PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui apa
dampak dari pemanasan global atau global warming. Dengan kita mengetahui apa
itu pemanasan global, maka kita juga akan mengetahui cara-cara apa saja yang
bisa mencegah terjadinya pemanasan global.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
1
III.
PEMBAHASAN
III.1
gejala alam akibat dari peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, laut dan daratan
bumi. Penyebab utama terjadinya global warming adalah efek rumah kaca.
Sementara itu, efek rumah kaca adalah ketika suhu bumi naik karena panas dan
cahaya matahari terperangkap di atmosfer. Perumpamaannya sama seperti ketika
panas matahari terperangkap di dalam mobil. Hal itu karena panas dan cahaya
matahari dapat masuk ke dalam mobil melalui jendela, tetapi tidak bisa kembali
keluar. Jadi, efek rumah kaca terjadi ketika panas dan cahaya matahari bisa masuk
ke bumi melalui atmosfer, tetapi tidak bisa keluar. Akibatnya, suhu bumi
meningkat.
Global warming atau pemanasan global terjadi ketika gas rumah kaca
(karbon dioksida, uap air, nitrogen oksida dan metana) memerangkap panas dan
cahaya matahari di atmosfer. Hal itu menyebebkan meningkatnya suhu bumi.
Jelas, peningkatan suhu bumi akan berpengaruh bagi manusia, hewan, dan
tumbuhan. Pemanasan global memengaruhi banyak hal, seperti membuat
kenaikan permukaan laut dan akan banyak pulau dataran rendah.
Efek ini terjadi diatmosfer karena adanya gas tertentu yang menyerap
radiasi infra merah. Cahaya dan radiasi ultra violet dari matahari mampu
menembus atmosfer dan memanaskan permukaan bumi. Energi ini kemudian
diradiasikan kembali sebagai radiasi infra merah. Namun, karena panjang
gelombangnya yang lebih panjang maka energi ini dapat diserap oleh zat seperti
gas karbon dioksida (CO2). Proses inilah yang mengakibatkan meningkatnya suhu
rata-rata bumi di atmosfer. Disebut dengan efek rumah kaca karena proses yang
sama seperti ini juga yang terjadi pada efek rumah kaca.
Global warming juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang
menyertainya. Salah satu contohnya adalah hilangnya kemampuan es abadi untuk
memantulkan cahaya. Pada saat suhu permukaan bumi meningkat, es yang berada
di kutub menjadi lebih cepat mencair. Dengan mencairnya es ini, maka daratan
atau air yang ada dibawahnya akan terbuka. Daratan atau air ini memiliki
kemampuan memantulkan cahaya yang lebih kecil dibandingkan dengan
kemampuan es, tetapi menyerap lebih banyak radiasi matahari. Hal ini ikut
berperan dalam meningkatkan pemanasan dan menyebabkan lebih banyak lagi es
yang mencair.
Efek dari pemanasan ini berdampak luas bagi lingkungan sekitar kita.
Seperti yang disinggung pada bagian lainnya, pemanasan global dapat melelehkan
es abadi di permukaan bumi serta menyebabkan terjadinya erosi pantai atau
abrasi. Global warming juga diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya
perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya
flora dan fauna tertentu, migrasi fauna, dan hama penyakit.
Global warming terjadi karena aktivitas industri manusia yang membuat
gas karbon dioksida meningkat jumlahnya dilapisan udara kita. Gas ini menahan
panas tetap berada di atmosfer bumi dan tidak memantu kembali keluar angkasa.
Inilah yang dimaksud dengan efek rumah kaca.
Sekitar 2500 ilmuwan dari lebih 100 negara dalam panel antar Negara
(Intergovernmental Panel on Climate Change) atau IPCC peningkaan temperatur
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui
efek rumah kaca.
Kita bisa merasakan sekarang, bagaimana banjir semakin sering terjadi,
suhu yang makin meningkat setiap hari dan belum lagi bumi yang makin panas,
membuat gunung es mencair, sehingga laut makin tinggi dan menenggelamkan
kota-kota penting yang terletak dikawasan pinggiran pantai dan dekat laut, seperti
di Jakarta.
Hasil dari ulah manusia ini menyebabkan rata-rata temperatur global telah
naik 1,30 Fahrenheit atau setara 0,720 Celcius dalam 100 tahun terakhir. Hal ini
menyebabkan lapisan es dikutub utara dan kutub selatan mencair dan membuat
permukaan air laut makin meninggi.
III.2
matahari sampai kebumi dalam bentuk radiasi gelombang pendek, dalam bentuk
cahaya tampak dan cahaya yang tidak tampak. Ketika energi berupa cahaya ini
sampai dipermukaan bumi energi ini berubah dari energi cahaya ke energi panas
yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan
menghangatkan kembali sisanya sebagian dari panas matahari ini dipantukan
kembali dari bumi ke angkasa luar dalam bentuk radiasi infra merah gelombang
panjang. Namun, sebagian panas tidak bisa dipantulkan kembali seperti dulu,
karena diudara telah terdapat lapisan gas rumah kaca yang menumpuk
terperangkap diatmosfer bumi.
Gas-gas rumah kaca menyerap dan memantul kembali radiasi gelombang
yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan dipermukaan
bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata
tahunan bumi mulai meningkat terus menerus dan peristiwa ini disebut sebagai
peristiwa efek rumah kaca.
III.3
hidup lainnya secara umum. Bahayanya lagi, pemanasan global itu sendiri
berjalan lebih cepat dari perkiraan dn usaha-usaha yang dilakukan untuk
mencegah pun belum ada hasil.
mengecil.
Curah Hujan Menurun
Daerah-daerah bagian bumi yang mengalami salju ringan mungkin
tidak akan mengalaminya lagi. Temperatur pada musim dingin dan malam hari
di atmosfer.
Banjir semakin sering terjadi
5
Terganggunya pertanian
Rosamond Naylor dari Stanford University meramalkan anomaly
cuaca El-Nino diperburuk oleh pemanasan global.
Hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi produksi beras di kawasan
Jawa-Bali karena mundurnya musim hujan. Diperkirakan pada masa
kekeringan Juli-September nanti tanaman pangan terancam mati tanpa irigasi
memadai. Sebelumnya, pada 2002 penelitian menunjukkan bahwa anomaly
iklim pada El-Nino dapat mengurangi produksi padi hingga 4,8 juta ton
pangan (berdasarkan penurunan produksi beras) mencapai lebih dari 2400 juta
dollar.
Terganggunya satelit
Penyebab utama planet bumi menjadi lebih hangat adalah emisi
karbondioksida yang efeknya mencapai luar angkasa.
Udara dilapisan terluar atmosfer sangat tipis, tapi molekul udara masih
membuat pengereman yang memperlambat satelit sehingga para insinyur perlu
memacu satelit secara periodik kedalam orbit tapi jumlah karbondioksida
diatmosfer lebih rendah melepaskan energi menjadi panas saat berbenturan
sehingga menghangatkan udara, molekul gas diatmosfer lebih atas
bertumbukan lebih jarang dan cenderung meradiasikan energi nya, hingga
mendinginkan udara disekitarnya.
III.4
IV.
IV.1
Kesimpulan
Global warming atau pemanasan global adalah kejadian meningkatnya
Saran
V.
DAFTAR PUSTAKA
10