Anda di halaman 1dari 14

Asfiksia

Oleh Kelompok VI :
Sofyan D. Lamusu
Rasida R. Patamani
Sintya Latif
Sumdra Tabah Pragayuh

KONSEP MEDIK
Definisi :
Asfiksia neonatorum ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang
gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Keadaan ini

di sertai dengan

berakhir dengan asidosis.

hipoksia,

hiperkapnia

dan

Etiologi
Faktor Ibu
Hipoksia ibu dan Gangguan aliran darah uterus.
Faktor Plasenta
Pertukaran gas antara janin dipengaruhi
oleh luas dan kondisi plasenta.
Faktor Fetus (janin)
Tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat
antara janin dan jalan lahir.lain-lain.
Faktor Neonatus
pemakai obat anesthesia / analgetika yang berlebihan pada ibu,
trauma yang terjadi pada persalinan.

Klasifikasi
Ada dua macam kriteria :
Perbedaan
Asfiksia Pallida
Warna Kulit
Pucat
Tonus Otot
Sudah Kurang
Reaksi rangsangan
Negatif
Bunyi jantung
Tak teratur
Prognosis
Jelek

Asfiksia Livida
Kebitu-biruan
Masih Baik
Positif
Masih teratur
Lebih baik

Klasifikasi klinik berdasarkan nilai APGAR :


1. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)
2. Asfiksia ringan sedang (nilai APGAR 4-6)

KLASIFIKASI

3. Bayi normal / sedikit asfiksia (nilai APGAR 7-9)


4. Bayi normal dengan nilai APGAR 10

Penilaian APGAR
Tanda

Nilai

A : Appearance (color) warna kulit

Biru / Pucat

Tubuh kemerahan,
ekstremitas biru

Tubuh dan ekstremitas


kemerahan

P : Pulse (heart rate) denyut nadi

Tidak ada

< 100 X/menit

>100 X/menit

G : Grimace (Reflek)

Tidak ada

Gerakan sedikit

Menangis

A : Activity (Tonus Otot)

Lumpuh

Fleksi Lemah

Aktif

R : Respiration (usaha nafas)

Tidak ada

Lemah, merintih

Tangisan kuat

Patofisiologi
janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah

timbullah rangsangan terhadap nervus vagus sehingga denyut


jantung janin (DJJ) menjadi lambat.

terdapat banyak air ketuban dan dyspnea dalam paru.

Bronkus tersumbat dan terjadi dyspnea. Bila janin lahir, alveoli


tidak berkembang.

Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi


janin pada masa kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran
sendiri selalu
menimbulkan asfiksia
ringan yang bersifat
sementara pada bayi ( asfiksia transien).

Hipoksia
Asidosis dyspnea
atau respiratori
Bayi pucat dan
kebiru-biruan
Usaha bernafas
minimal atau tidak
ada

Perubahan fungsi
jantung
Kegagalan
dyspnea
multiorgan

Kalau sudah mengalami


perdarahan di otak maka
ada gejala dyspnea :
kejang, nistagmus, dan
menangis kurang baik/
tidak menangis.

Manifestasi Klinis

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada
bayi dengan asfiksia
neonatorum

Pemantauan gas darah, denyut


nadi,fungsi system jantung dan paru
dengan
melakukan
resusitasi,
memberikan oksigen yang cukup, serta
memantau perfusi jaringan tiap 2-4
jam.

Mempertahankan jalan napas agar


tetap baik, sehingga proses oksigenasi
cukup agar sirkulasi darah tetap baik.

KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian
Meliputi :

Pemeriksaan Fisik
meliputi: Hari,tanggal,
jam.Keadaan umum
tampak lemah dan
lain-lain

Riwayat Persalinan
meliputi: Cara
persalinan, ditolong
oleh dan lain-lain

Identitas Orang
tua meliputi:
nama, alamat, dan
lain-lain.

Identitas bayi baru


lahir meliputi: tgl
lahir,waktu,JK
dan lain-lain

KONSEP KEPERAWATAN
Diagnosa : Ketidakefektifan pola nafas
Tujuan (NOC) :
Respiratory status : ventilation
Respiratory status : airway pattency
Vital sign status
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan susah napas yang bersih.
Menunjukan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
napas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara napas
abnormal).
Tanda-tanda vital dalam rentang normal.
Intervensi (NIC) :
Airway Management
Buka jalan nafas,
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Keluarkan secret dengan batu atau suction
Auskulitasi suara napas, catat adanya suara tambahan
Vita sign management
Monitor TD, nadi suhu dan RR

KONSEP KEPERAWATAN
Diagnosa : Gangguan pertukaran gas
Tujuan (NOC) :
Respiratory status : gas exchange
Respiratory status : ventilation
Vital sign status
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan susah napas yang bersih.
Tanda tanda vitas dalam rentang normal
Intervensi (NIC) :
Airway Management
Buka jalan nafas,
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Keluarkan secret dengan batu atau suction
Auskulitasi suara napas, catat adanya suara tambahan
Respiratoring monitoring
Monitor rata-rata, kedalam, irama dan usaha resspirasi
Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal
Monitor suara napas,

Implementasi keperawatan adalah tindakan keperawatan disesuaikan dengan


rencana tindakan keperawatan (intervensi). Contoh :
Diagnosa : Ketidakefektifan pola nafas
Implementasi :
Membuka jalan nafas,
Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
Mengeluarkan secret dengan batuk atau suction.
Mengauskulitasi suara napas, dan mencatat adanya
suara tambahan.

Implementasi

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir pada proses keperawatan. Evaluasi adalah
perbandingan hasil hasil yang diamati dengan kriteria yang dibuat pada tahap
intervensi.
Format Evaluasi Menggunakan :

S : Subjektif adalah informasi berupa ungkapan yang


didapat dari klien setelah tindakan diberikan.
O : Objektif adalah informasi yang didapat berupa hasil
pengamatan, penilaian, pengukuran, yang dilakukan oleh
perawat setelah tindakan dilakukan.
A : Analisis adalah membandingkan antara informasi
subjektif dan objektif dengan tujuan dan kriteria hasil,
kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi,
teratasi sebagian, atau tidak teratasi.
P : Planning adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan
dilakukan berdasarkan hasil analisa.

Evaluasi

Thank You

Anda mungkin juga menyukai