Penelitian Parasitologi Nyamuk Culex Quinquefasciatus Terhadap Jintan Hitam
Penelitian Parasitologi Nyamuk Culex Quinquefasciatus Terhadap Jintan Hitam
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Jintan Hitam
Jintan hitam (Nigella sativa L.) merupakan salah satu
tanaman obat yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu
seperti Ibnu Sina (980-1037 M) yang telah meneliti
berbagai manfaat jintan hitam untuk kesehatan dan
pengobatan. Awalnya tanaman ini tumbuh liar di negaranegara Mediterania. Kini jintan hitam ini tumbuh diberbagai
belahan dunia, termasuk Arab Saudi, Afrika Utara dan
sebagian Asia (Krisnasari, 2007).
2.1.1 Nama Lain
Nama atau sebutan bagi tanaman jintan hitam
berbeda-beda di setiap tempat. Di negara Barat, disebut
dengan black caraway, black seed dan coriander seeds. Di
negara
Arab,
tanaman
ini
dikenal
dengan
nama
2.1.2 Taksonomi
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Traceabionta
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida dicotyledon
Subkelas
: Magnoliidae
Ordo
: Ranunculales
Famili
: Ranunculalceae (buttercup)
Genus
Spesies
: Nigella L.
: Nigella sativa L.
(Krisnasari, 2007)
2.1.3 Morfologi
Tanaman jintan hitam termasuk tanaman setahun,
tumbuh tegak, tinggi sekitar 30 cm, tumbuh dengan baik di
tanah lempung berpasir dengan keasaman 4,5-6 disertai
drainase dan tata udara yang baik. Jika kekurangan air,
daun jintan akan menguning dan bila kelebihan air, akar
dapat membusuk (Yulianti, 2006).
Warna
batang
hijau
kemerahan,
tegak,
lunak,
dengan
adanya
bulu-bulu
yang
berkelenjar
(Krisnasari, 2007).
Daunnya berbentuk lanset garis (lonjong), panjang
1,5-2 cm. Merupakan daun tunggal yang ujung dan
pangkalnya runcing, tepi beringgit dan berwarna hijau.
Pertulangan menyirip dengan tiga tulang daun yang
berbulu (Krisnasari, 2007).
(Wiliardi, 2007)
Gambar 2.1 Tanaman Jintan Hitam
Bunga berkelopak kecil, berjumlah lima, berbentuk
bundar telur, ujungnya agak meruncing sampai agak
Mahkota
bunga
pada
umumnya
berjumlah
berbentuk
lanset
dengan
ujung
memanjang
mm,
berkelenjar.
Berakar
tunggang
dan
(Wiliardi, 2007)
Gambar 2.2 Biji Jintan Hitam
2.1.4 Kandungan Kimia Jintan Hitam
Biji dan daun jintan hitam mengandung saponin dan
polifenol. Dari berbagai macam penelitian disebutkan
bahwa
jintan
monosakarida
hitam
kaya
(molekul
gula
akan
kandungan
tunggal)
dalam
nutrisi
bentuk
oleh
tubuh,
dimana
tubuh
tidak
dapat
10
Per 100
gram
kadar air
531
20,8
1,5
0,1
US
RDAB
% of US
RDAB
INQ
%
2.300
65
1,5
1,7
23,1
32
100
5,9
1
1,4
4,3
0,3
0,5
25
1,1
5,7
185,9
10,5
1,8
6
526,5
0,061
20
1000
18
2
15
1000
0,4
28,5
18,6
58,3
90
40
52,7
15,3
1,2
0,8
2,5
3,9
1,7
2,3
0,7
Keterangan:
RDAB: Recommended Dietary Allowences for Bodybuilders
INQ
11
volatile
mengandung
oil.
kolesterol,
Minyak
biji
campesterol,
jintan
hitam
stigmasterol,
sitosterol, -spinasterol, (+)-citronelol, (+)-limonene, pcymene, citronellyl asetat, carvone, nigellone, arachidic,
linolenat, linoleat, miristat, oleat, palmitat, dan asam
stearat palmitoleat. Fixed oil sebagian besar terdiri dari
asam linoleat (55,6%), asam oleat (23,4%) dan asam
palmitat (12,5%). Komponen utama volatile oil adalah
trans-anethole
(38,3%),
p-cymene
(14,8%),
limonene
(4,3%), dan carvone (4.0%), 2 - (2-methoxypropyl)-5-metil1, 4-benzenediol, timol dan carvacrol (Yulianti, 2006).
2.1.4.1 Citronellol
Citronelol adalah senyawa yang mempunyai
banyak manfaat, diantaranya sebagai bahan baku
pembuatan isopulegol yang dilakukan melalui proses
siklilisasi (Agusta, 2009).
Citronellol bekerja mengganggu konsentrasi
cairan tubuh. Menurut cara kerjanya, racun ini seperti
racun desiccant yang dapat menyebabkan kematian
karena kehilangan cairan secara terus menerus
12
2.1.4.2 Terpenoid
Terpenoid merupakan salah satu metabolit
sekunder
yang
dihasilkan
oleh
tanaman,
yang
-terpineol,
yang
limonene
mengandung
fenchone,
terpinen-4-ol,
limonene,
dan
p-cymene
acetylcholineesterase
(Duke,
2003).
Senyawa
ini
13
2.2
Culex quinquefasciatus
Nyamuk
culex,
lebih
dikenal
sebagai
nyamuk
berarti
"dua
sayap"
karakteristik
yang
saluran
berupa
corong.
Nyamuk
Culex
14
sudut
dengan
permukaan
air.
Selama
15
(Russel, 1996)
16
berada di
bawah.
1-3
Tahap
pupa
berlangsung
selama
hari,
tersentuh,
pupa
akan
bergerak
cepat
(Russel, 1996)
17
(Russel, 1996)
18
larva
terbagi
menjadi
tingkatan
19
betina
telur,
menghisap
berbeda
darah
dengan
untuk
proses
nyamuk
jantan.
Culex
quinquefasciatus
suka
menggigit
yang
Ditularkan
quinquefasciatus
2.2.6.1 Filariasis Limfatik
oleh
Culex
20
Coquilettidia
dan
Armigeres.
Beberapa
spesies
21
dengan
cara
kimiawi,
biologis,
radiasi,
dan
dengan
larva
penggunaan
nyamuk
atau
Abate
dapat
untuk
dengan
22
dengan
nyamuk
secara
melakukan
fisik
proteksi
dapat
seperti
2.3
Uji Insektisida
Uji insektisida adalah suatu cara untuk mengukur efektivitas suatu
insektisida terhadap vektor penyakit yang dapat digunakan sebagai
23
pengendali vektor yang tepat guna, yaitu pengendalian yang tepat sasaran,
tepat waktu, tepat insektisida, tepat cara, dan tepat dosis. Ada 3 jenis uji
insektisida yaitu uji insektisida kontak langsung, uji insektisida kontak
tidak langsung dan uji insektisida pengasapan. Uji insektisida pada
penelitian ini menggunaan uji insektisida kontak langsung dengan metode
semprot. Kontak langsung disini dapat diartikan vektor bersinggungan
secara langsung dengan bahan insektisida (Marc, 2003).
2.3.1
Konsep Knockdown
Knockdown time diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk
Skor
5
4
3
2
1
0
Interpretasi
Quick
Moderate
Slow
N/A
N/A
N/A
24
Keterangan:
KT50: Knockdown time 50 (menit)