurun.
Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pengetahuan tentang
serat pangan.
Motivasi
Motivasi sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumsi serat seseorang. Semakin besar
motivasi yang didapatkan maka semakin besar pula keinginan seseorang dalam
mengkonsumsi kebutuhan akan serat pangan.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumsi serat seseorang.
Penduduk pegunungan dan pedesaan lebih sering mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah
bila dibandingkan dengan penduduk kota.
Petugas kesehatan
Petugas kesehatan seperti dokter, bidan, perawat kesehatan sangat berperan dalam jumlah
konsumsi serat seseorang. Semakin banyak petugas kesehatan di suatu daerah maka
semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang serat pangan di daerah tersebut.
2)
3)
Status kesehatan
4)
Pengalaman hidup
5)
Lingkungan
6)
Stres
9.
a.
1)
2)
60 tahun.
Sistem Intergumen: Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan kulit
disebabkan atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada
kulit dikenal dengan liver spot.
3)
Sistem Muskuloskeletal
Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia antara lain sebagai berikut: Jaringan penghubung
(kolagen dan elastin). Kolagen sebagai pendukung utama kulit, tendon, tulang, kartilago dan
4)
5)
Tulang: berkurangnya kepadatan tualng setelah di obserfasi adalah bagian dari penuaan fisiologi
akan mengakibatkan osteoporosis lebih lanjut mengakibatkan nyeri, deformitas dan fraktur.
6) Otot: perubahan struktur otot pada penuaan sangat berfariasi, penurunan jumlah dan ukuran
serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak pada otot mengakibatkan efek
negatif.
7) Sendi; pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament dan fasia mengalami
8)
penuaan elastisitas.
Sistem kardiovaskuler
Massa jantung bertambah, vertikel kiri mengalami hipertropi dan kemampuan peregangan
jantung berkurang karena perubahan pada jaringan ikat dan penumpukan lipofusin dan
5)
6)
7)
8)
9)
c.
1)
2)
Kesehatan umum
3)
Tingkat pendidikan
4)
Keturunan (hereditas)
5)
Lingkungan
6)
7)
8)
Rangkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan famili.
9)
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep
diri.
d.
Perubahan spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow, 1970). Lansia makin
matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam seharihari (Murray dan Zentner, 1970)
e.
1)
Kesehatan Psikososial
Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama jika lansia mengalami
penurunan kesehatan, seperti menderita penyakit fisik berat, gangguan mobilitas atau gangguan
2)
3)
Dibagi dalam beberapa golongan: fobia, panik, gangguan cemas umum, gangguan stress setelah
trauma dan gangguan obsesif kompulsif, gangguan-gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari
dewasa muda dan berhubungan dengan sekunder akibat penyakit medis, depresi, efek samping
5)